"Iya baik!" Luo Chen menganggukkan kepala dengan bersemangat, lalu tiba-tiba menyadari perkataan Qiao Qing tadi agak aneh.
"Kak Qing, kita berdua teman sekelas."
Qiao Qing tidak menjawab, "...."
Dia lalu menoleh ke Luo Chen, mulutnya tertutup dan tidak mengatakan apapun.
Luo Chen melihat tatapan bersalah Qiao Qing, lalu bertanya, "Kak Qing, apakah kamu tidak tahu aku siapa?"
Mana ada teman sekelas yang meminta sesama teman sekelas untuk mencari dan memberitahukan kelasnya sendiri?
Qiao Qing tidak menjawab lagi.
Luo Chen memutar badan dan berdiri di depan Qiao Qing, dengan serius bertanya, "Kak Qing, siapa namaku?"
Qiao Qing menyipitkan mata, "Maaf, aku tidak bisa mengenali wajah."
Luo Chen terkejut sampai tidak mengatakan apapun.
Jadi dari tadi dia berbicara dengan Qiao Qing begitu lama, ternyata Qiao Qing sama sekali tidak mengenalnya!
Luo Chen meraba wajahnya sendiri, untuk pertama kalinya dia merasa terpukul dengan wajah dan penampilannya yang percaya diri itu.
"Kalau begitu, aku akan memperkenalkan diriku."
Luo Chen tidak marah, dia menepuk dadanya sendiri dan terbatuk ringan.
"Kak Qing, namaku Luo Chen, dan sekarang berumur 18 tahun, aku adalah seorang cowok idaman di sekolah Yi Zhong."
Qiao Qing menangguk santai, "Aku berumur 17 tahun."
Luo Chen tidak menjawab dan merasa bingung.
Tiba-tiba dia merasa panggilan 'Kak Qing' itu adalah panggilan yang salah?
Luo Chen yang berumur 18 tahun pun merasa malu.
"Kalau begitu aku akan memanggilmu Qingqing." Luo Chen merasa sebaiknya jangan memperlihatkan kalau dirinya sangat canggung.
"Tidak masalah kalau tidak bisa mengenali wajah, kedepannya aku akan sering-sering muncul di depanmu, bukankah itu lebih bagus!"
Luo Chen menunjuk sepasang matanya sendiri, "Banyak orang yang mengatakan mataku sangat unik, jadi ini lebih mudah untuk membedakan! Lain kali kamu bisa mengenaliku dengan melihat mataku!"
Qiao Qing menatap sepasang mata abu-abu Luo Chen, dan teringat akan semacam binatang, lalu sudut mulutnya tidak tahan untuk tersenyum.
Jantung Luo Chen langsung berdebar tak terkendali, "Qingqing, kamu tersenyum lagi."
Wajah Qiao Qing kembali suram, dan menyingkirkan kepala Luo Chen yang ada di depannya, kemudian masuk ke dalam kelas.
Ketika murid-murid yang ada di kelas melihat Qiao Qing dan Luo Chen masuk kelas bersama, mereka pun mulai heboh bergosip.
Di kelas 22 siapa yang tidak tahu bahwa Luo Chen menyukai Qiao Nian.
Selain Qiao Nian, Luo Chen tidak memedulikan siapapun.
Tetapi sekarang dia malah jalan dengan Qiao Qing, apa maksudnya ini?
Luo Chen tidak memedulikan tatapan dari orang lain, dia kembali ke tempat duduknya dan mengemasi barang-barangnya.
Dia mengambil ranselnya dan pergi ke tempat duduk pemuda yang ada di depan Qiao Qing, kemudian meletakkan tasnya di atas meja pemuda itu, "Ganti tempat duduk denganku."
Semua murid yang ada di dalam kelas pun saling menatap, tidak mengerti mengapa Luo Chen melakukannya.
Pemuda yang duduk di depan Qiao Qing adalah seorang murid teladan yang pendiam, dia menoleh ke tempat duduk Luo Chen dan menggelengkan kepala.
"Aku tidak ingin duduk di tempatmu."
Luo Chen mengeluarkan uang 100 yuan yang berwarna merah, dia bahkan tidak menghitungnya lalu melemparkan ke depan pemuda itu, "Ganti atau tidak?"
Orang di sekeliling langsung menarik nafas dingin.
Pemuda yang di lempar uang oleh Luo Chen pun bingung, dia terdiam cukup lama.
Luo Chen mengira pemuda tersebut menganggap itu kurang, lalu membongkar barang dari ranselnya, dan mengeluarkan barang-barang berharga.
iPad, peralatan games, pensil emas dan lain-lain dilemparkan ke depan pemuda itu.
"Ganti apa tidak?"
Mata Lin Xiyan seperti seekor rusa yang terbelalak lebar, dia tiba-tiba kepikiran satu kata.
Orang bodoh yang kaya.
Pemuda itu tiba-tiba sadar apa yang terjadi, dia ketakutan dan dengan cepat mengembalikan barangnya, "Aku tidak perlu semua ini, aku akan bertukar tempat duduk denganmu."
Lalu pemuda itu dengan cepat menbereskan tempatnya dan meninggalkan tempat itu.
Luo Chen mendapatkan apa yang diinginkan, yaitu duduk didepan Qiao Qing, dia memiringkan badan dan memberikan pose yang merasa dirinya paling tampan.
"Bagaimana Qingqing? Jadi kamu kalau mengangkat kepala langsung bisa melihatku, seharusnya tidak perlu waktu yang lama untuk mengingatku, kan?"
Qiao Qing mengangkat kepalanya dan menatap Luo Chen, "Kamu sakit ya?"
Luo Chen pun terdiam.