Lin Xiyan tertawa pelan dan ringan, murid-murid yang lain juga baru sadar dengan kondisi yang berubah secara drastis.
Hanya wajah Jiang Yi yang kelihatannya masih sulit mengerti dengan Luo Chen dan Qiao Qing, dia merasakan atmosfer di dalam kelas menjadi lebih canggung.
Jiang Yi berdiri dan keluar ke lorong untuk mendapatkan udara segar, ketika berjalan ke pintu dia disambut oleh Qiao Nian.
"Niannian? Kenapa kamu bisa jadi begini?"
Murid-murid di dalam kelas mendengar suara Jiang Yi yang terkejut, dan mereka pun ikut menatap ke arah pintu.
Mereka melihat seorang wanita yang biasanya sangat memedulikan penampilan, kini dahinya malah dibalut dengan kain kasa putih, bibirnya juga bengkak seolah baru saja dipukul orang.
Qiao Nian mengangkat tangannya untuk menutupi wajah dan rasa malunya, lalu memberikan tatapan marah pada Qiao Qing.
Jiang Yi memperhatikan arah tatapan Qiao Nian, kemudian menghampiri Qiao Qing, "Qiao Qing, kamu menyiksa Niannian lagi?"
"Sialan! Apakah kamu ada penyakit?" Luo Chen berkata seolah dia sudah mendapatkan persetujuan dari Qiao Qing untuk memarahi Jiang Yi.
"Wanita itu mungkin terjatuh atau terbentur dimana, Qingqing siang ini selalu bersama denganku, kenapa kamu bisa mengira bahwa Qingqing yang menyiksa Qiao Nian?!"
Qiao Nian dengan cepat melihat Luo Chen, "Apakah kamu mendengar ucapan dari kakakku dan jadi salah paham denganku?"
Qiao Nian masih tidak mengerti, Luo Chen yang awalnya rela mencari gara-gara dengan Qiao Qing demi dirinya, kini malah menjadi orang yang tak percaya padanya.
Kenapa Luo Chen yang dulu selalu mengejarnya, kini malah tiba-tiba melindungi Qiao Qing?!
Setelah mendengar perkataan Qiao Nian barusan, murid-murid yang lain baru mengerti.
Mereka mulai berbisik dan bergosip.
"Kenapa Luo Chen tiba-tiba jadi dekat dengan Qiao Qing, dan malah tidak memedulikan Qiao Nian? Cara Qiao Qing ini sangat cerdas."
"Perjodohannya dibatalkan oleh Jiang yi, kemudian dia dekat dengan Luo Chen, Qiao Qing memang bukan wanita gampangan."
"Tetapi Luo Chen adalah pria idamanku, bagaimana mungkin dia bisa tergoda oleh si bodoh itu!"
...
"Berisik apa?! Kalau masih saja berisik, keluar sana!"
Suara Luo Chen membuat semua orang terdiam dan tidak berani bersuara.
Jari Luo Chen terlihat memutar pulpen, dia lalu melihat Qiao Nian dengan tatapan yang penuh penghinaan.
"Kamu masih berani berdiri di depanku dan berpura-pura? Aku tidak akan mempermalukanmu karena kita adalah teman, tapi apakah kamu ingin aku memperlihatkan wajahmu yang sebenarnya kepada semua orang?"
Wajah Qiao Nian langsung berubah pucat ketika mendengarnya.
Tangan gadis itu langsung mengepal erat, tapi raut wajahnya masih tetap terlihat angkuh.
"Walaupun aku tidak tahu apa yang membuatmu salah paham, tapi cara yang kamu gunakan untuk melukaiku sekarang membuatku tidak mungkin akan memaafkanmu, lain kali kamu jangan pernah lagi mencariku."
Usai mengatakan hal itu, Qiao Nian yang sudah sangat kecewa pun membalikkan badan dan berjalan ke tempat duduknya.
Sementara Luo Chen hanya terdiam.
Untung saja dia tidak makan siang saat jam makan siang tadi, kalau tidak pasti sekarang dia sudah memuntahkan semuanya.
Setelah Qiao Nian pergi, Jiang Yi masih berdiri canggung dan serba salah.
Kemudian, Qiao Qing yang sebelumnya tampak menjauhi kehebohan, kini terlihat berhenti menulis, dan menyerahkan selembar kertas yang ditulisnya kepada Luo Chen.
Luo Chen mengambil kertas itu seolah itu adalah harta kartu yang sangat langka, "Qingqing, kamu baik sekali!"
Jiang Yi curiga dan melihat isi kertas itu, ingin mencari tahu apa yang membuat Luo Chen menjadi begitu senang.
Saat dia baru melihat beberapa nama obat-obatan, Luo Chen segera menutupi kertas tersebut, "Pergi sana, lihat apa! Qingqing menuliskan ini untukku!"
Jiang Yi yang merasa dipermalukan pun tiba-tiba marah.
Lalu Qiao Qing melihat ke arah Jiang Yi, "Kamu juga mau?"
Jiang Yi menggigit bibirnya, dia tidak ingin menjawab karena egonya terlalu tinggi.
Tetapi karena rasa penasaran yang kuat, dia pun tetapi berdiri di tempat.
"Gampang." Qiao Qing bersedia dan mulai mengambil pulpen untuk menulis, lalu memberikan selembar kertas itu, "Ini untukmu."
Jiang Yi menerima kertas itu dan melihat tulisan yang ada di sana, ternyata ada sederat nama obat-obatan, tetapi sepertinya apa yang ditulis berbeda dengan punya Luo Chen.
Jiang Yi tidak mengerti dan bertanya, "Ini untuk apa?"
Qiao Qing dengan suara pelan menjawab, "Untuk menyembuhkan penyakitmu."
Luo Chen baru ingin bertanya kepada Qiao Qing mengapa juga memberikan kepada Jiang Yi, tetapi dia akhirnya memilih untuk diam.
Sementara Jiang Yi tampak tercengang, "Memangnya aku sakit apa?"
Namun Qiao Qing tidak memedulikannya lagi.
Jiang Yi dengan penuh kecurigaan kembali ke tempat duduknya, lalu mengambil HP-nya dan memasukkan nama obat itu untuk mencari tahu.
Ternyata obat itu digunakan untuk menyembuhkan Mental Retardation atau cacat intelektual.
Ini … adalah cara yang berbelit-belit untuk menyebutnya memiliki gangguan otak!