Luo Chen berlari keluar dari gang, dan berjalan di samping jalan sambil melihat dan mencari Qiao Qing di sekeliling.
Ketika melihat sosok Qiao Qing di sebuah rumah makan, matanya langsung tampak berbinar.
Qiao Qing sedang menundukkan kepala dan makan, lalu di depannya tiba-tiba seseorang yang muncul.
Terdengar suara dalam dan rendah dari seorang pemuda yang masih dalam masa puber, "Bos, aku mau satu porsi yang sama dengan gadis ini!"
Bos pemilik rumah makan itu pun melihat keluar jendela, dan tersenyum sambil menganggukkan kepala, "Baiklah, Bocah kecil."
Qiao Qing seperti tidak menyadari kedatangan Luo Chen, dia bahkan malas untuk sekedar menatap pemuda yang ada di depannya ini, dan hanya fokus dengan makanannya sendiri.
Melihat Qiao Qing tidak memedulikannya, dia mengira gadis itu sedang marah. Dia lalu mengulurkan tangannya dan memegang pergelangan tangan Qiao Qing yang sedang memegang sumpit, "Qiao Qing, aku minta maaf."
Qiao Qing dengan nada suara yang dingin berkata, "Lepaskan tanganmu!"
"Qiao Qing …"
Qiao Qing pun membalas, "Kenapa? Apa kamu merasa rugi karena belum dipukul?"
"Kalau begitu pukul aku, yang penting bisa membuatmu tidak marah." Ucap Luo Chen dengan wajah yang tampak tulus, "Aku belum pernah berhubungan denganmu sebelumnya, jadi tidak mengerti siapa dirimu, dan aku tidak seharusnya mendengarkan perkataan Qiao Nian untuk mencari masalah denganmu."
"Kamu masih tidak punya hak untuk membuatku marah." Qiao Qing menyingkirkan tangan Luo Chen dan lanjut makan.
Biasanya kalau ada orang yang berani berkata demikian kepada Luo Chen, orang itu pasti sudah dipukul sampai ibunya juga tidak bisa mengenalinya.
Tetapi perkataan ini keluar dari mulut Qiao Qing, dan sama sekali tidak membuat Luo Chen marah, malah membuatnya merasa kalau Qiao Qing adalah seorang gadis yang sangat keren.
Luo Chen melihat sekeliling lalu mendekati Qiao Qing, dia kemudian berbisik, "Qiao Qing, apakah kamu bisa kungfu?"
Qiao Qing tidak memedulikannya.
Diamnya Qiao Qing dianggap sebagai sebuah pengakuan bagi Luo Chen, dia lalu bertanya dengan semangat, "Apakah kamu bersedia menganggapku sebagai murid dan mengajariku kungfu?"
Qiao Qing masih tidak memedulikannya.
Luo Chen langsung berkata lagi, "Aku dari kecil sudah sangat menyukai ilmu silat, dan sangat tergila-gila dengan kungfu, tetapi aku hanya bisa belajar dari berbagai macam buku dan tidak bisa masuk menjadi murid di perguruan manapun.
Aku ingin berguru di keluarga kungfu di Jing Du, tetapi keluargaku tidak memperbolehkannya. Kalau kamu bersedia mengajarku, aku akan menjadi budakmu, itu tidak masalah bagiku!"
Namun Qiao Qing masih tidak menganggap keberadaannya.
Luo Chen panik dan mengira Qiao Qing masih marah dengan masalah barusan.
"Kamu bilang tidak marah, tetapi sebenarnya masih tidak bersedia memaafkanku ya? Aku barusan juga sudah membalaskan dendam untukmu, dan juga berjanji ke depannya tidak akan hubungan dengan Qiao Nian.
Aku juga tidak menyukainya, dan membantunya hanya karena melihat penampilannya yang mirip dengan salah satu karakter wanita utama yang sangat aku sukai di novel persilatan, namanya Lan Xi.
Aku minta maaf atas semua perbuatanku hari ini, tidak masalah apapun yang ingin kamu lakukan, asal jangan tidak memedulikanku."
Akhirnya Qiao Qing menghentikan gerakkan sumpitnya dan menatap Luo Chen, lalu dia bertanya dengan dingin, "Kamu bilang apa?"
Luo Chen tidak mengerti mengapa Qiao Qing sepertinya lebih marah, "Aku tidak menyukai Qiao Nian, ke depannya juga tidak …"
Qiao Qing memotong perkataannya, "Qiao Nian mirip Lan Xi? Novel persilatan mana yang kamu maksud?"
Luo Chen membalas, "Oh, novel yang berjudul "Kekekalan yang Abadi", penulisnya bernama Feng Ci."
Qiao Qing memukul meja dan menahan suaranya yang penuh dengan kebencian.
"Kalau berani menghina karakter Lan Xi lagi, aku akan memotong lidahmu!"
Lidah Luo Chen langsung kaku begitu mendengar hal itu, sekujur tubuhnya dari kaki sampai kepala pun ikut merinding.
Kemudian dia baru sadar sepertinya Luo Chen telah mencari topik yang bisa dibahas dengan Qiao Qing, "Kamu juga menyukai novel itu?"
Namun Qiao Qing tidak menjawabnya.
Luo Chen masih kurang mengerti mengapa reaksi Qiao Qing begitu heboh, jadi dia hanya bisa berkata, "Waktu itu aku mungkin buta, Lan Xi adalah seorang wanita yang seperti malaikat, jauh beda dengan Qiao Nian yang berpura-pura itu."
Wajah Qiao Qing terlihat lebih ramah sekarang, nada bicaranya juga tidak sedingin barusan, "Kamu fans dari Feng Ci?"
Luo Chen menjawab dengan bersemangat, "Iya! Aku merasa semua orang yang suka membaca seharusnya tidak banyak yang tidak menyukai Feng Ci. Penulis Feng Ci ini hanya menulis 3 buku, dan sudah sangat populer di dunia sastra …"