Chen Ming terlihat mengerutkan kening, tetapi nada bicaranya masih tetap terdengar lembut, "Bukankah di dalam kamar tamu yang Tuan Jing tempati ada toiletnya? Kenapa harus pergi sampai sejauh ini? Apalagi kencing di tempat sembarangan juga tidak baik."
Mu Jinghang tampak tidak bisa berkata-kata.
Dari kecil sampai besar, walaupun nama baiknya juga tidak terlalu bagus, tetapi dia juga tidak pernah kencing sembarangan.
Kalau sampai kabar tentang kejadian ini tersebar, bagaimana bisa, dia yang merupakan seorang tuan dari Keluarga Mu, hidup di Jing Du!
Mu Jinghang menarik nafas dalam dan mengulanginya beberapa kali, setelah itu dia baru bisa bicara dengan lebih tenang, "Pengurus Chen, kamu tidak tidur ya?"
Chen Ming membalas, "Aku juga tidak bisa tidur karena memikirkan menantuku yang sudah hamil 13 bulan tapi masih belum melahirkan."
Mu Jinghang tampak tidak bisa membalas ucapan barusan.
Kamu cukup sadis!
Menantumu kemungkinan besar sedang hamil seorang Nacha!
Mu Jinghang menatap Chen Ming dengan tatapan sedih, dia tidak ingin menghibur Chen Ming yang sudah tega berbohong. Dia lalu meninggalkan tempat dengan hati dan tubuh yang lelah.
Chen Ming melihat punggung Mu Jinghang sambil tertawa senang, "Bocah kecil, kamu masih ingin melawan Nona keluarga kami!"
Keesokan harinya, dengan lingkaran mata yang hitam, Mu Jinghang pergi mengetuk pintu kamar Jun Yexuan. Pada saat masuk ke kamar, dia mulai menangis dan mengadu.
"Kakak ketiga, aku tidak bisa masuk ke ruangan belajar Qiao Qing, jadi aku sama sekali tidak bisa membantumu memeriksa apa rahasianya di rak buku itu!"
Jun Yexuan membenarkan kerah bajunya, ekspresi wajahya tidak terlihat terkejut.
Mu Jinghang yang melihat reaksi Jun Yexuan pun terdiam dan marah, "Kamu dari awal sudah menebak kalau aku sama sekali tidak bisa masuk, ya?"
Alis mata indah Jun Yexuan terangkat sedikit, "Tidak juga, aku hanya ingin menyuruhmu untuk memeriksanya."
Satu kalimat itu membuat Mu Jinghang merasa tidak senang.
Dia merasa tidak adil, "Kamu tahu tidak, aku tidak tidur semalaman!"
"Kalau begitu sekarang tidurlah yang nyenyak." Jun Yexuan berkata dengan santai, dan mulai membuka pintu untuk keluar.
Mu Jinghang langsung berdiri, "Kamu mau pergi kemana?"
"Mau sarapan."
Mu Jinghang dengan cepat bangun, "Aku juga mau."
Ketika tiba di bawah, He Wanqing dan pembantunya sedang mempersiapkan sarapan.
Setelah bertemu dengan Mu Jinghang, dia tidak tahan untuk tertawa, "Kamu kemarin malam tidak bisa tidur ya?"
Mu Jinghang masih belum membalas, tapi Chen Ming sudah menjawab, "Tuan Jing kemarin malam tidak bisa tidur."
Mu Jinghang langsung melotot ke arah Chen Ming.
He Wanqing pun menatap bingung pada Chen Ming, "Bagaimana kamu bisa tahu kalau dia tidak bisa tidur?"
Chen Ming lalu menjawab, "Karena Tuan Jing kemarin malam pergi…Hmp…"
Mu Jinghang langsung menutup mulut Chen Ming, "Bibi, aku sudah lapar, ayo kita makan."
He Wanqing menatap kedua orang itu dengan curiga, tatapannya sampai membuat Mu Jinghang merinding.
Tetapi He Wanqing juga tidak banyak bertanya lagi, dan menyuruh pembantunya untuk mengeluarkan makanan.
Setelah selesai sarapan, Qiao Qing mengambil tas ranselnya dan meletakkannya ke atas pundak, lalu berpamitan dengan He Wanqing, dan mengatakan kalau dia akan pergi keluar.
Rumah keluarga Qiao tidak terlalu jauh dari sekolah Yi Zhong, jadi Qiao Qing sangat jarang menggunakan mobil ke sekolah, dia lebih sering berjalan kaki ke sekolah.
Tidak lama setelah Qiao Qing pergi, Jun Yexuan yang duduk di atas sofa ruang tamu pun berdiri dan berkata, "Bibi, aku pergi keluar sebentar."
He Wanqing dengan eksepsi wajah 'aku mengerti', melambaikan tangan, "Pergilah."
Mu Jinghang yang juga berdiri dan mengikuti Jun Yexuan keluar, malah dipanggil oleh He Wanqing, "Kamu kenapa ikut pergi?"
Mu Jinghang ingat bahwa kemarin He Wanqing salah paham, dan mengira kalau dirinya adalah seorang gay, jadi dia pun langsung berkata, "Aku akan pergi untuk mencari investor, dan melihat apakah ada kemungkin bisa mencari uang modal lagi."
He Wanqing langsung tersenyum senang, dan memberikan jempol sambil mengatakan, "Baguslah, sepertinya kamu memiliki masa depan yang bagus, Bibi akan mendukungmu!"
Mu Jinghan yang terkejut lalu tersenyum dengan kaku, "Terima kasih Bibi." Lalu dia berjalan keluar dari rumah, dan pergi mengejar Jun Yexuan.
Qiao Qing tidak melihat ke samping kiri dan kanan saat berjalan ke sekolah, sementara Jun Yexuan melangkah dengan kaki panjangnya dengan santai, dia mengikuti Qiao Qing dari belakang, dengan tetap menjaga jarak agar tidak ketahuan.
Tidak lama kemudian, Mu Jinghang juga mengikutinya, "Kakak ketiga, kenapa kamu mengikuti Qiao Qing?"
"Ssst…" Jun Yexuan meletakkan jari telunjuk di bibirinya, dan dengan pelan mengangkat dagunya, "Lihat."