Wajah Mu Jinghang tampak tertawa sampai matanya tinggal segaris, "Kakakku, kamu tidak mungkin tidak menepati janji kan, setelah kita kembali, mobil sportmu yang limited edition itu akan jadi milikku."
Sambil berbicara, Mu Jinghang melihat wajah Jun Yexuan yang sangat suram, dia lalu menelan ludah.
"Kakak… Kakak ketiga, kamu tidak harus marah sampai begitu kan? Kalau begitu, aku tidak mau mobil itu lagi."
Jun Yexuan menatap Mu Jinghang seperti menatap orang bodoh, dia lalu mengulurkan tangan dan melemparkan kunci mobil kepadanya, lalu lanjut melihat ke arah Qiao Qing.
Mu Jinghang mengambil kunci mobil itu seperti mendapatkan sebuah harta karun yang berharga, lalu melihat ekspresi wajah Jun Yexuan lagi, dan dengan ragu menggosok matanya.
Mu Jinghang merasa tatapan Kakak ketiganya agak sedikit marah dan… iri?
Mu Jinghang pasti sudah buta!
Setelah Qiao Qing memberikan jaketnya, dia lalu melangkahkan kaki dan pergi.
Siapa sangka gadis yang tadi tiba-tiba memeluk Qiao Qing. "Qiao Qing, terima kasih."
Mu Jinghang bisa merasakan aura dari sekeliling tubuh Jun Yexuan menjadi sangat berbahaya.
Tanpa sadar, dia berjalan mundur seperti seekor kepiting untuk membuat jarak dengan Jun Yexuan, takut nanti dirinya bisa terluka.
Qiao Qing menundukkan kepala, dan melihat gadis di dalam pelukannya dengan sedikit bingung, "Kamu mengenalku?"
Setelah gadis itu mendengarkan pertanyaan barusan, dia pun mengangkat kepalanya dengan ekspresi bingung, "Kamu tidak mengenalku?"
Qiao Qing tidak mengatakan apapun.
Gadis itu lalu berkata, "Qiao Qing, aku adalah Lin Xiyan, teman sebangkumu, kita berdua sudah hampir satu semester menjadi teman sebangku."
Qiao Qing masih tidak menjawab.
Mu Jinghang tampak terdiam.
Begitu pula dengan Jun Yexuan.
Wajah Qiao Qing tampak sedikit canggung, kemudian dia mengangkat tangan dan meraba kepala Lin Xiyan dengan kaku, "Kalau begitu ayo kita pergi ke sekolah."
Dia juga tidak bisa menjelaskan mengapa dirinya tidak bisa mengenali Lin Xiyan.
Lin Xiyan juga tidak berani bertanya lagi, dia menganggukkan kepala dan mengambil tasnya dari lantai, kemudian berjalan mengikuti Qiao Qing.
Setelah kedua orang itu pergi, Mu Jinghang tidak tahan untuk tertawa, "Astaga, benar-benar bisa membuatku mati tertawa, Kakak ketiga, prediksimu tidak salah ya? Aku sudah merasa kalau Qiao Qing itu bukan orang yang luar biasa. Dia bahkan tidak ingat dengan gadis yang sudah hampir satu semester menjadi teman sebangkunya, bisa dikatakan dia adalah orang yang sangat tidak berguna."
Jun Yexuan tidak memedulikannya, dia mengerutkan keningnya dan tenggelam dalam pikirannya.
Setelah Mu Jinghang selesai tertawa, tiba-tiba dia kepikiran sesuatu dan memukul pahanya sendiri.
"Oh iya Kakak ketiga, aku baru teringat akan satu hal, ketika aku melaporkan informasi tentang Qiao Qing, masih ada satu hal yang masih belum aku katakan tapi sudah dipotong olehmu."
Jun Yexuan lalu menoleh ke arah Mu Jinghang.
Mu Jinghang pun berkata, "Tentu saja, aku juga tidak tahu apakah informasi ini benar atau tidak. Orang yang di samping Qiao Qing termasuk ibunya sendiri juga tidak tahu kalau dia memiliki penyakit tidak bisa mengenali wajah orang, dan itu sudah sangat parah!"
Mata Jun Yexuan tampak menyipit, dia tiba-tiba mengingat kejadian dan gambaran pagi hari ini dimana Qiao Qing bertanya siapa itu calon tunangannya sendiri.
Pada saat itu, ekspresi wajah Qiao Qing tidak seperti sedang dibuat-buat, dan benar-benar tidak mengenal Jiang Yi.
Sekarang kalau dipikirkan lagi, ini semua sangat benar.
Mu Jinghang merasa emosi Jun Yexuan sudah banyak berubah, sekarang dia mirip dengan wanita yang telah melahirkan.
Barusan, ekspresinya seperti es yang dingin dan suram, tapi sekarang es itu langsung meleleh semua.
Mu Jinghang juga tidak tahu saraf otak mana lagi yang salah, tiba-tiba dia bertanya, "Kalau Qiao Qing benar-benar memiliki penyakit itu, maka nanti ketika kita pulang ke Jing Du, berarti dia akan melupakan kita berdua?"
Jun Yexuan memelototi Mu Jinghang dengan tatapan tajam, lalu membalas dengan sombong dan angkuhnya.
"Tetapi semua orang itu jelek, dengan wajahku ini, Qiao Qing pasti tidak bisa melupakannya."
Mu Jinghang hanya terdiam.
Lihatlah nada bicara Jun Yexuan yang minta dipukul itu!
Tetapi sebagai seorang pria, Mu Jinghang juga harus mengakui kalau wajah Jun Yexuan memiliki kekuatan dan keindahan yang luar biasa.
Di Jing Du, berita tentang keindahan dan ketampanan wajahnya tidak ada habis-habisnya.
'Hidupmu akan sia-sia kalau tidak bisa melihat wajah Tuan Jun sekali seumur hidup.
Kalau kamu bisa menghabiskan waktu satu hari di festival bersama Tuan Jun, maka aku rela memberikan nyawaku untukmu.
Aku adalah orang dengan orientasi seksual yang lurus, tapi kalau orang itu adalah Tuan Jun…' Batin Mu Jinghang.
Keindahan seperti malaikat itu membuat wanita dan pria jadi menyukainya.
Jun Yexuan jauh lebih terkenal jika dibandingkan dengan orang-orang dari dunia hiburan.