Mu Jinghang menoleh ke depan dan melihat Qiao Qing yang sedang berjalan di depannya, lalu ada sekumpulan gadis yang mengenakan seragam sedang menyiksa seorang gadis.
Mu Jinghang langsung meledak, "Sialan! Sekarang sudah zaman apa, masih menyiksa orang seperti itu! Kota Liang ini memang lebih keterbelakangan!"
Sambil berkata, Mu Jinghang menggulung lengan bajunya dan ingin pergi menyelamatkan gadis cantik itu, tetapi ditarik kembali oleh Jun Yexuan.
Mu Jinghang memberikan tatapan tidak mengerti kepada Jun Yexuan, "Kakak ketiga, kenapa kamu menghentikanku?"
Jun Yexuan berkata, "Kamu tebak, apakah Qingqing akan menolongnya?"
Mu Jinghang baru mengerti dan sadar kalau Qiao Qing sudah berjalan mendekati tempat gadis itu.
Setelah berpikir sebentar, dia akhirnya berkata, "Seharusnya iya, bukannya dia juga sudah pernah menyelamatkanmu?"
Jun Yexuan juga tidak tahu bagaimana caranya menjelaskan hal ini kepada Mu Jinghan, benar kalau Qiao Qing telah menyelamatkannya, tetapi sebelum itu masih ada tawar menawar, dan gadis itu sempat meninggalkannya pergi begitu saja.
Jun Yexuan sampai sekarang masih belum tahu, apa alasan yang membuat Qiao Qing waktu itu kembali untuk menyelamatkannya.
"Ayo kita bertaruh." Jun Yexuan juga tidak tahu mengapa sekarang dia tiba-tiba memiliki keinginan yang kanak-kanakan seperti ini, "Aku bertaruh kalau Qiao Qing tidak akan menyelamatkan gadis itu."
Mu Jinghang yang mendengar kata taruhan pun langsung bersemangat, "Taruhan apa?"
Jun Yexuan menjawab, "Kalau Qiao Qing menyelamatkan gadis itu, mobil yang selalu kamu inginkan itu, akan ku berikan padamu."
Mata Mu Jinghang langsung berbinar begitu mendengar hal itu, "Yang benar?!"
Jun Yexuan membalas, "Mana mungkin aku berbohong padamu?"
Kepala Mu Jinghang langsung pusing karena kejutan yang menggembirakan ini datang secara tiba-tiba, dia lalu berkata, "Bagaimana kalau Qiao Qing tidak menyelamatkannya?
Jun Yexuan tersenyum dan menjawab, "Kalau begitu, bukankah itu berarti kamu memiliki kesempatan untuk menjadi seorang pahlawan yang menyelamatkan gadis cantik itu?"
Mu Jinghang merasa tidak percaya, "Kalau begitu, semua taruhan ini menguntungkanku?"
Jun Yexuan hanya menjawab dengan deheman singkat, dan tidak berkata lagi.
***
Qiao Qing menggunakan headsetnya, jadi tidak memperhatikan dan mendengarkan percakapan Jun Yexuan serta Mu Jinghang.
Ketika Qiao Qing berjalan, tiba-tiba dia melihat ada jaket seragam sekolah yang robek, dan terbang ke arahnya, lalu terjatuh tepat di ujung kakinya.
Dia terlihat mengerutkan kening, lalu melepaskan headsetnya dan melihat arah jaket seragam itu berasal.
Ditengah kerumunan itu, ada seorang wanita dengan pakaian compang-camping, rambutnya juga sangat kacau dan air matanya bercucuran di wajah.
Wajah wanita yang ada di depan perempuan yang menangis itu terlihat sangat kejam dan sadis, "Aku langsung kehilangan nafsu makan hanya karena melihat wajah miskinmu itu, sekarang beraninya kamu menggoda Qi Rui. Apa kamu tidak pernah bercermin dan melihat seperti apa penampilanmu itu!"
Gadis itu menggelengkan kepala, "Aku tidak menggodanya."
"Shanshan, kenapa kamu masih banyak bicara dengannya? Langsung saja buang dia ke jalanan, bukankah itu lebih cepat?" Ujar salah seorang gadis.
Wajah gadis yang menangis itu pun tampak memucat karena ketakutan, "Tidak! Aku tidak menggodanya! Aku juga tidak tahu mengapa dia bisa mengatakan hal itu kepadaku…"
Gadis bernama Shanshan itu memberikan tatapan yang dingin, dan "Plak" suara tamparan pun terdengar, "Apa yang masih ingin kamu pamerkan kepadaku? Apa kamu pamer dengan kemampuanmu? Dasar wanita jalang yang tidak tahu diri, rasakan ini!"
Ketika Shanshan mengangkat tangan dan ingin memukul wajah gadis itu, pergelangan tangannya langsung tertahan karena dipegang oleh orang.
Liao Shanshan mengangkat kepala, lalu dia pun bertatapan dengan wajah cantik Qiao Qing.
"Siapa kamu? Apa kamu ingin menjadi pahlawan dengan menyelamatkannya, atau kamu juga ingin dipukul bersamanya?"
Setelah gadis yang dipukul itu melihat Qiao Qing, dia langsung terkejut.
Qiao Qing tidak mengatakan apapun, dan hanya memegang pergelangan tangan Liao Shanshan dengan kuat.
Kemudian terdengar suara tulang yang patah, dan Liao Shanshan langsung menjerit kesakitan.
Setelah itu Qiao Qing melepaskan tangan Liao Shanshan seperti sedang membuang sampai, "Pergi!"
Liao Shanshan menjerit kesakitan dan terjatuh kelantai, telapak tangannya menyentuh lantai, dan dia langsung menangis kesakitan.
"Shanshan!"
"Shanshan!"
Beberapa orang langsung berlarian untuk membantu Liao Shanshan berdiri, dia lalu berkata, "Kalian kenapa diam saja, pukul dia sekarang!"
Beberapa gadis lain yang melihat gerakkan Qiao Qing tadi, mana berani memukulnya, bahkan bergerak juga tidak berani.
Liao Shanshan dengan marah berkata, "Dasar sekumpulan orang bodoh!"
Dia yang sudah dipukul dan merasa kesakitan pun tidak berani berbuat sok lagi.
Melihat tatapan orang di sekitarnya hanya membuatnya merasa semakin malu.
Kemudian dengan marah dia berteriak kepada Qiao Qing, "Kamu tunggu saja!"
Setelah berkata demikian, beberapa orang itu langsung kabur.
Qiao Qing sama sekali tidak memedulikannya, dia lalu melihat ke arah gadis yang disiksa.
Dia mengulurkan tangan dan melepaskan resleting jaketnya, lalu memberikannya ke gadis itu, "Pakailah."