Chereads / THE JOURNEY BACK TO HOMETOWN / Chapter 6 - CHAPTER 5 : PERTARUNGAN

Chapter 6 - CHAPTER 5 : PERTARUNGAN

"Kelompok kami? kepentingan kelompok para bandit kalian kah?"

"Oh, jadi kau menganggap kami bagian dari mahluk rendahan yang haus akan nafsu? kau salah bocah, kami bukanlah bagian dari para otak udang yang biasa berlalu lalang di sekitar sini." Orang tersebut menaruh senjatanya kembali ke pinggangnya dan mencoba untuk melakukan negosiasi denganku.

"Bagaimana aku bisa mempercayai perkataanmu, jika penampilan kalian saja seperti itu."

"Pakaian ini merupakan pakaian kelompok kami, sekilas terlihat seperti pakaian para otak udang itu. Namun, baju kami ini sakral dan kuat, jika dibandingkan dengan pakaian para otak udang."

Apa yang dikatakannya memang benar dan sesuai dengan yang tertera pada god eye. Aku yang biasanya sulit merasakan aura serta mana seseorang, bisa merasakannya sedikit pada pakaian yang dikenakannya. Mungkin saja, aura yang mengelilingi pakaian yang dikenakan orang ini, yang meredam serangan fatal yang telah aku lancarkan dengan god hammer.

"Jadi, apa keputusan kau bocah? bekerjasama lah dengan kami, maka kalian akan kami lindungi dari para otak udang hingga ke tempat kelompok kami."

"Hah!? bekerjasama kau bilang? kau kira aku ini bodoh? aku tidak akan pernah ingin bekerjasama dengan kelompok yang terlihat, sedang mencoba untuk menculik kami hidup-hidup."

"Baiklah, jika keputusanmu seperti itu. Maka aku tidak punya pilihan lain lagi selain mematahkan salah satu kakimu untuk adik tingkat ku dan membawa kalian dengan paksa." Ia mengambil kembali kapaknya dan mempersiapkan diri untuk menyerang.

"Aku pun begitu. Bagaimana jika kita melakukan taruhan?"

"Hmm? Taruhan apa itu?"

"Jika kau bisa membuatku menyerah dalam waktu 15 menit. Maka kami, akan mengikuti kalian tanpa syarat sedikit pun. Jika kau kalah, lepaskan kami dan beri kami sedikit emas."

"Baik, aku terima taruhan ini."

Dalam situasi ini, aku bisa saja mempunyai kesempatan untuk menyerang titik lemahnya yang berada tepat di bagian punggungnya. Hanya saja, kesempatan tersebut benar-benar kecil dan aku tidak yakin dengan cara yang hendak aku lakukan kepada orang ini akan bekerja pada orang itu, yang merupakan seorang demi human dari klan unta.

Penjelasan yang terdapat pada jendela god eye tertulis, ia memiliki beberapa kelebihan, salah satunya yaitu dapat melihat dengan mata tertutup. Kelebihannya benar-benar menyulitkanku untuk menyerang titik lemahnya yang berada di area punggung. Ditambah lagi, ia memiliki kemampuan bertarung yang hebat, jika melihat dari postur tubuhnya seperti jendral perang yang telah berperang hingga ratusan kali. Satu-satunya yang bisa aku andalkan, hanya lemparan batu-batu yang ada di sekitar sini untuk mengalihkan perhatiannya.

Apakah aku harus tetap dalam rencana awal? atau aku harus mencari cara lain? aku hanya punya sisa sedikit mana lagi pada tubuhku. Kemungkinan, aku hanya akan bisa mengeluarkan sekali saja kemampuan listrik god hammer dan menyisakannya untuk berlari bersama Aeris. Aku tidak boleh sama sekali mengaktifkan kemampuan god hammer dengan asal-asalan.

"Bagaimana bocah? apa kau sudah siap untuk latihan kita?"

"Latihan? lebih mirip seperti penyiksaan bagiku."

"Hahahaha, aku suka kau bocah, ayo kita mulai latihan kita."

Aku telah memutuskan untuk tetap berada pada rencana awal, sekaligus memikirkan cara lain saat bertarung. Aku tidak akan memulai serangan terlebih dahulu, aku ingin menganalisa pergerakan serta kemampuannya memakai god eye.

"Aku pikir semua bocah itu naif dan suka langsung menyerang dengan gegabah, ternyata kau berbeda dari bocah yang lainnya."

"Menyerang lawan terlebih dahulu saat memulai pertarungan akan efektif, jika kau telah memiliki persiapan yang benar-benar matang sebelum pertarungan dimulai. Tetapi, kita disini melakukan pertarungan secara spontan. Jadi, untuk apa aku menyerang lawan terlebih dahulu? apalagi, jika musuh benar-benar jauh lebih tangguh dari dirimu."

"HAHAHAHAHA!! aku benar-benar menyukai kau bocah. Kau telah melampaui ekspektasi ku, benar-benar bocah elf yang jenius.

Sebagai hadiah, aku hanya akan membuatmu sedikit tergores."

Bagus, rencana pertama ku berhasil. Dengan begini, aku tidak akan disiksa oleh keparat itu hingga tulang kakiku patah. Membuat musuh terkesan merupakan cara lain untuk menekan kemampuan serta mendapatkan posisi yang lebih aman, dibandingkan saat memprovokasi musuh yang jauh lebih tangguh.

"Baiklah, aku yang akan memulai menyerang."

************

Pergerakan serta teknik penyerangan yang telah perlihatkannya, mirip seperti seorang algojo perang kerajaan. Dia memang bukanlah type yang memiliki kecepatan serang yang bagus dan terkesan sedikit lambat. Akan tetapi, serangan yang dia lontarkan benar-benar sulit untuk ditebak, serta control serangan yang benar-benar akurat dan kuat.

Lemparan batu-batu serta menutup wajahnya dengan handuk pun, masih belum bisa untuk mengelabuinya membuka celah di bagian punggung. Perbandingan pengalaman kami benar-benar sangat jauh, bagaikan langit dan bumi. Jika bukan karena salah satu kemampuan tersembunyi god eye yang mampu menganalisa pergerakan musuh selama 5 detik saat pertarungan tiba-tiba muncul, badanku pasti akan mendapatkan banyak luka sayatan dari kapaknya.

"Wow, aku benar-benar terkesan pada kau bocah. Kau adalah orang pertama yang pernah aku temui, yang mampu menghindari semua serangan yang telah aku lontarkan. Seorang algojo perang kerajaan yang tidak mampu mengenai musuh ketika menyerang, akan menjadi bahan tertawaan oleh para pasukan elit kerajaan." Orang itu bertepuk tangan dengan lambat sebagai ucapan takjub serta sedikit kesal kepadaku.

"Ijinkan aku yang mewakili mereka untuk menertawakanmu." Aku menertawakannya dengan keras untuk membuatnya kesal.

"Sialan kau bocah, kau membuatku kesal. Akan tetapi, aku kesampingkan dulu masalah penghinaan itu. Kita masih memiliki waktu 5 menit lagi sebelum perjanjian usai, aku akan mulai serius saat ini juga untuk membuatmu menyerah."

Tampaknya, ia akan benar-benar mulai bermain serius sekarang. Apa aku harus menggunakan cara terakhir itu sekarang? tidak, aku akan menganalisa kemampuannya lagi untuk mengetahui lebih dalam kemampuan yang ia masih sembunyikan.

Lagi pula, aku masih berada dalam keadaan aman, dia tidak akan mencoba untuk mematahkan bagian tubuhku atau membunuh diriku.

************

Sial! jadi ini kemampuan algojo perang kerajaan yang sebenarnya? kemampuan yang mampu mengetahui letak musuh ketika mencium bau darah dan kemampuan serangan berantai yang terlihat seperti orang yang menari-menari tidak beraturan dengan tempo yang sangat cepat tersebut benar-benar sulit untuk dianalisa oleh god eye, dia selalu saja melakukan beberapa serangan kepadaku dari titik butaku.

Saat ini dia sedang mencekekku disebuah pohon, yang sebelumnya menjadi tempat persembunyianku. Aku juga mendapatkan 5x sayatan pada tubuh bagian belakangku. Aku lebih baik menggunakan cara terakhir itu sekarang, sebelum aku dibuat pingsan olehnya.

"Bagaimana bocah? kau sudah kalah, lebih baik menyerah saja sekarang sebelumku buat dirimu pingsan."

"B-Baiklah paman, aku menyerah melawanmu." Dia melepaskanku begitu saja setelah menyerah darinya.

"Bagus, aku lebih senang bocah yang bisa mengerti keadaan dan penurut. Aku jamin, kau akan aku lindungi dari siapapun yang ingin menyerangmu." Dia langsung menuju Aeris yang terikat dan membawanya dalam keadaan masih terikat kedua tangan dan kakinya.

"Paman, lebih baik kau lepaskan saja tali di kakinya dan biarkan dia berjalan kaki dan cukup memegangi talinya saja."

"Kenapa aku harus melakukan itu? dia bisa saja melarikan diri dengan kekuatan sihirnya."

"Dia tidak akan bisa, jika paman perhatikan dengan seksama, paman akan menyadari jika aliran mana pada tubuhnya terhalang atau tersumbat. Anggap saja ini sebagai kompensasi kepada kami, karena aku mau mengalah kepadamu."

"Kau pintar sekali dalam bernegosiasi. Baiklah, akan aku turuti permintaanmu itu karena kau telah membuatku terhibur sebelumnya. Akan tetapi, serahkan palu itu pada ku untuk mengantisipasi kau melakukan hal aneh."

"Baiklah." Aku menyerahkan langsung god hammer padanya dan ia menaruhnya di pinggang.

Bagus, rencana terakhir bagian awalku telah berhasil. Setelah ia selesai memotong tali pada kaki Aeris, aku akan melancarkan bagian akhir rencana terakhirku ini. Aku akan berjalan di belakang keparat ini dan merebut kembali god hammer dengan menggunakan kemampuan pemanggilan kembali yang merupakan salah satu skill aktif dari god hammer.