Chereads / THE JOURNEY BACK TO HOMETOWN / Chapter 10 - CHAPTER 9 : MELIHAT MASA DEPAN!?

Chapter 10 - CHAPTER 9 : MELIHAT MASA DEPAN!?

Loh? Mengapa tidak ada isi di halaman ini? Aku bisa membuka halamannya, tetapi tidak ada satu pun kata yang terlihat. Apa aku sedang di permainkan oleh buku ini? Sudah lah, aku akan membaca halaman yang sebelumnya saja.

"Tidak ada isi di halaman ini? Maksudmu apa? Buku apa ini? Kenapa tulisannya aneh?"

"Nita, aku membebaskanmu dari hukuman, kau boleh pergi dari sini dan aku yang akan bertanggung jawab untuk itu pada ibumu?"

"Benarkah?? Kalau begitu, aku pergi dulu. Aku ingin bermain dengan sahabat baruku." Nita pergi meninggalkan ruangan dengan cepat.

Kalau membiarkannya berada di tempat ini, bisa-bisa dia akan membaca pikiranku lebih dalam lagi dan membokar segalanya.

Omong-omong, apa tadi dia mengatakan sahabat baruku? Akhirnya si triplek itu mendapatkan seorang sahabat yang mau menerima kemampuan serta dirinya apa adanya. Aku jadi iri padanya, aku juga ingin mempunyai seorang sahabat seperti dirinya.

Mumpung dia telah pergi, saatnya aku membaca ulang halaman sebelumnya dengan teliti.

**********

B-Buku ini sedang bercanda kah!? Jangan bilang, kalau buku ini mempunyai kemampuan untuk melihat masa depan yang akan terjadi padaku??

Pada paragraf pertama memiliki arti yang merujuk pada pertemuan kami dengan kedua orang Slava itu, hampir matinya aku akibat kekurangan darah, ketidak berdayaanku menghadapi si bajingan mantan algojo perang itu, dan alasan mereka ingin menangkap kami untuk kepentingan kelompok Slava.

Poin penting pada halaman ini terdapat pada paragraf pertama, sedangkan paragraf yang kedua hanya menjelaskan tentang ketidak berdayaanku lagi dan munculnya bibi serta pasukan kota untuk menyelamatkanku dari bahaya.

Bukankah ini gila?? Sejauh yang aku pelajari dari akademi dan keluargaku, mereka mengatakan bahwa hanya seorang anomali saja yang memiliki kemampuan diluar nalar seperti ini. Apakah aku sekarang seorang anomali seperti ayah dan ibu? Pada akhirnya, aku bisa menjadi seseorang yang berguna untuk keluargaku.

Lebih baik, saat ini aku beristirahat untuk memulihkan luka dalam akibat serangan sihir kapak milik orang itu.

**********

Tidak terasa sudah 3 hari telah berlalu sejak aku berada disini tanpa bisa bertemu dengan Aeris. Keseharianku hanya aku isi dengan melihat-lihat guide book, god eye, system, dan berkeliling kota bersama Nita hingga membuatku mengetahui beberapa rahasia yang terdapat pada kekuatanku dan kota ini. Sesekali Nita mengajak sahabatnya untuk berkunjung ke tempat ini sambil merawatku. Bibi juga memberikanku 1200 emas kemarin untuk biaya hidup di kota ini selama sebulan.

Kondisiku pun saat ini sudah benar-benar pulih dan sudah bisa berjalan, bahkan berlari sekalipun aku mampu. Hari ini, aku berencana untuk pergi menemui Aeris di ruang kesehatan khusus setelah mendengar kabar jika Aeris telah pulih dengan pakaian petualanganku yang telah di perbaiki oleh bibi Yasmin.

"Hey, mau pergi kemana kau mengenakan lengkap seperti itu?" Nita tiba di ruanganku dan melihatku yang baru saja selesai mengenakan semua pakaian petualanganku.

"Oh, kebetulan sekali Nita, dimana ibumu sekarang? Aku ingin menemuinya."

"Ada apa mencari bibi? Hmm? Kenapa nak Igris berpakaian lengkap begitu?" Baru saja bibi tiba di depan pintu ruangan kesehatan dan mendengar obrolanku dengan Nita.

"Aku ingin bertemu dengan Aeris dan mendiskusikan sesuatu dengannya."

"Kebetulan sekali nak Igris, Aeris berada disini." Aeris muncul dan berlari ke arahku dengan perasaan khawatir.

"Bagaimana keadaan mu kak? Apa kakak sudah sembuh total?"

"Tenang lah Aeris, kakak mu ini telah merasa baikan dan bahkan bisa berlari."

"Syukurlah kalau begitu, aku benar-benar khawatir dan tidak bisa melakukan apapun saat itu." Aeris terlihat mulai menangis.

"Sudah lah, jangan salahkan dirimu lagi. Omong-omong, ada hal yang ingin kakak bahas dengan mu."

"Apa itu kak?" Aeris mengusap air matanya yang berjatuhan.

"Nanti akan kita bahas di tempat tersembunyi dan hanya kita berdua."

"Hahh!!? Di tempat tersembunyi dan hanya kita berdua!!??" Aeris terlihat salah tingkah ketika mendengar omongan yang aku ucapkan.

"DASAR KAU MONYET MESUM!!!" Nita berteriak ke arah ku.

"BANYAK OMONG KAU TRIPLEK BERJALAN!! INI TIDAK SEPERTI YANG KALIAN PIKIRKAN!!" Aku juga ikut-ikutan salah tingkah dan mereka menertawakan ku secara diam-diam.

"Oh ya bibi, bagaimana keadaan Aeris saat ini? Apa sihir hitam yang menyegel mana pada tubuh Aeris telah dinetralkan?"

"Iya, kami telah berhasil menetralkannya dengan susah payah, kami membutuhkan usaha yang keras hingga kami tidak tidur selama 3 hari untuk menetralkan sihir hitam pada tubuhnya."

"Terima kasih banyak bibi, aku akan membalas kebaikan bibi dan anggota lainnya suatu saat nanti."

"Sudahlah nak Igris, kita ini adalah keluarga. Keluarga harus saling tolong menolong dengan ikhlas dan pamrih satu sama lain. Lagi pula, dengan adanya kasus ini, kami telah mendapatkan informasi baru mengenai benda magis seorang necromancer."

"Sekali lagi, terima kasih banyak bibi."

"Omong-omong, dimana semua barang yang kita bawa sebelumnya kak? Kenapa aku hanya melihat tas kakak saja?"

"Oh iya, tunggu sebentar Aeris. Kakak akan segera mengeluarkannya."

"Mengeluarkannya?" Aeris dan yang lainnya bingung dengan apa yang telah ku katakan.

Aku mengaktifkan jendela inventory dengan mengucapkan kata Open dan mengeluarkan semua barang-barang di dalamnya. Seperti yang telah ku duga, mereka tidak bisa melihat jendela inventori dan tercengang.

"N-Nak Igris, apakah itu sihir spatial?? I-Ini mustahil, bagaimana mungkin seorang anak berumur 12 tahun mampu mengaktifkan sihir spatial!?" Bibi Yasmin dan yang lainnya benar-benar telihat terkejut dan tidak percaya dengan apa yang telah mereka lihat.

"K-Kak, benarakah itu sihir spatial?? Sejak kapan kakak bisa menggunakan sihir spatial?"

"Sikap kalian terlalu berlebihan, ini hanya sebuah sihir spatial dari cincin yang telah aku dapatkan saat menghadapi demi human yang waktu ini kakak lawan." Aku menunjukkan cincin yang berada pada tangan kananku.

"Kakak sedang berbohong kan? Di cincin itu tidak terkandung sebuah energi sama sekali dan untuk mengaktifkan sebuah benda magis, membutuhkan jumlah mana yang besar."

"Kakak tidak bohong, ini adalah cincin spasial milik kelompok Slava yang kakak ambil dan rebut secara diam-diam. Untuk mengaktifkan benda magis ini hanya dengan sebuah mantra satu kata."

"Kakakmu tidak berbohong Aeris, benda-benda magis yang khusus dimiliki para ras demi human dan demi beast memanglah berbeda dibandingkan dengan milik ras kita."

"Ibuku benar Aeris, jika si monyet ini berbohong, aku pasti akan mengetahuinya dengan mudah."

"Baiklah, aku percaya padamu kak. Kakak bisa memasukkan kembali semua barang kita ke dalam cincin itu." Aku memasukkan kembali semua barang yang telah aku keluarkan sebelumnya.

"Apa bibi tidak menginginkan cincin ini dan melemparkanku berbagai pertanyaan?"

"Tidak nak Igris, Bibi tidak akan melakukan hal itu. Bibi percaya denganmu."

"Baiklah kalau begitu bibi."

"Nak Igris benar-benar seorang anak yang luar biasa, hingga membuat bibi selalu ingin memujimu nak Igris."

"Bibi terlalu melebih-lebihkanku, aku hanyalah seorang anak yang pintar dalam berpikir saja."

"Itulah juga merupakan alasan bibi memuji mu nak. Baiklah, bibi dan Nita akan pergi dulu, jika kalian membutuhkan bantuan bibi di kota ini, cari saja bibi di ruangan bibi ya."

"Baiklah bibi, hati-hati dijalan." Bibi Yasmin dan Nita pergi meninggalkan ruangan.

Maafkan aku berbohong padamu bibi Yasmin, ini demi merahasiakan kemampuanku. Aku juga telah menjaga jarak jangkauan aman setengah sentimeter dengan Nita, sehingga dia tidak mampu membaca pikiranku.

"Pakai lah pakaianmu dan semua perlengkapan Aeris, kakak akan mengajakmu ke suatu tempat tersembunyi untuk mendiskusikan sesuatu. Setelah Aeris selesai, segeralah menemui kakak di ruangan ini untuk pergi bersama-sama."

"Baiklah kakak." Aeris kembali ke ruang kesehatan khusus untuk memakai pakaiannya dan membawa semua perlengkapannya.

**********

Aku mengajak Aeris ke warung makan yang terletak dekat dengan pintu gerbang kota Rogob.

"Kenapa kakak mengajakku ke tempat berbahaya ini? Aku sedang tidak lapar dan disini terdapat orang-orang yang berbahaya."

"Nanti akan kakak beritahu, tapi kita disini tak hanya untuk makan saja." Aku memesan makanan dan menyewa tempat makan khusus yang terletak di ruangan tertutup kedap suara yang berada di bawah tanah pada warung ini secara rahasia.

"Dari mana kakak mendapatkan uang untuk membeli dan menyewa semua ini?"

"Duduklah terlebih dahulu sebelum bertanya." Aeris pun duduk di kursi.

"Bibi Yasmin lah yang telah memberikan 1200 emas pada kakak untuk biaya hidup kita disini selama sebulan."

"Lalu, kenapa kakak habiskan hanya untuk hal seperti ini?"

"Untuk itu, nanti akan kakak memperlihatkan alasannya. Sebelum itu, kakak ingin menanyakan sesuatu padamu."

"Apa itu kak?"

"Kita akan pergi ke kota Nadem setelah kita makan, apa Aeris sudah siap?"