Mobil sport itu melesat membelah jalanan sore itu.si pengemudi tampak emosi.buku jarinya memutih mencengkeram setir kemudinya.serta rahang tegasnya mengetat.
Terbayang sang gadis turun dari mobil yang tak lain milik saudaranya membuat hatinya memanas.tak perlu waktu lama mobil sportnya memasuki gerbang rumah megah milik keluarganya.
Sesaat setelah mobil terparkir sempurna,arkhan tergesa turun berjalan memasuki rumah.didalam dia berteriak memanggil nama adiknya.
"ARION!!ARION!"
Nafas arkhan terdengar memburu.tangannya terkepal hebat.
Arion yang saat itu berada didapur bersama mamanya berjalan cepat menghampiri sang kakak.arion dan mamanya sampai diruang tengah dan melihat pancaran emosi dari arkhan.
"Ada apa arkhan kok teriak2 gitu?" Sang mama bertanya secara lembut pada arkhan.
Berjalan cepat menghampiri sang adik, arkhan meraih kerah baju arion.membuat sang empunya mengangkat alis tinggi bertanya.
"Ngapain lo sama aqila?!". Suara arkhan berat.
"Gak ngapa2in cuma anter pulang doang".
Arion menjawab santai tanpa rasa takut.
"Aqila milik gue!!".arkhan menegaskan perkataanya dan mempererat cengkraman pada kerah baju arion.
Saat akan membalas ucapan sang kakak,terdengar suara lain menyahuti membuat arion mengatupkan kembali bibirnya.
"Cewek itu bukan barang,lo gak berhak kasih label milik!!". Entah darimana datangnya kenzie.setelah mengatakan itu kenzie melangkah menaiki tangga menuju kamarnya.
"See,,,gak perlu gue jelasin lagi kan sama lo?jadi lepas!!".
Dengan sekali sentakan arion melepaskan cengkraman arkhan pada kerah bajunya.sebelum melangkah kembali,arion berhenti sejenak.
"Yang suka sama aqila bukan cuma lo,jadi lebih baik kita bersaing secara sehat kan?lagian kayaknya si kenzie juga suka tuh ama aqila." Arion tersenyum miring.
Usai mengatakan itu arion pergi kekamarnya.sedangkan sang mama tersenyum sendu melihat pertengkaran anak2nya.perlahan beliau mendekati arkhan.
"Mama yakin anak2 mama sudah besar,sudah mengerti rasa suka,tapi tetep ya bang jaga tali persaudaraan kalian,mama nggak mau kalian berantem kayak tadi."
Melihat sang mama yang sedih membuat kemarahan arkhan menguap.perlahan membawa sang mama kedalam pelukannya.
"Maafin arkhan ya ma?arkhan nggak bermaksud buat mama sedih".
Arkhan mengurai pelukannya dan mengajak sang mama kedapur.dia meminta sang mama membuatkannya makanan.
🌺🌺🌺
Sore berganti malam.jalanan terlihat ramai karna ini malam minggu.banyak pasangan menghabiskan malam mereka dengan menikmati kuliner ataupun nongkrong2 di taman kota.namun hal itu tak terjadi pada aqila yang berstatus jomblo.
Sedari sore setelah selesai ngobrol bersama orang tuanya yang sudah pulang dari rumah neneknya,aqila mendekam didalam kamarnya.saat mendengar panggilan sang bunda,barulah dia bangkit dari tempat tidurnya.
Berjalan lesu keluar dari kamar,aqila mendapati sang bunda dan ayahnya menonton tv diruang tengah.
"Ada apa sih bun kok panggil aqila?".
Mendengar suara sang anak,bunda menengok kebelakang dan geleng2 melihat anaknya sudah memakai piyama yang bergambar karakter kodok pororo.
"Ini masih sore kok udah pake piyama si qil?kamu gak ada acara gitu sama alesya?".
"Nggak ma aqila mager ini."
"Ck,ck,,,kamu ini masih perawan tidur sore2 pamali tau!!". Bunda menasehati aqila yang tampak tak bersemangat.sang ayah hanya mendengarkan keduanya sembari melihat televisi yang menyiarkan berita hari ini.
"Udah sana bantu bunda antar kue kerumahnya bu dira."
"Yang rumahnya diujung itukah bun?"
"Iya yang pager ijo itu loh,sekalian kamunya jalan2 keluar biar gak ngenes gitu dirumah mulu."
Aqila meringis mendengar bundanya.kalo bisa aqila lebih memilih menghabiskan malam minggunya dengan rebahan atau membaca novel didalam kamarnya saja ketimbang pergi keluar.
Aqila takut kembung lantaran terlalu lama berada diluar yang sedang berangin akhir2 ini.
Aqila keluar rumah dengan membawa kue buatan sang bunda.tanpa mengganti bajunya dan hanya mengenakan sweternya,aqila mulai keluar berjalan di trotoar.semilir angin menghembus tubuh ramping aqila membuatnya mengeratkan kembali sweater yang dipakainya.
Jarak antara rumahnya dengan rumah bu dira cukup jauh karena letak rumah bu dira berada di ujung.aqila tidak dapat memakai sepedanya karna masih bocor.biasanya aqila selalu mengayuh sepedanya bila harus mengantar kue pesanan bundanya.
Setelah sampai aqila langsung mengetuk pintu rumah bu dira.tak berapa lama bu dira keluar.melihat aqila membawa kue pesanannya bu dira langsung menyuruhnya masuk.setelah berbincang sebentar dan menerima uang hasil penjualan kuenya,aqila berpamitan kepada bu dira untuk pulang.
Kembali aqila menyusuri trotoar komplek rumahnya.sorot lampu sebuah mobil terlihat dari tikungan.tanpa disangka aqila,mobil tersebut berhenti disebelahnya.hal itu membuat aqila mengernyit bingung.
"Hai!".
Si pengemudi membuka kaca mobilnya.menampakkan wajah arkhan yang rupawan disana.aqila tersenyum canggung melihat kakak kelasnyalah yang menyapanya.
Arkhan turun dari mobilnya . "kenapa malam2 diluar?".
"Aku habis ngantar kue pesanan orang,jadi ya diluar."
Aqila menjawab dengan muka polosnya lagi membuat arkhan gemas dalam hati.diperhatikannya gadis didepannya yang saat ini memakai piyama bergambar karakter yang menurutnya lucu.
Gadis didepannya ini memang berbeda dari yang lain.jika gadis lain menghabiskan waktu malam minggunya untuk sekedar main,tapi aqila lebih memilih mengantar kue pesanan yang arkhan ketahui bahwa ibu gadis inilah yang membuat.
"Mau ikut gue?"
Tawar arkhan yang disambut heran aqila.
"Ikut kemana kak?".
"Gue laper."
"Tapi aku,,,,,,,".
Tanpa babibu arkhan menarik tangan aqila dan membawanya memasuki mobilnya.aqila yang kaget dan tak bisa menolak hanya pasrah dan masuk kemobil.
Kembali aqila rasakan naik mobil mewah hari ini.sama seperti dimobil arion saat itu,aqila menjelajahi isi mobil arkhan dengan tatapan kagum.arkhan melirik polah tingkah gadis didepannya.
Arkhan suka dengan berbagai ekspresi gadis tersebut.salah satunya adalah ekspresi polos aqila yang saat ini melihat bagian dalam mobilnya.tanpa sadar senyum tipis terukir dibibir arkhan.
"Lo suka makan apa?"
Tanya arkhan memecah keheningan.
Sontak aqila menoleh cepat kearah arkhan.
"Aku makan apa aja,asal halal."
Jawaban aqila membuat arkhan tak dapat menahan tawa.baru kali ini dia mendengar jawaban aneh seperti itu.ditambah dengan wajah polos itu benar2 membuat arkhan tertawa keras.
Aqila yang melihat arkhan tertawa melongo.baru kali ini aqila melihat wajah itu dihiasi tawa.karna yang selama ini aqila ketahui sang kapten basket tersebut sangat irit ekspresi alias selalu memasang wajah datar.
"Ehemm,,,kita makan disini aja."
Seolah tersadar dari tawanya arkhan berdehem.
Mereka berdua turun dari mobil.memutari mobil arkhan langsung menggenggam erat tangan aqila.membuat gadis itu menatap gugup pada tangannya yang digenggam oleh arkhan.rasa panas menjalar dikedua pipinya.
Arkhan dan aqila duduk dimeja dekat jendela yang menyajikan pemandangan jalanan malam hari.aqila merasa malu saat memasuki kafe yang mereka singgahi.semua pengunjung melihatnya aneh yang mengenakan setelan piyama bermotif pororo itu.aqila sedikit lega karna masih memakai sweternya.
"Makan apa?"
Aqila yang mengerti maksud arkhan pun segera melihat buku menu didepannya.pilihannya jatuh pada nasi goreng yang menurutnya terlihat enak digambar tersebut.
"Minum."
Tanya arkhan kembali.
"Es teh ada nggak?".
Arkhan menahan tawa kembali mendengarkan pertanyaan polos aqila.arkhan memberi tahu pada pelayan disampingnya untuk mencatat pesanan mereka berdua.
Sembari menunggu pesanan,aqila mengedarkan pandangannya kesekeliling tanpa sadar jika arkhan menatapnya intens sedari tadi.
Saat sadar diperhatikan,aqila menoleh dan melihat arkhan yang sedang menatapnya.seketika aqila menunduk gugup takut membuat kesalahan.
"Gak usah nunduk.!"
Mau tak mau aqila mengangkat wajahnya kembali.dalam gugup aqila memberanikan bertanya.
"Kakak kenapa ngajak aku?".
"Gak boleh?".
"Bukannya gitu cuma yaa ituu,,,kakak kan bisa ajak temen kakak yang lain?".
Aqila memilin jarinya menunggu jawaban arkhan.
Hening cukup lama dari keduanya.aqila yang menunggu arkhan bicara dan arkhan yang terus memandang aqila dalam diam.seolah aqila akan memahami hatinya hanya dengan tatapannya.sedangkan aqila yang tidak peka hanya membalas dengan tatapan polosnya menunggu jawaban.
Tatapan keduanya terputus oleh kedatangan pelayan yang membawa pesanan mereka.
Mata aqila berbinar senang melihat sepiring nasi goreng tersaji didepannya.tanpa menunggu lama,aqila langsung melahapnya.mungkin karna terlalu lapar aqila tidak sadar bahwa didepannya ada lelaki yang sejak tadi melihatnya makan.
Arkhan tersenyum hangat melihat cara makan aqila yang apa adanya.
"Kakak nggak makan?".
Tanya aqila melihat arkhan yang hanya melihatnya tanpa menyentuh makanannya.
"Hm.."
"Tadi katanya lapar?kalo lapar kakak harus cepet2 makan biar gak sakit perutnya."
Ucap aqila panjang lebar sambil terus mengunyah makanannya.
Arkhan menuruti perkataan aqila dan memulai menyendokkan nasi goreng kedalam mulutnya.akhirnya mereka makan dalam hening.aqila lebih dulu menghabiskan nasi gorengnya dan menunggu hingga arkhan menyelesaikan makannya.
Nasi goreng dipiring arkhan masih tersisa banyak berbeda dengan piring aqila yang sudah kosong.hal itu membuat mulut aqila terbuka memberi nasehat.
"Kak gak boleh sisain nasi dipiring,kata bunda gak boleh ada sisa,kasian petani kerja keras disawah nanam padinya!!".
"Kenyang."
Mendengar jawaban arkhan,aqila terdiam bingung mau ngomong apa.karna arkhan terlalu pasif alias singkat kalo berbicara.akhirnya aqila hanya menggaruk pipinya.
Setelah membayar makanannya,arkhan dan aqila keluar dari kafe tersebut dan masuk kedalam mobil.saat ada didalam mobil aqila membuka suaranya.
"Kak nanti2 kalo ajak aqila makan jangan ditempat tadi."
Arkhan menaikkan alisnya bingung. "Kenapa?".
"Makanannya terlalu dikit mahal lagi,mending nasi goreng depan komplek aku atau nggak bebek goreng mang ujang lebih banyak porsinya dan murah meriah."
Aqila menjelaskan dengan senyum merekah dibibirnya.dia sangat senang saat membayangkan ayahnya yang selalu mengajaknya kesana saat senggang.
Arkhan tersenyum simpul mendengarkan.
"Berarti ngajak lagi?".
Aqila kelabakan saat dirinya ditanya seperti itu.
"Eh,,eh,,gak gak kak bukan maksud aqila minta ditraktir lagi kok!!."
Lagi-lagi arkhan tertawa kecil.malam ini dia senang bisa menghabiskan waktu bersama aqila.dia berharap akan ada malam-malam yang lainnya lagi bersama gadis itu.dan untuk hal itu sepertinya dia harus siap bersaing dengan kedua saudaranya.
Tbc.