Chereads / TOUCH YOUR HEART / Chapter 8 - 7

Chapter 8 - 7

Minggu pagi ini aqila sengaja bangun agak siang.untungnya sang bunda sudah paham jika anak gadisnya selalu bangun terlambat dihari minggu.aqila ingat semalam setelah mengajak makan,arkhan mengantar aqila pulang.

Gadis itu berfikir arkhan akan langsung pulang setelah menurunkannya di depan rumah.alih2 melakukan hal itu,arkhan malah ikut turun.arkhan ingin bicara pada orang tuanya karna sudah membawa anak mereka tanpa izin.

Sontak saja aqila panas dingin,takut jika sang ayah marah.namun dugaan aqila melenceng.justru sang ayah dan bunda bersikap ramah dan mengatakan maklum karna bertemu dijalan.apalagi sang bunda yang antusias melihat betapa tampannya teman aqila tersebut.

Setelah melakukan ritual mandi dipagi hari,aqila segera berganti baju.menyisir rambutnya yang panjang dan memakai bedak bayi kesukaannya.melihat dirinya yang sudah rapi,aqila kemudian berjalan keluar kamar.didalam rumah dila tak menemukan siapaun.

Namun terdengar suara orang mengobrol disamping rumahnya.rasa penasaran membawa langkahnya kesana.dua terkejut karna mendapati lelaki yang selalu membuatnya takut sedang bermain catur dengan ayahnya.

"Ck,,ck,,kamu cukup hebat bermain catur anak muda,aku sampai tak bisa betgerak begini."

Ujar ayah aqila sambil mengelus dagunya berfikir.

Lelaki tersebut yang tak lain dan tak bukan adalah kenzie tersenyum tipis menimpali.arah pandang kenzie yang semula terpaku pada papan catur beralih pada gadis yang saat ini berdiri disamping pintu.kenzie melihat gadis itu dari atas hingga bawah.

Kaos putih bergambar kepala porroro dan celana pendek diatas lutut serta rambut lurus panjangnya yang tergerai bebas membuat gadis itu terlihat cantik dan imut secara bersamaan. Kenzie dapat merasakan jantungnya yang semula tenang berdetak tak karuan.meski begitu dia tetap bisa menutupinya.

Melihat aqila yang berjalan mendekatinya kenzie berdehem canggung.

"Ehm,,hm."

Ayah mendengar suara langkah kaki pun ikut menoleh.beliau tersenyum melihat putrinya.

"Aqila temanmu dari tadi menunggu,kenapa nggak cerita kalo punya teman jago main catur gini?".

"He,,he,,aqila juga nggak tau yah,,"

Tak tau harus menjawab apa aqila menggaruk pipinya.

"Kamu kenapa kesini?ada perlu apa?".

Tanya aqila langsung tanpa basa basi pada kenzie.

"Aqila kok gitu sih tanyanya?emang kenzie nggak boleh main kesini?kamu ini sama teman kok begitu,udah ah ayah masuk kedalam dulu jangan kasar sama temannya!!".

Ayah aqila beranjak dari duduknya dan melangkah kedalam rumah.

Melihat sang ayah yang sudah memasuki rumah aqila langsung mengambil duduk dikursi yang tafi ditempati oleh ayahnya.

"Maaf tadi aku nanya kayak gitu,,".

Aqila menunduk menyesal berbicara sperti tadi.

"Hm,,."

Mendengar jawaban kenzie yang walau hanya sekedar deheman aqila tersenyum lega.hening beberapa saat.akhirnya kenzie mulai bicara.

"Kemaren kemana aja sama arkhan?".

"Hah,,oh itu,,aku di ajak makan aja,trus pulang."

Kenzie manggut2 mendengar jawaban aqila.kemarin saat dirinya tak sengaja bertemu mereka dijalan membuatnya penasaran.

Mengikuti keduanya dalam jarak aman sampai dirumah gadis itu.entah mengapa hatinya lega mengetahui keduanya tak berlama-lama bersama.dalam hati kenzie mulai menganggap serius kakaknya.jika sang kakak bisa mulai mendekati aqila terang2an,maka dirinya pun bisa lebih dari itu.

Terbukti dengan dirinya yang berada disini sebelum gadis dihadapannya ini bangun.kenzie yang notabenenya selalu bangun siang apalagi hari minggu harus berjuang mengatur alarm di jam nakas serta hp nya.sang mama yang saat itu sudah bangun pun heran melihatnya terburu-buru keluar rumah.

"Gak ada maksud,gue cuma pengen tau rumah lo aja."

"Ohh,,,,".

Ucap aqila.

Hening kembali menyelimuti keduanya.hal itu berakhir setelah terdengar suara bunda yang memanggil keduanya untuk sarapan bersama.keduanya pun menurut dan berjalan ke arah meja makan.

Melihat kenzie dan aqila yang sudah duduk membuat bunda tersenyum diam2.

"Qila tolong kenzie nya diambilin nasi dong masak cuma ngambil buat aqila sendiri sih?".

Petintah bundanya tak bisa ditolak oleh aqila.dengan telaten aqila mengambilkan kenzie nasi goreng buatan bundanya.

"Segini cukup?". Aqila bertanya pada kenzie yang dibalas anggukan oleh lelaki tersebut.

Kenzie mulai menyuapkan nasi goreng tersebut kedalam mulut.rasanya sangat enak hingga tanpa sadar dia mulai makan dengan sangat lahap.satu keluarga yang melihatnya pun tersenyum.

"Nasi goreng buatan bundaku enak kan?nggak ada yang ngalahin pokoknya".

Aqila berujar membuat kenzie menoleh dan menganggukkan kepalanya.

"Ngawur kamu ini,masakan ibunya kenzie pasti jauh lebih enak juga dari ini."

"Iya kah?ibu kenzie masakannya juga seenak ini?". Aqila bertanya antusias.

Sedangkan kenzie sendiri tak tau harus menjawab apa dan hanya memberikan senyum tipis.

"Wah aqila jadi pengen cobain deh."

"Kamu kalo ingin mencoba berarti harus kerumah kenzie dulu dong qil?"

Sang ayah bertanya dengan nada menggoda.

Aqila kelabakan panik. "Eh,,eh,,gak jadi kalo gitu!!!".

Semua yang ada dimeja makan tertawa melihat aqila yang terlihat lucu saat panik.kenzie sendiri dapat merasakan betapa hangatnya keluarga ini saat dimeja makan.berbanding terbalik dengan keadaan keluarganya saat ini.

Sarapan pagi itu berlanjut dengan diselingi obrolan ringan.aqila pun turut membuat suasana semakin hangat dengan candaannya.

🌺🌺🌺

Hal yang paling aqila sukai adalah mengantar pesanan kue bundanya kepada pelanggan.namun hal itu menjadi tidak menyenangkan lantaran dia harus diantar oleh makhluk datar disampingnya ini.

Kenzie sendiri terlihat santai dan acuh terhadap wajah cemberut aqila.mereka berdua saat ini sedang duduk dihalte menunggu bis datang yang akan mengantar mereka berdua ke alamat yang dituju.

Aqila mengira saat acara sarapan bersama selesai laki2 itu akan segera pulang.namun dugaan aqila salah besar.sang bunda memberi tugas kepada keduanya untuk mengirimkan kue pesanan orang dengan iming2 akan dibuatkan makan siang spesial buatan bunda.

Kenzie yang sudah terlanjur menyukai masakan bunda pun tak kuasa menolak.dengan semangat empat lima kenzie mengangkat beberapa box kue yang siap kirim itu.

"Kenapa kamu nggak nolak aja sih tadi?kamu nggak ada kerjaan ya?".

Tanya aqila cemberut.

"Itu tau,,,"

Aqila mendengus keras mendengar jawaban singkat kenzie.

"Kamu boleh makan masakan bunda tapi gak boleh terus2an nanti jadi kebiasaan!!".

Aqila tanpa sadar bicara sedikit ketus membuat kenzie tersenyum sendu menatap ke arah lain.seolah tersadar akan kesalahannya,aqila memukul kecil bibirnya.

"Ehhh,,maksud aku bukannya nggak suka,aku tadi cuma bercanda kok,kamu boleh makan kapan pun kamu mau kok."

Lagi2 aqila salah berbicara.kenzie tersenyum geli menatap tingkah aqila.kenzie mengerti maksud aqila yang sebenarnya.kenzie tau jika gadis itu tak bermaksud bicara ketus terhadapnya.gadia itu hanya tak mau jika kasih sayang bundanya terbagi.maklum perasaan itu timbul dikarenakan aqila adalah anak tunggal di keluarganya.sehingga saat ada orang lain masuk kedalam lingkup keluarganya membuat aqila takut terabaikan.

Bis yang ditunggu akhirnya tiba.keduanya naik kedalam bis dan mengambil tempat duduk bersebelahan.aqipa menatap keluar jendela.menikmati hiruk pikuk jalanan di kota.

Kenzie sendiri baru pertama kali naik angkutan umum seperti ini.tak begitu buruk pikirnya.

"Maaf."

Kenzie memecah keheningan.

Aqila tersenyum lebar pada kenzie.mengerti akan maksud lelaki tersebut.sebenarnya aqila juga merasa kasihan pada kenzie.gadis itu bisa menebak jika lelaki disampingnya ini memiliki masalah yang cukup berat.karna bukan porsinya untuk bertanya aqila hanya mampu diam.

"Nggak papa kok beneran,tadi aku cuma bercanda,kamu boleh kok sesekali main kerumah.kan kita teman."

Sambil tersenyum lebar aqila menegaskan bahwa dia siap jika harus menjadi teman seorang berandalan seperti kenzie.

"Lo nggak takut sama gue?".

Hening beberapa saat.masih mempertahankan senyumnya aqila berujar tegas.

"Kenapa harus takut?kita kan sama2 makan nasi?kalo kamu makan orang baru aku takut,lari malah akunya."

Usai mengatakan itu aqila tertawa terbahak2. Ternyata tawa aqila juga menular pada kenzie.keduanya tertawa bersama.tanpa sadar keterdiaman keduanya hilang tak berbekas.

🌺🌺🌺

Setelah menempuh perjalanan setengah jam,akhirnya mereka sampai diperumahan yang menjadi tujuan mereka.kenzie merasa tegang lantaran perumahan didepan mereka ini adalah perumahan dimana tempatnya tinggal.namun kenzie berusaha tetap tenang.

"Beneran disini nggak sih?rumahnya gede2 banget ya?".

Aqila melongo sambil berjalan menuju rumah yang sesuai dengan alamat yang diberi bundanya.tepat berada diujung aqila berhenti.

Bersamaan dengan berhentinya langkah aqila,kenzie semakin menegang ditempatnya.

Saat itu juga dia merebut kertas berisi alamat tersebut.menghembuskan nafas kasar,kenzie menyesali kebodohannya karna tak melihat kertas tersebut sejk tadi.disitu tertulis jelas alamat rumahnya sendiri.

"Kenapa?salah ya alamatnya?".

Tanya aqila kebingungan melihat sikap kenzie.

"Enggak,,udah ayo masuk!!".

Mereka akhirnya memutuskan untuk melangkah mendekati gerbang rumah besar tersebut.beruntung tak ada satpam dipos membuat kenzie betnafas lega.tanpa menunggu lama kenzie membuka gerbang tersebut.

"Ini nggak ada yang jaga kah? Nanti kita dikira maling lagi!!".

Aqila panik yang melihat kenzie seenaknya membuka gerbang tersebut tanpa laporan lebih dulu.

"Gak usah kelamaan."

Kenzie langsung menarik lengan aqila agar segera berjalan ke arah rumah itu.saat sampai kenzie hampir saja lupa akan membuka pintu besar didepannya.dia tidak mau aqila tau bahwa dia juga tinggal disini.mereka baru saja berteman.kenzie tak mau jika aqila menjauh jika tau kenzie tinggal dirumah sebesar ini.

Setelah memencet bel,aqila menunggu dengan sabar sampai ada yang membuka pintu.entah beruntung atau buntung,sang nyonya rumah inilah yang membuka pintu besar ini.beliau kaget melihat putranya didepan pintu dan langsung saja bertanya.

"Lohh,,,kenzie ?kenapa nggak langsung masuk?".

Kenzie menepuk jidatnya karna terlambat memberi kode kepada sang mama agar merahasiakan akan dirinya.

Aqila melebarkan matanya mengerti.dia lupa jika lelaki disampingnya ini menyandang nama besar rayyan dibelakang namanya.jadi tak heran jika kenzie tinggal disini.tapi aqila bingung kenapa kenzie tak bilang dari tadi.

"Anu,,maaf saya mau mengantar kue pesanan ke alamat ini."

Ucap aqila memutuskan keterdiaman ketiganya.

"Ohh,,,ya saya memesan beberapa kue untuk suami dan anak2 saya,,ayo masuk dulu!!".

Ketiganya masuk kedalam rumah itu.jangan ditanya bagaimana ekspresi aqila saat memasuki rumah tersebut.antara kagum dan tak menyangka ada rumah seperti istana yang berada di kota ini.

Kenzie yang melihat kekaguman aqila tersenyum geli.hal itu tak luput dari penglihatan sang mama.beliau kaget setelah sekian lama sejak kejadian dikeluarganya,baru kali ini ia melihat senyum lebar sang putra.hatinya menghangat bersyukur akan hal itu.

"Nama kamu siapa cantik?".

Mama kenzie bertanya lembut pada aqila.membuat aqila tersadar dari keterkagumannya.

"Aqila chayra khansa tante,panggilannya aqila,qila juga boleh,"

Aqila menjelaskan namanya dengan senyum ceria membuat mama kenzie teringat akan putri kecinya.sifat dan perilaku aqila sama seperti putrinya.tanpa sadar mama kenzie membawa aqila kedalam pelukannya.

Kenzie kaget melihat mamanya yng memeluk aqila erat.begitu juga aqila,dia tak mengerti kenapa mama kenzie memeluknya.

"Maaf saya meluk kamu tanpa izin,kamu mirip sekali dengan putri saya yang sudah lama tiada".

Mama kenzie tersenyum sendu menatap aqila.

Aqila kaget serta bingung harus mengatakan apa saat mengetahui bahwa adik kenzie telah tiada.dia hanya tersenyum dan kembali memeluk wanita didepannya guna menguatkan hati wanita tersebut.aqila memeluk erat serta menepuk ringan punggung mama kenzie.wanita tersebut tak kuasa menahan airmatanya.rindu akan sang putri terobati akan kehadiran aqila.

"Tante boleh kok peluk aqila,kata bunda pelukan bisa buat kita tenang,aqila juga sering takut sama petir jadi bunda selalu kekamar aqila buat peluk aqila agar tenang."

Usai mengatakan hal itu aqila petlahan mengurai pelukannya dan tersenyum pada mama kenzie.

"Makasih ya nak udah mau peluk tante,,".

"Sama2,!!".

Kenzie masih tertegun melihat interaksi keduanya.begitu juga dengan lelaki paruh baya yang memperhatikan mereka dari atas tangga.anak dan istrinya tersenyum karena seorang gadis yang ia ketahui teman dari sang putra.

"EHEMM!!!"

Deheman keras membuat tiga orang yang sedang bernostalgia itu melihat keatas dan mendapati kepala keluarga berdiri tegak disana.rayyan perlahan turun dari atas tangga menuju ketempat dimana ketiga orang tersebut berkumpul.

Saat berada diantara mereka,papa kenzi menatap intens aqila.membuat gadis itu menunduk takut.

"Siapa kamu?! Kenapa meluk istri saya?!".

Aqila semakin takut dengan nada intonasi papa kenzie yang terdengar berat.aqila melirik kenzi dari sudut matanya dan melihat kenzie menganggukan kepala mengizinkan aqila mengenalkan diri.

"Sa-saya aqila chayra khansa om,biasa dipanggil aqila atau qila,saya temannya kenzie,,"

Aqila memilin ujung jarinya takut.

Namun tanpa disangka2 papa kenzie mengangkat tangannya mengelus puncak kepala aqila.sembari tersenyum hangat.

"Terima kasih sudah menghibur istri saya,sering2 lah main kesini agar istri saya ada teman untuk bercerita."

"I-iya om,,"

Usai mendengar jawaban aqila,papa kenzi melangkahkan kembali kakinya ke arah taman samping rumah mewah itu.

"Kamu jangan takut aqila,,papa kenzie memang tetlihat menakutkan tapi percayalah hatinya sangat baik."

Kenzie mendengus mendengar mamanya membicarakan papanya.baik apanya,jika memang baik lelaki tersebut tak akan membuat putranya sakit hati sampai seperti ini.

Aqila yang melihat wajah keruh kenzie paham jika masalah yang kenzie pikul adalah tentang hubungannya dengan sang papa.

Menoleh pada mama kenzie,aqila berujar.

"Iya tante,aqila nggak takut lagi kok,sekalian aqila mau langsung pamit karna bunda pasti nungguin aqila sama kenzie dirumah!".

"Ohh begitu ya?padahal tante mau masakin makan siang buat kalian".

Mama kenzie berujar lesu.

Aqila yang melihat menjadi tak enak hati.

"Ya udah tante,aqila telfon bunda dulu ya kalo nggak jadi pulang dulu".

Mendengar ucapan aqila membuat mama kenzie mengangguk bersemangat tanpa menunggu lama beliau menuju dapur hendak menyiapkan makan siang andalannya.

Kenzie hanya memutar bola matanya malas.dia hanya memperhatikan saja aqila yang saat ini sedang sibuk berbicara dengan bundanya lewat ponselnya.

Setelah menutup panggilannya,aqila mendekat kembali pada kenzie.

"Kata bunda nggak papa,lain kali masih bisa makan siang bareng dirumah kapan aja jadi bunda bilang gak boleh kecewa".

Kenzie berdehem menanggapi penjelasan aqila.kenzie memutuskan untuk naik kekamarnya meninggalkan aqila seorang diri.

Karna bingung mau melakukan apa,aqila memutuskan untuk menghampiri mama kenzie didapur berniat membantu memasak.berbekal ajaran bundanya aqila pandai dalam hal memasak.jadi tidak susah bagi aqila menyesuaikan diri didapur mama kenzie.

Mereka berdua memasak dengan diselingi obrolan yang lebih banyak tentang kenzie.dari situ aqila tau jika sebenarnya kenzie memiliki tiga saudara yang salah satunya telah tiada.

Setengah jam kemudian,makan siang telah siap.bersamaan dengan itu kenzie datang dari arah tangga.begitu jyga dengan papanya yang datang dari arah taman samping.

Keduanya betatapan cukup lama hingga suara mama kenzie terdengar menyuruh keduanya menuju meja makan.jika biasanya kenzie tak pernah makan satu meja dengan papanya,sekarang harus melakukannya karena ada aqila yang sudah duduk cantik dimeja makan tersebut.

Papa kenzi menatap tak percaya pada putranya.rasa haru terselip dihatinya karna sang putra mau kembali makan satu meja dengannya.

Mama kenzie mulai mengisi piring suami serta putranya.aqila yang merasakan betapa dinginnya suasana dirumah ini mencoba mencairkan suasana.

"Masakan tante enak banget kayak masakan bunda,pantes kenzie bisa makan lahap kayak gitu".

Semua langsung menoleh ke arah kenzie yang sedang mengunyah dengan semangat.mama kenzie tersenyum haru melihatnya.kenzie sendiri acuh dan terus melanjutkan makannya.selama ini dia tak pernah tau jika masakan mamanya bisa seenak ini.kenzie terlalu sering membuat sang mama sakit hati akan sikapnya yang tak pernah mau makan masakan mamanya.

"Nggak usah cepet2 makannya,aku nggak akan ngabisin masakan mamamu kok!!".

Aqila tersenyum menggoda pada kenzie.hal tersebut membuat papa kenzie tertawa kecil.

Tanpa terasa makan siang yang untuk pertama kali dihadiri putra ketiga mereka itu menjadi sehangat ini.

🌺🌺🌺

Dari arah depan rumah arkhan dan arion baru saja tiba.saling melirik mereka melangkah beriringan masuk kedalam rumah.

Sayup2 keduanya mendengar suara tawa dari arah ruang makan.karna penasaran keduanya melangkah kesana.

Mereka berdua tertegun melihat pemandangan didepannya.sang papa yang tak pernah tertawa menunjukkan tawa tersebut disana.dan yang lebih mengagetkan mereka berdua adalah kehadiran gadis yang sudah mereka kenal.

"Kalian sudah pulang?ayo sini makan siang juga sama2"!!.

Suara mama mereka membuat keterkejutan mereka buyar arion lebih dulu mendekat mengambil kursi disebelah aqila.diikuti juga dengan arkhan yang mengambil tempat disebelah arion.aqila tidak terlalu kaget karna tadi dia sempat melihat foto keluarga menggantung besar di dinding ujung tangga.

Dia sempat kaget saat melihatnya namun tak mau berfikir terlalu jauh.biarlah suatu saat diantara mereka akan menjelaskannya pada aqila.

"Dari kapan lo disini ?".

Arion bertanya pada aqila.

"Dari tadi sama gue!".

Bukan aqila yang menjawab melainkan kenzie.

Arion hanya mengangkat bahu acuh.arkhan sendiri menatap aqila intens yang tidak disadari oleh aqila. Sang papa mengerti sekarang bahwa ketiga anaknya tertarik pada gadis didepannya ini.namun beliau membiarkannya,biarlah waktu yang akan membawa mereka pada takdir mereka.

Akhirnya makan siang itu berlanjut dengan tenang kembali.

🌺🌺🌺

Setelah makan siang ketiga putra rayyan mulai berdebat tentang siapa yang akan mengantar aqila pulang.

Aqila sendiri menjadi bingung dan hanya duduk tanpa berniat menengahi.

Merasa tak akan ada yang mengalah,kepala keluarga akhirnya angkat bicara.beliau memutuskan bahwa dia yang akan mengantar aqila pulang.

Semua tak ada yang mampu membantah karena aqila juga menyetujuinya.dan akhirnya disinilah aqila dan pak rayyan berada.didalam mobil keduanya membisu.namun akhirnya pak rayyan membuka suara.

"Kamu pasti bertanya2 apa yang terjadi pada saya dan kenzie,,"

"Nggak juga kok om,itu kan masalah pribadi om dengan keluarga,aqila nggak berhak tau".

"Ha,,ha,,saya tau kamu anak yang baik,mungkin karna itu saya akan menceritakannya,jadi dengarkan tanpa menyela ok?".

Aqila mengangguk ragu.dan dimulailah cerita tersebut yang bermula dari kejadian dimana putri mereka diculik hingga renggangnya hubungan antara dirinya dan kenzie.

Aqila merasa kasihan mendengarnya.tak menyangka bahwa kenzie yang terkenal nakal iti harus menyimpan beban batin yang berat.

"Saya berharap kamu mau menjadi teman kenzie,,,,saya sangat menyayanginya namun apa yang saya lakukan dimasa lalu membekas hebat dalam hatinya,saya sendiri tidak tau harus memulainya darimana."

"Aqila yakin kenzie juga sayang sama om cuma memang masih belum bisa menempatkan diri dengan baik,om nggak usah khawatir suatu saat kenzie pasti akan kembali menyayangi om seperti dulu."

"Om juga berharap begitu,,".

Tak terasa mobil berhenti tepat didepan rumah aqila.setelah mengucapkan terima kasih,aqila turun dari mobil.aqila menunggu sampai mobil pak rayyan kembali melaju dan menghilang ditikungan.barulah dia melangkah memasuki rumah.saat memasuki rumah terdengar notifikasi masuk yang langsung dibuka aqila.

Disana bukan hanya satu tapi tiga notifikasi dengan kata yang sama.

Kak arkhan

Thanks

Arion

Makasih

+62**********

Thanks

gue Kenzie

Aqila tersenyum memandangi ponselnya.

Tbc.