Kemerlap lampu disebuah club serta musik yang diputar dengan ritme cepat tak membuat kegiatan seorang laki-laki yang duduk dimeja depan bartender terganggu.
Laki-laki itu sedang menikmati setiap teguk alkohol yang bernilai cukup mahal.berharap minuman itu bisa menghilangkan keresahan dalam hatinya.
Tuk
Seorang bartender yang biasa dipanggil Mark itu menyerahkan segelas lagi pada laki-laki yang berada didepannya.
"Ada angin apa gerangan seorang Arion rayyan berada disini?".
Ujar Mark .
Arion hanya mendengus mendengar Mark berbicara.
"Lo udah terlalu banyak minum bro,,,,masalah tuh dihadepin bukannya malah lari".
"Sok tau Lo!!!".
Elak Arion.
Sebenarnya Arion hanya merasa bimbang.kedua saudaranya memiliki perasaan yang sama dengannya dan pada gadis yang sama pula.
Jauh didasar hatinya menegaskan agar dirinya tak mundur mengenai perasaannya namun kenyataannya dia tak bisa melawan saudaranya sendiri.
Arion berada di persimpangan bingung akan melangkah kearah mana.
"Apa yang harus gue lakuin Mark??".
Mark yang mengira arion sedang mabuk pun tak menghiraukannya.
Mark dapat melihat dari arah pintu masuk datang kedua saudara arion.arkhan berjalan lebih dulu didepan dan diikuti kenzie dibelakangnya.
Mark tadi sengaja menghubungi kedua saudara Arion karna melihat laki-laki tersebut yang sudah mabuk namun tak mau berhenti minum.
"Bawa pulang adik Lo pada,,,teler mampus tuh anak!".
Arkhan menghela nafas panjang namun tak urung mendekat pada arion.sedangkan kenzi memilih acuh serta memutar pandangan kesekitar club.
Arkhan duduk disamping Arion dan menepuk pelan bahu laki-laki itu.
"Ayo pulang!!!".
"Ogah lo aja sana!!?".
"Jangan kayak anak kecil gini Yon!".
Arion tersenyum mengejek mendengar arkhan bicara.
"Lo yang anak kecil,gak pernah maen ke club gini kan lo?!".
Arkhan semakin kesal dibuatnya.
"Udahlah biarin aja! Ngapain dipaksa pulang kalo dianya nggak mau,."
Kenzi mengambil duduk juga disebelah Arion.
"Daripada nyuruh dia pulang kan mending Lo minum juga,,mayan buat hiburan biar idup Lo nggak kaku kek kanebo kering.!".
Arkhan memberikan tatapan tajamnya.arkhan tak pernah suka bila harus berhadapan dengan kenzie.kenzie tidak pernah bisa diatur dan selalu membangkang.
Arkhan menyesal sempat mengajak kenzie.bukan tanpa alasan arkhan mengajak laki-laki tersebut.hal itu dikarenakan arkhan yang tak pernah sekalipun menginjakkan kaki di club.
Melihat ketiga saudara rayyan berkumpul mau tak mau Mark menyajikan minuman pada mereka.namun kali ini dengan kadar alkohol yang rendah.
"Gue suka aqila!!".
Ketiganya serentak mengucapkan kata yang sama membuat mereka kembali hening.
Setelah Mark menaruh tiga gelas dihadapan mereka,arkhan lebih dulu menyambar dan meminumnya dalam sekali teguk.
Rasa terbakar di tenggorokannya membuat arkhan mengernyit.tapi tak berselang lama arkhan kembali meneguk gelas kedua.
Kenzie tersenyum miring melihat hal itu.ini kejadian langka.sang kakak yang terkenal alim dengan berani meneguk minuman keras itu.begitu juga arion yang sudah mabuk tertawa keras.
🌺🌺🌺
Mark menggeleng sambil menggaruk belakang kepalanya.bagaimana tidak jika dia yang tadinya meminta bantuan agar bisa mengirim Arion pulang malah harus berakhir dengan tiga saudara yang mabuk.
Tadinya kenzie masih bisa ia harapkan namun laki-laki tersebut ikut minum lantaran mendapat ejekan dari arkhan karna tak mampu menyainginya mendapatkan aqila.
"Trus ini gue mesti gimana,ANJING emang Lo pada!!".
Sang bartender mengumpat tak jelas pada ketiganya.
Mark merogoh saku celana arkhan untuk mengambil ponsel lelaki itu.saat membuka kontak dan menemukan satu-satunya nama yang berada di kolom pesan tanpa pikir panjang Mark menghubunginya.
Setelah menghubungi dan menyuruh orang diseberang telfon untuk segera menjemput ketiga bersaudara itu,Mark kembali pada tugasnya sembari menuggu seseorang yang dia hubungi tadi.
🌺🌺🌺
Masih dengan memakai piyama Pororo andalannya,aqila berdiri melongo didepan sebuah club.
"Beneran ini kan alamatnya,,,ya ampun tempat apa ini?".
Tanyanya pada diri sendiri.
Saat akan memasuki club tersebut aqila kembali mundur karna beberapa orang melihat aneh kearahnya.
Dilihati dirinya sendiri,aqila menepuk jidat karena lupa mengganti pakaiannya.dengan langkah berat aqila berjalan masuk.
Dirinya khawatir saat ada yang menghubunginya dan mengatakan kondisi tiga orang yang dikenalnya.tanpa pikir panjang aqila langsung berangkat.beruntung kedua orangtuanya sudah tidur saat itu.
Musik didalam club itu menyambut aqila.membuat gadis itu menutup kedua telinganya sembari mencari keberadaan ketiga temannya.
Tak lama aqila melihat tempat ketiganya duduk.langsung saja aqila berjalan mendekat.
"Arkhan!!!kamu ngapain disini!!!ayo pulang!!!".
Arkhan yang sudah teler tak bisa mengenali aqila dan hanya menyengir bodoh ditempatnya.
Mark menyadari keberadaan aqila pun mendekat.
"Lo yang tadi gue kontak kan?".
Mark bertanya sambil menatap aqila dari ujung kepala sampai ujung kaki.mark mengumpat dalam hati sadar jika dia menghubungi orang yang salah.
Gadis didepannya ini termasuk anak rumahan terbukti dari penampilan gadis itu.bagaimana bisa gadis tersebut memakai piyama untuk pergi kesebuah club.
"I-iya aku temannya pak,,".
"ANJIIR,,,gue dipanggil pak?!astoge !!semuda itukah gue!!!".
Aqila meringis mendengar lelaki didepannya tak terima dengan panggilannya.
"M-maaff,,,".
"Udah deh gue bantuin Lo buat papah mereka kedepan,,,ntar Lo yang antar sampai rumah!!!".
Tanpa menunggu lama Mark memapah satu persatu keluar club untuk menaiki taksi.
Setelah memapah ketiganya dan memastikan agar gadis itu mengantar mereka kerumah,Mark menghela nafas panjang.dia sedikit khawatir dengan gadis berpiyama Pororo itu.
"Hahh,,,semoga tuh cewek nggak jebol sebelum saatnya."
Do'a Mark iba.
🌺🌺🌺
Ketiga bersaudara itu berada dikursi belakang taksi.sedangkan aqila berada dikursi samping sopir taksi.beberapa menit akhirnya taksi sampai dikediaman rayyan.
Dibantu satpam dan sopir taksi,aqila memapah ketiganya.
"Pak satpam,ini kamarnya dimana ya?om sama tantenya juga kemana ini?!".
"Anu non kamarnya den arkhan ada diatas,kalo tuan sama nyonya lagi pergi pulangnya mungkin besok."
"Ya udah deh bawa keatas aja kalo gitu!".
Akhirnya ketiga laki-laki mabuk itu dibawa kekamar arkhan.setelah membaringkan ketiganya,satpam dan sopir taksi itu pamit undur diri yang diangguki aqila.
Aqila menatap ketiga temannya yang tidur dikasur yang sama,mengambil nafas panjang.
Aqila mulai melepaskan alas kaki mereka.karna tak mungkin melepaskan baju ketiganya,aqila memilih membiarkannya.
"Mamaaaa,,,,,,".
Saat akan berbalik hendak pulang,aqila mendengar Arion mengigau pelan.aqila mencoba mendekat dan terkejut karna Arion berkeringat dingin.telapak tangan aqila menempel sudahi arion.dahi laki-laki itu terasa panas.aqila merasa bahwa laki-laki itu demam.
Aqila keluar kamar menuju dapur mengambil kain dan baskom berisi air es.aqila bergegas mengompres arion.berulangkali aqila mengganti kompresannya hingga tanpa sadar gadis tersebut tertidur.mungkin karna waktu sudah menunjukkan dini hari.
Tbc.