Sinar matahari masuk menembus sela2 gorden jendela kamar yang ditempati empat orang yang bergelung nyaman di ranjang berukuran king size itu.
Entah sejak kapan aqila yang kemarin tertidur dengan posisi duduk disamping ranjang berpindah tempat ke atas ranjang.
Keempatnya tidur saling berdempetan .aqila sendiri tak tau jika dirinya tengah berada diperlukan arkhan.sedangkan kenzie ikut memeluknya dari belakang.
Aqila mulai terjaga dari tidurnya.saat membuka mata dia kaget mendapati wajah arkhan yang berjarak dekat dengan wajahnya.saat akan bangun,aqila merasa ada yang menindih perutnya.saat melihat kebawah,sebuah lengan kekar melingkar disana.
Sebelum sadar akan keterkejutannya,Pintu kamar arkhan dibuka paksa dari luar hingga menimbulkan suara keras.membuat keempatnya menggeliat pelan berusaha bangun.
"APA YANG KALIAN LAKUKAN HAH!!!!????".
suara rayyan menggelegar kepenjuru ruangan membuat ketiga orang yang masih terdukuk terkejut membuka mata.
Arkhan yang mendapati wajah cantik aqila didepannya pun terpesona dan menghiraukan papanya yang berdiri marah didepan pintu.
Pun dengan kenzie,bukannya segera bangun laki-laki itu malah semakin mengeratkan pelukannya diperut aqila.aqila yang tidak bisa bergerak sedikitpun akhirnya memilih pasrah menunggu bantuan dari ayah ketiganya.
Dengan langkah lebar kepala keluarga rayyan mendekati ranjang dan langsung menjewer telinga arkhan.
"Arkhhh,,,,sshh!!!".
Arkhan langsung berdiri sambil mengusap daun telinganya.
Setelah menjewer arkhan,papanya juga langsung memukul tangan kenzie keras.sehingga mau tak mau kenzi bangkit dan duduk dengan sikap acuh.
"Kalian semua papa tunggu di ruang tengah sekarang,kalau tidak kalian akan terima konsekuensinya!!!".
Usai mengatakan hal itu dengan tegas,papanya berlalu keluar kamar.sang mama hanya menatap kasihan pada ketiga putranya.
🌺🌺🌺
Suasana ruang tengah kediaman rayyan nampak tegang.keempat tersangka duduk didepan sang kepala keluarga yang tengah marah.
Aqila dengan wajah takutnya begitu juga arkhan.kenzie masih bersikap acuh tak acuh dan Arion yang masih linglung dengan keadaan maklum demamnya masih belum hilang.
"Papa sudah memanggil orang tua aqila untuk datang kesini,jadi papa harap kalian bisa memberi alasan yang tepat agar beliau juga tidak marah."
"Paa,,,,mereka tadi kan sudah menjelaskan kalo aqila cuma membantu ketiganya pulang,dan ketiduran, jangan menekan mereka secara berlebihan,kasian mereka pa."
Sang istri mencoba menenangkan hati suaminya agar tidak lagi melanjutkan sidang panas itu.
"Nggak bisa maa,,,kita nggak tau apa yang sudah mereka perbuat pada aqila,untuk itu mereka harus bertanggung jawab menjelaskan pada orang tua aqila nanti."
Belum sempat menjawab sang suami,terdengar derap langkah terburu-buru dari arah depan.tetlihat sepasang suami-istri berjalan tergesa menghampiri sang putri.
Bunda aqila langsung meraih putrinya kedalam pelukan.sedangkan sang ayah nampak cemas disampingnya.setelah keduanya dipersilahkan duduk,mengalirlah cerita yang menjadi pokok permasalahan pagi ini.
"Lalu bagaimana baiknya pak?kita kan tidak tau pasti,kalo putri saya tidak kenapa2."
Ayah aqila bertanya kepada rayyan.
"Saya juga bingung,mereka bertiga dalam keadaan tidak sadar, jadi kita tidak tau siapa yang menyentuh aqila".
Aqila yang merasa masalah semakin besar pun angkat bicara.
"Aqila nggak diapa-apain kok om,sungguh aqila berani sumpah,kalian juga ikutan ngomong dong jangan diam aja!".
Ketiga pemuda disampingnya hanya lempeng2 saja.
"Apapun hukuman papa sama om kami akan terima".
Arkhan akhirnya mengeluarkan suaranya.pak rayyan memberi kode kepada ayah aqila untuk ikut dengannya kedalam ruang kerja miliknya untuk berunding berdua.
Beberapa lama berada didalam,keduanya akhirnya keluar.masing2 memiliki ekspresi yang seakan menaggung beban berat.
Menarik nafas panjang,pak rayyan mengambil sebuah keputusan yang membuat semuanya kaget apalagi bunda aqila yang hampir pingsan jika tak ditenangkan sang suami.
"Papa dan om sudah mengambil keputusan bahwa kalian bertiga harus menikahi aqila secepatnya!!".
🌺🌺🌺
Aqila dan kedua orang tuanya baru sampai dirumah mereka.aqila berjalan lesu kedalam rumah.
Ayahnya sendiri yang melihat juga merasa kasihan.namun mau bagaimana lagi,keputusan kepala keluarga rayyan sendiri tak bisa diubahnya.
Bukan tanpa alasan pak rayyan menikahkan keempatnya.terdapat bercak darah disprei ranjang arkhan dan menduga jika aqila sudah disentuh oleh salah satu putranya.
Sedangkan aqila tak tau darimana darah itu berasal hanya diam membisu tak bisa membantah.namun dirinya yakin seyakin-yakinnya,jika tubuhnya tak dijamah siapapun.kalaupun iya ada yang menyentuhnya,mana mungkin bagian intimnya tak terasa sakit.
Sang bunda mengelus lembut surai indah aqila." Cepet mandi trus turun,kita sarapan bareng ya?".
Aqila hanya mengangguk mengiyakan perintah bundanya.saat melihat putrinya telah memasuki kamarnya,bunda langsung berbicara pada ayah aqila.
"Yah apa keputusannya tidak bisa diubah?kasihan aqila jadi murung seperti itu,,,".
"Keputusan itu dibuat oleh pak rayyan sendiri,ayah sudah berusaha menolak tapi beliau tetap keukeuh,,sudahlah mungkin memang itu yang terbaik kita jalani saja,,seiring berjalannya waktu akan membawa mereka pada takdirnya."
Penjelasan sang suami membuat bunda menghela nafas pasrah.keduanya akhirnya berjalan menuju meja makan dan menunggu putrinya turun untuk sarapan bersama.
Tbc.