Langit pagi ini tampak mendung.awan hitam terlihat bergumul diatas sana.namun hal itu tak menyurutkan kegiatan setiap orang yang hendak pergi untuk bekerja ataupun berangkat ke sekolah.
Setiap orang nampak tergesa dalam setiap langkahnya.seolah takut jika sang langit menumpahkan tangisnya saat itu juga.
Meninggalkan keadaan diluar,kini didalam sebuah kamar tampak seorang gadis sudah bersiap dengan seragam sekolahnya.
Didepan cermin gadis itu membetulkan simpul dasinya agar terlihat rapi.atasan putih dan rok lipit abunya terlihat pas membalut tubuh rampingnya.
"Baju check!"
"Rok check!"
"Dasi check!"
"Sepatu check!"
"Apa lagi ya????"
"Ouhhh....topinya lupa hehe.."
Gadis itupun bergerak menuju meja belajarnya untuk mengambil topi.setelah memasukkan topinya kedalam tas gadis itu berjalan keluar kamar.
Didepan kamar dia menemukan bundanya sedang memasak didapur.rumah gadis itu tergolong sederhana karna hanya terdiri dari tiga kamar tidur,ruang tamu,ruang makan dan dapur yang menjadi satu.
Gadis itu beranjak mendekati sang bunda.
"Pagi bundakuuuu,,,,"
"Pagi sayangkuu,,,cepat duduk dan makan, lihat jam kamu gak mau terlambat kan?"
"Iya bunda,,tenang aja kn msih jm enam,,ayah mana bun?"
"Ayah sudah berangkat dulyan katanya hari ini atasannya datang jadi mau datang lebih awal"
"Yahh,,,gk bisa bareng ayah dong?"
"Ayah tadi nitip maaf karna gk bisa antar kamu kesekolah,,,jadi nanti naik bis aja ya?"
"Ya udah deh bun gakpapa"
Setelah sang bunda meletakkan sepiring nasi goreng didepannya tak butuh waktu lama gadis itu melahapnya.dalam hati gadis itu selalu memuji masakan bundanya yang terasa lezat dimulut.
Merasa sudah menyelesaikan sarapannya gadis itu berpamitan pada bundanya.saat berada dihalaman rumah gadis itu mendongak memperhatikan langit yang srmakin mendung.
Akhirnya sang gadis memutuskan untuk membawa payung.berjalan menyusuri trotoar untuk bisa sampai ke halte terdekat.dari kejauhan halte tampak sedikit lenggang dari biasanya.gadis itu berfikir mungkin karna cuaca mendung orang2 memilih untuk menggunakan kendaraan pribadi mereka.
Sembari menunggu bis gadis itu duduk dan memperhatikan lalu lintas sekitar.tak sedikit anak2 seusianya yang memakai seragam yang sama dengannya dihalte tersebut.hari ini adalah hari pertamanya masuk sekolah setelah libur akhir semester yang artinya dia sudah duduk dikelas sebelas.
Dari kejauhan bis melaju dan berhenti perlahan di halte tersebut.lantas sang gadis berdiri dan naik setelah pintu bis terbuka.sebelum benar2 naik dari kejauhan terdengar suara seseorang memanggil namanya.
"AQILA!!!!!"TUNGGUIN GUE OGEB!!!!"
Gadis itu hanya tersenyum simpul melihat kelakuan sahabatnya yang tak pernah berubah.selalu terlambat bangun.
"Hosh,,hosh,,gila,,gue kek marathon pagi2 lari"
"Siapa suruh kamu bangunnya telat,untung gl ketinggalan bis sya"
Yap gadis yang dipanggil sya hanya mengerucutkan bibirnya.
"Iya2 maap gue emang gk bisa bangun pagi kek lo nona AQILA CHAYRA KHANSA,jadi please gak usah khotbah key?"
Aqila atau biasa dipanggil qila oleh temannya itu tersenyum menanggapi gerutuan sahabatnya.dia sudah terbiasa jika ALESYA selalu terlambat bangun dan tak mau disalahkan atas tindakannya tersebut.
Tapi percayalah kalau alesya adalah sahabat terbaik aqila didunia ini.meski kelakuannya rada absurd.limabelas menit perjalanan mereka diwarnai dengan ocehan alesya saja sedangkan aqila hanya diam dan sesekali menyahuti jila ditanya.
Sampai dihalte dekat sekolah mereka berdua turun.jarak halte dan gerbang tidaklah jauh.sebelum melewati gerbang terdengar suara bising sepeda motor sport yang meraung.aqila menoleh dan mendapati di kejauhan seorang siswa laki2 yang menaiki sepedamotor sport warna hitam itu menurunkan seorang gadis dengan seragam super ketat didepan gerbang.gadis berseragam ketat tersebut melambai manja saat sang pengendara meninggalkannya.
Saat pengendara melintas didekat aqila,tatapan keduanya bertemu.pengendara motor tersebut tak terlihat wajahnya karna menggunakan helm.aqila bergidik saat mata mereka bertemu.tatapan tajam siswa tersebut membuatnya takut.
"Wow,,,,si kenzie makin mantep ajahhh!!"
"Kenzie?"
"Ah,,aqila mah masak lo gak tau si kenzie?KENZIE RAYYAN Dia tuh satu angkatan ama kita tau cuman emang gk sekelas entah klo taun ni"
"Memangnya kenapa sama dia?"
Alesya menepuk jidatnya dan menarik nafas berat.
"Yassalam dua taon lo sekolah dimari dan sekarang barU nanya?bagoozzz gue jelasin sambil jalan"
"Kenzie tuh terkenal bebal banget anaknya,gk cuma nakal, doyan betantem tapi juga suka banget gonta ganti cewek,tpi yah gitu sikapnya cuek bebek bin dingin kek frezer"
"Trus?" Tanya aqila polos.
"Trus2 nabrak buk!!dah ah pokonya lo gk boleh berurusan ama tu orang kalo nggak pengen susah sekolah disini,ibaratnya ya dia tuh the king of berandal banget"
"Oh,,ok!"
"Gue ngejelasin ampek berbusa dan lo cuma bilang OH!!!"
"Trus aq mesti bilang apa?" Tetap dengan wajah polosnya aqila bertanya pada alesya.
"Dah deh capek gue ngomong ama lo,,yuk masuk!!"
Sesampainya dikelas mereka memilih tempat duduk nomer tiga dari depan di samping dinding.alesya bilang tempat duduk mereka strategis buat nyender,emang dasar alesya otak molor kalau pelajaran.
Saat ini kelas sudah ramai banyak yang berebut menempati bangku strategis.siswa perempuan kebanyakan memilih duduk didepan dan laki2 dibelakang.
"YOO,,ALESYA,,AQILA!!!wetsss kita sekelas lagi!!!"
dari pintu ALDI teman sekelas aqila dan alesya waktu kelas sepuluh berjalan sambil melambaikan tangannya pada mereka.
"Berisik banget sih mulut lo!!" Balas alesya.
"Yaelah gak kangen apa lo ama gue?"
"NAJIS!!"
"Najis2 gini sukakkan lo?"
Enggan menanggapi ucapan aldi,alesya memeragakkan seolah ingin muntah.pandangan aldi memindai kepenjuru kelas namun orang yang dicari tak kunjung ketemu.aqila yang memperhayikan pun bertanya.
"Nyari siapa al?"
"Hah,,oh,,,itu denger2 si kenzie lucknut masuk kelas kita juga tau gak lo?"
Tanya aldi sambil menggaruk belakang kepalanya bingung.
"Sumpah demi apa tuh anak sekelas ama kita!!!!" Alesya tiba2 menyela membuat aqila yang hendak bertanya urung dan menutup kembali mulutnya.
"Itu juga yang gue pikirin,,kalo tuh anak sekelas ama kita bisa ancur ni kelas entar"
Hening
"Kok gitu?" Setelah sekian lama diam akhirnya aqila angkat bicara.
"Tuh anak suka banget cari ribut qil,gak cuma ama anak cowok laen tapi juga ama guru," jawab aldi
"Dan guru pun gak ada yang berani negur,kan bokapnya yang punya ni sekolah" sambung alesya.
Mendengar hal tersebut dari kedua temannya,membuat aqila mau nggak mau percaya dan mulai merasa khawatir akan kegiatan belajarnya dikelas nanti.dia tak mau jika karena satu orang dia harus mengalami penurunan nilai.
🌺🌺🌺
Bell masuk berbunyi.semua siswa SMA RAYYAN memasuki kelas mereka masing2.suasana koridor terasa lenggang namun berbeda jika didalam kelas.
Seorang anak laki2 berjalan santai dengan memasukkan tangannya kedalam saku celananya.rambut acak2an,seragam tak terkancing dengan dalaman kaos putih terlihat berkibar saat dia berjalan.khas anak nakal.
Tapi dari semua itu parasnyalah yang membuat anak perempuan disekitarnya tak mampuengalihkan pandangan ke arah lain.kulit putih bersih,hidung mancung dan bibir pink alami membuat parasnya yang tampan semakin menawan.
Saat sampai didepan pintu kelasnya dia berhenti.petlahan masuk kedalam dan mengamati sekitar.sedangkan para murid yang ada didalam kelas menahan nafas melihat sang raja berandal memperhatikan sekitar dengan tatapan yang membuat orang merasa terintimidasi.
Saat melihat bangku belakang ada yang kosong,dia melangkah kesana.menaruh tas yang tidak tau apa isinya dengan suara yang membuat satu kelas terkesiap.semua yang ada didalam kelas merasa bahwa tahun ini mereka akan sulit melaluinya.
Kenzie sendiri bersandar dan memejamkan matanya sambil bersedekap.tak satupun dari mereka yang berani berbicara takut2 klo mengganggu sang raja.
Aqila sendiri hanya memperhatikan kenzie dari bangkunya.sama seperti yang lain dia pun takut bila harus berhadapan dengan laki2 tersebut.
Memang tampan,tapi kalo berandal siapa yang mau coba,batinnya.
Merasa suasana terasa sepi kenzie memulih membuka matanya dan beranjak pergi keluar.sebelum mencapai pintu sudut matanya melihat gadis yang sempat bertemu pandang dengannya di depan gerbang tadi.
Entah kenapa,kenzie merasa bahwa mata gadis tersebut membuat hatinya berdesir nyaman.namun karna sifat kenzie yang cuek dia mengabaikannya dan berlalu pergi.
Setelah kepergian kenzie semua yang berada dikelas menghembuskan nafas lega.berbeda dengan aqila yang merasa jantungnya berdetak semakin cepat.dia merasa tatapan kenzie padanya membuat dirinya merasa ketakutan yang luar biasa.aqila berfikir keras kesalahan apa kiranya yang membuat kenzie menatapnya sedemikian intens.
Aqila hanya berharap semoga tak terjadi sesuatu yang membuatnya harus berurusan dengan orang paling berbahaya disekolah ini.
Tbc.