Chereads / Internal Zone / Chapter 35 - The Wedge

Chapter 35 - The Wedge

"Berisik sekali," gumam Jack yang berhasil mendapatkan stik pemukul baseball tersebut dari genggaman pemilik aslinya yang telah terjatuh tidak sadarkan diri dengan beberapa gigi yang rontok dan hidung yang patah.

"Mudah-mudahan ini adalah tindakan yang terbaik dan paling tepat untuk aku lakukan," gumam Jack.

Tidak lama kemudian, Jack telah berhasil dikelilingi oleh beberapa anggota geng tersebut dengan mempersenjatai diri mereka masing-masing, sementara beberapa anggota lain berusaha menyelamatkan rekan mereka yang telah tidak sadarkan diri karena perbuatan Jack. Para pengunjung yang kebetulan sedang berada di lokasi memilih untuk menghentikan transaksi jual beli dengan para pedagang yang sibuk membereskan dagangan mereka karena takut akan kejadian yang sewaktu-waktu dapat menimpa diri mereka.

******

"Anak muda, lebih baik kau tidak ikut campur dalam urusan kami. Lebih baik kau pulang dan tidur siang saja di rumah," ucap Ketua Geng membuat lelucon untuk Jack.

"HAHAHAHA!!" tertawa dari seluruh anggota geng tersebut hampir bersamaan.

"Benar ... benar, lebih baik kau pulang dan temui ibumu lalu pergi tidur, hahahaha," ucap salah satu anggota lalu tertawa.

Lelucon yang barus saja didengar oleh Jack tidak terlalu ditanggapinya, lebih baik ia berpikir jernih tentang bagaimana caranya mengirimkan mereka semua ke rumah sakit. Bahkan, hal yang terburuk adalah tempat peristirahatan terakhir mereka. Seperti yang pernah Lune sampaikan kepada Jack.

"Mereka hanya menang jumlah, tapi tidak tahu rasanya bagaimana meraih kemenangan yang tidak pernah aku dapatkan dari sakitnya pelajaran dari Kak Lune," gumam Jack tersenyum kecil.

"Bahkan, aku bisa merasakan bahwa semakin aku mendekati rumah ... semakin berat tekanan yang aku dapatkan. Dimana, perasaan ini seakan-akan memberitahuku bahwa Kak Lune telah bersiap untuk memberikan pelajaran tambahan untukku," ucap Jack pelan.

Sembari memejamkan mata dan menundukkan kepalanya untuk beberapa saat, Jack kembali mengingat kejadian beberapa tahun yang lalu saat Lune berhasil mengatasi permasalahan yang menimpa dirinya, lalu memberikan sebuah saran kepada Jack.

"Kau dengar perkataanku baik-baik, Jack. Kalau kau berhadapan dengan lawanmu, jangan sesekali memikirkan bagaimana fisik mereka, jumlah mereka, senjata yang digunakan mereka, maupun sandera yang digunakan oleh mereka. Namun, ...," ucap Lune dalam memori yang tersimpan dalam ingatan masa lalu Jack.

"Lebih baik pikirkan kemana kau akan mengirimkan mereka," ucap Jack pelan bersamaan dengan ucapan Lune yang ada di ingatannya, lalu menggenggam erat stik pemukul baseball yang ada di tangan kanannya tersebut.

"Apa kau takut sekarang, anak---" ucap Ketua Geng tersebut untuk memberikan pertanyaan yang bertujuan untuk membuat lemah mental Jack. Namun, tidak dapat diselesaikan karena Jack langsung menghantam kuat stik pemukul baseball yang digenggamnya ke wajah Ketua Geng tersebut.

"Arrggghhhh, bruuggghhhh," suara teriakan Ketua Geng dan terjatuh sebelum berputar dua kali di udara karena kecupan manis dan tidak akan pernah terlupakan dari stik pemukul baseball milik Jack.

"Apa yang terjadi?" tanya salah satu anggota yang melihat Ketua Geng mereka yang berdiri tepat disampingnya tiba-tiba terjatuh.

"Bos!!" teriak anggota lain setelah sadar pimpinan mereka tidak bergerak sama sekali di pelataran pejalan kaki yang masih berada di kawasan perdagangan tersebut.

Dikarenakan Jack masih meredamkan beberapa kekuatannya sehingga ketua geng tersebut hanya berhasil berhenti pada akhirnya nanti di salah kamar rumah sakit. Tidak membuang waktu kembali, Jack segera mengincar kaki kiri salah satu anggota geng tersebut yang masih mengalihkan pandangannya ke arah pimpinan mereka.

"Craacckk," bunyi tulang kaki kiri anggota geng tersebut jelas terdengar dan membuatnya melakukan atraksi salto ke samping di udara sebelum jatuh ke tanah.

"Bruugghhh!! KAKIKU!!!��� suara terjatuh anggota geng tersebut lalu berteriak kesakitan.

Sadar dengan keadaan yang terjadi dan Jack mendapatkan keunggulan pada garis start pertarungan, seluruh anggota geng yang tersisa segera maju meski tanpa adanya instruksi dari pimpinan mereka yang tidak akan sadarkan diri dalam beberapa hari kedepan.

"Serang anak itu," ucap salah satu anggota yang mengepalkan tangannya untuk memberikan pukulan kepada Jack, karena ia tidak memiliki senjata yang dapat digunakan.

"SERAANGGG!!!" balas salah satu anggota lain yang menggenggam potongan pipa besi dengan maksud memberikan instruksi dan ikut memberikan semangat, dan segera beraksi untuk memberikan pelajaran tambahan kepada Jack.

"Hah!" ucap Jack pelan dengan senyum kecil.

"Apa tidak ada dari mereka yang harus aku kirim ke tempat peristirahatan terakhir, tapi kalau hanya satu atau dua orang saja pasti akan merasa kesepian. Baiklah ... lebih baik aku berikan pekerjaan tambahan saja untuk para dokter dan perawat," gumam Jack sambil bersiap menerima serangan dan tidak lupa memperhatikan keadaan

untuk memberikan serangan balik.

"Kak Lune, hari ini pelajaran yang aku terima darimu sangat berguna sekali," gumam Jack lalu menggerakkan stik pemukul baseballnya untuk menghadang serangan dari senjata yang digunakan oleh salah satu anggota geng tersebut.

Jack merasakan ada serangan yang mengarah kepadanya dari arah belakang, meski masih ada serangan dari sebelah kanan dan kirinya tersebut namun masih membutuhkan beberapa detik sehingga Jack fokus untuk mengatasi serangan yang datang dari arah depan terlebih dahulu.

"Brruuuggghhhh," suara tabrakan antara kepalan tangan kiri Jack dengan perut anggota geng yang menyerangnya dari arah depan.

"Pfffuuaaahh," ucap anggota geng tersebut sembari mengeluarkan darah dari mulutnya, lalu terjatuh.

Stik pemukul baseball yang digenggam Jack dengan cepat diarahkan ke wajah anggota geng yang datang menyerang dari arah belakang, setelah Jack melakukan putaran dan memberikan tendangan ke kaki anggota geng yang membuatnya kehilangan keseimbangan.

"Boouugghhh, Crack," suara hantaman stik pemukul baseball tepat mendarat dan membuat jejak dengan retaknya tulang dagu anggota geng tersebut yang membuatnya melakukan Back Flip dan terjatuh tidak sadarkan diri.

"Apa aku telah membuat kiriman dengan alamat yang salah," gumam Jack merasa khawatir anggota geng tersebut akan merasa kesepian apabila hanya ia yang akan pergi sendirian ke tempat peristirahatan terakhirnya.

Tidak berapa lama, dua unit kendaraan patroli keliling dari satuan MOP telah sampai ke lokasi sesuai dengan instruksi Ketua Tim Call Center MOP. Dengan cepat, ke empat anggota MOP yang keluar dari kendaraan tersebut

menghampiri arena perkelahian yang tidak seimbang tersebut.

"Berhenti!" ucap salah satu anggota MOP dengan menodongkan senjata jenis Glock 22 40 S&W, yang kemudian diikuti dengan tiga anggota lainnya.

"Berhenti! Atau, aku terpaksa melumpuhkan kalian semua!" ucap anggota MOP tersebut.

"DOR!!" bunyi letusan senjata Glock 22 40 S&W yang ditembakkan ke udara sebagai tanda peringatan pertama.

Keadaan mulai dapat ditenangkan seiring dengan kedatangan anggota patroli MOP yang telah mendapatkan tambahan sumber daya manusia yang lebih baik dari sebelumnya. Dengan reaksi yang cepat satu per satu para anggota geng tersebut berhasil diamankan.

"Akhirnya aku bisa kembali dengan tenang," ucap Jack.

"Berhenti di tempat, kau mau pergi kemana?" tanya salah satu petugas MOP yang melihat Jack ingin segera pergi meninggalkan tempat tersebut.

"Maaf, Pak Petugas. Saya hanya membela diri, dan ... saya juga bukan dari komplotan mereka," ucap Jack berusaha untuk membela dirinya.

"Kita bicarakan hal itu nanti saat kembali ke kantor, tolong berhenti ditempat ... dan jangan membuat

gerakan-gerakan yang mencurigakan," ucap anggota MOP tersebut sembari melangkahkan kakinya ke arah Jack dengan tangan kanannya bersiap untuk mengeluarkan senjata apabila Jack melakukan tindakan yang mencurigakan.

"Haahhh, kalau sampai Kak Bram menemuiku di kantornya ... maka kami berdua tidak akan selamat dari penghargaan yang akan diberikan oleh Kak Lune," gumam Jack khawatir.

Meskipun sumber daya manusia yang ada pada satuan MOP lebih baik dari sebelumnya, namun kondisi yang terjadi di lapangan tidak dapat diremehkan sama sekali. Hal ini dikarenakan, tiba-tiba salah satu anggota geng tersebut berhasil meraih senjata Glock 22 40 S&W milik salah satu anggota patroli MOP yang mengikat pergelangan tangan anggota geng yang lainnya.

"Semuanya jangan bergerak!" ucap anggota geng tersebut.

"Lepaskan teman-temanku sekarang juga, jangan bertindak yang bukan-bukan. Kalau tidak aku ...," ucap anggota geng tersebut lalu menembakkan senjata tersebut ke anggota patroli MOP yang telah diambil senjatanya.

"Dor!!" bunyi suara letusan senjata Glock 22 40 S&W, alhasil pelurunya bertamu ke paha kaki kanan anggota patroli MOP tersebut.

"Arrkkhhh," ucap anggota patroli MOP tersebut terjatuh sembari menahan luka tembak yang membuat darah segar mengalir keluar.

"Baik ... baik, tenangkan dirimu terlebih dahulu. Jangan berbuat yang hanya bisa membuat kita sama-sama berada dalam kerugian yang besar," ucap anggota patroli MOP membatalkan niatnya untuk menangkap Jack sembari berbalik arah.

"Aku harus bersyukur ... atau tidak, kalau seperti ini keadaannya," gumam Jack sembari memperhatikan keadaan di sekitarnya untuk mencari cara agar tidak terjadi hal-hal buruk kembali.

"CEPAT!!!" teriak anggota geng tersebut sembari mengarahkan senjatanya ke arah anggota patroli MOP yang terluka.

"Baik ... baik, tenangkan dirimu terlebih dahulu," ucap anggota patroli MOP lainnya yang langsung datang menghampiri rekan kerjanya yang terluka akibat tembakan tersebut.

"Aku tidak sedang bercanda kali ini," ucap anggota geng yang sedang berada di ujung jurang kecemasan tersebut, yang mengakibatkan peluru kembali mendarat di bahu kiri anggota patroli MOP yang berada di dekat rekan kerjanya yang terluka pertama kali.

"Dor!" bunyi letusan senjata Glock 22 40 S&W untuk kedua kalinya.

"Arrkkhhh," ucap anggota patroli MOP tersebut terjatuh disebelah rekan kerjanya yang terlebih dahulu berhasil dilumpuhkan oleh anggota geng tersebut.

"Gawat, aku harus bertindak cepat kalau begini," gumam Jack merasa khawatir.

******

******

Setelah membaca laporan awal yang ada di atas meja kerja Kapten Victoria yang berantakan akan beberapa laporan kerjanya, Kapten Bram segera keluar dari ruangan kerja Kapten Victoria tersebut untuk menghampiri anggota dari unit kerja yang telah diberitahukan oleh Letnan Varischa.

"Apa kalian anggota unit Letnan Varischa?" tanya Kapten Bram sesaat sebelum keluar dari aula utama gedung MOP.

"Siap! Benar, Kapten! Dan, saya adalah Ketua Tim sementara untuk menggantikan Letnan Varischa," ucap salah satu anggota tersebut sembari memberi hormat, lalu diikuti dengan anggota lainnya.

"Apa Letnan Varischa telah memberitahukan detailnya kepada kalian?" tanya Kapten Bram kembali untuk memastikan perihal yang dikatakan oleh Letnan Varischa.

"Benar, Kapten. Beberapa saat yang lalu Letnan Varischa telah mengirimkan pesan kepada kami semua untuk menunggu kedatangan Kapten Bram perihal memimpin operasi kali ini," jawab Ketua Tim Task Force Patrol dibawah komando Letnan Varischa.

"Selain itu, menurut berita yang baru saja saya terima, dua anggota patroli kita telah berhasil dilumpuhkan dan menjadi korban penembakan," ucap Ketua Tim Task Force Patrol sembari memberikan penjelasan tambahan yang setidaknya harus diketahui oleh Kapten Bram.

"Meskipun mereka telah memiliki cukup pengalaman dan pendidikan di akademi militer, tapi keadaan Distrik di Kota Refugio atau lebih tepatnya pada Zona Kuning ini sungguh sangat terbalik. Satu hal kecil saja, apabila tidak mampu mengatasinya akan menjadi sebuah hal yang besar dan menakutkan," gumam Kapten Bram mulai merasa khawatir

dengan keadaan dua anggota patroli MOP tersebut.

"Ada apa, Kapten Bram?" tanya Ketua Tim Task Force Patrol unit Letnan Varischa tersebut.

"Tidak apa-apa, aku hanya mulai khawatir saja dengan kondisi yang saat ini terjadi pada anggota patroli kita," ucap Kapten Bram.

"Ternyata, Kapten Bram sungguh sangat perhatian dengan keadaan anggotanya," ucap Ketua Tim Task Force Patrol.

"Aku bukannya merasa khawatir dengan mereka, melainkan Victoria. Kalau sampai mereka benar-benar pergi untuk selamanya, aku tidak dapat berpikir bagaimana reaksi Victoria saat ia sudah sadar dan kembali normal nanti," gumam Kapten Bram kembali.

"Kapten," ucap Ketua Tim Task Force Patrol tersebut.

"Baiklah, kalau begitu kita segera berangkat saja sekarang ke lokasi kejadian," ucap Kapten Bram memberikan perintah.

"Siap! Laksanakan!" balas Ketua Tim Task Force Patrol sembari memberi hormat dan diikuti dengan anggota lainnya.

Tidak berapa lama, kendaraan patroli MOP segera berangkat menuju ke lokasi kejadian dibawah komando Kapten Bram selaku pangkat tertinggi, selain dikarenakan Letnan Varischa yang harus mengawasi dan memperhatikan keadaan Kapten Victoria yang membutuhkan istirahat.

"Baru saja aku mau bersantai di ruang kerjaku tanpa harus mendapatkan siraman rohani dari Kolonel Philip, dan ... mudah-mudahan kejadian ini selesai sebelum jam makan siang," gumam Bram sembari menyalakan rokoknya.

"Fiiuuuhhhh." Bram menghembuskan kepulan asap putih yang mengiringi sirine kendaraan patroli MOP yang melaju menuju lokasi.

******

******

Di lokasi kejadian, anggota patroli MOP yang terluka telah berhasil dipindahkan ke dalam kendaraan patroli dengan memberikan pertolongan pertama seadanya. Sementara, anggota patroli MOP yang ingin menangkap Jack telah melepaskan semua ikatan yang merangkul pergelangan tangan para anggota geng tersebut.

"Akhirnya aku bebas," ucap salah satu anggota geng lain sembari melemaskan pergelangan tangannya.

"Kau hebat sekali, terima kasih atas pertolonganmu sehingga aku tidak jadi ikut masuk ke dalam sel penjara mereka," ucap salah satu anggota geng lain sembari menepuk bahu rekannya yang menggenggam senjata.

"Ah, tidak masalah. Kita ini satu kelompok, tidak mungkin persaudaraan kita hilang begitu saja. Oh iya, cepat kau ambil senjata yang masih ada pada mereka, sehingga mereka tidak akan berbuat yang macam-macam," ucap anggota geng yang menggenggam senjata Glock 22 40 S&W milik anggota patroli MOP yang terluka di paha kakinya.

Anggota patroli MOP yang baru melepaskan ikatan para anggota geng tersebut dan tidak jadi menangkap Jack terkejut mendengar perkataan tersebut sembari berkata, "Jangan berbuat yang dapat merugikan kalian semua."

"Meskipun kalian bebas, setidaknya hukum akan tetap berdiri di jalan yang benar. Lebih baik kalian berpikir dua atau tiga kali sebelum melakukan tindakan yang merugikan diri kalian sendiri," ucap anggota patroli MOP tersebut untuk yang kedua kalinya sembari memberikan saran, meskipun tidak didengar oleh seluruh anggota geng tersebut.

"Percuma kau memberitahu mereka, kalau mereka punya pikiran seperti itu ... mereka tidak akan menjadi geng yang akan membuat kekacauan seperti saat ini," gumam Jack mengeluh.

"HAHAHAHA!!!" tawa hampir seluruh anggota geng karena mendengar perkataan anggota patroli MOP tersebut.

"Kau sedang membuat lelucon, atau ... karena kau takut sebentar lagi kau akan segera pergi menyusul keluargamu yang telah mendahuluimu, hahahahaha," ucap rekan anggota geng yang memegang senjata.

"Kau arahkan senjatamu kepadanya, karena aku ingin mengambil senjata miliknya ... dan, kalau ia berbuat yang mencurigakan ...," ucap anggota geng tersebut sembari menepuk bahu rekannya yang memegang senjata untuk memastikan apakah ia paham tentang maksud dari perkataannya tersebut.

"Tenang saja ... kalau dia berani berbuat macam-macam, aku tidak akan menjamin keselamatannya hari ini," balas anggota geng yang memegang senjata tersebut.

Keadaan pada akhirnya kembali berpihak kepada anggota geng tersebut, sementara Jack masih memperhatikan keadaan sekitarnya sembari memikirkan keberhasilan beberapa rencana yang sedang dipikirkannya agar situasi dapat terkendali dan Jack dapat kembali melangkahkan kakinya untuk kembali ke tempat penampungan.

"Kau jangan berbuat yang aneh-aneh, jangan menyalahkan aku kalau sebelumnya aku tidak memberi kalian peringatan dan saran," ucap anggota patroli MOP tersebut tiba-tiba sembari mengacungkan senjata miliknya ke arah anggota geng yang akan mengambil senjatanya.

"Gawat!" gumam Jack segera bertindak untuk menjadi penengah di antara dua kubu yang sedang bertikai dan tentunya kesepakatan damai sangat jauh sekali untuk dapat terwujud, terlebih Ketua Geng mereka masih dalam kondisi tidak sadarkan diri.

"Tenang ... tenang," ucap Jack yang telah berada di depan anggota patroli MOP yang menodongkan senjatanya tersebut. Meskipun, sebelumnya Jack dengan sengaja menyikut anggota geng yang ingin mengambil senjata anggota patroli MOP tersebut dengan keras tanpa sepengetahuan mereka semua.

"Akhh!!" ucap anggota geng yang terkena sikut Jack tersebut.

"Apa yang terjadi?" tanya anggota geng yang memegang senjata.

"Dia sengaja menyikut perutku," ucap rekan anggota geng tersebut.

"Saudara-saudara yang lain, kalau kalian telah mempersenjatai diri kalian segera kepung mereka berdua, yang lain segera bawa Ketua kita pergi dari tempat ini," ucap anggota geng yang memegang senjata tersebut.

Tidak berapa lama, para anggota geng lainnya telah mempersenjatai diri mereka kembali dan mulai mengelilingi Jack dan anggota patroli MOP yang berada dibelakangnya. Sementara, anggota patroli MOP yang lain masih dengan siaga untuk menjaga dua orang rekan kerjanya yang sedang terluka dan tidak dapat membantu banyak akan keadaan Jack dan rekan kerja satunya lagi.

Hal ini menjadi semakin membuat kondisi menjadi tidak nyaman bagi Jack, terlebih ada dua senjata yang yang siap meluncurkan pelurunya. Sementara, stik pemukul baseball yang berhasil direbut Jack telah diambil kembali oleh anggota geng lainnya.

"Bagaimana dengan bantuan anggota MOP lainnya?" tanya Jack kepada anggota patroli MOP yang menodongkan senjata sembari berganti posisi.

"Kebetulan hanya unit kami saja yang sedang berpatroli di sektor ini. Jadi, ketika menerima laporan, kami langsung menuju ke lokasi, dan aku yakin sebentar lagi pusat akan mendatangkan bantuan," ucap anggota patroli MOP yang menodongkan senjata tersebut.

"Oh begitu, baiklah. Kalau kau bisa menjaga agar peluru dari senjata yang direbut tersebut tidak meluncur ke arah kita, aku akan melindungi serangan musuh yang datang dari arah belakangmu," ucap Jack memberikan tawaran untuk bekerjasama.

"Baiklah, untuk kali ini aku percaya dan meminta bantuan darimu, meskipun hal ini dapat dijadikan pelanggaran kerja karena melibatkan warga sipil yang tidak terikat kerja dengan satuan tugas kami," ucap anggota patroli MOP tersebut.

"Itu tidak menjadi masalah buatku," ucap Jack lalu tersenyum.

"Kalau saja kau mengatakannya dari awal, aku tidak akan mengalami kesulitan untuk mengirimkan mereka untuk memenuhi kamar kosong yang tersedia dirumah sakit," ucap Jack sembari bersiap menghadapi kemungkinan terburuk yang dapat terjadi kapan saja.

"Terima kasih," jawab anggota patroli MOP tersebut.

Anggota geng yang telah mengeliling anggota patroli MOP dan Jack semakin mendekat, selain ancaman dari arah senjata yang kapan saja dapat meluncurkan pelurunya kepada mereka berdua. Alhasil, situasi yang sebelumnya dapat diatasi oleh Jack semakin sulit untuk dapat diprediksi.