Chereads / Internal Zone / Chapter 38 - Say To Talk

Chapter 38 - Say To Talk

Sebelumnya Yuri mendengar Lune sedang melakukan komunikasi dengan seseorang, namun saat Lune mulai sedikit emosi dan mendengar nama Bram keluar dari mulut Lune, Yuri kembali tidak ambil pusing dan segera pergi dari tempat mengupingnya sebelum Lune mengetahui hal tersebut. Namun, saat Lune menyebutkan nama Jack sementara Yuri sendiri tahu bahwa Bram pergi sendiri menuju tempat kerjanya, Yuri membatalkan niatnya untuk pergi.

"Apa yang terjadi sebenarnya dengan Jack?" gumam Yuri dengan rasa penasaran semakin bertambah kuat, terlebih Lune menjelaskan tentang penghapusan status Jack sebagai saksi.

"Lebih baik aku mendengar terlebih dahulu obrolan Lune dengan Bram, urusan Lune apabila mengetahui aku sedang menguping pembicaraan mereka ... lalu, akan memarahiku ... atau tidak, akan aku pikirkan nanti saja," gumam Yuri yang melanjutkan aktivitas mendengarkan pembicaraan orang lain tanpa sepengetahuan dan persetujuan yang bersangkutan.

* Perbincangan antara Lune dan Bram yang membahas kondisi Jack dapat dibaca pada Episode 34 dengan judul Runaway From Task.

Seperti biasanya, Lune tidak terlalu memperpanjang suatu obrolan apabila memang tidak terlalu penting untuk dibahas dan membuang-buang waktunya. Dengan merasa masih tidak ada yang memperhatikan, Lune yang masih berada di ruang kerja tempat penampungan tersebut dengan berbagai alasan menurut versi Lune segera menutup saluran komunikasi tersebut sembari bangkit dari kursi kerjanya untuk segera pergi menuju dapur umum.

"Apa Lune telah selesai menghubungi Bram dan membicarakan soal Jack. Tapi ... aku sebenarnya penasaran mengapa Jack menjadi begitu dingin dengan orang-orang disekitarnya," gumam Yuri bersiap pergi dari kegiatan yang tidak disengaja tersebut sebelum Lune mengetahui keberadaannya.

******

******

Sunday, 11 December 2253, 13:12:51

******

Di saat para bidadari tempat penampungan tersebut yang berasal dari zaman dan waktu yang berbeda sedang beristirahat, Yuri tiba-tiba saja masuk ke lingkup yang tidak pernah mengundangnya sama sekali untuk menemui Lune terkait apa yang telah ia dengar sebelumnya.

"Apa kau ada waktu, Lune?" tanya Yuri.

"Ada perlu apa kau mencariku, Yuri?" Lune berbalik memberikan pertanyaan.

"Aku ada perlu denganmu sebentar saja, bisa kita berbicara empat mata," ucap Yuri yang akhirnya mengalah dan tidak ingin meneruskan pertanyaannya.

"Baiklah, tidak masalah. Aku juga baru saja selesai dari pekerjaanku yang biasa ... dimana kita akan mengobrol?" ucap Lune menjelaskan yang kemudian bertanya sebab di ruang kerja tempat penampungan tersebut terdapat Susan dan Charlotte, serta rekan kerja ibu angkat mereka yang sedang beristirahat setelah makan siang.

******

Suasana canggung pun terjadi di ruang kerja tempat penampungan tersebut. Apabila diperhatikan lebih lanjut oleh Yuri, maka dapat dideskripsikan sebagai berikut:

Susan, tiba-tiba saja mengalihkan pandangannya ke layar televisi meski tidak ada tampilan sama sekali yang dapat disaksikan. Hal ini dikarenakan, televisi tersebut baru saja di non-aktifkan oleh rekan kerja ibu angkatnya dengan bergumam tidak jelas dan sesekali meneguk kembali air mineral dari botol minuman yang dipegangnya.

Charlotte, semakin menunjukkan sikap yang tidak dapat ditebak oleh Yuri. Hal ini dikarenakan, Charlotte hanya bisa mengalihkan pandangannya ke arah Lune saat Yuri melihatnya, dan tiba-tiba mengalihkan kembali pandangannya ke arah Yuri saat Lune menyadari arah tatapan mata Charlotte sembari memainkan jari-jari

tangan yang dikepalkannya.

Rekan ibu angkat Yuri, merasa sedikit canggung dengan keadaan yang sama sekali tidak ingin ikut terlibat karena "pernah merasa muda" dan menurut pengalamannya, jangan berbicara apabila tidak ada yang mengajakmu berbicara. Lalu, membuat kesibukan sendiri dengan menata kembali berkas-berkas yang ada di atas meja kerja meski sebenarnya tidak perlu ditata kembali.

Lune, hanya bisa menyilangkan kedua tangannya didepan dada sembari menunggu jawaban Yuri. Selain itu, seperti biasanya Lune tidak memperdulikan suasana canggung yang sedang terjadi di sekitarnya.

******

"Haaahhhh, mengapa aku seperti orang yang bersalah di ruangan ini," gumam Yuri dengan ekspresi wajah yang dapat ditebak oleh siapapun bahwa pada saat ini Yuri merasa bingung dengan keadaannya sendiri.

"Baiklah, ayo ikut aku ke ruangan," ucap Yuri sembari membalikkan tubuhnya untuk segera pergi meninggalkan ruang kerja yang membuat dirinya seperti tersangka yang telah berbuat tindakan kriminal kelas berat.

"Baiklah," ucap Lune lalu mengikuti Yuri.

Tidak berapa lama kemudian, pintu ruang kerja tempat penampungan tersebut ditutup dari luar oleh Lune yang pergi mengikuti Yuri menuju ruangannya. Seakan terlepas dari bencana dan bahaya yang mengancam, ketiga makhluk hidup yang cantik, menawan, dan terbilang cukup lumayan pada batasan usianya dan terabaikan tersebut kembali seperti biasa dan memulai aktivitas rutin mereka, yakni mengobrol.

"Apa kau tidak merasa cemburu, Charlotte?" tanya rekan kerja Lousiana sembari memperhatikan Charlotte tanpa menggunakan pembukaan, kata sambutan, pendahuluan atau apa saja sehingga tidak menyinggung secara langsung lawan bicara, dan langsung ke inti permasalahan.

"Apa maksud, Bibi?" tanya Charlotte berusaha mengalihkan arah pembicaraan.

"Bukan maksud Bibi untuk menceramahimu atau memberikan saran terbaik untukmu. Karena, menurut Bibi, kau sudah mampu untuk menentukan pilihan hidupmu sendiri," ucap rekan kerja Lousiana.

"Selain Bibi, disini juga ada Susan ... siapa tahu kami berdua dapat memberikan saran maupun dukungan kepadamu apabila memang dibutuhkan," ucap rekan kerja Lousiana kembali untuk memberikan semangat kepada Charlotte.

Susan tidak memberikan jawaban secara langsung untuk menanggapi perkataan rekan kerja ibu angkat Jack tersebut. Hal ini dikarenakan, sebelumnya Susan telah terlebih dahulu memberikan sedikit dorongan kepada Charlotte. Sehingga, pada kesempatan ini Susan lebih baik mendengarkan daripada memberikan suaranya sebelum Charlotte membuka dirinya sendiri..

Meskipun demikian, rekan kerja Lousiana mengalihkan pandangannya ke arah Susan sehingga mau tidak mau Susan menyerah dengan keadaan yang sedang terjadi saat ini sembari berkata, "B-benar yang dikatakan oleh Bibi, Kak Charlotte."

Charlotte pun hanya bisa tersenyum kecil melihat reaksi Susan atas tatapan tajam rekan kerja Lousiana yang memaksa untuk ikut mengatakan sesuatu dalam rangka menghibur kegalauan hati Charlotte.

"Terima kasih, Bibi ... maupun untukmu juga, Susan. Terima kasih atas apapun yang kalian berikan untukku. Sebenarnya, aku sudah tidak merasakan kembali seperti apa yang mungkin Bibi pikirkan, karena sebelumnya Susan telah memberikan sedikit saran kepadaku," ucap Charlotte menjelaskan.

"Hahaha, tidak masalah, Kak Charlotte," tawa Susan sebelum menanggapi perkataan Charlotte untuk membalas serangan balik dari tatapan rekan kerja Lousiana yang hanya bermaksud untuk membantunya memberikan dukungan kepada Charlotte.

"Dengar sendiri apa yang dikatakan oleh Kak Charlotte, dasar Bibi-bibi yang kebiasaan bergosip dan selalu ikut campur urusan orang lain," gumam Susan merasa menang dengan pembelaan yang diberikan oleh Charlotte terhadap dakwaan halus rekan kerja Lousiana tersebut.

"Tapi, sebelumnya aku minta maaf ... karena aku juga pada dasarnya tidak memiliki hak untuk memberikan saran. Sebab, aku sendiri juga masih single, hahahaha," ucap Susan kembali lalu diiringi tawa dengan tujuan ingin memberikan serangan kedua kepada rekan kerja Lousiana tersebut.

"Pffttt," Charlotte menahan tawanya.

"HAHAHAHA!!" tawa ke tiga wanita beda era dan waktu tersebut memenuhi ruang kerja tempat penampungan mengisi waktu luang, meskipun tawa tersebut masih tidak mengerti oleh mereka bertiga.

******

"Kalau Bibi perhatikan, setidaknya Yuri saat ini belum memiliki seseorang yang benar-benar ingin dijaga hatinya. Kalau antara Yuri, Lune dan Lunnaya hubungan mereka juga tidak ada yang khusus," ucap rekan kerja Lousiana setelah selesai tertawa.

"Tapi, Bibi. Kalau diperhatikan lebih jauh ... kenyataan yang terjadi tidak seperti yang Bibi bayangkan," ucap Susan menanggapi pernyataan rekan kerja Lousiana yang terkejut dengan pendapatnya.

"Apa benar begitu, Susan! Kalau menurut pengamatan Bibi, selama ini hubungan mereka biasa-biasa saja ... hanya antara kakak dan adik meskipun mereka adalah saudara angkat, selain itu juga ... Bibi belum pernah melihat wanita lain yang memiliki hubungan dekat dengan Yuri," jelas rekan kerja Lousiana.

"Bibi juga paham bahwa Yuri ingin mengutamakan Ibunya daripada dirinya sendiri, akan tetapi ... hidup tidak terbatas pada keinginan dan cita-cita semata. Pasti ada waktu dimana Yuri akan membutuhkan seseorang untuk selalu berada didekatnya ... cepat atau lambat," ucap rekan kerja Lousiana kembali.

Saat ini yang mendominasi perdebatan masih berada pada kendali wanita paruh baya yang telah cukup banyak menelan pil pahit kehidupan, baik sebelum maupun setelah perang terjadi dan membuat ia kehilangan keluarga besarnya. Alhasil, Charlotte dan Susan hanya menjadi penonton setia tayangan ekslusif atas berita yang memuat motivasi maupun fakta yang terjadi di dalam masa kejayaan rekan kerja Lousiana tersebut.

"Yahh ... terserah apa katamu saja, Bibi. Aku juga belum pernah merasakan seperti yang Kak Charlotte rasakan saat ini, tapi ... apa yang aku lihat dengan mata kepalaku sendiri ... adalah hal yang dapat aku percaya sampai saat ini," gumam Susan sembari mengalihkan pandangan matanya dari rekan kerja Lousiana ke arah Charlotte.

"Apa Kakak baik-baik saja, kalau ada yang ingin Kakak katakan, kami akan siap mendengarnya," ucap Susan dengan maksud memberikan sedikit ruang agar Charlotte dapat leluasa mengeluarkan isi hati maupun pikirannya saat ini.

"Terima kasih, Susan ... dan ... Bibi," ucap Charlotte.

"Sebenarnya tidak semua yang dikatakan oleh Bibi adalah pernyataan yang keliru, tapi ... aku juga tidak dapat memaksakan keinginanku selama Yuri belum bisa menerima diriku sepenuhnya. Disamping itu pula, statusku saat ini adalah pimpinan di tempat kerjanya, sehingga tidak aku merasa kata spesial masih jauh untuk tercetak dalam kamus kehidupan asmara yang aku jalani saat ini," ucap Charlotte.

"Lalu, apa masalahnya?" tanya rekan kerja Lousiana tiba-tiba.

"Bibi ini bisa diam tidak untuk beberapa saat saja, dari tadi dia berbicara tidak ada yang memotong maupun mengkritik apa yang disampaikannya. Sekarang, Kak Charlotte ingin mulai berbicara dia malah seperti tukang parkir yang selalu muncul tiba-tiba," gumam Susan sembari mengalihkan pandangannya dengan sedikit keseriusan untuk menghentikan beberapa pertanyaan yang sewaktu-waktu akan muncul kembali.

"Ahhh, m-maaf ... maafkan Bibi, Charlotte. Silahkan dilanjutkan," ucap rekan kerja Lousiana mengerti akan kode yang diberikan oleh Susan sembari menutup mulut dengan telapak tangan kanannya.

"Dasar mulutku ini, tidak bisa diam untuk beberapa saat saja," gumam rekan kerja Lousiana tersebut merasa bersalah.

Charlotte hanya bisa tersenyum kecil melihat reaksi rekan kerja Lousiana yang merasa tidak nyaman telah mengganggu pembicaraan Charlotte sembari bergumam, "Sungguh beruntung sekali Yuri dikelilingi dengan orang-orang yang perduli dengan dirinya. Aku juga ingin menjadi bagian dari orang-orang tersebut."

Dengan keheningan yang terjadi hanya beberapa detik saja, akhirnya Charlotte kembali melanjutkan penjelasan yang tidak pernah bisa tersampaikan kepada orang lain kecuali pada saat ini. Selain untuk menghilangkan rasa canggung akibat sikap Tukang Parkir tersebut.

"Yuri pernah memberitahuku berkali-kali bahwa ia juga masih memiliki rasa untuk diriku. Tapi ... karena ia belum pernah memiliki hubungan khusus dan spesial dengan wanita sebelumnya, kecuali Ibu Lousiana, Bibi, Lune maupun Lunnaya. Maka, Yuri ingin memastikan terlebih dahulu apakah perasaan itu sama atau tidak. Sehingga,

kedepannya tidak ada yang merasa terluka maupun kecewa di antara kami berdua," ucap Charlotte menjelaskan apa yang dikatakan oleh Yuri saat berada di taman beberapa hari yang lalu.

"Sebenarnya aku juga merasa sedikit bersalah dengan kalian karena mengkhawatirkan diriku. Setelah Susan memberikanku sedikit dorongan, aku pun berpikir untuk selalu optimis. Hanya saja ... aku juga sama seperti Yuri ...," ucap Charlotte yang tiba-tiba merasa malu untuk meneruskan perkataannya.

"Benarkah itu, Charlotte? Apa Bibi tidak salah mendengarnya?" tanya rekan kerja Lousiana berkali-kali seperti para wartawan yang selalu haus akan cerita.

"Kalau menurut Bibi, untuk wanita sepertimu ... tidak mungkin belum---" ucap rekan kerja Lousiana tersebut yang tidak dapat menyelesaikan perkataannya karena langsung diserang balik oleh Charlotte.

"Mau percaya atau tidak terserah Bibi," ucap Charlotte tiba-tiba sembari menahan rasa malunya.

"Selama ini aku hidup dalam perlindungan ayah dan ibu yang sangat dan terlalu over protektif dalam pergaulan, sebab aku adalah anak satu-satunya di dalam keluarga kami. Sehingga, dari kecil aku selalu dikirim ke akademi pendidikan khusus bagi perempuan. Akhirnya, setelah masuk perguruan tinggi aku selalu menjaga jarak dengan lawan jenis," ucap Charlotte menjelaskan kembali.

"Bahkan, aku sampai mengajukan diri untuk menjadi kepala cabang Mart'n Friends di Distrik M ini meski kemampuanku bisa untuk bekerja lebih baik di perusahaan pusat. Sampai ... aku benar-benar bertemu dengan Yuri yang mampu memberikan jalan untuk membuat diriku berubah," ucap Charlotte kemudian tersenyum.

* Salah satu dampak dari pola asuh appeasers/overprotective atau terlalu melindungi anak secara berlebihan yang dilakukan secara terus menerus dalam pengasuhan dapat menimbulkan dampak negatif, diantaranya adalah anak menjadi sangat pasif dan kurang percaya diri, disamping itu anak akan sulit membangun relasi dan kurang bersosialisasi dengan lingkungan.

Setelah itu, Charlotte kemudian menjelaskan lebih jauh lagi bagaimana semua pengaruh dari pola asuh orang tuanya dulu semakin terkikis seiring kehadiran Yuri di tempat kerjanya, selain keinginan dari Charlotte sendiri yang ingin memulai hidup barunya dari awal kembali. Charlotte tidak ingin selamanya menjadi orang yang selalu menutup

diri dari dunia di sisa kehidupannya saat ini.

"Aku jadi iri denganmu, Kak Charlotte. Apa aku bisa menemukan sosok seperti yang telah Kakak temukan," gumam Susan sembari meneguk kembali minumannya.

"Tidak sia-sia Lousiana membesarkan Yuri sampai saat ini sehingga dapat menjadi orang yang sangat berguna bagi orang lain," gumam rekan kerja Lousiana sembari mengusap kedua matanya karena terharu mendengar penjelasan Charlotte.

Seketika suasana menjadi sedikit tidak nyaman antara Susan dan rekan kerja Lousiana yang sibuk dengan pemikiran mereka masing-masing akibat penjelasan Charlotte tersebut. Akibatnya, Charlotte seakan-akan merasa bersalah atas situasi yang tidak nyaman baginya tersebut.

"Ada apa dengan kalian berdua? Apa ada kata-kata yang aku katakan tadi menyinggung perasaan Bibi dan Susan?" tanya Charlotte merasa heran melihat sikap rekan kerja Lousiana dan Susan.

"Ahahahahaha, tidak ada apa-apa kok, Kak Charlotte!?" ucap Susan yang hampir saja masuk ke dalam dunia fantasi miliknya dengan membayangkan seandainya Jack memiliki karakter atau kepribadian seperti Yuri yang telah diceritakan oleh Charlotte.

"Tapi ... mengapa harus Jack?" gumam Susan bertanya kepada dirinya sendiri.

"Tenang saja, Charlotte. Bibi hanya terharu mendengar ceritamu," ucap rekan kerja Lousiana sembari berusaha tersenyum.

"Kalian ini bermaksud ingin memberikan aku dukungan, atau ... ingin mengejek diriku," ucap Charlotte merasa kesal.

"M-Maaf, bu-bukan begitu maksudnya, Kak Charlotte," ucap Susan terbata-bata.

"Menurut pendapat Bibi, kau hanya perlu membutuhkan keberanian dalam mengambil tindakan yang lebih agresif, namun ... jangan pula tindakanmu akan berubah menjadi posesif, dan semakin membuat jarak di antara kalian semakin jauh," ucap rekan kerja Lousiana memberikan saran lainnya.

"Menurutku juga begitu, Bibi. Tapi ... Bibi dapat lihat sendiri tadi, kalau aku masih merasa ragu apabila Yuri berada di dekatku," ucap Charlotte.

"Kak Charlotte tenang saja ... semua itu butuh proses, dan menurutku proses yang paling Kakak butuhkan adalah waktu yang tepat untuk kalian berdua nikmati bersama tanpa ada gangguan dari siapapun," ucap Susan yang memahami apa yang dikatakan oleh Charlotte sembari memberikan kesimpulan atas penjelasan rekan kerja Lousiana yang berakhir dengan memberikan sebuah ide kepada Charlotte.

"Apa aku bisa melakukan apa yang dikatakan oleh Susan, karena ... ketika sedang berdua saja di ruang kerja Mart'n Friends ... waktu yang ada malah terbuang percuma," gumam Charlotte kembali mengingat kenangan bersama Yuri selama bekerja di Mart'n Friends.

"Tapi, sekarang ... aku adalah orang yang berbeda, dan aku harus mencobanya sekali lagi. Semoga saja ...," gumam Charlotte menyemangati dirinya sendiri dan berakhir dengan rasa pesimis sembari menundukkan kepalanya.

Tanpa terasa waktu istirahat bagi mereka bertiga telah selesai, dan saatnya kembali untuk membereskan peralatan makan siang yang telah digunakan oleh para penghuni tempat penampungan. Hal ini dikarenakan, Lousiana yang akhirnya menemui mereka bertiga untuk mengajak segera kembali ke dapur umum untuk membantunya.

******

******

"Apa yang ingin kau bicarakan, Yuri?" tanya Lune sembari menutup pintu ruangan Yuri.

"Aku hanya ingin tahu bagaimana kau bisa mengetahui keberadaan Jack, dan tidak ingin segera menyuruh Bram untuk membawanya pulang ke rumah?" tanya Yuri sembari bersandar di pinggiran jendela ruangannya.

Lune tidak langsung menjawab pertanyaan Yuri dan hanya terus melangkahkan kakinya menuju tempat tidur, lalu duduk dengan santai sembari berkata, "Apa maksud dari pertanyaan yang kau berikan kepadaku, Yuri?"

"Aku tidak sengaja mendengar kau sedang menghubungi seseorang, namun aku tidak ambil pusing sebelum kau menyebutkan nama Bram. Maka, aku---" ucap Yuri tidak dapat menyelesaikan perkataannya karena langsung dipotong oleh Lune.

"Jadi, karena kau bosan selalu di tempat ini dan tidak ada pekerjaan lain yang dapat membuatmu sibuk ... sekarang kau beralih profesi sebagai seseorang yang hobi mendengarkan perkataan orang lain tanpa sepengetahuan orang tersebut," ucap Lune sembari menyilangkan kedua tangannya didepan dada.

"Apa Ibu pernah mengajarimu untuk berbuat seperti itu, Yuri?" tanya Lune kembali melakukan serangan balik.

"Haaahhh!!" ucap Yuri terkejut.

"B-Bukan seperti itu maksudku, dan ... Lune, untuk kali ini apa kau bisa langsung menjawab saja apa yang telah aku tanyakan kepadamu," ucap Yuri memberikan alasan yang tepat untuk membela dirinya.

"Aku tahu bahwa yang aku lakukan adalah perbuatan yang keliru, tapi aku ingin tahu lebih jelas apabila sudah berkaitan dengan saudara-saudaraku yang lain," gumam Yuri sembari menunggu tanggapan Lune.

Lune pada dasarnya mengetahui bahwa Yuri sangat memperhatikan dan begitu perduli dengan saudara-saudaranya yang lain, meskipun status mereka adalah saudara angkat. Namun, Lune juga memiliki alasan tersendiri mengapa ia harus menutupi keadaan yang sedang terjadi pada Jack saat ini.

"Baiklah, kau tenangkan dirimu terlebih dahulu, Yuri. Aku akan menjelaskan semuanya kepadamu ... hanya untuk kali ini saja," ucap Lune dengan maksud memberi harapan kepada Yuri.

"Apa benar Lune akan menjelaskannya kepadaku? Apa ada maksud tersembunyi dari tindakannya ini? Atau, Apa Lune sengaja ingin mempermainkanku kembali?" pertanyaan-pertanyaan yang terus bermunculan di benak Yuri setelah mendengar pernyataan Lune tersebut.

"Apa kau bersungguh-sungguh dengan apa yang kau katakan tadi, Lune?" tanya Yuri yang hanya dibalas dengan anggukan kepala Lune.

"Tidak ada maksud lain?" tanya Yuri kembali dan kali ini dibalas dengan beberapa kali tepukan telapak tangan kanan Lune ke tempat tidur Yuri, dengan maksud agar Yuri dapat duduk disebelah dirinya

"Tidak, aku cukup berdiri disini saja. Jadi, silahkan kau jawab pertanyaanku, Lune!?" ucap Yuri.