Chereads / Internal Zone / Chapter 11 - The Circle Part 1

Chapter 11 - The Circle Part 1

Di lokasi kejadian yakni Mart'n Friends tiba-tiba saja Kapten Philip dikejutkan dengan informasi yang diterima melalui AD miliknya bahwa telah terjadi kasus pembunuhan pada salah satu pengusaha yang bergerak dalam bidang penyediaan pasokan untuk kebutuhan militer.

"Para saksi saat ini sedang dimintai keterangan, sementara rekaman kamera CCTV menunggu izin dari kepala keamanan gedung yang belum tiba sampai saat ini," ucap sumber suara tersebut.

"Baiklah, aku segera ke sana, amankan lokasi kejadian dan jangan biarkan sembarangan orang masuk ke lokasi," ucap Kapten Philip lalu memutuskan saluran komunikasi.

Tidak berapa lama kemudian, Kapten Philip, Bram dan beberapa anggota pasukan MOP segera pergi meninggalkan lokasi kejadian yang ada di Mart'n Friends untuk menuju ke lokasi kejadian pembunuhan agar tidak membuang-buang waktu.

******

******

Beberapa menit kemudian, kendaraan yang membawa Kapten Philip dan Bram akhirnya sampai ke lokasi kejadian. Beberapa pasukan MOP telah menunggu di pintu masuk sebuah bangunan perusahaan yang menjadi pusat operasional dan administrasi industri persenjataan militer tersebut.

Tampak diluar gedung keadaan sudah sangat ramai sekali dengan para karyawan yang baru saja datang, dan beberapa orang wartawan yang ingin meliput berita tentang kejadian yang terjadi meskipun mereka belum dapat memastikan berita tersebut sebelum ditayangkan. Dimana, keadaan tersebut mempersulit rombongan Kapten Philip untuk masuk ke dalam gedung.

"Kapten Philip, Kapten ... apa yang sedang terjadi didalam gedung?" tanya salah satu wartawan.

"Bagaimana kejadian sesungguhnya, Kapten?", "Apa yang terjadi di dalam Kapten, berikan kami sedikit petunjuk,", "Mengapa ada kejadian seperti ini Kapten, apa tindakan yang akan kau ambil?" beberapa pertanyaan tersebut terus membayangi langkah kaki Kapten Philip untuk memasuki gedung tersebut.

"Sabar, kalian tunggu saja dulu, nanti akan aku jawab semua pertanyaan-pertanyaan dari kalian, untuk saat ini masih dilakukan proses penyelidikan, terima kasih," ucap Kapten Philip lalu mendekati salah anggotanya.

"Lapor, Kapten!" ucap salah satu anggotanya tersebut.

"Apakah pihak internal militer sudah datang kemari?" tanya Kapten Philip.

"Belum Kapten, karena pihak wartawan juga masih kami tahan untuk tidak memasuki gedung ini dan belum kami berikan informasi terkait kejadian apa yang terjadi di dalam," ucap anggotanya tersebut.

"Tidak berapa lama lagi mereka pasti akan kemari kapten, lebih baik kita bergerak cepat," ucap Bram.

"Baiklah, kalau begitu kau antar aku, sementara yang lain berjaga-jaga diluar, tetap amankan pihak wartawan agar tidak ada yang masuk tanpa perintahku," perintah Kapten Philip sambil menganggukkan kepalanya menghadap Bram seakan memberi kode bahwa mereka akan masuk dan memeriksa lokasi kejadian tersebut.

******

"Di lantai berapa kejadian tersebut?" tanya Kapten Philip sembari menunggu pintu lift terbuka kepada salah satu anggotanya.

"Lantai paling atas Kapten, tepat di ruangan direktur utama," jawab anggotanya tersebut.

Tidak berapa lama pintu lift pun terbuka, Kapten Philip, Bram dan anggota pasukan MOP yang mengantar tersebut memasuki lift.

"Apa yang bisa aku ketahui sampai sejauh ini?" tanya Kapten Philip kepada anggotanya sembari menunggu lift sampai dilantai yang dimaksud.

"Sekarang para detektif masih dalam tahap interogasi para karyawan untuk mencari beberapa keterangan" balas anggota tersebut.

"Bagaimana dengan kepala keamanan agar dapat memperoleh rekaman CCTV gedung ini?" tanya Bram.

"Kepala keamanan gedung beberapa menit yang lalu baru datang, dan sedang memeriksa rekaman CCTV gedung dengan dua orang detektif dan beberapa pasukan MOP untuk berjaga-jaga," ucap anggotanya tersebut.

Dikarenakan para pasukan MOP dan detektif yang ada di dalam organisasi MOP terbatas atas sumber daya manusia maupun peralatan pendukung, selain tuntutan kerja yang tetap harus profesional menjadi kendala lain untuk bisa mendapatkan beberapa informasi terkait organisasi yang sedang mereka selidiki.

Akhirnya, lift yang dinaiki oleh mereka tiba di lantai yang dimaksud dan segera menghampiri korban terlebih dahulu untuk melihat olah tempat kejadian perkara sebelum melanjutkan investigasi terhadap hal-hal lain yang dibutuhkan dalam mendukung penyelidikan kasus pembunuhan tersebut.

"Kapten, apa kau punya waktu sebentar?" tanya salah satu detektif yang bertugas dalam melakukan interogasi para saksi untuk berbicara empat mata.

"Apa kau sudah selesai melakukan interogasi kepada para karyawan yang menjadi saksi? Atau, ada hal lain yang ingin kau sampaikan," ucap Kapten Philip.

"Aku akan menunggu disini, Kapten pergi saja," ucap Bram.

"Baiklah kalau begitu, ayo kita ke tempat para saksi tersebut," ucap Kapten Philip kepada salah satu detektif tersebut.

Sambil melangkah pergi meninggalkan Bram yang masih berada di dekat korban, salah satu detektif tersebut menjelaskan beberapa informasi yang sudah didapat dari hasil interogasinya kepada para saksi berdasarkan alibi mereka masing-masing. Dengan demikian, ada empat orang saksi kunci yang berhasil disimpulkan oleh detektif tersebut.

"Mereka ini masing-masing tidak mengenal satu sama lain, dan mereka memiliki jam dan bidang kerja yang berbeda," ucap detektif tersebut.

"Jadi, mereka adalah sekretaris, petugas kebersihan, klien yang kebetulan sudah ada janji untuk bertemu korban, dan kepala keamanan karena ia memiliki kemungkinan menjadi pelaku dan melaksanakan aksinya kemarin malam," ucap Kapten Philip.

"Benar sekali, kalau kapten mau bertanya lebih lanjut, kami bisa mengatur kembali interogasinya apabila masih ada yang ingin Kapten ketahui secara langsung," ucap detektif tersebut.

"Baiklah, aku akan mendengar sendiri langsung dari mereka," ucap Kapten Philip.

Beberapa menit kemudian, persiapan interogasi ulang yang akan langsung dipimpin oleh Kapten Philip dapat dimulai meskipun mendapat beberapa keluhan dari para saksi atau para pelaku yang menjadi saksi tersebut.

******

Sesi pertama: Sekretaris.

"Tadi aku sudah memberitahu salah satu anggotamu bahwa aku yang menghubungi MOP karena terkejut mendengar teriakan klien pak bos dari dalam ruangan," ucap Sekretaris.

"Tapi, apakah sebelum klien itu datang kau sudah memeriksa terlebih dahulu apakah pimpinan telah berada di dalam atau tidak," ucap Kapten Philip.

"Aku tidak pernah memeriksa keadaan ruangan sebelumnya kalau pimpinan tidak memberikan instruksi pada hari sebelumnya," ucap sekretaris mencoba menjelaskan aturan kerjanya.

"Apakah kau menemukan hal-hal yang mencurigakan sebelum mendengar teriakan dari klien tersebut?" tanya Kapten Philip kembali.

"Aku tidak terlalu memperhatikan, tapi aku curiga dengan kepala keamanan gedung, karena ia tidak pernah datang terlambat sebelumnya, walaupun sampai datang terlambat ia pasti akan meninggalkan memo kepadaku apabila sewaktu-waktu pimpinan bertanya saat ia tidak berada ditempat," ucap Sekretaris.

"Apa kau bertemu dengannya kemarin pas jam pulang kantor?" tanya Kapten Philip.

"Aku tidak bertemu secara langsung, tapi ia pergi meninggalkan gedung ini dengan ditemani oleh petugas kebersihan," ucap sekretaris tersebut.

"Jam berapa kau melihat mereka berdua keluar dari gedung ini?" tanya Kapten Philip.

"Aku melihat mereka jam 17.45 saat ingin masuk kembali ke dalam gedung karena aku harus kembali ke dalam gedung, sebab pimpinan menghubungi aku untuk bertanya tentang berkas yang ternyata lupa aku berikan kepadanya untuk bertemu klien hari ini," ucap sekretaris tersebut mencoba menjelaskan.

******

Sesi dua: Klien.

"Apa kau mencoba menuduhku? Aku sudah memberitahu anggotamu bahwa bukan aku pelakunya, benar bahwa aku yang pertama kali menemukan kondisi pimpinan sudah tidak bernyawa, sebab beberapa kali aku sapa ia tidak bergerak sama sekali, sehingga aku mendekatinya. Aku juga tidak tahu bahwa ia sudah tidak bernyawa lagi," ucap klien tersebut mencoba menjelaskan dengan kesal.

"Baik, baik, aku tidak akan lama ... tenang saja, aku juga tidak memberikan pernyataan bahwa kau yang bersalah, jadi tolong bekerja sama," ucap Kapten Philip mencoba bersabar.

"Kapan terakhir kali kau menghubungi korban untuk menentukan pertemuan hari ini?" tanya Kapten Philip.

"Panggil pengacaraku, aku tidak mau lagi berbicara denganmu," ucap klien dengan ketus.

"Jawab saja pertanyaan tadi, lalu kau boleh pergi," ucap Kapten Philip mengalah.

"Jam 17.55," ucap klien singkat dengan ketus.

******

Sesi tiga: Petugas Kebersihan.

"Apa ada yang ingin kau sampaikan kepadaku secara pribadi selain pernyataan yang telah kau berikan kepada salah satu anggotaku," ucap Kapten Philip.

"Apa aku menjadi salah satu calon tersangka?" ucap petugas kebersihan tersebut.

"Tenang ... tenang, aku berkata seperti itu karena aku percaya kepadamu. Selain itu, tidak mungkin kau memiliki dendam dengan pimpinan 'kan ... sebab aku dengar pimpinan sangat perhatian dengan para karyawannya," ucap Kapten Philip mencoba memancing petugas kebersihan.

"Apanya yang baik, orang itu sangat tidak toleran terhadap bawahannya apalagi terhadap kami para petugas kebersihan, petugas keamanan, maupun para karyawan biasa. Selain itu, aku mendengar kabar burung bahwa sebenarnya para klien terkadang hanya menahan emosi mereka karena tidak mau kehilangan proyek," ucap petugas kebersihan tersebut tiba-tiba dengan emosi yang meledak-ledak.

"Selain itu, terkadang ada pemotongan gaji dengan alasan yang tidak jelas, pemberhentian karyawan hanya karena tidak menerima standar jam kerja yang seringkali lembur sampai larut malam, apalagi kepala keamanan, bahkan ia harus bekerja hampir selama 24 jam per minggu, padahal ia memiliki keluarga," ucap petugas kebersihan tersebut dengan emosi yang masih meledak-ledak.

Kapten Philip hanya mencoba untuk mendengarkan terlebih dahulu keterangan yang ia terima dari perkataan-perkataan petugas kebersihan tersebut sampai ia benar-benar kembali tenang dan dapat mengontrol emosinya.

"Baik-baik, apa kau sudah selesai?" tanya Kapten Philip.

"Maaf ... maafkan aku karena terlalu emosional," ucap petugas kebersihan tersebut.

"Baiklah, aku mendengar kabar bahwa kemarin ketika jam pulang kantor kau pulang bersama kepala keamanan, ada saksi yang melihat kalian berdua, dan dari kamera CCTV juga dapat dilihat bahwa kalian berdua pergi meninggalkan gedung ini bersama-sama," ucap Kapten Philip.

"Aku tidak bisa menjelaskan hal tersebut meski kau menembak diriku saat ini juga," ucap petugas kebersihan tersebut dengan muka serius.

"Baiklah kalau begitu, jam berapa kau meninggalkan gedung?" tanya Kapten Philip.

"Jam 17.55," jawab petugas kebersihan.

******

Sesi empat: Kepala Keamanan.

"Semua informasi yang ingin kau ketahui telah aku sampaikan kepada salah satu detektif dan aku yakin ia pun sudah menyampaikannya kepadamu, lalu mengapa aku harus di interogasi kembali?" tanya kepala keamanan gedung.

"Ya, benar, ia sudah menyampaikannya kepadaku sebelum sesi ini dimulai," ucap Kapten Philip perlahan.

"Lalu, apa yang ingin kau ketahui lagi?" tanya kepala keamanan.

"Aku ingin mendengarkan langsung darimu, dan siapa tahu ada yang ingin aku tanyakan dan belum ditanyakan oleh anggotaku," ucap Kapten Philip.

"Aku keluar dari gedung ini jam 17.45 bersama petugas kebersihan yang kebetulan kami memang sudah memiliki janji sebab ada urusan yang harus kami selesaikan berdua, aku pun datang terlambat hari ini karena aku bangun kesiangan karena harus mengurus keluargaku terlebih dahulu, lalu masalah dendam dengan pimpinan, meskipun ada aku juga masih bisa mengontrol emosiku karena mengingat keluarga di rumah, selain itu, ada jeda waktu beberapa menit pada jam 17.35, 17.40, dan 18.00 sekretaris pimpinan tidak berada di tempat," ucap kepala keamanan mencoba menjelaskan apa yang telah ia sampaikan kepada salah satu detektif sebelumnya.

"Baik ... baik. Hal itu sama dengan apa yang disampaikan oleh anggotaku, sementara aku punya pertanyaan yang berbeda, kalau boleh aku tahu, mengapa kau kembali lagi pada jam 18.37 dan keluar dari gedung ini pada jam 18.59?" tanya Kapten Philip.

"Karena aku harus mengambil barang yang tertinggal di ruanganku, kau boleh bertanya dengan anggotaku kalau tidak percaya?" ucap kepala keamanan.

"Lalu, bagaimana kau harus menjelaskan bahwa anggotamu yang bertugas tadi malam tidak ada yang melihat dirimu kecuali yang ada dipintu masuk dan ruanganmu sendiri? Padahal pada rentang waktu tersebut ada beberapa anggotamu yang berpatroli keliling ruangan di dalam gedung ini?" tanya Kapten Philip.

"Aku ... aku," ucap kepala keamanan sambil tertunduk.

"Mengapa? coba kau jelaskan, tidak perlu takut, aku tidak akan langsung menghakimi pernyataanmu, aku hanya ingin memastikan beberapa hal saja," ucap Kapten Philip mencoba menenangkan kepala keamanan tersebut.

Pada akhirnya, kepala keamanan tersebut mempercayai perkataan Kapten Philip dan menjelaskan apa yang sebenarnya terjadi sehingga ia harus kembali ke kantor, serta alasan mengapa anggotanya tidak bertemu dengan dirinya saat berpatroli di dalam gedung tersebut.

******

Selang beberapa menit kemudian, akhirnya proses interogasi yang langsung dipimpin oleh Kapten Philip selesai dan para saksi kunci tersebut dipersilahkan kembali untuk pulang ke rumah masing-masing dengan syarat tidak boleh meninggalkan kota ini dalam rentang waktu 2 x 24 jam.

Pada hari itu, terpaksa gedung tersebut ditutup untuk aktivitas karyawan dan keperluan-keperluan lainnya agar proses penyelidikan dapat berlangsung dengan lancar.

******

******

Selama proses interogasi yang dipimpinan oleh Kapten Philip berlangsung, Bram berusaha untuk mencoba mencari petunjuk penting lainnya meski sekecil apapun untuk mendukung beberapa informasi yang akan ia terima dari Kapten Philip.

"Baiklah, kalau begitu aku akan mulai dengan investigasku sendiri," gumam Bram.

Beberapa karyawan yang telah akrab dengan para saksi kunci langsung dihubungi oleh Bram secara pribadi, dan tentunya dengan alasan agar teman mereka dapat bebas dari tuduhan meskipun terdapat beberapa hal yang tidak terduga.

Klien, diperoleh kesimpulan:

Hanya pihak keluarga yang mendukung sementara para rekan kerja terbagi menjadi beberapa blok, sementara klien dari klien tersebut sependapat dengan rekan kerja klien yang menjadi saksi kunci

Sekretaris, diperoleh kesimpulan:

Para karyawan sepakat mendukung pernyataan sekretaris sebab sering memberi pertolongan apabila ada keperluan mendadak yang ada hubungannya dengan bos.

Kepala keamanan, diperoleh kesimpulan:

Sering mendapat teguran apalagi sejak istrinya melahirkan anak pertama mereka yang telah ditunggu selama lima tahun. Namun, tidak ada informasi penting lain selain adanya pemotongan gaji karena tindakan indisiplinernya.

Petugas kebersihan, diperoleh kesimpulan:

Rekan kerja tidak merasa punya masalah dengan yang bersangkutan, hanya sekretaris seringkali terlihat mencoba mengingatkannya untuk melunasi beberapa hutang terkait pinjaman karena sekretaris diminta bantuan oleh wakil keuangan. Selain itu, dari sisi karyawan sendiri, petugas kebersihan tersebut kurang familiar dan seringkali bekerja secara tidak serius.

Dari beberapa informasi yang diterima, Bram pun berusaha menyimpulkan beberapa potongan-potongan teka-teki tersebut dengan beberapa hal yang ia temukan disekitar tubuh korban yang masih berada dalam posisi tidur di meja kerjanya.

"Pesan kematian, kopi yang masih penuh pada satu cangkir dan satu cangkir lagi kosong, di rak sampah terdapat potongan-potongan kecil memo yang kalau dilihat secara seksama adalah catatan keuangan, sementara itu tidak ditemukan luka luar yang menyebabkan kematian korban, selain satu titik kecil di dekat urat nadi leher korban," gumam Bram sembari mencoba beberapa petunjuk lagi.

"Lapor, Pak! Sesuai dengan instruksi yang Bapak sampaikan, kami sudah mencobanya tapi tidak menemukan apa-apa," ucap salah satu anggota MOP yang diberikan instruksi oleh Bram untuk memeriksa suatu hal untuk mendukung dugaannya.

"Baiklah kalau begitu, kau boleh kembali ke tempat tugasmu, terima kasih," ucap Bram sembari menepuk bahunya.

"Siap," ucap anggota MOP tersebut sembari memberi hormat.

"Berarti tinggal beberapa potongan kecil lagi sehingga teka-teki ini bisa terjawab meski aku tidak bisa melakukannya 100%," gumam Bram yang harus berpacu dengan waktu sebelum divisi internal militer datang ke lokasi kejadian.

******

******

Dua jam kemudian, Kapten Philip telah menyelesaikan interogasinya kemudian menghampiri Bram untuk mendiskusikan apa yang ia peroleh dari keterangan-keterangan para saksi kunci tersebut. Namun, sebelum mereka menyelesaikan diskusinya, pihak internal militer tiba dilokasi.

"Apa kau Kapten Philip?" tanya ketua divisi yang ditugaskan pihak internal militer tersebut.

"Ya, aku Kapten Philip, aku tidak menyangka kali ini petugas internal militer masih bisa meluangkan waktunya untuk bertanya namaku," ucap Kapten Philip.

"Tidak perlu basa-basi lebih jauh, silahkan segera pergi meninggalkan lokasi kejadian ini," ucap ketua divisi tersebut.

"Baiklah, apakah kalian sudah selesai, berikan laporan yang kalian dapat kepada mereka, dan bereskan peralatan-peralatannya, seperti biasa, kita harus pergi sebelum terjadi keributan yang tidak diinginkan seperti tempo hari ini," ucap Kapten Philip memberikan perintah kepada seluruh anggotanya.

"Bagus ... kalau kau sudah paham akan hal tersebut," ucap ketua divisi tersebut tersenyum.