Chereads / My prince my bad boy / Chapter 3 - CHAPTER 3

Chapter 3 - CHAPTER 3

- MASIH TENTANG DIA-

"Waadauuuu...! Slow aja dong,nyasar dari mana Lo tiba-tiba datang ke kelas gue!" tukas Lutfi  berdiri, sambil menepuk nepuk lengan bajunya yang tidak kotor

Si cewek kutu buku dengan kacamata dan membawa secarik kertas di tangan kirinya itu sama sekali tidak  menggubris celotehan Lutfi yang kayak ibu ibu kos kosan dan bahkan ia nyelonong masuk ke kelas yang tidak pernah ia datangi sebelumnya.Tentu tampa memperhatikan Lutfi yang tampak tak puas dengan tatapanya

" Assalamualaikum wr.wb" sapa Via membuka sapaan dengan membawa secarik kertas di tangan kirinya

" Lo yakin, mau tetep berdiri di situ?" tanya Via dengan mata sinisnya memandang Lutfi yang masih bertengger dengan seenak jidatnya di depan kelas

" Waalaikumsalam wr. wb" jawab setengah dari anak-anak kelas 12 Ips 3 dan setengahnya lagi memincingkan matanya dengan rasa penasaran ingin menanyakan "ada apa si Via kelas IPA tiba tiba ke kelasnya ?" tapi urung karena Via kemudian angkat bicara lagi

"Disini.....gue nggak mau lama lama, gue cuma mau....." ucapan Via terpotong

Lutfi dengan seenak jidatnya menyergap dan memotong menyerobot omongan Via

" Mau ngapain Vi, mau ngapelin si Shandy,ini nih Shandy katanya sayang sama lo" cerocos Lutfi

" Cieeee... itu tuh si Shandy samperin aja ,tadi bukanya lo yang langsung ngepotong ucapan Shandy di kantin tadi pas kita ngebahas cewek lo kayak nggak suka gitu ataujangan jangan lo juga suka lagi sama si Shandy, kayak cewek cewek pada umumnya yang pada ngejar ngejar Shandy" cerocos Zidan dengan mulut ala ibu-ibu kos kosan yang lagi nagih uang bulanan. Ngegas mulu tanpa ngerem

" Kalian diam, atau gue yang pergi?" kata Via angkat bicara lagi

"Sudah sudah diam kalian, lo mau nyampein apa Vi, ada yang penting?" sahut Dimas ketua kelas melerai perseteruan itu

"Disini gue nggak lama, gue cuma mau nyampein tugas dari bu Puji. Kalian di suruh mengerjakan tugas buku paket halaman  23-28" jelas Via melirik kertas di tangan kirinya

Tiba-tiba saja Shandy mendorong mejanya beranjak maju ke depan

"Mau kemana ?" tanya Via mengernyitkan dahinya,mencegah shandy keluar kelas dengan menghadangkan tangannya

" Gue mau keluar" sahut Shandy pelan

" Jangan bilang mau mabal" timpal Via

" Gue mau ke kantor ,mau ketemu bu Puji" jelas Shandy cuek

"Bu Puji nggak ada" sahut Via

" Yaudah, gue tetep mau keluar!" bantah Shandy langsung menyerobot tangan Via

" Mau kemana lo bos, ?" teriak Lutfi

" Mau ke ruang Osis, biasa lah" sahut Varel di sampingnya

" Ouhh..." jawab Lutfi manggut manggut

"Yaudah kak dimas, tadi di kasih amanat sama bu Puji, tugasnya nanti di kumpulin di kantor pas istirahat" sahut Via menuju ke bangku Dimas menyerahkan kertas itu

" Oh oke" sahut Dimas menerima kertas itu

" Yaudah ,aku keluar dulu kak, assalamualaikum" sahut Via menutupnya Dan langsung keluar kelas

***********************

"BRUAAKK....! " Suara pintu rumah yang di dorong paksa membuat bik Lia terkejut di dapur

" Aden sudah pulang? " tanya bi Lia pelan

"Kak Soy kemana bi? " tanya Sandy

"Non Sonya belum pulang den" jawab bi Lia

"Kemana emang?" tanya Shandy

"Katanya tadi teh ada arisan bareng temen temenya "jawab bi Lia sedikit membungkuk

" kebiasaan" desis Shandy

*KAMAR*

"Sial, suntuk banget hari gue" desis shandy melepas baju seragamnya dan membuang ke sembarang tempat

Klunting* ringtone pesan

Lutfi : Bos lo ikut ngumpul nggak??

type......

Shandy : Emang pada ngumpul dimana?

read

Lutfi type.....

Lutfi : Kafe biasa,tapi pada ngumpul dulu di rumah Vito. Kalo lo mau ikut datang kesini cepetan

Shandy : Ok, OTW!!

Tanpa banyak bicara,Shandy menyabet jaket kulitnya beranjak turun ke bawah langsung menuju ke garasi mengeluarkan motornya dan langsung melajukan ninja merahnya menembus kabut jalanan yang sunyi menuju ke rumah Vito

"Hey bro" sapa Shandy memarkinkan ninjanya di halaman luas rumah Vito

"Sendririan lo bos?" tanya Varel menyambutnya dengan senyum mengejek

" Ya iyalah, lo pikir sama siapa lagi" sahut Shandy singkat

" Oiya gue lupa, kan jomblo ya" ejek Varel menertawakanya

'' Nggak usah ngejek, tunggu aja ntar juga gue dapet lagi" ujar Shandy

" Iya Iya, orang ngganteng mah bebas" sahut Diaz dari dalam

" Woy ,masuk sini ngapain lo pada malah di luar!" teriak Vito dari dalam

" Gimana lo sekarang?" sahut varel

" Apanya yang gimana?" tanya Shandy heran

" Udah punya cewek lagi belom?" sahut Diaz

" Kalo belom, apa perlu gue adain take me out buat lo?" timpal Vito

" Hahahaha, bener tuh bos, adain sayembara!" sahut Diaz ikut ikutan

" Gimana kalo lo terima tawaran gue tadi?" sahut Vito

" Tawaran?? Yang mana?" tanya Shandy sambil meneguk pelan colanya

" Tantangan gue tadi pas di kantin" sahut Vito mengupas kacang di tangannya

" Iya tuh, gimana lo terima nggak bos?" sahut Lutfi ikut mengompori

" Kalo gue pikir ya, lo bakalan susah deh, si Via itu cuek temperamental banget.Bakalan sulit deh kalo lo ndeketin dia" timpal Lutfi

" Ogah gue juga,Sama cewek kek dia" sahut Shandy

" Itu tantangan buat lo, lo bisa nggak  nakluin cewek kek si Via" sambung Vito menantang

" Haha," respon Shandy singkat

*******

Waktu siang beranjak sore, sore beranjak malam dan malam menjemput pagi.Sampai pgi via masih sibuk dengan buku buku tebal fisikanya yang membantunya persiapan lomba.

"Via sayang,ayo turun nak sarapan!" teriak Shinta, bundanya dari bawah

" Iya bun, bentar!" sahut Via

"Cepetan, bunda sama papa udah nunggu nih" tukas Shinta lagi

"Iya iya bun, ini juga udah turun" sahut Via sedikit berlari menyusuri tangga menuju ruang makan

" Via berangkat bareng papa sama bunda atau mau di antar pak Aziz aja?" tanya bunda menyiapkan roti untuk Via

''Nggak usah bun, bunda sama papa langsung ke kantor aja ntar Via sama pak Aziz aja" jawab Via meneguk pelan susunya

Tiba-tiba bel rumah  berbunyi, bi Ijah berlari tergopoh-gopoh dari dapur untuk membukakan pintu

"Pagi bi Ijah" sapa suara cewek manis dengan rambut pirang terurai menyapa asisten rumah tangga Via

" Eh, non Syila pagi non" sapa bi Ijah sedikit membungkukkan badannya dengan serbet tersampir di pundaknya

"Si Via belum berangkat kan bi?" tanya Syila

"Non Via masih di dalam, masuk aja non" sahut bi Ijah mempersilahkan syila masuk

"Pagi tante, om..." sapa Syila dengan sopan pada orangtua via

"Syila sudah sarapan, sini gabung sama kita" ajak Shinta, mengajaknya bergabung di meja maka

" Nggak usah repot-repot tante,aku sudah makan tadi di rumah" jawab Syila menolak dengan sopan

"Eh Vi, berangkat sekolah bareng yuk gue sendirian nih si dita pulang kampung, katanya neneknya sakit" sahut Syila sedikit berbisik