Chereads / My prince my bad boy / Chapter 2 - CHAPTER 2

Chapter 2 - CHAPTER 2

-BAD BOY SEKOLAH-

" Husshhh, udah udah ayo nomer absen 2, Dimas adi anggara jawab nomer 1!" Sahut pak Bambang menyiapkan spidol

" Sebutkan unsur golongan 1A!, jawabanya unsur H, Li,Na, K dan Rb" jawab Adi kalem

" Oke, selanjutnya unsur H, nomor atomya berapa Vira?"

" 1 pak!"

" Unsur Li Nayla?"

" 3 pak "

"Unsur Na Farhan?

" 11 pak !"

" Terakhir unsur K dan Rb , Syila?" Tanya pak Bambang

" Eh eh,,, kok gue sih..... emmm nomor atom K  19, dan nomor atom Rb 37 pak" jawab Syila gagap

"Lo kan udah di contekin Gatha tadi, kenapa jawabnya gugup gitu hampir salah lagi" bisik Dita

" Iya, gue kan jarang di tunjuk pas pelajaran kimia huhhhh..." tukas Syila

KRINGGGGG....!

Bel istirahat berbunyi

"Sekian ,pelajaran pagi ini. silahkan kalian boleh istirahat " tukas pak Bambang membereskan buku bukunya

" Lo turun nggak Vi?" Tanya syila

" Kalian ,duluan aja gue mau ke perpustakaan dulu ,mau  ngambil buku paket bimbingan Fisika" jawab Via membereskan bukunya

" Yaelah lo mah, nggak pernah jauh jauh dari yang namanya buku ya,gerah lama lama gue dengernya" sahut Dita menggerutu

" Gimana kalo kita nungguin lo aja" sahut Syila

" Nggak usah, kalian duluan  aja ntar gue nyusul" tolak Via

" Udah...ayokkk kita turun sekarang laper banget nih perut gue... belom sarapan!" Rengek Dita menarik narik lengan seragam Syila

" Iya iya ayo turun, kita duluan ya Vi" ujar Syila malas dan Via membutuntuti mereka di belakang dan langsung ke perpustakaan

Perpustakaan

"Assalamualaikum pak, saya mau mengambil  buku Fisika yang sudah di revisi, kata bu Nafis sudah datang?" tanya Via pada pak Rio penjaga perpustakaan

" Ohh... kamu Livia yang mau bimbingan Fisika ya, kebetulan bukunya sudah datang, dari sini kamu tinggal jalan aja dari sini, barisan buku nomor tiga dari kanan bagian paling belakang bukunnya ada di sebelah sana." jelas pak Rio memberikan arahan

" Makasih pak" sahut Via langsung mencari buku yang ia cari

Setelah mendapat buku tebal fisika untuk panduan lombanya ,kemudian Livia kembali ke kelas untuk menaruh bukunya di tas dan langsung menuju ke kantin dengan masih pakai headset di telinganya tapi di matikan

DI KANTIN

Kantin yang selalu riuh piuk dengan keramaian anak anak yang berebut pesanan masing masing.Tiba tiba di kagetkan dengan segerombolan cowok yang masuk dari pintu kantin, seakan cewek cewek yang berada di sana tersihir  oleh salah satu dari mereka yang mereka kenal Dengan Bad boy tapi nggantengnya selangit, Lebah banget dah....

" Shandy....Shandy.. ..!!!" teriak gerombolan cewek ketika melihat shandy  melewatinya

" SHANDY, ngganteng  banget..."

" SHANDY KEREN BANGET"

" LOVE YOU SHANDY!"

Shandy yang mendengar namanya di puja puja oleh mereka para kaum hawa penggermarnya, ia hanya bisa tersenyum menyapa cewek cewek yang memanggilnya.Tiba tiba saja si Diaz dengan segala Ke PD an nya melontarkan FLY KISS ke cewek cewek yang ada di sana,mendadak cewek cewek itu di buat muntah olehnya kelakuan Diaz

" Haiiiii..." sapa Diaz dengan melontarkan fly kiss, yang pastinya tidak ada 1 pun cewek yang merespon disana

"Sianggg...cantikkk" sapanya lagi mendekati salah satu cewek yang lagi makan bakso

" Idihhhh, minggir sana lo muka jelek bulukan gitu ,ngarep banget mau populer kayak Shandy ngimpi lo!" Sembur cewek itu

Shandy dan tiga  temanya yang sudah duduk di mejanya,menertawakan kelakuan temanya yang nggak laku laku laku itu. Yang tak gentar mengejar dan menggoda cewek-cewek yang ada di sana

" Belum siap mereka..." sahut Diaz duduk bergabung dengan teman temanya

" Belum siap apa...?" tanya Varel heran,mengangkat sebelah alisnya mengoreksi ucapan Diaz

" Belum siap melihat ke gantengan gue, makanya pada kaya gitu.." sahut Diaz dengan sangat PDnya

" Yaelah ni anak di kasih makan apa sih sama nyak lo, PD banget jadi orang yaelah mbambang..." cela Varel menggelengkan kepalanya

" Sadar bro sadar, kalo nggak bisa jadi cowok terpopuler, bombastis dan membahana serta menggairahkan kayak Shandy mending mah diam aja " sahut Lutfi menepuk nepuk punggung Diaz

Shandy yang dari tadi namanya di puja puja di bangga banggakan, hanya terus tersenyum memandang cewek cewek yang menatapnya yang sampai ia duduk pun masih banyak cewek cewek yang mempehatikanya, tiba tiba ia di kejutkan dengan gebrakan suara keras Lutfi

" 221...!" teriak Lutfi menggebrak meja dengan menunjuk Leo dengan telunjuknya

"Apanya yang 221..?" tanya Vito mengernyitkan dahinya

" Mantanya si Shandy lah" sahut Lutfi dengan seringai bibirnya

" Haha" respon shandy singkat

" Gila, itu cewek semua? Gue aja___" omongan Diaz terpotong

" Gue apa, emang lo pernah punya cewek?" Potong Vito dengan senyum remeh ke Diaz

" Genap 222" tukas Shandy meneguk colanya santai

'' Si Sela lo putusin? " sahut Lutfi

" Sela kurang apa coba cantik ,putih ,montok ,sexy gitu lo putusin.  Lo cari cewek yang kayak gimana lagi coba" timpal Vito

" Lo lupa, cewe yang pernah pacaran sama si Shandy kan tolol semua,pada nggak ada otak haha" sembur Varel

"Waahh parah Shan, kalo gue nih mantan gue di katain tolol___" lagi lagi omongan Diaz di potong Vito

" Emang lo pernah punya mantan?" Sindir Vito sinis yang di ikuti tawa teman temanya

" Udah udah ,kalo nggak punya mantan jangan ngomongin mantan" sahut Varel menepuk nepuk pundak Diaz

" 222, yakin lo nggak mau nambah lagi, cewek mana lagi yang mau lo kejar,yang lo jadiin inceran lo selanjutnya"tukas  Lutfi meyeruput  colanya sesekali

" Eh, inget gue nggak pernah ngejar gue Di KEJAR!"sahut shandy dengan sombongnya

" IDIHHH!" Sahut seorang cewek spontan

" Eh siapa tuh yang nyaut nyaut" tanya Lutfi mencari asal suara itu

Semua seisi kantin terkejut dengan suara nyaring itu, semuanya tiba tiba diam, Shandy yang sama sama terkejut menganga mencari asal suara yang menurutnya menyahuti ucapanya barusan

" Apalo semua?" Sahut cewek itu  yang masih berdiri di depan penjual baso, dengan penuh sorotan sorotan mata yang memendangnya heran

" Eh ,siapa tuh cewek??" Sahut Diaz

" Itu kayaknya adek kelas yang sering lomba Fisika itu lho, yang sering di perpustakan" sahut Varel

" Namanya siapa ya , gue lupa kayak pernah denger gitu " timpal Vito

"Eh iya  Livia namanya, cewek olimpiade Fisika" sahut Varel mulai mengingatnya

"Tantangan...!" Sahut Vito menunjukkan telunjuknya

"Apaaan..?" tanya Shandy singkat menyeruput kuah bakso varel

" Lo bisa nggak jadiin Livia pacar lo , kan hampir semua cewek di sekolah ini udah pernah jadi pacar lo tuh  kayaknya tinggal Si cewek satu  ini yang belum ngerasain jadi pacar lo" tantang Vito dengan wajah serius nya mengoreksi muka Leo yang berkenyit

KRING....!!!

Bel masuk berbunyi

Di kelas XII IPS 3

Hampir 1 jam....

" Ini jamnya siapa coba, gurunya nggak dateng dateng mending kita mabal yok Shan" cerosos Diaz berdiri dari bangkunya

" Biasa aja sih, pelanin dikit suara lo!Lo pikir ini pasar teriak-teriak?" sahut Indri memelototi Diaz

"Salah sendiri udah aku satu jam gurunya nggak dateng dateng, mending gue mabal ke kantin nyomot baksonya bu gendut'' celoteh Diaz nggak mau kalah

Ketika Diaz sampai di teras kelas

Tiba-tiba...

BRUUKKK...! Diaz menabrak seorang cewek setinggi pundaknya ,cewek cantik si kutu buku itu menghampiri kelasnya, mau apa dia?