Chapter 5 - 4.XI.5

Memdengar itu membuat Brayen syok, tak percaya, tepat di blakangnya jonatan juga tampak sama syoknya

Micky yang melihat temannya syok malah ketawa

Jonatan meletakkan makanan dan minuman yang ia bawa itu tepat di depan micky, ia menatapnya seraya minta penjelasan. Tidak memperdulikan tatapan itu, micky langsung menyantap makanan dengan santai. Membuat tiga orang itu menggeleng

"gua ada alasan kenala milih kelas itu" jelasnya, dan kembali menyendok makanan itu untuk kasuk ke mulutnya

Jonatan mengusap bibir micky yang belepotan dengan jarinya "jorok lu"

"Jorok gini tapi lo rindu juga" jawabnya mengolok

Tidak jauh dari meja itu, terlihat rombongan cewek centil atau katakasarnya cabe dan salah satu dari mereka  menatap micky kesal dengan tatapan tajam dan penuh dendam

Sedangkan disisi lain tama baru datang dan memilih duduk tak jauh dari lara dan teman-temannya, ia melihat lara dengan senyuman tapi yang di tatap malah menatap sesuatu dengan kebencian, heran tama mengalihkan pandangannya kearah yang sama. Seketika senyum itu pudar

"Gua kasian liat bidadari gua" terdengar suara ilham di sebelahnya dan tama melihatnya dan menaikan sebelah alisnya

"Bidadari lo? " ia mengulang kata-kata ilham tadi

"Ia, bidadari gua" ilham berhenti sejenak dan menunjuk ke arah dimana jonatan and the genk duduk "gua yakin dia pasti jadi korban php tiga playboy itu" ia meletakkan tangannya di atas meja dan menopang dagunya

"Lo kenal gadis itu? "Tanya tama sambil menunjuk micky

Ilham mengangguk "dia tu anak baru, dan kalau gak salah namanya micky azzura dia murit kelas XI.5" jelasnya

"Anak XI. 5? Lo yakin? "Tanya tama gak percaya "berarti tu cewek begok dong" lanjutnya pada ilham

"Yakin la, untuk masalah begok gua gak tau. Tapi menurut gua gak mungkin deh cewek cantik kayak dia itu begok"

Tama tersenyum mendengar kata-kata temannya itu "lo pikir semua cewek cantik itu pinter? "

"Lo bisa ngomong gitu klarna lo belum liat muka tu cewek tam"

©©©

Micky menghabiskan makanannya dengan santai dan alex mengulurkan minuman "nih minum dulu"

Micky mengambil minuman itu dan meneguknya "ha, kenyang" ucapnya bermonolok setelah makanannya habis

Brayen tersenyum mendengar ucapan micky itu, sedangkan jonatan kembali menuntut penjelasan untuk sesuatu yang ia dengar tadi

Saat ingin menjelaskan, tiba-tiba tangan micky ditarik kasar dan membuatnya terpekik "aww" ia melihat kearah orang yang masih mencengkram tangannya itu dan sontak tiga pria itu langsung berdiri menayap orang itu tajam 

"Ngapain lo?" tanya miky sambil menghempaskan kasar tangan orang itu

Orang itu terlihat makin kesal "berani banget lo duduk di sebelah cowok gua"

Micky terkejut "Sorry, what? Cowok lo? " micky memperhatikan penampilan gadis itu dari atas sampai bawah sesaat dan membalikkan badannya menatap alex,  tanpa di duga dia malah berusaha keras menahan tawanya yang akan pecah "Dia cowok lo? " tanya micky sambil menunjuk alex

"Lex ini cewek lo?"tanyanya lagi. Jonatan dan brayen yang mendengar pertanyaan micky itu terlihat geli

"Gila lo. ya, gak la" jawab alex kesal

Terlihat jelas micky menahan tawanya mati matian

"Iya princess, dia itu ceweknya alex"  jonatan mengompori, ia berdiri dan merangkul micky "ya kan lex?"

Alex melemparkan tatapan tajam ke jonatan yang sedang tertawa

Sedanglan disisi lain lara serasa terbakar saat sang pacar memanggil wanita didepannya itu dengan sebutan princess, dia saja tidak pernah di panggil dengan panggilan sayang dengan lembut oleh jonatan apalagi rangkulan itu

Micky geli sendiri melihatnya "lo doyan yang layak gini lex?" mendengar itu membuat orang disekeliling itu terkejut, tapi tidak dengan kedua temannya yang udah ketawa

kesal? Jelas,  saat sesil mau mengeluarkan kata-kata kasarnya, bel malah berbunyi

brayen mulai melangkah ke arah micky

Dengam cekatan jonatan menggeser kursi di blakang micky itu dan brayen memegang pergelangan tangan micky seraya berkata "yuk... Gua antar kekelas"  ia menatap alex "buat cewek tengil ini ngerti, jangan sampai dia ganggu micky lagi, atau gua buat nyesal seumur hidup" lanjutnya dan berjalan meninggalkan alex dan sesil

Orang-orang di kantin sudah mulai sepi, alex menatap sesil tajam "berani lo nyentuh dia lagi, gua pastiin lo akan nyesel" alex mendorong sesil kesal dan ikut berjalan meninggalkan sesil

Sesil membuang nafasnya kasar "Gua pastiin tu cewek nyesel karna berurusan sama gue"

©©©

Proses blajar-mengajar berjalan dengan baik. Di kelas itu tama menatap jonatan penuh emosi. Buk anggi keluar ketika bel berbunyi

Ilham satu bangku dengan brayen, ia melihat ke arah tama yang tidak jauh darinya "tam lo jadi latian basket? "

Tama hanya menjawabnya dengan anggukan seraya menatap jonatan and the geng berjalan keluar dari kelas

"ngapain lo ngeliat mereka gitu banget" ilham bangkit dari bangkunya dan menghampiri meja tama

"Bukan urusan lo" tama bangkit, mereka berjalan menuju parkiran tidak sengaja tama melihat lara yang sedang terburu-buru

Ketika ia ingin memanggil, suaranya terhenti saat lara meraih tangan jonatan. Melihat itu tama kesal dan memutuskan untuk langsung pulang

Sampai di parkiran langkahnya terhenti saat melihat micky yang bersandar pada sebuah mobil sport berwarna biru yang baru pertamakali ia lihat. Terlihat jelas gadis itu  bosan berada di sana. Tergambar jelas di wajahnya

Micky melihat jam tangannya dan kembali mengalihkan pandannya kelorong sekolah yang mulai sepi, ia duduk di atas mobil itu sambil menggerak-gerakkan kunci di tangannya

Tidak lama setelah itu datang dua orang cowok menghampirinya, dua cowok itu tersenyum dan dibalas bentakan oleh gadis itu "LAMA BANGET SIH, UDAH BOSAN GUA DISINI, KALAU TAU KAYAK GINI MENDING GUA LANGSUNG PULANG" micky melihat keseliling dan ia tidak mendapati jonatan disana "INI kampret satunya mana lagi" lanjutnya makin kesal.

Melihat alex dan brayen yang di triaki oleh gadis yang bahkan murit baru itu, saat  tidak ada yang berani mencari masalah denagn mereka. Tama berjalan menghampri mobilnya yang terletak berseblahan dengan mobil sport biru itu, ia sedikit heran karna dua orang itu hanya diam saat dimaki oleh micky

Tanpa sadar Tama kasihan pada gadis itu, yang mungkin menjadi bahan taruhan tiga orang brengsek itu, menurutnya. Tama masuk kedalam mobilnya, dan melajukan mobil itu keluar dari gerbang sekolah.

Brayen"Mungkin lagi ada urusan kali"

"Ya udah princess, kita langsung kerumah lo aja, biar nati tu anak yang nyusul" lanjut alex

Micky masuk kedalam mobilnya dan melajukan mobilnya menuju rumahnya yang dikawal dua mobil mewah tepat di belakangnya

Disudut sekolah

"Dia siapa lo tan?" tanya lara sambil menahan emosinya yang menggejolak

"Bukan urusan lo" jawab jonatan dingin

"Itu sekarang juga urusan gua, siapapun yang berhubungan sama lo itu juga menjadi urusan gua" ucap lara lirih

Jonatan menatapnya datar tanpa ekspresi

"Tan, gua ini cewek lo" Dan masih gak di tanggapi oleh jonatan "kemaren kita masih baik-baik aja sebelum cewek jalang itu datang" lanjut lara

Mendengar itu emosi jonatan meluap-luap "apa lo bilang? Cewek jalaang?" bentak jonatan, ia mencengkram krah baju lara kuat sehingga terlihat wajah ketakutan diwajah cewek itu "yang cewek jalng itu lo, bukan dia" lanjut jonatan tegas

Mendengar itu Lara menitihkan air mata yang dari tadi ia tahan, lara syok dan takut pada amarah jonatan yang baru pertama kali ia lihat

Jonatan melepaskan cengkramannya dari lara dan mendorong tubuh lara sampai membentur dinding cukup keras, dan berbalik meninggalkan lara yang sedang menangis terisak

#TBC

Maaf masih banyak tayponya

Jangan lupa like and comments guys

🙏👋