Chereads / Without you (Azzurra and Kevin) / Chapter 4 - 3. hari pertama

Chapter 4 - 3. hari pertama

Pagi ini micky bangun cukup pagi, mengingat dia akan mulai sekolah hari ini. Ketika bangun ia mulai melakukan peregangan dan segera mandi. Selesai bersiap-siap, ia berjalan menuruni anak tangga menuju ruang makan, Yang di sambut hormat oleh semua pelayan rumah itu.

"Pagi nyonya" sapaan seorang pelayan yang dan mempersilahkan micky untuk duduk

"Pagi" jawab micky datar

Pelayan itupun mengambilkan roti bakar yang di olesi slay strobery. Salah satu pelayan lainnya datang dan membawakan segelas susu kepadanya.

"Makasih"  micky berucap datar kepada pelayan itu dan mengangkat tangannya seraya menyuruh kedua pelayan itu pergi

Ting tong

dengan cepat pelayan membukakan pintu. Saat melihat tamu yang datang, pelayan itu langsung membungkukkan badan, memberi hormat kepada sang tamau

"Princess mana? " tanya laki-laki itu

"Nyonya sekarang sedang makan,  tuan besar" jawabnya

Laki-laki itu berjalan menuju ruang makan menghamiri micky yang sedang menguyah makanannya

micky melihat kehadirannya, kebetulan saja micky baru saja selesai,  ia tersenyum menghampiri sang tamu

"morning" sapanya ceria taklupa dengan pelukan hangatnya

Adam tersenyum dan membalas pelukan sang cucunya "morning to my princess"

Adam mencium kening micky "princessnya kakek semangat sekali pagi ini ya?"

"Iya dong kek" jawab micky ceria

"Ya udah yuk, kita berangkat. Nanti keburu telat lagi" mereka berjalan neriringan menuju pintu

Tiba-tiba micky berhenti, mengakibatkan adam juga ikut berhenti "kenapa sayang? kamu kelupaan sesuatu? " tanya adam

Ragu, tapi micky tetap mengucapkan permintaannya kepada adam

"Enggak kek, cuman boleh gak aku bawa mobil sendiri?" pintanya dengan mata mohon pada kakeknya

Melihat itu Adam hanya bisa mengiyakan permintaan cucu kesayangannya

"Makasih kek" jawab micky penuh semanagat "yuk berangkat"

©©©

Ketika sampai ke sekolah, micky keluar dari mobilnya dan berjalan menuju gedung sekolah. Ia bertanya kepada seorang murit "eh sebentar" tahannya setelah memberhentikan seorang pria

"Ya?"

"maaf kalau saya boleh tanya, kantor ada di sebelah mana ya?"

Pria itu terkejut, menatap takjup padanya. Heran,  Micky melambaikan tangannya kewajah pria itu. Membuat pria itu tersadar seraya menjawab "i-itu di sana" jawabnya sedikit gagap sambil menunjuk ke arah sudut gedung

"Oh... Makasi" jawab micky, dan berjalan meninggalkan pria itu.

Micky sedikit lebih lambat dari adam kana ia membawa mobilnya dengan kecepatan sedikit lebih lambat untuk menghapal jalanan yang ia lalui

Sesampainya didepan kantor, micky menggetuk pintu dan masuk menuju kakek dan kepala sekolah yang sedang  bercengkrama. Kepala sekolah mempersilahkan micky untuk duduk

"Perkenalkan ini cucu saya, azzura grantion oliver, kami memanggilnya dengan panggilan micky, dia baru kembali dari Kanada dan ingin melanjutkan sekolahnya disini" adam memperkenalkan micky kepada kepala sekolah

Kepala sekolah menanggapi dengan anggukan dan tersenyum ramah

"Saya lihat dari rapor kamu, kamu merupakan anak berprestasi, nilai kamu semuanya sangat memuaskan" ucap kepala sekolah memuji "kalau seperti ini kamu akan Saya masukkan kekelas XI.1 kelas unggulan"

Mendengar itu micky terdiam, ia teringat ucapan tiga temannya yang akan menunggunya di kelas mereka yang merupakan kelas unggulan dan mereka juga memperingati micky agar jangan sampai masuk kekelas XI.5 yang merupakan perkumpulan anak-anak nakal. 'Haram hukumnya' itu kata mereka

"maaf sebelumnya, tapi saya tidak tertarik masuk kelas itu. Bagai mana kalau saya masuk kalas XI.5?" ya jelas, kelas itu haram bagi tiga temannya tapi bukan buat dia

mendengar permintaa itu sontak membuat kepala sekolah  terkejut "kamu tidak bisa masuk kelas itu" tegasnya "kalau kamu masuk kelas itu kamu bisa terganggu saat belajar, di kelas itu banyak anak-anak nakal, bahkan beberapakali ada guru yang menangis keluar dari kelas itu" jelas kepala sekolah

Micky tersenyum mendengar itu "justru karna itu saya ingin masuk kekelas itu, saya bosan berada di kelas unggul. Saya ingin merasakan suasana baru dengan masuk kekelas dengan keadaan murit seperti mereka" jawab micky santai

Adam hanya menggeleng seraya terseuym "jadi bagaimana pak?  Apa anda bisa mengabulkan permintaan kecil dari cucu saya ini" tanya Adam kepada kepala sekolah

Sedikit berfikir

"Baik Direkteur, saya akan mengabulkan permintaan nak micky ini, saya akan memanggil buk siska selaku wali kelas XI.5 untuk membawa seragam buat nak micky dan sekalian mengantarnya kekelas barunya"

Kepala sekolahpun berjalan menuju mejanya, menelfon salah seseorang dengan telfon yang ada di atas mejanaya. Tidak lama, datang seorang guru muda menghampiri dan menyerahkan seragam yang ia bawa kepada micky. Micky langsung mengganti bajunya dan berpamitan kepada Adam. Ia di antar menju kelasnya oleh buk siska. Sepanjang perjalanan micky menjadi pusat perhatian semua orang yang ada di lapangan yang kebetulan ramai tersebut

Sesampainya di depan pintu kelas, buk siska permisi kepada guri yang sedang mengajar. "Baiklah semua, hari ini kita kedatangan murit baru" buka gutu tersebut, micky yang dari tadi menunggu di luar di persilahkan masuk" nak micky, silahkan masuk"

"Perkenalkan dulu pada teman-teman baru kamu" suruh buk siska

Micky mengangguk dan memperkenalkan diri, saat berjalan masuk seketika semua orang menatapnya sambil berkata "buset cantik banget"

"Hello every body, my name is Micky azzura, senang bertemu kalian semua, saya harap bisa berteman baik dengan kalian" micky memperkenalkan diri dengan muka datar

"Baik micky kamu bisa duduk di sana" lanjut buk siska sambil menunjuk bangku  kosong di bagian tengah

"Terimakasi buk" micky berjalan menuju bangku blakang yang di tunjuk siska tadi, disaat menuju bangkunya ada perempuan yang sengaja merentangkan kakinya di jalan berniat mencegat kaki micky, bukan micky namanya jika ia melihat itu dan biasa saja. ya micky menginjak kaki itu, seketika cewek itu ber teriak "AW" micky tersenyum sinis "sorry gua gak liat"

"He anak baru, Brani  lo sama gua? Ha" bentaknya "Awas lo"ancam gadis itu

Sontak laki-laki di kelas itu membela micky "Lah mel,  lo yang naruh kaki lo di jalan. Kok malah nyalahin micky"

"Iya, salah lo juga"

"Iya bener tu, gak mungkin micky yang salah"

"Sudah-sudah, micky silahkan duduk di tempat kamu" buk eti menengahi mereka dan menyuruh micky untuk duduk.

Di lapangan

"kenapa lo, dari tadi gua liat bengong aja" sapaan tama kepada ilham yang dari tadi bengong

Kesal tama menjitak kepala ilham keras, membuat ilham terkejut "kenapa?! "

"Lo Yang kenapa?" Kesal tama Dan mengulang pertanyaannya lagi, seoah lupa dengan kekesalannya ia menjawab antusias

"Gua ketemu bidadari tam" jawab ilham masih dengan hayalannya

"Bidadari palalu somplak, mana ada yang namanya bidadari. gila ni anak" tama menggeleng melihat tingkah temannya itu

"Kalau kagak percaya ya udah" jawab ilham, dan kembali menghayal, membuat tama menggeleng

©©©

Bel istirahatpun berbunyi

Murit² berhamburan keluar kelas ada Yang stay di kelas, menuju lapangan untuk menyaksikan pertandingan basket yang sebentar lagi akan berlangsung dan ada yang menuju kantin.

Termasuk gadis ini, Micky keluar dari kelasnya berjalan menuju toilet. Beberapa orang yang ia lalui menatapnya dengan tatapan kagum

Micky tidak menghiraukan dan terus berjalan memasang tampang datar

Kesal, Alex sudah mendengar beritanya bahwa micky masuk kelas XI.5, Dan sekarang ia berjalan menuju kelas itu untuk menuntut penjelasan. Baru beberapa langkah berjalan, ia melihat sedang ia cari dan berlari menghampirinya

Micky yang sedang berjalan sontak terkejut Dan kesal saat ada yang berani menyentuh tangannya, berbalik menatap wajah orang yang menarik tangannya dan menghempaskan pegangannya kasar.  Saat melihat alex lah pelakunya iya cukup terkejut dan menghindari tatapan matanya. Semua orang yang ada disitu ikut terkejut saat alex memegang tangannya

"Apa? " tanya micky datar, menstabilkan suaranya

"ikut gua"  alex menarik micky lembut, berbanding terbalik dengan wajahnya

Dikantin

Brayen dan jonatan sudah duduk di bangku yang biasa mereka duduki. Mereka mendengar beberapa siswa bercerita dengan topik yang sama.

Kantin tiba-tiba hening. Membuat jonatan penasaran dan menoleh kesekeliling kantin dan yap, ketemu

Ia mendapati alex bersama micky. Jonatan melambaikan tangannya bahagia seraya menyuruh mereka untuk menghampiri mereka.

Alex dan micky berjalan menuju mereka "udah mau sampai, lepasin tangan gua" micky menarik tangannya dan berhasil terlepas dari cengkraman alex.  Alex menatapnaya kesal dan tajam. Seperti biasa tidak di perdulikan oleh micky

Brayen berdiri menghampiri dan langsung memeluk micky Dan diikuti jonatan  membuat orang yang ada di kantin tambah terkejut dan menemukan topik hangat yang dapat di jadikan bahan gosip.

Brayen mengajak micky duduk di sebelahnya "Princess, lo masuk kelas mana? gua gak liat ada Lo di kelas kami?" tanyanya penasaran

Micky menanggapinya dengan senyum manis "Lo tu ya, seharusnya nanya gua makan dulu-" protesnya terhenti saat melihat muka alex kesal "Apa si pangeran?  Kayak anak perawan aja, betek gitu"

"Lo masi brani nanya sama gua? kenapa gua masi betek?" tanya alex sambil menatap gadis itu kesal.

Melihat muka alex gak enak untuk di pandang, jonatan langsung bersuara "Udah-udah, brisik lu lex" jonatan melihat ke arah micky "lo laperkan? Lo mau makan apa biar gua pesanin"

Mendengar itu micky memberikan senyum mautnya kepada jonatan "bakso enak kayaknya tu,  kalau minumnya terserah lo aja"

"Ya udah gua pesanin, Lex lo gak?" tanaya Dan alex  menggeleng. Masih kesal dia pemirsa

"Lo bray?" Lanjut jonatan "biasa" jawab brayen singkat

Jonatan berlau pergi untuk memesan makanan

Alex menatap micky lekat dan menghembuskan napasnya "maaf, maafin gua, gua cuma agak kesal pas gua tau kalau lo nepatin janji lo untuk gak sekelas sama kami, belum lagi  lo malah memilih kelas paling kacau, kenapa harus kelas itu si princess?"

Micky menatapnya lembut "iya, gua minta maaf juga, lo taukan gua gak bisa marah sama pageran gua satu ini"

#TBC

Maaf masih banyak tayponya

Jangan lupa like and comments guys

🙏👋