Pagi harinya Vian lebih dulu bangun, dilihatnya Erwin masih tertidur pulas di sofa. Vian segera pergi mandi tapi sampai kamar mandi saat memegang air vian yang dingin Vian mengurungkan niatnya dan hanya membasuh muka dan gosok Gigi.
setelah itu dia membangunkan erwin
"kak bangun udah pagi " ucap vian sambil menepuk pundak erwin. erwinpun membuka matanya perlahan
" kamu udah bangun sayang, gimana perutnya udah ga sakit lagi kan ?"
" udah ga sakit kak, kakak bangun dong udah jam 6 lho"
" ini tuh masih pagi banget sayang, eh kamu udah mandi ?"
Vian hanya menggeleng
" airnya dingin banget kayak es, Vian ga sanggup mandi pakai air dingin begitu "
Erwin terawa mendengar ucapan lugu Vian.
" kok ketawa sih kak, emang apa yg lucu ?" rungut Vian.
" itukan ada keran air panas nya sayang, jadi bisa mandi pakai air hangat" jelas Erwin sambil mencubit pipi kekasihnya itu.
" kan aku ga tau kak, aku ga ngerti"
" ya udah mandinya nanti aj, sekarang kita nikmati udara pagi dulu yuk di luar"
Erwin berdiri dan menggenggam tangan vian, lalu mengajaknya keluar kamar penginapan yang kebetulan berada dekat perkebunan teh.
" udaranya sejuk banget" ucap felis
" sayang sini deh, kita foto bareng di sini ya bagus banget nih latar belakangnya"
Erwin berdiri di sebelah vian dan mengambil gambar mereka berdua, erwin mengambil beberapa foto dengan latar yang berbeda.
" sayang kamu berdiri di sini deh" pinta Erwin pada Vian, dan vianpun mendekat ke arah erwin. Erwin menyalakan mode foto otomatis dari handphone miliknya dan segera berlari ke arah vian, Erwin berdiri di belakang vian sambil memeluk tubuh vian.
" kamu mandi duluan ya, kakak udah nyalain keran di air hangat"
Vian mengangguk dan segera pergi mandi.
sementara sambil menunggu vian mandi Erwin melihat foto fotonya bersama Vian tadi.
dan salah satu foto tersebut di unggah di status WA miliknya dengan caption " semoga selamanya bisa bersamamu ".
tak lama kemudian Vian sudah selesai mandi, "kak erwin mandi gih, aku dah selesai"
" siap tuan putri " goda erwin.
erwinpun segera pergi mandi, selesai mandi Erwin melihat vian duduk di depan meja rias sambil menyisir rambutnya. Erwin mendekati vian yg sedang duduk dan berdiri di belakang vian
" sayang, kakak boleh minta sesuatu..?"
jantung vian langsung berdebar kencang mendengar ucapan erwin
" jangan jangan kak erwin..." gumamnya dalam hati
" kok kamu diam sih yang "
" eh iya ada apa kak, kakak mau minta apa?"
" kakak mau rambut kamu harus tetap panjang, dan jangan pernah kamu potong"
" oo kirain minta ap tadi..?" ucap Vian sedikit lega
" lho emangnya kamu pikir kk mau minta ap ?" tanya erwin sarkas.
" ga tau, minta ap "jawab vian cemas melihat wajah erwin yg mulai tidak bersahabat.
wajah vian sedikit ketakutan melihat tatapan tajam mata erwin.
Erwin yang menyadari hal tersebut langsung tersenyum dan mencium kening Vian
" maaf ya sayang, kamu jadi ketakutan dan berpikir macam-macam"
vian berdiri menghadap Erwin dan segera memeluk Erwin.
" maafin Vian ya kak, Vian tadi sempat berpikir yg macam"
" ga ap ap sayang, kamu tenang aj kk ga akan pernah minta itu dari kamu. karna kk mengiginkannya nanti ketika kamu sudah halal untuk kakak" ucap erwin seakan tau apa yg ad di fikiran Vian.
" makasih kak" ucap vian sambil melonggarkan pelukannya. Erwin mengangkat wajah vian sehingga mata mereka saling bertatapan, Erwin tersenyum melihat wajah polos kekasihnya itu, perlahan Erwin sedikit menunduk dan mencium mesra bibir vian.