Chereads / Air mata cinta / Chapter 6 - AMC 6

Chapter 6 - AMC 6

setelah sampai di rumah, Erwin langsung menelfon vian.

handphone Vian berdering Vian yg baru akan pergi tidur meraih kembali handphonejya dari atas meja " kak erwin, ada ap tengah malam begini telf" gumam Vian dalam hati. " Vian segera menjawab panggilan erwin.

" halo kak! " " kamu udah tidur vi ?" " baru mau tidur kak, aku baru selesai setrika pakaian. ada ap kak?" " Vi, tadi aku Shah izin pada rendra dan shinta, mereka mengizinkan kamu pergi". " benaran kak ?" "iya benar, ya udah kamu tidur ya. aku cuma mau ngasih kabar aj ke kamu". " iya kak, vian juga udah ngantuk, besok harus kerja ". "selamat tidur Vi, sampai ketemu besok ya" Erwin memutuskan telfonnya dan segera istirahat.

pagi harinya "Vi ,semalam erwin bilang kalian mau ke puncak?" . " dia ngajak aku kak, tapi aku bilang ke dia suruh minta izin langsung sama kak shinta dan bang rendra"

"boleh kok, abg dah izinin. tapi ingat pesan abg vi, kamu hati hati jangan sampai kamu terlena hingga lupa diri !"

" iya bang Vian ngerti".

" bang, sebenarnya erwin itu gimana sih orangnya ?". " dia orangnya baik kok, dia juga berasal dari keluarga baik baik".

Hp Vian bergetar ada chat masuk dari erwin

" Vian, aku udah di gerbang perumahan nih "

" sebentar kak, aku siap siap dulu" balas Vian.

"aku berangkat kerja dulu ya kak, bang".

"iya vi" .

Vian berjalan menghampiri Erwin yg sudah menunggu di depan gerbang perumahan dan langsung masuk ke dalam mobil erwin.

" pagi Vi, kita berangkat kerja sekarang?"

"hmm.."

Di tengah perjalanan erwin memarkirkan kendaraannya di sebuan mini market, dan turun membeli minuman dan kembali masuk ke mobil

" Vi, ada yang ingin aku sampaikan ke kamu?" ucap erwin sedikit gugup. " ada apa kak ?"

" sebenarnya kakak suka sama kamu vi, kakak harap kamu bisa terima cinta kakak"

" kasih vian waktu ya kak, vian belum bisa jawab sekarang"

" ga apa apa vi, kakak tunggu jawaban kamu"

sesaat mereka terdiam.

Erwin kembali melajukan kendaraannya mengantar Vian ke pabrik. sepanjang jalan vian hanya diam menatap ke depan, sesekali dia memperhatikan wajah erwin yg masih terlihat gugup setelah mengungkapkan perasaan nya.

" kita udah sampai di tempat kamu kerja vi, nanti sore kakak jemput kamu ya" " iya kak makasih ya, kakak hati hati di berangkat kerjanya". " kamu juga, hati hati kerjanya". Vian tersenyum dan turun dari dalam mobil.

Vian melangkah ke dalam pabrik, tiba tiba

"cie yang punya supir pribadi" goda Ratna

" ah kamu apaan sih rat" wajah vian merona karena godaan ratna

" kayaknya ada yang lagi berbunga bunga nih"

" udah ah, ayo kita kerja".

"Ratna, kemarin hasil laporan dari line 9 itu ga lengkap ad yg kurang, coba nanti kamu tanya sama adm linenya ya"

" ok , nanti aku tanyakan" . " sekalian nanti kamu priksa barang yg mau di kirim hari ini, aku mau cek laporan gudang dan produksi".

karna sibuk dengan kerja tak terasa hari sudah sore waktunya pulang.