Chereads / Ardhani / Chapter 3 - Episode 2

Chapter 3 - Episode 2

"Akasaaa,Tunggu dengarkan penjelasanku dulu" aku terus mengejar Akasa dilorong kelas

Tiba tiba saja dadaku sesak seketika aku langsung bersandar pada tembok sambil memegang kedua dadaku

"Kenapa kali ini sakit sekali" Akasa menoleh lalu berlari menghampiriku

"Ayoo ke uks" Akasa sudah siap siap ingin menggendongku tapi aku menahan tangannya sambil menggelengkan kepala

"Tidak perlu,Akasa cukup dengarkan aku"

"Soal perkataanku dengan Ardhani sebenarnya agar dirimu tidak terus mencariku,Aku bukan anak kecil lagi ,Kau punya urusan jadi berhentilah mulai sekarang"

Akasa mengusap wajahnya

"Yaa Dara,Aku sudah melakukan ini sebulan yang lalu saat kau masih dirumah sakit tapi kenapa kau tiba tiba melakukan ini"

"Aku tidak ingin merepotkanmu lagi" aku berjalan tertatih tatih sambil memegang dadaku

"Jangan mengikutiku"

Keesokan harinya,Aku bangun lebih awal dan langsung sarapan bersama ibuku

"Dara,Kau mau temani ibu ke makam ayahmu?"

Ayahku meninggal karena sakit dan aku hidup berdua dengan ibuku

Ibuku hanya penjual sayur segar,biaya hidupku hampir semuanya ditanggung oleh keluarga Akasa

"Tentu bu,Nanti sepulang sekolah aku langsung kesana"

"Ibu tunggu disana ya jangan kemana mana"

Ibuku mengangguk sambil tersenyum kecil

"Baiklah bu aku berangkat sekolah dulu"

"Hati hati ya ketika berangkat kesana,Ibu harus telpon aku jika sudah sampai"

Aku memakai sepatuku dan langsung keluar dari rumah

"Dadahh bu"

Mobil sedan hitam berhenti tepat didepan rumahku siapa lagi kalau bukan Akasa

Aku pun langsung menghela nafas kasar

"Akasa"

Akasa hanya membukakan pintu mobil dari dalam

"Yaya aku akan masuk"

Betapa terkejutnya aku ketika melihat Akasa memakai setelan jas bukan seragam

"Wahhh Akasaa kau ingin pergi kemana? Ummm biar ku tebak? Acara pernikahan? Atau rapat ayahmu?"

"Kunjungan perusahaan?"

"Jalankan mobilnya" ucap Akasa

Aku pun langsung melirik mata malas dan bersandar pada kaca mobil sambil menikmati jalan raya dipagi hari

"Aku tidak ke sekolah hari ini,Papah menyuruhku untuk menemani ke acara pertemuannya dengan seseorang"

Mendengar pernyataan Akasa,Aku hanya mengangguk tanpa menatapnya

"Aku pun lupa membawa roti dan susu"

Aku terfokus pada Ardhani yang sedang berjalan diatas trotoar bersama murid laki laki dari sekolah lain

"Dia bersama siapa?" Gumamku

"Kau melihat siapa?"tanya Akasa

Aku pun langsung menoleh ke arahnya

"Hahaha tidak tidak,Aku melihat anak kucing tadi"

Akasa mengusap telapak tangan kananku

"Hari ini peringatan wafat ayahmu ya? Aku akan kesana setelah jam pulang sekolahmu"

"Jangan lupa meminum obat"

"Hahahah Akasa kau ini kenapa,Aiishh kau semakin hari semakin aneh" ucap Aku yang langsung melepaskan tangan Akasa

"Dadaahhh Akasaa,Jangan mengkhawatirkanku" ucapku sambil melambaikan tangan ke arah Akasa

Tiba tiba saat berbalik aku menabrak seseorang,Ardhani

"Kalau jalan pakai mata"

Lantas Akasa pun menghampiriku

"Kau tidak apa,Dara?"

Ardhani melirik Akasa dari ujung rambut sampai ujung kaki lalu berjalan meninggalkan kami

"Tidak apa,Sudahlah Akasa kau berangkat saja nanti terlambat"

"Dadahh"

Akasa menatapku yang berlari meninggalkannya

Di dalam aku pun langsung disambut oleh teman sekelasku kecuali Ardhani

Mataku langsung tertuju padanya dan langkahku menghampirinya

"Anii,Aku tadi melihatmu bersama murid dari sekolah lain"

"Siapa dia?"tanyaku dengan nada kecil

"Memang urusannya denganmu apa? Apa aku harus menjawab pertanyaan yang tidak penting itu?" Jawabnya

Aku menggigit bibir bawahku sambil melirik arah lain

"Yasudah jika dirimu tidak ingin menjawab,Lagi pula aku hanya bertanya saja"

Tiba tiba aku menatap Ardhani yang tergesa gesa membereskan buku dan memasukannya kedalam tas lalu berlari keluar kelas

Aku langsung mengejarnya tetapi tidak bisa karena dadaku sesak lagi

"Dompetnya tertinggal,Kira kira dia kemana ya"

"Tapi kenapa dia buru buru seperti itu,Membuatku penasaran saja"

"Dara"

Aku menoleh santai kearah samping dan terkejut melihat guru sudah berada disampingku

"Astagahh ibu sejak kapan disini? Ibu tahu kan aku itu orangnya tidak boleh mudah terkejut"

"Masuk ke kelas"

"Oh baiklah"

Jam istirahat pun aku masih berada dibangkuku sambil menatap dompet Ardhani berwarna hitam yang tebal

Tiba tiba handphoneku berdering

"Ah Akasa menelpon" aku pun langsung menerima panggilan tersebut

"Hallo Dara,Waktunya makan siang aku tahu kau masih berada di kelas"

'Ahhh pasti dia melihatku dilokasi'

"Apa kamu bilang?"

'Hahaha tidak tidak,Baiklah baiklah aku akan ke kantin tapi besok'

Aku langsung mematikan panggilannya sambil terkekeh kecil

"Aku masih bingung kenapa aku menjadi tunangannya dan dia senantiasa mengingatkanku makan,menjemputku dan memberiku obat"

"Setahuku dia tidak menyukaiku"

Aku berjalan diatas trotoar menuju makam ayahku,dikantong jaketku sudah ada dompet Ardhani

Aku berpikir jika bertemunya di jalan atau tempat lain aku langsung memberikan padanya tetapi nihil aku tidak bertemu dengannya

Begitu sampai aku melihat ibuku yang sudah berdiri menatapku

"Ah ibu sudah selesai berdoa? Baiklahh kini giliranku"

Aku berjongkok dan menengadahkan kedua tangan sambil menutup kedua mata

Ketika aku masih belum selesai berdoa,Akasa sudah tangan dan langsung mencium tangan ibuku

"Ibu,Dara sudah datang?"

"Sudah nak,Temuilah" ucap ibuku sambil mengusap pundak Akasa

Aku mengusap wajahku setelah selesai berdoa dan langsung menyipitkan mata ketika seseorang tengah berjalan menghampiriku

"Akasa?"

"Kau sudah selesai berdoa?"tanyanya

"Ya kau lihat,Aku sudah selesai atau belum?"

"Ada ada saja kau ini" jawabku

Akasa terkekeh lalu berjongkok,Aku pun meninggalkannya

"Ibuu aku ingin pulang duluan"

"Tidak bisa,Kamu harus menunggu Akasa selesai berdoa" ucap supirnya

Aku pun menoleh kebelakang

"Nahhh sudah selesai kan? Baiklah ibu aku pulang duluan"

"Tidak bisa,Kau ingin kemana?"tanya Akasa sambil berjalan ke arahku

Aku menghela nafas

"Kenapa? Aku harus bersamamu setelah seharian kau tidak bersekolah?"

Akasa menggeleng

"Ibu pulang duluan saja pakai mobilku,Aku ingin mengobrol dulu sebentar dengan Dara"

"Baiklah jika begitu aku pulang bersama ibuku saja" ucapku tetapi Akasa langsung menarik tas ku

"Baiklah ibu duluan"

Aku dan Akasa menatap ibuku memasuki mobil dan pergi meninggalkanku berdua dengannya

Sebenarnya aku tidak bisa berlama lama dengan Akasa,Aku harus bertemu dengan Ardhani secepatnya

"Kau tidak makan siang ya?" Tanya Akasa

"Makan kok"

Akasa meliriku sebentar lalu fokus kembali ke arah padangannya

"Tadi ayahku mempertemukanku dengan anak peremuan dari temannya"

"Ayahku sudah menolak dan mengatakan jika aku sudah bertunangan tetapi perempuan tersebut bersikeras ingin bertemu denganku"

Aku membuat ekspresiku seolah olah kaget padahal batinku senang sekali

"Woahh lalu kau menerima tunangan tersebut dan berpisah denganku kan? Iya kan?"

"Tak apa tak usah pikirkan aku,Aku baik baik saja aku pun tidak sakit hati jika kau memilihnya dari pada aku"

"Tak aku menolaknya,Dan tetap menjadi tunanganmu"