"Interogasi sekarang juga kedua penjaga itu!" perintah kakek Dato kepada Candy. Candy yang mendapat perintah dari kakeknya, langsung membawa kedua penjaga itu ke ruang penyidikan. Satu penjaga didudukkan di kursi kejujuran. Sedang yang satunya lagi masih dalam keadaan tidak sadarkan diri, karena mencium aroma bunga penidur.
Kursi kejujuran telah didesain sedemikian rupa oleh kakek Dato. Kursi itu diperuntukkan mengungkap kebenaran data dan memberikan informasi valid yang dimiliki oleh seorang penjahat. Bila seorang penjahat telah duduk di kursi tersebut, maka secara otomatis kursi itu akan mengikat tangan dan kakinya. Bila tangan dan kakinya sudah terikat, dia tidak akan dapat memberontak dan melakukan perlawanan.
Bukan saja tangan dan kaki seorang penjahat yang dapat terikat di kursi kejujuran. Mulutnya pun dapat secara otomatis tertutup, saat dia duduk di kursi kejujuran. Dan jika penjahat tersebut memberikan informasi yang tidak benar alias bohong, maka aliran listrik yang terdapat di kursi kejujuran, secara otomatis akan menyengatnya. Hingga sang penjahat mengatakan informasi yang sebenar-benarnya. Hanya kebenaran dan kejujuranlah yang dapat menyelamatkan seseorang dari sengatan listrik di kursi kejujuran.
Candy pun mengaktifkan aliran listrik yang terdapat di kursi kejujuran. Dalam tiga puluh detik tangan dan kaki penjaga itu sudah terikat. Dan mulutnya tertutup secara otomatis.
"Berikan kami informasi yang benar, kalau kamu tidak mau celaka," kata Candy.
"Kursi yang kamu duduki itu bisa dengan mudah menyengatmu."
"Jadi, jangan membohongi kami sedikitpun."
"Sebutkan identitasmu secara detail," tanya Candy kepada penjaga itu.
"Namaku Januar."
"Aku bertugas sebagai penjaga gerbang utama."
"Aku sudah bekerja selama 3 tahun di rumah itu."
"Bosku di rumah itu bernama Slamet."
"Ahhhhh.......!!!!" Tiba-tiba ia menjerit kesakitan.
"Berkatalah yang jujur!" bentak Candy.
"Slamet hanyalah orang suruhan."
"Bos besar penyelundupan bernama Caprion Lion."
"Markas kami di gudang QXZ sebelah utara kota."
"Kendaraan-kendaraan hasil curian dan selundupan disimpan di gudang itu."
"Lalu, apalagi yang kamu ketahui?" tanya Candy.
"Caprion Lion punya banyak anak buah."
"Itu saja yang aku tahu." Jawabnya lemah.
"Dia telah memberikan informasi yang benar, turunkan dia!" perintah kakek Dato.
Penjahat yang bernama Januar itu pun diturunkan dari kursi kejujuran oleh Allamnda dan Camelia. Pada saat bersamaan Peony datang membawa dua cangkir minuman yang telah dicampur sari bunga penghilang ingatan.
Sari bunga penghilang ingatan itu berbentuk bubuk halus berwarna putih bening. Bubuk sari itu cepat sekali larutnya, bila tercampur dengan air. Dan orang tidak akan mengetahuinya, jika minumannya telah dicampur dengan bubuk sari. Dikarenakan bubuk sari tersebut tidak menimbulkan bau dan juga tidak merubah warna minuman.
Peony pun memberikan dua cangkir minuman itu kepada Januar dan temannya. Dikarenakan mereka sangat kehausan, keduanya pun langsung meminumnya. Mereka tidak mengetahui kalau minumannya sudah dicampur bubuk sari penghilang ingatan.
"Sekarang tugas kalian berdua," kakek Dato menunjuk ke arah Allamanda dan Peony.
"Bawalah mereka!"
"Lalu, tinggalkan di pinggir kota!"
"Cari jalanan yang sepi dan jauh dari pemukiman warga," perintah kakek Dato kepada Allamanda dan Peony.
"Apa mereka akan ingat kita, kek?" tanya Peony.
"Semua hal yang mereka alami hilang begitu saja."
"Bubuk sari membuat pikiran mereka menjadi kosong."
"Mereka pun akan bertingkah seperti anak-anak," jelas kakek Dato.
Tanpa bertanya lagi kepada kakeknya, mereka berdua pun segera membawa kedua penjahat itu tanpa diikat.
Januar dan temannya sedikit pun tidak membantah perintah Allamanda. Mereka mengikuti Allamanda dan Peony menuju mini bus. Keduanya duduk di kursi belakang. Di dalam mini bus Januar dan temannya hanya terdiam. Mereka bertingkah seperti orang yang tidak saling kenal.
Peony bergegas duduk di bangku supir. Siang itu dia yang bertugas membawa mini bus. Sedangkan Allamanda duduk di sebelahnya, sambil mengawasi Januar dan temannya.
Mini bus pun perlahan keluar dari halaman rumah kakek Dato. Menyusuri jalan-jalan sepi di pinggir kota. Tibalah keduanya di tempat yang dimaksud oleh kakek Dato. Setelah mengamati sekelilingnya Allamanda pun menurunkan kedua penjaga gerbang itu.
Kedua penjaga gerbang itu menoleh ke kiri dan kanan. Tampak wajah keduanya seperti orang yang kebingungan. Tapi, Peony dan Allamanda tidak memperdulikannya. Mereka berdua pun segera meninggalkan tempat tersebut.
###################################
Di tempat lain, Sakura sedang melakukan siaran langsung mengenai kasus tertangkapnya dalang pencurian sepeda motor.
"Berita siang. Telah tertangkap seorang lelaki di perumahan Vensilia beserta beberapa barang bukti sepeda motor yang dicurinya. Dugaan sementara lelaki tersebut merupakan dalang pencurian. Ia juga memiliki beberapa orang anak buah yang membantu melancarkan aksinya. Tapi, polisi masih terus melakukan penyelidikan. Karena, berdasarkan dari hasil interogasi para tersangka. Kemungkinan masih ada orang lain yang bermain didalamnya. Dan perlu waktu untuk membuktikan kebenarannya. Demikian yang dapat saya laporkan siang ini. Bersama saya Sakura. Sampai jumpa diliputan saya selanjutnya."
"Halo!" Sapa Candy kepada Sakura melalui hpnya.
"Sekarang aku meluncur ke gudang QXZ."
"Kakak segera susul aku ke sana dan beritahu yang lain," pesan Candy kepada Sakura.
"Siap dek, selalu waspada!" Jawab Sakura
Siang itu Candy mendatangi gudang QXZ seorang diri. Dia mengenakan baju kebaya dan kain panjang. Dan untuk meyakinkan penampilannya, diapun melengkapinya dengan bakul berisi botol-botol jamu. Dan ember kecil berisi air dan gelas-gelas kaca. Dia sedang melakukan penyamaran. Candy menyamar menjadi seorang penjual jamu gendong.
Setibanya di lokasi, Candy memainkan perannya sebagai penjual jamu gendong.
"Jamu.....jamu.....jamu.....!" teriaknya. Ternyata teriakan Candy bersambut manis. Penampilannya juga mampu mengundang perhatian beberapa laki-laki yang berada di sekitar gudang.
"Kesini donk neng!"
"Abang mau minum jamu nih!" panggil lelaki bertubuh kurus dengan suara genitnya.
"Abang juga mau, neng!"
"Aku juga!"
"Abang aja duluan, dek!"
Semua lelaki itu berebut minta segera dilayani oleh si imut Candy sang penjual jamu.
Candy pun mendekat, lalu membuka ikatan kain di dadanya dan menurunkan bakul jamu yang digendongnya.
"Sabar yah, bang!" tutur Candy dengan penuh kelembutan.
"Mau berapa gelas bang?" tanya Candy dengan mengedipkan matanya.
Tangan Candy pun meraih gelas-gelas kaca yang ada di dalam ember kecilnya. Dan pelan-pelan dia mengelap gelas-gelas itu.
"Abang-abang ini bekerja di sini yah?" tanya Candy.
"Oh, betul sekali dek."
"Kita-kita ini penjaga gudang."
"Jamuku ini menyehatkan lho, bang."
"Aku jamin dech, habis minum jamuku abang semua tambah perkasa." Bujuk Candy dengan suara lembut.
"Abang percaya dek."
Sekitar delapan orang laki-laki itu pun terbujuk dengan rayuan Candy. Delapan gelas jamu telah selesai diraciknya. Dan mereka pun meminumnya dengan perasaan senang.
Di luar sepengetahuan mereka, Candy telah mencampur air jamu itu dengan campuran bubuk sari penghilang ingatan.
Dalam hitungan menit saja, kedelapan lelaki yang telah meminum jamu itu menjadi tidak saling mengenal. Mereka pun berdiri dan berjalan sesuka hati mereka. Ingatan mereka telah benar-benar hilang.
"Misi pertama sukses."
"Silahkan meluncur ke lokasi!" Candy menghubungi kakek dan kakaknya melalui alat bantu yang dipasang Camelia di bakul jamunya.
"Hai, kalian semua!"
"Buka gudang sekarang!" teriak Candy kepada delapan orang itu.
Tanpa membantah, mereka pun menuruti perintah Candy. Karena mereka sudah tidak mengenal diri mereka sendiri. Gudang pun terbuka. Dan Candy segera masuk ke dalam. Betapa terkejutnya dia.
"Hah.............!"
"Siapa kalian?!"
"Apa yang kalian buat di sini?!"
Setibanya, Candy di dalam gudang. Dia melihat banyak gadis belia terikat di sana. Dari wajah dan penampilannya, diperkirakan usia mereka sekitar 12 sampai 15 tahun. Mereka terlihat sangat menderita dan ketakutan.
"To.....long...kami kak!"
"Kami mau pulang."
"Huh....huh...huh...!"
Dengan menangis, mereka pun memohon kepada Candy untuk dapat menolongnya. Perlahan Candy menghampiri para gadis belia itu. Dia duduk di dekat mereka. Dan mendengarkan awal mulanya mereka bisa disekap di dalam gudang tersebut.
"Kami tergiur dengan pekerjaan enak dan gaji besar," tutur salah seorang dari mereka.
"Kami menyesal, kak," kata yang lainnya dengan berlinang air mata.
"Keluarkan kami!"
���Kami ingin pulang ke rumah orang tua kami, kak."
"Tenanglah!"
"Jangan buat keributan!"
"Pertolongan akan segera datang!"
Candy berusaha menenangkan para gadis belia itu. Lalu, dia berdiri dan berjalan mondar mandir sambil terus berfikir. Tiba-tiba, Pandangannya tertuju pada sederetan motor tidak bernomor plat tersusun rapi di sudut gudang.
"Oh...di sini rupanya mereka menyembunyikan semua motor curian itu, lalu diselundupkan!" Candy berbicara sendiri sambil memainkan jari telunjuknya.
Ia pun merogoh saku bajunya dan mengeluarkan pena kamera buatan kakeknya. Kemudian, dengan cekatan dia mengambil beberapa gambar di dalam gudang.
"Ini dapat dijadikan bukti oleh pihak kepolisian," katanya dalam hati.
Tiba-tiba, terdengar suara pintu gudang didorong oleh seseorang. Meski sedikit terkejut, tapi Candy berusaha menenangkan dirinya. Ia pun dengan penuh kehati-hatian berusaha membalikkan tubuhnya.
Dan perlahan-lahan dia berjalan mendekati sumber suara, yang tadi didengarnya.
"Candy....dimana kamu?" Sakura berteriak memanggil adiknya. Ternyata itu suara Sakura yang datang bersama ke tiga kakaknya yang lain. Juga kakek Dato yang ikut mendampingi mereka.
"Aku di sini, kak," jawabnya.
Sakura, Camelia, Peony, Allamanda dan kakek Dato bergegas mendekat ke arah suara Candy.
Tiba-tiba, alarm di dalam gudang berbunyi keras. Lampu-lampu gudang menjadi berwarna merah menyala. Dan gudang pun secara otomatis tertutup dengan sendirinya.
"Selamat datang para manusia keparat!"
"Tamu tidak diundang."
"Kalian semua mengundang kematian kalian sendiri!" Kata seorang lelaki yang berpakaian jas berwarna hitam.
"Kalian mengganggu aktivitasku," kata lelaki itu.
"Siapa kamu?" tanya kakek Dato.
"Aku lah si Caprion Lion."
"Ha....ha....ha.....!"
"Kalian tidak bisa menghancurkan bisnisku!"
"Kalian semua akan hancur sekarang juga!" teriaknya.
"Prok...prok....prok....prok....! terdengar suara tepuk tangan dari belakang gudang. Sekumpulan laki-laki bertubuh besar keluar dari tempat persembunyiannya. Jumlah mereka sangat banyak. Mereka mengepung Candy dan yang lainnya.
Mengetahui dirinya telah dikepung. Sakura pun tidak tinggal diam. "Ayo, saatnya kita basmi penjahat-penjahat tengik itu!" teriaknya sambil menunjukkan telunjuknya ke arah para penjahat.
Dengan sigap kelima kakak adik itupun membentuk formasi bunga. "Kalian siap!" teriak Sakura.
"Kami FPF Five Power Flowers!"
"Siap!!!"
"Beraksi!"
"Berubahlah!"
Mereka berlima pun berputar. Meliuk-liukkan tubuhnya. Melompat dan melayang di udara seperti bunga yang sedang mekar. Sinar berwarna-warni memancar dari tubuh mereka. Tubuh mereka juga mengeluarkan aroma harum bunga. Lima jenis bunga secara bersamaan berhamburan dimana-mana.
Dalam seketika pakaian yang mereka kenakan berubah menjadi warna warni bunga. Wajah mereka pun tertutup oleh topeng yang berwarna senada.
"The Beauty Sakura" (si cantik Sakura)
"The Quiet Camelia" (si pendiam Camelia)
"The White Peony" (si putih Peony)
"The Friendly Allamanda" (si ramah Allamanda)
"The Cute Candy" (si imut Candy)
Para penjahat yang telah mengepung Five Power Flowers itu pun terkejut melihat perubahan mereka. Tapi, mereka tidak gentar. Justru mereka langsung melancarkan serangannya kepada FPF.
Tim FPF tidak tinggal diam, mereka juga memberikan serangan balasan. Dengan mengeluarkan jurus-jurus andalan yang mereka miliki.
Pertarungan tak terelakkan lagi. Mereka saling memukul dan menendang, agar lawan yang dihadapi jatuh. Pertarungan semakin sengit.
Di sudut gudang kakek Dato pun tidak tinggal diam. Beliau berinisiatif menyelamatkan para gadis belia yang masih terikat. Ia berusaha melepaskan ikatan tali yang membelit tubuh para gadis belia itu. Satu persatu ikatan tali yang mengikat mereka pun terbuka.
Setelah itu, perlahan-lahan kakek Dato mengajak mereka semua keluar dari gudang QXZ. Setibanya di depan pintu gudang. Langkah mereka pun terhenti. Ternyata pintu gudang tertutup rapat. Pintu tersebut tidak dapat dibuka dengan kunci biasa.
Dengan cepat kakek Dato mengambil sesuatu dari dalam tasnya. Ternyata beliau mengeluarkan pistol kimia. Pistol yang melepaskan tembakan cairan kimia. Cairan kimia yang dibuatnya itu dapat melumerkan tembaga, besi dan sejenisnya. Cairan kimia yang ditembakkan kakek itu pun mampu membentuk lubang besar seukuran badan manusia.
Akhirnya, melalui lubang itulah mereka semua bisa keluar dari dalam gudang. Dan kakek Dato menyuruh para gadis belia itu, untuk segera lari dan menyelamatkan diri masing-masing.
Saat kakek dato melangkah keluar dari dalam gudang. Tiba-tiba salah seorang dari penjahat memukul pundak kakek Dato. Hingga beliau jatuh tersungkur. Tapi, untunglah dengan cekatan Peony menolong kakeknya, lalu menendang lelaki itu. Dan membuatnya jatuh tersungkur ke tanah tidak berdaya.
Pertarungan masih terus berlangsung. Kelima bunga yang tergabung dalam Five Power Flowers terus memberi serangan yang mematikan pihak lawan. Tendangan, pukulan dan tinju mereka layangkan ke arah para penjahat bertubuh besar.
"Hajar terus!"
"Habisi mereka semua!" Teriak Caprion Lion.
Beberapa pengawal Caprion Lion telah jatuh dan tidak sadarkan diri. FPF pun kembali membentuk formasi bunga, lalu kelimanya melayang di udara. Dan dengan sangat cepat mereka berlima menebarkan bubuk sari bunga penidur ke udara. Aroma harum bunga pun tercium di dalam gudang.
Dalam hitungan detik komplotan Caprion Lion jatuh tertidur satu persatu. Termasuk Caprion Lion sendiri jatuh tertidur tidak berdaya.
"Cepat...!!!" teriak Sakura.
"Siappp.....!!!!"
"Keluarkan lilitan tangkai bunga!"
"Lempar ke arah mereka!"
Sakura dan keempat adiknya pun mengeluarkan senjata andalan mereka. Mereka mengeluarkan lilitan tangkai bunga. Tangkai-tangkai bunga menjalar kemana-mana, melilit dan membelit tubuh Caprion Lion dan pengawalnya yang tertidur di lantai gudang. Para penjahat itu telah terikat dengan sangat kuat. Dan tidak akan bisa melarikan diri, sampai pihak kepolisian datang.
"Ayo!!!
"Pergi dari sini!"
"Polisi akan segera datang dan menangkap mereka semua," kata Sakura kepada keempat adiknya. Mereka berlima pun segera meninggalkan gudang QXZ.
Ternyata di luar gudang kakek Dato sudah menunggu. Mereka pun segera masuk ke dalam mobil. Mereka menunggu kedatangan pihak kepolisian yang telah di telephon oleh kakek Dato.
Tidak berapa lama dari kejauhan terdengar sirine mobil polisi. Tiga mobil polisi datang dengan persenjataan lengkap. Para polisi itu pun berlarian masuk ke dalam gudang QXZ.
Lalu, mereka keluar sambil menggiring para penyelundup itu ke dalam mobil tahanan. Five Power Flowers pun tersenyum lega. Misi mereka kali ini sudah terselesaikan dengan baik.
Kakek Dato pun memutar mobil yang mereka tumpangi. Perlahan-lahan mobil itu meninggalkan gudang QXZ. Mereka semua pulang ke rumah dengan perasaan bahagia. Tim FPF menunggu misi selanjutnya.