Jordan menepati janjinya untuk mengantar Renita pulang malam ini, mobil sudah melaju di jalanan sekitar sepuluh menit, jaraknya ke tempat kost Renita bisa dibilang jauh, semoga saja macet tak melanda di depan sana agar mereka lekas sampai.
Alih-alih saling bicara, mereka justru diam tanpa bahasa dengan sekelumit pemikiran di kepala masing-masing. Telinga Renita mendengar ucapan Jordan tadi, tentang kekasihnya yang tak berkelahi lagi, tapi mengapa atensinya masih tertarik pada sarung tinju milik Jordan yang Renita temukan di kamarnya, kenapa Renita masih ragu?
