raut muka juho sangat seram pada saat itu,seperti ingin memakan semua yang ada dihadapannya.
bagaimana tidak, ia melihat arsya kedinginan, bajunya basah kuyup, mukanya pucat sekali.
seketika juho lari dengan gesit.
"sya....Arsya, apa kau masih mendengarkan ku?!" juho menepuk nepuk pipi Arsya.
"ka..." tangannya meraih tangan juho dan pingsan, dengan cepat juho menangkap dan menggendongnya menuju masuk ke apartemen, diikuti jujia dan bodyguardnya.
raut mukanya masih terlihat menyeramkan, tak ada yang berani menatap tuan muda saat itu.
segera ia menuju ke ruang vip nomor dua, dan meletakkan arsya ke kasur, sangat mewah dalamnya, jujia yang melihat pun sangat terpukau.
"sya...bangunlah, apa kau mendengar ku?" juho menepuk nepuk pipi Arsya dengan lembut.
seketika Arsya bangun dan terkejut, "jangan menyentuh ku!!!" lalu arsya menggigit tangan juho dengan sangat kuat, ingin menangis rasanya juho, bagaimana tidak, giginya seperti fampir penghisap darah.
"sya!!!" juho berusaha menyadarkan nya dengan suara keras.
matanya terbuka, mulutnya masih mengigit tangan juho.lalu melepaskannya saat ia sadar bahwa yang digigit tangan kak juho.
"ma...maaf ka....." ia menundukkan kepalanya.
"ganti la bajumu, agar tidak kedinginan"
"ba...baiklah" lalu arsya melihat seorang wanita dibelakang kak juho.
"kak dia siapa" mengarah ke jujia
"oow, dia....dia pacar kk, perkenalkan namanya jujia sung" Arsya langsung mengulurkan tangannya yang imut itu dan tersenyum, "wah benar sekali kata juho, kau itu imut sekali" mendengar itu, pipinya merah dan melihat ke arah kak jo dengan tatapan kesal. juho dan jujia yang melihat itu pun tertawa kecil.
" perkenalkan namaku jujia sung, namamu arsya bukan?" mengulurkan tangannya kepada Arsya "iya benar, Arsya lee, panggil saja Arsya" mukanya tersenyum lagi, manis sekali sampai yang melihatnya pasti tidak akan tahan.
"karena kalian sudah perkenalan, aku akan mengantar jujia ke kamarnya"
"kak jo, mengapa tidak di kamar ini saja? bukannya kamar ini cukup luas untuk satu orang?"
"tidak perlu, kau disini sendiri dan mandiri, kau pasti akan merepotkan jujia bukan? membereskan popokmu, hahaha...."
"kak jo!!!!" mukanya arsya kali ini benar benar kesal.
"haha....tidak tidak, aku hanya bercanda, dia akan tinggal dikamar sebelah, kamar biasa, jika perlu kau bisa ke kamar jujia, aku memisahkan mu agar kau melakukan apa apa tidak perlu dibantu jujia"
"baiklah kak....."
"eummmm....kak jujia, aku nanti akan main ke kamar kakak, apakah boleh?"
"hmm....tentu saja boleh"
mereka berdua pun keluar kamar dan meninggalkan arsya sendiri di kamar yang sangat luas itu.