"kak aku kembali dulu ya, keruangan ku, jika butuh bantuan telepon aku saja"
"iya, trimakasih ya sya...."
"sama sama kak"
arsya pun kembali ke ruangan nya.
ia duduk di sofa dekat tv sambil bersandar, ia memikirkan tentang hari ini apa yang harus ia lakukan.
tiba tiba teleponnya berdering.
saat dilihat itu telepon dari kak jujia, ia langsung mengangkatnya.
"hallo kak, ada apa?"
"sya.... apa aku boleh meminta mu untuk membeli kan ku ramen? aku sangat menginginkannya sekarang".
"i....iya kak, aku akan membelikannya untukmu segera".
telepon itu pun mati, Arsya sangat bingung sekarang, ia kan belum tau tentang kota ini, bagaimana ia bisa mencari toko ramen dengan cepat.
ia pun keluar dari kamarnya dan berjalan keluar.
kini ia didepan apartemen itu dan berjalan perlahan dan menjauh, jalannya sangat nyaman, tidak berisik, dan banyak pepohonan.
"menurut maps ini, toko ramen ada didekat sini, tapi sedari tadi aku tidak melihatnya, bagaimana jika aku berjalan agak ke depan, mungkin di sana akan ada".
ia melewati jalan yang belum ia kenal, banyak gedung tinggi, sekarang ia berada di keramaian.
perlahan demi perlahan ia menyeberangi jalan dan melihat di dekat sana ada sebuah toko ramen yang sangat ramai, ia harus mengantri terlebih dahulu untuk mendapatkannya.
pelanggan di sana sangat ramai, mungkin karena ramen di sana sangat enak.
setelah mendapatkannya ia pun membayar menggunakan card yang diberikan oleh kak jujia.
ia pun berbalik badan dan mulai berjalan, kini ia baru sadar, sampai dimanakah ia sekarang? jalan yang ia lewati asing sekali, orang orang disana sangat kelihatan sibuk, ia berulang kali menyapa untuk meminta bantuan, mereka sama sekali tidak peduli, baterai handphone nya pun lowbet.
ia pun berjalan perlahan menyusuri jalan sambil mengingat ingat jalan yang telah ia lewati.
°
°
°
°
disisi lain juho dan jujia khawatir karena satu jam arsya tidak kembali ke apartemen.
"bagaimana kau bisa menyuruhnya, sedangkan dia belum tau kota ini, aku belum mengajaknya kemanapun". memegang handphone sambil berjalan mondar mandir.
"ma...maaf jo, a..aku tidak tau, tolong maafkan aku". menggenggam kedua tangannya karena sangat takut, juho pada saat marah memang mengerikan, matanya berubah drastis, seperti ingin menerkam siapa saja yang ada di depannya.
"meminta maaf tidak akan menjamin keselamatan dia di sana, sudahlah, biar aku saja yang menyelesaikan masalah ini". keluar dari kamar jujia tanpa menengok ke belakang sekalipun.
°
°
°
°
hallo Yeo, kakak akan menugaskan mu untuk mencari gadis, fotonya akan ku kirim nanti".
"seorang gadis? bagaimana aku bisa mencarinya?".
"mencarinya itu mudah, cari toko yang menjual ramen, mungkin ia didekat sana sekarang, jangan banyak alasan, aku tidak ingin mendengarnya".
"ya ya... baiklah!". mematikan teleponnya lalu memakai jaket.
"siapa memangnya gadis itu! mengganggu hariku saja!. hey kalian bantu aku, aku sedang malas membantu kakak, aku akan tunggu di mobil, kalian yang cari". memakai kacamata hitam lalu pergi memasuki mobil berwarna hitam nan mewah itu.
"baik tuan Yeo!" mereka pun bergegas pergi mencari gadis itu.