"apa yang kau inginkan dari pack kami?" Tanya sang Beta Kennan.
"Aku tidak menginginkan apapun sungguh, aku hanya tersesat" jawab Clarissa dengan nada yang lirih dengan ditambah perihnya luka bekas gigitan para serigala.
"Baik jika begitu, akan ku pegang ucapanmu." Kennan masih menatap Clarissa dengan tatapan tajam, membuat Clarissa balas menatap nya dengan tatapan meyakinkan.
"Kau- kau mengijinkan aku pergi?"
"Tentu tapi obati dulu kaki mu, serta ceritakan bagaimana kau bisa menuju tempat ini, karena sangat aneh melihat wanita bisa berada di tengah hutan belantara." Jelas Kennan memapah Clarissa yang terpincang pincang ke rumah sakit pack.
"Duduk lah aku akan memanggil dokter" yang dibalas anggukan Clarissa dengan wajah yang kian memucat.
"Sekarang jelaskan mengapa dirimu Disni" saat Kennan sudah membawa seorang dokter yang dengan sigap langsung mengobatinya.
"Namaku Clarissa Brigitte, awalnya aku berasal dari arah selatan hutan ini, aku sempat tertabrak sebuah mobil seingat ku, lalu aku bertemu dengan seorang pria yang untungnya membantuku namanya Bernard-" jelas Clarissa yang tiba tiba terpotong.
"Tunggu!! Bernard Antonio maksudmu?" Tanya Kennan merasa ia pernah mendengar Bernard dan sang Alpha berbicara saat penobatan Alpha Bernard kala itu.
"Iya dia yang menolongku, dan memberiku seekor kuda karena aku memaksa untuk pergi dari rumahnya" jelas Clarissa sambil meringis menahan sakit saat luka diobati.
"Maaf kan aku telah membuat mu merasa terganggu, aku tidak tau jika kau kerabat Alpha Bernard." Jawab Kennan dengan menundukan kepalanya meminta maaf.
" Alah ahh tidak perlu seperti itu, aku baik baik saja" jawab Clarissa merasa sungkan kepada Kennan.
"Namaku kennan maaf jika membuat mu baru mengetahui namaku" Kennan melebarkan senyumnya membuat Clarissa dengan reflek membalas dengan senyumannya juga.
"Kau bisa istirahat di tempat ini, nanti akan ada seorang maid yang mengantarkan mu ke kamar, aku izin pergi sebentar Alpha memanggilku" sapa Kennan.
"Tunggu Kennan! Kenapa semua orang memanggil Bernard dengan sebutan Alpha? Dan apakah Alpha yang akan kau temui juga Bernard?" Tanya Clarissa kebingungan.
"Maaf nanti akan aku jelaskan" Kennan lupa bahwa Clarissa adalah seorang manusia otomatis Bernard akan menyembunyikan identitas nya karena ia takut membuat wanita ini ketakutan, dan bodohnya ia lupa akan hal itu.
___
"Baiklah nona ini kamar anda" seru sang maid saat sampai disebuah kamar yang ia yakini yang akan menjadi kamarnya.
"Apakah aku bisa menemui Kennan terlebih dahulu?" Tanya Clarissa membuat sang maid menimang apakah harus mengabulkan permintaan sang nona atau tidak
"Baik nona akan saya antarkan keruangan Beta Kennan" jawab sang maid yang mendahului Clarissa untuk memapah jalan.
'sungguh bangunan yang sangat kuno, namun bergaya klasik juga indah' pikir Clarissa melihat sekeliling rumah? Tunggu ini tidak bisa dibilang rumah karena sangat besar seperti istana megah namun berada di tengah hutan. 'sayang sekali tidak ada satu orang pun yang mengetahui istana indah ini berada di dalam sini' renung Clarissa.
Tanpa sadar kaki nya melangkah menjadi lebih jauh mengikuti maid itu yang akan membawanya kepada Kennan, ia ingin tahu mengapa Kennan memanggil Bernard dengan sebutan Alpha, begitupun Deren. Ia sangat penasaran akan hal itu. Dan lagi pula saat ia menginjakan kakinya di tempat ini ada seseorang yang memanggil Kennan dengan sebutan beta membuat Clarissa semakin mengernyitkan dahinya merasa aneh dengan semua yang terjadi.
Saat ia akan sampai di sebuah ruangan, ia merasakan jantungnya berdetak dengan cepat yang ia tidak tahu apa alasannya.
'mungkin hanya perasaan ku saja' gumam Clarissa meyakinkan dirinya.
Tok tok
Saat sang maid mengetuk pintu dan meminta izin.
"Alpha, Beta, saya membawa nona Clarissa, ia meminta diantarkan untuk bertemu dengan Beta" seru sang maid dengan penuh sopan santun membuat Clarissa lagi lagi merasa aneh, mengapa ia harus seformal dan sesopan itu hanya untuk memanggil, tempat apa ini sebenarnya.
Cklekk!!
Suara pintu terbuka, menampakan kedua pria dimana salah satu dari pria itu dapat ia kenali, membuat nya tersenyum menyapa-kennan.
Tanpa menghiraukan tatapan dari seorang yang menatapnya dengan tatapan kerinduan yang membuat Clarissa mengernyit heran.
Tanpa aba aba, pria itu berjalan dengan melesat membuat Clarissa merasa terkejut dengan tindakan sang pria yang tiba tiba dan langsung memeluknya.
"Mate" lirih sang pria disebelah telinganya sambil memeluk nya, membuat ia merasa tenggelam dalam pelukan pria itu karena tubuhnya yang mungil.
Membuat Kennan membelalakan matanya tak percaya, kaget, sekaligus senang dengan apa yang terjadi, namun ada kilasan ketakutan yang ada dalam matanya, membuat nya memiliki perasaan yang sangat campur aduk.
___
"Beta, bagaimana dengan penyusup itu?" Tanya seorang pria, Alex. Dengan nada nya yang seperti biasa dingin dan tajam tanpa menghiraukan aura intimidasi yang kuat untuk lawan bicaranya.
"Alpha, ternyata sesorang yang kita anggap penyusup adalah gadis yang diselamatkan oleh Alpha Bernard saat itu" jelas Kennan membuat Alex menatap Kennan dengan tatapan yang sulit diartikan.
"Mengapa bisa ia ada disni?" Tanyanya tanpa mengurangi rasa intimidasi nya.
"Ia tersesat saat di kejar para Rogue Alpha" jawab Kennan.
"Ia mengalami luka di kaki nya sehingga sekarang ia sedang berada di rumah sakit pack" Alex hanya diam tanpa menjawab.
Alex membelalak tak percaya saat Indra penciuman nya mencium sesuatu, sesuatu yang sangat harum, yang membuat dadanya membuncah senang, membuatnya merasakan hidup, aroma ini, aroma yang sangat ia ingin untuk segera ia ciumi setiap saat, wangi Jasmine dengan apel yang menyegarkan membuatnya terlena sesaat.
Tok tok
Suara ketukan pintu membuat nya tersadar dari lamunannya.
'mate!! Mate!! Mate kita ada Disni Alex' Raung serigala Alex dengan nada yang tajam namun terkesan bahagia.
'aku tau Xander' jawab Alex menganggukkan kepalanya menyetujui Xander.
Cklek
Suara pintu dibuka dengan menampilkan sosok yang begitu ia cari cari, dengan tubuh mungil, bulu mata yang lentik dengan kulit yang eksotis dengan iris mata hitamnya dengan tatapan polos juga senyuman nya yang memabukan, rambut nya yang panjang menjuntai indah berwarna hitam senada dengan gelap matanya, membuat nya menggeram rendah.
'mate kita sangat manis' seru Xander kepada Alex, membuat Alex menyetujuinya.
Tanpa sepatah kata pun saat pintu terbuka sempurna ia segera melesat mendekati gadis itu langsung memeluknya, menghirup aroma yang sangat ia sukai, aroma yang akan menjadi candunya, ia merasakan tubuh wanita ini terasa tenggelam dalam pelukannya tubuhnya mungil hanya sebatas dadanya saja, sehingga dagunya dapat ia senderkan ke pucuk kelala si gadis.
"Mate" lirihnya yang tanpa sadar membuat sang gadis membelalakan matanya, juga sang Beta yang merasa kan senang dan perasaan lainnya.
"Tunggu tuan, bisa kau lepaskan aku?" Tanya sang gadis, Clarissa.
"Tidak"jawabnya dengan nada datar dan tajam yang semakin mengeratkan pelukannya membuat kaki Clarissa terhimpit kaki Alex membuatnya meringis kesakitan yang langsung terdengar jelas ditelinga sang Alpha.
"Apa yang terjadi?" Tanya sang Alpha masih dengan rautnya yang dingin.
"Ahh tidak apa apa hanya saja kaki ku tadi di gigit serigala di hutan" jelas Clarissa membuat Alex menggeram marah.
"Bisa kau lepaskan, aku perlu penjelasan dari Kennan" cicit Clarissa merasa takut dengan iris Ruby milik pria dihadapannya.
"Tidak, tanyakan saja padaku, akan aku jawab"jawab sang pria, dengan nada dingin juga tatapan mengancam pada kennan, yang langsung menelan Saliva nya.
"Tapi aku ingin berbicara dengan Kennan"jawab Clarissa membuat Alex menatapnya tajam.
"Kau boleh ikut jika mau" lanjutnya karena menatap tatapan tajam pria dihadapannya. 'bodoh kau Clarissa, malah mengajak pria yang tidak kau kenal untuk berbicara dengan Kennan, apalagi tatapan tajam nya yang kian menghunus' rutuk Clarissa dalam pikirannya.
"Baik aku ikut" tekan sang pria yang langsung menggenggam tangannya dengan tangan Clarissa tanpa menghiraukan sang Beta yang tengah gugup, menghadapi Alpha dan calon Luna nya.
"Ya jadi begini luna-"
"Tunggu- namaku Clarissa bukan Luna, apakah kau sudah lupa Kennan?" Membuat Kennan semakin sulit meneguk Saliva nya..
"Luna adalah sebutan untuk pasangan Alpha, Luna" jawab sang Beta yang diam diam melirik sang Alpha yang menatapnya tajam dan membalas tatapan itu dengan tatapan memohon bantuan.
"Anda berada di pack kami Luna, blackmoon pack tepatnya, pack yang dipimpin oleh seorang Alpha bernama Alexander edwill, pria yang ada di sebelahku. Dan kami semua adalah-
Seorang werewolf" jelas sang Beta membuat Clarissa berbetar karena rasa terkejutnya. 'werewolf? Mustahil hal seperti itu ada' pikirnya yang langsung menatap pria disebelahnya yang masih betah dengan tatapan dingin namun terasa hangat, juga Kennan yang merasa resah tentang sikap nya.
"Werewolf?" Ulangnya membuat kedua pria itu mengganggukan kepala mereka bersamaan.
___