"bagaimana keadaannya Alpha?"
"Dokter sudah memberitahu ku bahwa gadis ini dalam beberapa waktu akan tetap seperti ini" jawab sang Alpha dengan raut muka sendu.
"Kita sudah membantunya dengan semua yang kita bisa Alpha sebaiknya anda persiapkan diri anda karena hari ini adalah hari penobatan anda" yang langsung di setujui sang Alpha.
___
"Alpha" sapa sang Beta, Kennan. Sang Alpha hanya mengangguk.
"Kita pergi sekarang" jawabnya dengan nada yang dingin seperti biasa.
Sesampai nya di redmoon pack banyak Alpha lain yang datang menyapanya, dan tentu saja hanya mendapat anggukan dingin. Dan tatapan tajam nya yang ia berikan peda semua orang.
"Selamat Alpha Bernard semoga kau dapat memimpin pack ini lebih baik" Alpha Bernard mengangguk dengan senyuman manisnya.
"Terimakasih Alpha Alex" jawabnya.
"Alpha!!" Panggil Deren, Beta Alpha Bernard dengan raut wajah yang kentara sekali merasa cemas.
"Ada apa?"
"Wanita itu!! Ia sudah sadar" jawab sang Beta yang membuat Bernard tergesa-gesa untuk segera menemui perempuan itu.
Alex yang hanya menyimak omongan kedua orang itu merasa penasaran, entah mengapa ia sangat tertarik dengan cerita tentang wanita itu.
"Siapa wanita itu?" Tanya Alex dengan nada yang memang dingin seperti biasa walaupun tersirat nada ingin tahu.
"Dia adalah wanita yang kutemukan di pinggir jalan, menurutku mungkin ia tertabrak sebuah mobil karena saat itu kepala nya mengeluarkan banyak darah dan dokter tidak dapat memperkirakan kapan ia bangun, namun sepertinya moon goddess berkata lain hingga gadis itu sadarkan diri" jelas Bernard dan Alex hanya menanggapi dengan menganggukkan kepala nya saja.
___
'apa yang harus aku lakukan?' pikir Clarissa. 'dan dimana ini?'.
Cklek!!
Clarissa menoleh ke arah pintu dan menemukan sesosok pria, dengan garis wajah yang terpahat sempurna dengan senyumnya yang seakan menunjukan bahwa ia adalah orang yang ramah.
"Hai bagaimana keadaanmu? Sudah lebih baik?" Tanya pria itu,Bernard.
"Mengapa aku disini?" Tanya Clarissa yang membuat Bernard terkekeh.
"Kau berada di rumah sakit, kemarin malam kau mengalami kecelakaan, dan aku tidak menemukan siapa pelakunya, maaf." Jelas Bernard yang membuat Clarissa mengingat kejadian sebelumnya.
"Ahh iya aku ingat, tidak apa apa kau tidak perlu meminta maaf, lagi pula itu semua bukan salah mu?"
"Boleh aku pulang sekarang? Aku harus pergi secepatnya" lanjut Clarissa yang baru saja ingat bahwa ia dalam pelarian, jika ia tidak cepat cepat pergi maka ibunya akan segera menemukannya, dan ia tidak ingin seperti dulu lagi
"Tidak bisa, kau bahkan baru sadar beberapa menit yang lalu, tinggallah disini hingga kau sembuh, lagi pula disini adalah tempat yang aman" jawab Bernard, ia merasa khawatir jika membiarkan seorang gadis yang baru saja mengalami kecelakaan keluar begitu saja dari rumah sakit.
"Lusa, apakah lusa aku sudah boleh pergi, aku tidak punya banyak waktu" mohon Clarissa dengan sangat sungguh sungguh.
"Jika kondisi mu membaik akan aku persilahkan kau pergi"
"Dan siapa namamu?" Tanya Bernard yang merasa jika ia sedari tadi belum menanyakan nama sang gadis.
"Clarissa, Clarissa Brigitte. Namamu?" Clarissa bertanya kembali.
"Bernard, Bernard Antonio." Jawab Bernard yang diangguki Clarissa.
Tok tok tok
Kedua orang itu melirik ke arah pintu dan dilihatnya seseorang yang tidak kalah tampannya dengan Bernard.
"Alpha, anda harus kembali, acara akan segera selesai dan para tamu undangan mencari kemana Anda pergi" jawab sang Beta, Deren.
"Baik" jawab Bernard.
"Aku akan pergi kau tetap disini, aku akan meminta kan perawat untuk membawakan makan" seraya tersenyum.
'aku seperti memiliki adik perempuan kembali' pikirnya sambil tersenyum masam.
Dan Clarissa hanya mengangguk mengiyakan.
___
"Alpha" Kennan sang Beta menegur sang Alpha yang melamun di dalam mobil, yang membuat Alex menolehkan kepala nya dengan raut yang aneh.
"Ada yang terjadi Alpha?" Tanya sang Beta yang merasa heran dengan sikap sang Alpha.
"Tidak, hanya saja aku seperti melewatkan sesuatu yang penting, tapi aku tidak tau apa itu" ia menjelaskan dengan raut yang tak mudah di baca.
"Mungkin hanya perasaan mu saja Alpha, kau harus beristirahat, aku memberitahumu sebagai seorang sahabat bukan sebagai seorang beta " jawab Kennan yang memang merasa khawatir.
"Ya" jawabnya singkat yang langsung di tanggapi dengan dengusan sang sahabat nya.
___
"Emm permisi?" Tanya Clarissa dengan ragu karena ia merasa canggung?
"Iya nona? Ada yang anda perlukan?" Sang perawatan bertanya dengan nada yang sangat ramah membuat Clarissa menghela napas lega.
"Bisakah aku pulang sekarang?" Tanya nya yang memang sudah tidak tahan untuk pergi dari rumah sakit yang membosankan ini.
"Maaf nona anda belum diizinkan untuk meninggalkan rumah sakit"
"Tapi-"
"Kau harus mengikuti saran yang diberikan Clarissa, agar cepat sembuh, jika kau ingin segera pergi maka dari itu kau harus cepat sembuh" ucapan Clarissa terpotong begitu Bernard masuk dan mulai menceramahi nya seperti seorang anak kecil.
"Tapi aku bosan, tidak kah kau tau? Aku menjadi seperti lumut" mendengar ucapan Clarissa, Bernard terkekeh. 'apa perkataan ku lucu' tanya clarissa dalam hati.
"Apa maksudmu menjadi lumut? Memangnya kau berubah warna menjadi hijau?" Tanyanya.
"Bukan begitu, jika tidak... izinkan aku jalan jalan apakah boleh?"
"Tentu, kau ingin aku mengajakmu kemana adik manis"
"Kemana saja yang terpenting tidak di sini" yang langsung disetujui Bernard.
___
"Kennan" Kennan yang merasa namanya terpanggil menghadap sang Alpha segera mungkin.
"Ya Alpha" jawabnya sambil menunduk.
"Bagaimana perkembangan latihan para warior?"
"Kemampuan mereka cukup berkembang pesat, bahkan ada beberapa warior wanita yang sebanding dengan para warior lelaki. Yang tentu saja membuat pertahanan semakin kuat Alpha" sang Alpha mengangguk.
"Dan untuk bagian keamanan, kurasa baik baik saja karena para Rogue yang ada tidak bisa memasuki kawasan perbatasan karena pertahanan kita yang semakin bertambah kuat." Lapor sang beta.
"Adakan rapat 2 jam lagi" jawab Alex sambil memilah Milah kertas yang sama.
"Baik Alpha" jawab Kennan yang langsung pergi meninggalkan ruangan sang Alex.
___
Sudah 3 hari Clarissa berada di rumah sakit dan sekarang ia akan pergi karena dokter sudah memberitahu bahwa lukanya sudah sembuh.
"Bernard terimakasih sudah mau membantuku, dan juga Deren terimakasih juga untukmu yang selalu menemani ku disaat Bernard tidak ada, aku pamit untuk pulang" pamit Clarissa.
"Apakah kau serius?" Tanya Bernard jujur saja ia masih khawatir apalagi Clarissa adalah seorang perempuan yang polos.
"Ya aku yakin!! kalau begitu aku pergi, semoga kita dapat bertemu kembali" yang langsung pergi meninggalkan kedua pria itu sambil melambaikan tangan dengan mengendarai kuda yang di berikan Bernard.
'sekarang aku harus kemana?' pikirnya yang memang tidak mempunyai tujuan. 'apakah aku harus ke hutan? Tapi hutan dimana? Sebaiknya aku melaju saja mungkin nanti diperjalanan aku bisa menemukan sebuah tempat' pikirnya yang langsung memacu kudanya berlari.
Tidak terasa siang berganti menuju malam, membuat Clarissa mau tidak mau harus berhenti dan mencari tempat untuk ia istirahat. Ia turun dari kudanya dan mulai memerhatikan daerah yang akan ia tempati. 'aku pikir tempat ini cocok' banyak rumput liar yang bisa kudanya makan dan juga dekat dengan sungai yang tadi ia lewati juga. Sambil melihat ke sekeliling ia mulai membangun sebuah tenda, tidak terlalu besar cukup untuk dirinya. Ia membangun tenda itu di sebelah kudanya. Sambil kuda itu makan. 'aku haus, seperti nya aku harus mengambil minum' ia segera bangkit .
"Kau diam disini ya makanlah yang banyak aku akan mengambil air untuk kita berdua." Katanya kepada sang kuda yang hanya terus memakan rumput liar nya.
Saat ia sampai di sungai ia segera mengambil air dan tiba tiba
Tes tes
Tiba tiba hujan datang begitu deras, Clarissa segera lari meninggalkan sungai tanpa memperhatikan baju yang kian membasah. Bahkan ia lupa untuk menyalakan terlebih dahulu api unggun.
Setibanya di tenda ia melihat sang kuda berteduh di bawah pohon dekat dengan tendanya ia segera menghampiri kuda nya dan menepuk baju nya yang basah. Ia merasa kedinginan dan segera masuk tenda.
"Dingin sekali dan bodohnya aku tidak membuat api unggun terlebih dahulu" katanya sambil menggigil.
Ia pun segera membaringkan tubuhnya dan berusaha untuk terlelap dengan dingin nya cuaca.
Malam masih lama untuk berpindah ke siang, bulan dengan bangganya menunjukan sinarnya ditemani rintik hujan yang mengguyur deras. Clarissa yang kala itu masih terlelap dalam keadaan baju nya yang basah merasa terusik karena tiba tiba suara sang kuda yang melengking membuatnya terbangun dan segera membuka tenda, dan betapa terkejutnya ia saat melihat banyak sekumpulan serigala yang mengepung tendanya, membuat nya segera berlari ke arah kudanya sang menunggangi nya dengan terburu buru tidak tinggal diam sekumpulan serigala itu segera mengejar nya, dan tanpa ia sadari sekumpulan serigala itu sudah mengepungnya dan menggigit kaki kanannya. Ia berteriak menyakitkan. yang membuat nya terjatuh dari kuda.
'ah sial sekali baru saja aku keluar dari rumah sakit dan sekarang aku kembali terluka' pikirnya sambil meringis dan melihat serigala itu semakin mendekat. Dan tanpa aba aba sang kuda segera menyeruduk salah serigala yang membuat Clarissa dengan cepat menaiki kembali sang kuda dengan susah payahnya.
"Kau kuda yang pintar, ayo sekarang kita pergi cepat" kata Clarissa menyemangati sang kuda. Namun seolah olah takut serigala itu berhenti mengikutinya dan berbalik yang membuat Clarissa merasa aneh. Dan saat ia sudah berada sedikit lebih jauh ia kembali dihadang dengan sejumlah serigala kembali, namun serigala ini lebih besar dibanding serigala yang ia lihat membuatnya kembali merasa terkejut. Ia dikelilingi para serigala itu.
Tiba tiba datang seseorang pria dengan wajah tampan namun terkesan dingin.
"Siapa kau?" Tanya sang pria.
"Aku Clarissa, aku tersesat dan tidak tahu harus kemana, aku dikejar sekelompok serigala dan terkena gigitannya" jawabnya sambil turun dari kuda dengan susah payah. Sambil menatap sekeliling nya yang di kelilingi banyak serigala..
"Untuk apa seorang manusia masuk kehutan seperti ini" katanya dengan nada tajam yang membuat Clarissa terheran 'ia seolah berkata ia bukan manusia' menurut Clarissa.
"Aku jujur sungguh!! aku tidak berbohong" katanya memohon, luka yang di sebabkan serigala tadi membuat darahnya semakin berkurang.
"Bohong! Apakah kau mata mata?" Tanya pria itu sambil membentak.
"Tidak!! Sungguh aku bukan-" perkataan nya terpotong begitu melihat laki laki yang berparas manis dengan alis yang tebal juga raut datar yang menyeramkan.
"Beta" semua serigala melangkah mundur, dan orang itu juga menundukkan kepalanya seakan menghormati orang yang dipanggil Beta tersebut.
"Bawa wanita ini ke dalam pack, kita akan interogasi dia di dalam" perintahnya tanpa bantahan.
"Apa?!! Tidak sungguh aku berkata jujur" jawab Clarissa yang langsung di tarik oleh orang tadi, dan para serigala itu membawa pergi kudanya.
"Berhenti membantah dan cepatlah" jawab orang yang membawanya dengan nada yang dingin.
'ya ampun apalagi yang akan terjadi padaku' Clarissa berkata dalam hati sambil memandang ke depan dengan tatapan yang nanar.