Chereads / batas kasat mata / Chapter 6 - PESAN PENTING

Chapter 6 - PESAN PENTING

tik..tik..tiik.., sebulan telah berlalu, suara rintik hujan sungguh menenangkan. aku sangat suka saat hujan turun, hatiku selalu merasa tenang... sudah lama aku tidak melihat zaffar...! mengapa dia tidak pernah muncul lagi...! sang gadis hanya duduk disamping jendela menatap kelangit sesekali terdengar suara guruh menggelegar.

apa kau sudah mengurus semuanya...! pria brewokan itu masih terpaku menatap hujan.. sudah tuan mereka sudah mulai bergerak tetapi dihentika dua orang yang tak dikenal.. apa, siapa mereka? mereka tidak bisa melihatnya, karna ilmu mereka terlalu tinggi untuk ditandingi.. yang mereka tahu dua orang itu memakai jubah hitam dan mereka terlalu brutal dan sadis mereka membunuh dua puluh prajurid dan dua orang lainya berhasil kabur, ternyata kita terlalu meremehkan mereka.

baiklah kesampingkan dulu masalah ini, bagaimana dengan mahluk tersegel apa kau sudah menemukannya, mungkin ini agak sulit, karena tidak bisa terdeteksi mata-mata yang dikirimpun... belum mendapat kabar tentang mahluk terkutuk. hmmm... berarti dia benar-benar menyembunyi kannya dengan rapi, dan, hanya orang tertentu yang mengetahuinya. baiklah sekarang aku ingin kau pergi ke...

*****

dua orang dengan perawakan tampan, sedang berjalan diantara kerumunan..tidak terasa sudah sebulan kita menyelidiki kasus ini,dan syukurnya berhasil digagalkan, ingat kita harus bepencar dan ingat sandinya. apa! sandi, kenapa harus pakai sandi ujar dazak, ya.. karna aku tidak mau informasi kita bocor ditangan yang salah. bisa jadi ada orang yang menyamar menjadi dirimu, ujarnya.

dazak merenung sesaat, benar juga lalu apa sandinya?

''mahkota kerajaan sudah didepan mata selamatkan atau gulingkan, hei...hei..hei.. kenapa separah itu. apa kau ingin menggulingkan sebuah negara'' oke siap! karna hanya orang bodoh yang akan menjawab sepertimu hahaha... ujar faruk, celaka kau menjebakku. karna inilah aku membencimu, kau terlalu kolot hal sederhana dibikin rumit. untuk menangkap buruan kita harus memasang jebakan bukan! ujar faruk, huhh, terserah kau saja, mereka berpencar memburu informasi yang masih samar kebenarannya.

yamun.. datanglah, asalammualaikum baginda, Wa'alaikumussalam yamun kita pulang sekarang, urusanku disini sudah selesai. baik baginda wusshh...wushhhh.. angin seperti beliung berputar cepat menembusi awan lalu menghilang dalam pandangan.

kita sudah sampai baginda, hamba mohon pa.. yamun, tunggu dulu, sampaikan pada faruk, dan dazak. untuk segera kembali sekarang, batalkan misinya, baik baginda.

hamba mohon pamit baginda, assalamualaikum! Wa'alaikumussalam

sudah lama aku tidak melihatnya, bagaimana kabarnya ya..., hormat saya baginda! faki! bagai mana kaadaannya selama ketiadaanku apakah, ada terjadi sesuatu padanya....! itu yang mulia silahkan yang mulia lihat disini karna saya sudah merekamnya untuk yang mulia karna saya sudah merekamnya dengan batu sihir, faki memberikan batu biru itu kepada zaffar.

berarti,aku datang tepat waktu. dimana dia sekarang! putri sedang diperpustakaan yang mulia, karna beliau sedang bosan. baiklah, kau boleh pergi. saya undur diri dulu yang mulia. tap.. tap.. tap.. assalamualaikum safia, eh suara ini waalaikumsalam akhirnya anda datang juga.. eh apa kau menungguku fia..?

wajah fia memerah malu, ya.. habisnya temankukan cuma anda, zaffar tersenyum. apa kau bosan! ia aku sangat bosan disini..., mari zaffar meraih tangan safia dan menggenggamnya, eh! kita mau kemana, bukannya kau bosan. fia terdiam dan mengikutinya.fia! ya, apa kau suka ular, ya aku suka dengan ular apalagi yang warnanya hitam. oy kenapa kau suka dengan warna hitam! karna menurutku ular hitam lebih terlihat indah dan misteri.... hmm baiklah.

mereka terus berjalan menikmati indahnya pemandangan sementara zaffar terus menggenggam tangan safia, fia bingung, dengan apa yang dilakukan zaffar kenapa sekarang dia lebih berani menyentuhku, zaffar tersenyum lalu menggendong safia ala bridal a..apa, yang a..anda.. lakukan? apa kau percaya padaku? safia menggangguk, peganglah yang erat, fia mengalungkan tangannya dileher zaffar. kita mau kemana? istana angkala. apa kah itu jauh! tidak juga, tutuplah matamu kita akan berangkat. tetiba sebuah gerbang kasat mata terbuka keluar cahaya putih berbentuk pintu, zaffar memasuki pintu itu, dan tibalah di istana angkala. kita sudah sampai bukalah matam. zaffar menurunkan fia perlahan, apakah ini istana angkala. ya... kenapa disini banyak gumpalan awan! apa kita di atas gunung... tidak, lalu dimana ini..! di atas angin, tidak mungkin anda pasti bercandakan....

apa aku terlihat bercanda! fia memandangi wajah zaffar dengan serius, mmmmm. zaffar tersenyum dan mencubit hidung fia. auw kenapa mencubitku! aku suka dan akan sering melakukannya. wajah fia mulai memerah ada apa denganmu.

zaffar menggenggam tangan fia, ayo kita pergi.. hmm fia tersenyum lalu mengikuti ajakan zaffar. fia benar benar terlihat senang sekali.

disuatu tempat kerajaan bermuda..., salam hormat pada yang mulia dogala, apa yang kau inginkan? saya datang kemari membawa pesan penting untuk yang mulia.

apa itu! bawa kemari, dogala, membuka lembaran surat. baiklah, silahkan istirahat. aku akan membalas suratnya tiga hari kemudian, terimakasih yang mulia.

mau aku tunjukkan sesuatu yang menarik! apa itu? keluarlah! dobu, doba! sudah saatnya. baik baginda, tetiba keluar asap hitam dan saat asap itu memudar terlihatlah dua ekor monster besar, astagfirullah! benarkah apa yang saya lihat?hormat kami baginda, mereka menunduk kepada zaffar.

zaffar mendekati kedua hewan itu lalu mengusap kedua hewan itu mereka menunduk senang. perintahlah kami baginda, akan kami lakukan apapun yang anda perintahkan. fia tunggu disini sebentar, fia mengangguk.

siapapun yang dipilih olehnya kalian, harus mematuhi perintahnya, mematuhinya sama dengan mematuhiku. mereka melihat, kearah wanita itu! bolehkah hamba bertanya! jika baginda mengizinkan, silahkan! siapakah beliau? apakah beliau seorang permaisuri... mereka melihat kearah safia serentak! zaffar tersenyum kepada safia, lalu kembali melihat kearah mereka berdua. mengapa kau bertanya seperti itu? maafkan hamba jika hamba lancang baginda, ujar dobu. tidak aku hanya bertanya mengapa kau bertanya seperti itu! aku butuh jawaban, bukan maafmu karena ku sedang tidak dalam posisi bersalah.

baik akan hamba katakan apa yang hamba lihat baginda. zaffar mengangguk dan mendengarkan....aura beliau terlihat seperti aura baginda, dan ada cahaya yang menaunginya.. beliau terlihat seperti seorang dewi, mata kalian sangat jeli, dia memang permaisuriku. dan dia adalah ratu kalian,namun untuk sementara berpura-puralah kalian tidak tahu bahwa dia adalah seorang ratu. mengapa begitu baginda! tanya doba, belum saatnya kalian tau, untuk sakerang lakukan seperti perintahku. baik baginda dan jaga dia untukku. untuk sekarang! ini adalah misi kalian yang pertama, siap yang mulia terima kasih telah mempercayai kami.

zaffar membuka kembali dinding penghalang, fia pilihlah diantara mereka siapa yang paling kau inginkan, untukku! mereka!! ujarnya tidk percaya.. apa anda tidak salah, bukankah mereka terlalu besar untuk saya! apa aku terlihat bercanda? mmm... tidak anda terlihat serius. zaffar mengusap kepala safia, dan tersenyum pilihlah, atau jika kau menginginkan kedua-duanya juga boleh, apa boleh aku memiliki ular itu! ya.. tentu saja. fia melihat ke arah zaffar apkah dia galak, tidak mereka sangat jinak dan ramah. bolehkah aku memeganngnya! tentu saja boleh, dobu kemarilah.. baik baginda, dia mendekat lalu menunduk mulai sekarang kau adalah miliknya, lakukan seperti yang aku perintahkan, baik baginda.

perkenalkan hamba adalah dobu, mulai sekarang! hamba akan melayani anda tuan putri. dobu mendekat lalu menunduk, fia mengusap kepala dobu. doba kemarilah, baik baginda.