Chereads / batas kasat mata / Chapter 10 - AWAL PERTEMUAN GABARUZ DAN SANG GURU

Chapter 10 - AWAL PERTEMUAN GABARUZ DAN SANG GURU

"kita akan kemana baginda..,"

"kita akan ketempat peri hutan.. apa kau mengetahui arahnya!!"

"maaf hamba belum tahu baginda,"

"tidak apa - apa aku akan menunjukkan jalan, padamu." wajar saja dia tidak tahu karna dia berasal dari benua utara."safia jika kau sedang lelah tidurlah."

" baik baginda.."

"gabaz bagaimana awal perjumpaanmu dengan guru.."

"ah.. itu sudah lama sekali baginda, waktu itu aku sangat buta, akan belas kasih. terhadap sesama.. dan aku terlalu brutal jika membunuh siapapun, yang menurutku salah. jika mereka membuat kesalahan sedikit saja, aku tidak akan segan - segan membunuh mereka dengan sangat sadis.

ah, saya jadi rindu dengan guru. "

"flashback, ampun baginda.. saya salah, saya tidak sengaja.. lancang, sang naga, langsung mencabik - cabik, beruang malang itu. lando, ya.. baginda, aku dengar.. ada manusia memasuki wilayahku.. kenapa kau tidak memusnahkan mereka, dan malah mendiamkan. serta membiarkan mereka.. bebas keluar masuk diwilayahku, ampun baginda.. hamba salah, kau tahukan apa hukuman bagi mereka yang tidak patuh akan perintahku..! hamba mohon ampun baginda.. sang naga menangkap singa itu, dan mencengkramnya hingga tak bernyawa. sekarang.. aku perintahkan kalian.!!! pergilah cari manusia, yang telah berani memasuki wilayahku. dan, bawa mereka kehadapanku, sekarang juga. ingatlah..! aku tidak menerima kegagalan.. kalian yang gagal tidak boleh pulang, sebelum menemukan manusia itu. bagi yang berani kembali tanpa hasil, maka akan berakhir ditanganku. baik baginda, akan kami laksanakan. semua monster yang berkumpul berlari untuk mencari manusia."

"bagaimana ini.. jika kita gagal kita akan mati terbunuh, oleh baginda. ujar kera itu.. aku juga tidak yakin.. apa bisa membawa manusia itu, sahut si ular. untuk sekarang kita coba saja mencari mereka, sebaiknya, kita berpencar.. ujar serigala putih. baiklah serigala, idemu ada benarnya juga, ujar si citah.

"ada apa ini syeh , kenapa ramai sekali para hewan seperti sedang ketakutan."

"tenanglah, razak.. mereka hanya sedang menjalankan perintah," apa maksud syeh guru..?" kau lihat saja nanti, mereka juga sedang terdesak."

"apakah kalian yang telah memasuki wilayah kami para monster...??" tanya macan tutul.

"ya benar"

"mengapa kalian tidak meminta izin, seenak kalian saja memasuki wilayah kami... sungguh lancang."

"ini adalah bumi allah, mengapa aku harus meminta izin kepadamu..?"

"karna kalian yang dengan lancangnya, telah memasuki wilayah kami, hingga kami menjadi korban keganasan, baginda. dan sekarang, kami dipaksa untuk membawa kalian. jika tidak, kami akan dibantai.. tanpa ampun. sekarang begini saja untuk mengelakkan pertumpahan darah, bagaimana jika kalian mengikuti kami secara baik - baik. dan, aku lihat ilmu anda sangat tinggi, ujar harimau."

"baiklah karena kalian memintanya secara baik - baik , maka aku akan mengikuti kalian." tapi guru.. apa mereka bisa dipercaya..? "tenanglah mereka bisa dipercaya." setelah mencapai kesepakatan merekapun beranjak pergi.

"ampun baginda, saya telah membawa manusia seperti yang anda perintahkan."

"bagus, bawa mereka padaku, baik baginda."

"silahkan anda masuk, baginda telah menunggu."

"hei kau berhenti disitu.. ke.. ke..napa baginda, apa hamba telah melakukan kesalahan??? kau.. kenapa kau bersikap ramah.. kepada para manusia..??? lancang sekali, beraninya kau. ampukan hamba baginda, hamba salah. sang naga menunjukkan satu jarinya kearah macan, dan keluarlah cahaya biru seperti.. laseer mengenai sang macan, yang ketakutan, akan tetapi sang syeh dengan cepat, langsung menangkis serangan laser biru pakai tongkatnya, dan kemudian cahaya itu berbalik menyerang sang naga." si macanpun langsung berlari karna ketakutan.

"mengapa kau kasar sekali.. bukankah kita harus berbelas kasih sesama mahluk, dan melindungi yang lemah, bukan malah menganiaya dan menyakiti mereka. yang seharusnya kau lindungi."

'diam aku tidak butuh ocehanmu.

sang naga yang terluka tak terima atas serangan balik dari sang syeh, naga itu murka.. lalu menyemburkan api merah, kearah sang syeh tadi. "beraninya kau goaaarrrrr" tanah yang tenang tiba - tiba berguncang hebat, syeh itu tetap dalam ketenangan memperhatikan sang raja buas... yang tak terkendali.

"tidak tolong... baginda kami mohon hentikan kemarahan anda, jika anda terus begini benua ini akan hancur tak bersisa."

"dia hanya tersenyum dan menahan kobaran api yang menyerang membabi buta dengan tongkat saktinya, sang naga yang kesal.. langsung ingin menerkam sang syeh dengan cakararan tajamnya kreeeessss....., sang syeh menghilang, tiba - tiba muncul dari arah belakang, sang naga yang semakin geram busshhhh dusss buuuzzzz.. langsung menyerang dengan ekornya, lalu syeh menghilang lagi, "kurang ajar beraninya kau mempermainkan aku, hadapi aku secara langsung manusia licik."

sang syeh tiba - tiba muncul di atas kepala sang naga."kau benar - benar nakal, nak.. baiklah akan langsung aku selesaikan sekarang juga." sang syeh mengangkat tongkatnya lalu mengetuk kepala sang naga, dengan sekali ketukan, tak terduga sang naga terjatuh pingsan. para monster yang menyaksikan kejadian tadi langsung, terkejut dan heran, tak mereka sangka.. raja yang buas dan ganas langsung terkapar tak berdaya. dihadapan manusia yang ia rendahkan, "tolong jangan bunuh kami manusia."

"hmm tenanglah, mulai sekarang aku yang akan mendidik raja kalian,

kalian bisa pergi."

"baiklah terimakasih"

"naga terbangun dari tidur panjangnya, ahh kenapa kepalaku rasanya sakit sekali.. ya manusia itu dimana dia."

"kau sudah bangun." ayo kita lanjutkan pertarungan tadi, aku belum kalah.. "dan bagaimana jika kau kalah, apa yang akan kau lakukan?" aku akan berguru padamu."baiklah pegang kata - katamu" tenang saja, aku akan tepati janjiku."baiklah jika itu yang kau mahu nak."

"peraturannya kau cukup menahan lima serangan dariku, jika kau bisa menahannya.. aku akan mengakuimu sebagai guruku."

"baiklah aku terima tantanganmu, jika kau bisa menembus pertahananku, aku akan pergi dari tanah ini."

sang naga mengeluarkan, bebola api hitam terkuat miliknya... dan menyerang syeh yang sedang berdiri sambil berdzikir memegang tasbihnya. bbuuuffffffhhhhh, booooom. ledakan pun terjadi.

"khhhaaakkkkkk" darah keluar mengucur dari mulut sang naga, "sialan baru juga satu serangan malah mental berbalik kepadaku, dia bahkan tak bergeming dari tempatnya." naga mengumpulkan tenaga penuh dan mengeluarkan api biru dari tangannya, kali ini lebih besar pyuuuunggggg laser biru, ditembakkan kearah syeh, lagi - lagi memental dan malah berbalik kepada yang menyerang... "aagggghhhhh, uhuuuukkkk... gluuucrrhhh" darah segar keluar dari mulut sang naga.. "aaakkkhh dua serangan saja sudah membuatku seperti ini, bagaimana jika lima serangan.. bisa - bisa aku akan mati, karna jurusku sendiri."

"baiklah aku akan mencoba dengan petir hitam" tetiba langit menjadi gelap kilat menyala - nyala dan geejjeeedduuuaarrrrr petir hitam menghantam sang syeh, namun tetap tak bisa menembus pertahanan sang syeh, bahkan ia masih tak bergeming dari tempatnya, akan tetapi petir itu malah balik menyerang sang naga.. dan naga itu terplanting jauuuhh hingga membantai pohon - pohon yang ada disekitarnya.... duuuhhhsss... duuuhhssss.... hutan yang rimbun kini membentuk sebuah jalan yang besar."akkhhkkk uhuuukk.. uhhuuukkk.. khaakkhhhhsss blejjjjjchurrrr darah keluar mengucur,, dan tubuh sang naga yang terkoyak terkena petir hitam. benar - benar senjata makan tuan. sang syeh berteleportasi ketempat naga, dalam sekejap, telah muncul dihadapan naga besar dan buas."berhetilah nak jangan memaksakan dirimu, jika kau tidak menyukaiku aku akan pergi darisini anggap aku sudah kalah darimu."

sang syeh berjalan pelan meninggalkan sang naga, yang tengah sekarat, berkat jurusnya sendiri. "tunggu.. aku adalah mahluk yang tepat janji, terhadap apa yang telah aku ucapkan. sesuai janjiku padamu, aku menyerah dan mengaku kalah. aku akan menjadi muridmu. siapa sebenarnya kau?? belum pernah ada yang bisa menahan setiap seranganku, tapi bagaimana bisa jurus - jurusku bahkan tak bisa menyentuhmu. "syeh hanya tersenyum. dan bilang itu semua karna allah yang melindungiku." sang naga terlihat bingung, " apakah kau bisa bangun??"

"yah, tentu saja."

**********

"siapa namamu nak..???"

"aku tidak punya nama.. rakyatku memanggilku naga hitam"

"apakah kau mahu bila aku memberimu nama???"

"ya tentu saja guru.. aku sangat senang sekali, jika guru mahu memberiku sebuah nama untukku."

"kau kunamai gabaruz artinya (sang pelindung) lindungilah mereka yang lemah, dan jadilah tameng pelindung yang kokoh seperti, sebuah pertahanan, yang tak bisa ditembus oleh apapun."

"terimakasih guru akan kuingat pesanmu, akan ku jaga nama ini seperti aku menjaga nyawaku sendiri. guru.. aku telah memikirkan matang - matang mulai sekarang, aku akan mengabdikan diriku padamu. dan aku akan mengikutimu kemanapun kau pergi guru." sang guru hanya tersenyum, dan berkata, "jangan begitu nak, kau tidak perlu sampai melakukan seperti itu."

"kau tidak perlu mengikutiku.. kau harus tetap berada disini, rakyatmu sangat membutuhkanmu."

"tapi guru..!" sang guru hanya tersenyum, dan menghibur sang murid yang berwajah muram. "nak jangan besedih, sang guru membelai kepala sang murid, apa benar kau ingin mengikutiku..??"

"tentu saja guru raud senang dari sang naga."membuat sang guru tersenyum,

sang guru yang tidak sampai hati melihat kesedihan muridnya, lantas memberi tahu soal kehadiran muridnya dimasa depan,"(kelak akan datang anak manusia kebenua ini, dia akan menjadi pemimpin dari segala ras, baik itu ras manusia juga para ras monster. walau dia berusaha menolaknya.. namun takdir akan tetap menuntunnya, untuk menjadi seorang raja alam gaib. dan keberuntungan, akan selalu memihak pada anak itu. akan tetapi, dia selalu dikelilingi.. banyak musuh yang menaruh iri padanya. namanya adalah ('zaffar muhammad arwan') dan dia akan menjadi adik seperguruanmu, sekaligus menjadi tuanmu, juga sahabatmu. lindungilah dia, dan jadilah sahabat yang selalu ada bersamanya dimanapun dia berada.."

"dimana dia sekarang guru..!!!"

"anak itu masih belum lahir."

"apaaaa belum lahiiiiiirrrr.....! dan guru sudah memprediksikan-Nya" sang guru hanya tersenyum.

"dia akan mendatangimu, saat kau sedang di puncak akhir semedimu."

"saat itu ikutlah bersamanya"

"baik guru, akan aku ingat pesan guru."