Chereads / batas kasat mata / Chapter 4 - Dia jelmaan Sang Dewi

Chapter 4 - Dia jelmaan Sang Dewi

zaffar pun mulai berangkat dan memanggil sosok yang asing itu yamun datanglah.. asalamualaikum baginda ada apakah gerangan anda memanggil saya apa ada yang harus saya hancurkan! tidak antarkan aku ketimur tengah ada yang harus aku lakukan! baik baginda akan hamba laksanakan.

tetiba angin beliung membawa mereka secepat kilat melewati udara dan sampai pada tempat yang di hajatkan, sudah sampai baginda panggil hamba jika keperluan anda sudah selesai. baiklah kau boleh pergi wussshhh angin kencangpun berputar kencang dan yamunpun menghilang.

zaffar pun memulai perjalanannya menuju laut merah disana ada kerajaan yang sangat besar tempat zarrun berkuasa... sementara di istana zarrun riuh menyambut kedatangan sang sultan muda

assalamualaikum kakak apa kabarmu?

Wa'alaikumussalam adikku lama sudah kita tidak bersua alhamdullilah kabarku baik bagaimana denganmu adikku?

alhamdulillah begitupun denganku.

kak! sebenarnya aku datang kesini ada yang ingin aku tanyakan padamu, apa itu?

apakah kau masih ingat tentang gandaz! ia aku ingat bukannya kau telah menyegelnya? ya benar dan sekarang ada sebuah organisasi gelap yang berencana melepaskannya, apa maksudmu sebuah organisasi gelap sejak kapan? sejak dinding demensi mulai retak di saat sepeninggalanku mereka bisa meretakan dinding dimensi bukankah dinding itu tidak bisa diretakan ya itu kalau orang biasa, berarti orang itu mempunyai ilmu yang tinggi! ya benar. sekali. dan sekarang masalah itu sedang dalam penyelidikan

apakah kakak masih menyimpan kubus ungu yang kutitipkan?

ya masih mungkin sudah saatnya kau mengambilnya mari ikutlah denganku....,,

mereka memasuki sebuah ruang hampa yang hanya bisa dibuka sang pemilik ruangan. mantrapun di baca ''maranum filakha arkahzaz rokalmandabag'' pintu terbuka dan ruangan gelap bercahaya ungu terpancar dalam ruangan, nampaklah sebuah kubus mengambang diawang awang. zarrunpun mengambilnya, ambilah! gunakan sebaik-baik mungkin, terima kasih kakak. karna telah menjaganya selama ini, jangan sungkan, itu memang milikmu.. sejak awal.

zarrun membaca kembali mantra, dan ruangan itupun, tertutup lagi.

karna kau sudah jauh jauh kesini, istirahatlah adikku, baik kak.

zaffar pun masuk kamarnya, hhmm ternyata tidak berubah sama sekali, masih sama seperti dulu.

iapun duduk di sofa, dan mulai fokus, dan membuka tangannya. dan tampaklah bayangan dipermukaan, tangannya. sang gadis, sedang menikmati, santapan siangnya. zaffarpun tersenyum tenang.., dan ia kembali duduk bersila, sambil zikir, dan tenggelam dalam keheningan.

sementara itu, ditempat lain. di istana nambaz, apakah kau tidak aneh dengan baginda!

aneh kenapa lagi, kau ini selalu saja curigaan, karna kecurigaanmu itu.. kita bisa celaka. aku yang tidak tahu menahu, bisa kena getahnya. karna kau, oh! ayolah.. nambaz! apa kau lupa, kita ini teman seperjuangan. senang sama sama, susah kamu saja, hahaha...

kurang ajar kau modam, kau pikir aku ini pelarianmu, haaa.. enak saja sudahlah jalankan saja titah baginda. percayakan semua pada beliau, beliau pasti punya, alasan sendiri. dan aku tak pernah meragukan, sedikitpun tentang baginda.

baiklah baiklah, kau ini.. terlalu serius tidak asik tahu! liatlah gadis itu dia kelihatannya bahagia sekali apa dia sedang mimpi indah.. jujur saja nambaz aku tidak suka dengan manusia itu, aku tidak melihat ada yang istimewa darinya. bagai mana mungkin baginda membawanya kemari, bagaimana menurutmu? hmmm menurutku sih!

dia sangat cantik tapi entah kenapa seperti ada yang melapisi kecantikannya dan auranya tidak bisa terlihat tapi apa perasaanku saja seperti ada cahaya putih yang samar menyelubunginya... apa kau merasakannya juga modam?, mmmm... ia sih! tapi siapa tahu itu perlindungan dari baginda! ya bisa jadi.

pria berbaju kurung hitam berperawakan sangar dan agak berewok dengan wajah tampan khasnya sedang melamun di sandaran kursi kebesarannya...,

bagaimana apa sudah ada kabar dari gadis itu? sudah tuan gadis itu ada di kediamannya cuma anehnya dia tidak terlihat sama seperti gadis yang kita incar tuan, apa maksudmu?

dia seperti gadis biasa...

hhhhmmmm....., lupakan dulu tentang gadis itu. ada yang lebih penting yang harus kau urus apakah itu tuan... aku ingin kau mencari tahu tentang gandaz dan kirimkan informasi ini pada organisasi gelap baik tuan akan hamba laksanakan.

tak terasa setengah bulan telah berlalu safia yang sedang asyik dalam tidur panjangnya tiba tiba merasakan getaran hebat di tubuhnya cahaya putih yang menyelubunginya berubah menjadi caya emas sang dayang yang melihat kejadian itu langsung panik dan menjatuhkan air dari mangkuk besar yang dipegangnya tidaaaakkk tuan putri apa yang terjadi.

nambaz dan modam yang tengah menunggu di luar langsung kaget mendengar teriakan sang dayang, ada apa apa yang terjadi tuan putri tiba tiba tubuhnya kejang kejang.. dan tubuhnya bercahaya kemasan, apa bagaimana bisa bukannya yang memiliki caya itu hanya titisan dewi ujar nambaz, sekarang yang harus kita lakukan, adalah menjaganya. jangan sampai terjadi apa apa padanya, bahkan luka gores sekalipun, karena entah kenapa? membayangkan gadis ini terluka saja, tiba tiba membuatku merinding. seluruh badan ujar modam.

tumben kau begitu biasanya kau juga tertawa cekikikan celetuk nambaz. enak saja begini begini aku masih waras tahu.

sementara di istana lain sang putri yang tiba tiba jatuh pingsan membuat seisi di istana kaget

tuan putri apa yang terjadi! faki langsung mengangkat tuan putri ke tempat tidur dan membaringkannya, sukma tuan putri sukmamya mengeluarkan cahaya keemasan sepertinya sukma tuan putri mencari raganya waktunya sudah semakin dekat aku harap baginda cepat kembali.

para dayang jaga tuan putri, laporkan apapun yang terjadi baik tuan.

sementara di kerajaan laut merah zaffar masih dalam tafakurnya. zaffar cukup nak, hentikan tafakurmu sudah saatnya kau kembali, baik guru.

tapi masih ada tempat yang harus saya kunjungi...

pergilah..! nak aku titip ini berikan kepadanya, dan sampaikan padanya bahwa tapanya sudah selesai. dan katakan mulai sekarang dia harus, mengikutimu karna dia akan kuserahkan padamu.

apakah guru tahu? kemana saya akan pergi.. sang guru hanya tersenyum. memandang muridnya, assalamualaikum lalu menghilang, Wa'alaikumussalam guru.

zaffarpun bangkit dari duduknya dan keluar, ia pergi menemui kakanya kak. sepertinya sudah saatnya aku pergi.. dan masih ada sedikit urusan yang harus aku kerjakan.. baiklah, kau ini selalu saja jadi orang super sibuk.

baiklah, paling tidak makanlah hidangan yang sudah kusediakan ini.. zaffar tersenyum kak, kau ini masih saja menganggapku seperti anak kecil, yang suka makan. cemberut zaffar, ahahahahahhh adikku sudah besar rupanya, tapi bagiku, kau tetaplah adik kecilku dimataku. kau tidak pernah berubah, tetap masih kecil ujar zarrun,

terserah kakak saja.

kak aku berangkat terimakasih, zaffar memeluk kakak kesayangannya, jangan sungkan adikku, datanglah kapanpun kau ingin. kerajaan ini selalu terbuka untukmu.

zaffar tersenyum, baik kak.

yamun datanglah...., tetiba muncul suara angin kencang bwuussssss... wussssshh.. angi beliung berhenti, tepat didepan zaffar.

assalamualaikum baginda! waalaikumussalam, yamun pergi ke utara sekarang.

siap baginda,

dasar adikku dia semakin membanggakan saja.