Setelah target kembali dipasang, pria itu langsung diminta untuk menunjukkan kemampuannya yang sebenarnya. Tidak tanggung-tanggung, ketika pria itu bergerak dan menggunakan sebuah sihir dasar, bukan Magic Missile atau pun Fireball, namun mana yang muncul di tangannya berubah menjadi tanah dan menggumpal hingga mengeras bagaikan sebuah batu.
"Earth Bullet!!!" Pria itu berteriak dengan keras lalu tanah yang berbentuk seperti peluru itu melesat dengan cepat dari tangannya dan mengarah ke target.
Sebuah sihir yang terbilang kuat dan tidak kalah dari Fireball milik Cody. Daya hancur yang ada pada sihir tidak kalah dari sihir dasar yang Cody gunakan, alhasil pelindung mana yang ada pada target menunjukkan keretakkan tertentu.
Meski tidak hancur seperti yang dilakukan oleh Cody, pria itu sudah mendapatkan perhatian dari peserta lainnya termasuk para penguji dan penilai. Mereka semua melihat bentuk tubuh pria itu lagi kekuatan sihir yang dimilikinya. Semuanya tampak sangat seimbang lagi kuat.
"Pria yang hebat dan kuat. Dia benar-benar mampu menggunakan kekuatan sebaik itu, Derek... apa kau bisa menggunakan hal yang sama sepertinya?" tanya Pino, dia sangat tertarik dengan kemampuan yang dimiliki oleh pria itu, lagi pula menggunakan sihir dasar sekuat itu pastilah membuat dia iri.
"Pino... Pino..., kau ini selalu seperti ini. Dia memang bukan seorang bangsawan, namun dia memiliki kekuatan yang bisa disandingkan dengan seseorang dari bangsawan. Dia cukup dikenal juga di kota ini, aku dengar-dengar dia sudah diminta untuk bekerja di bawah para bangsawan, namun dia tidak menerimanya. Sekarang, kau akan semakin kagum dengan tempat ini, lihat saja yang lainnya. Omong-omong dia itu Marivaldi," ujar Derek. Dia memang tidak memiliki kekuatan yang kuat namun dia memiliki pengetahuan yang lebih baik dari pada orang-orang lainnya.
"Kekuatan semacam itu pastilah besar, tidak mudah untuk memiliki kekuatan sebesar itu tanpa sebuah dukungan. Bagaimana bisa seseorang sekuat dia ada tanpa adanya sebuah dukungan yang tepat? Sulit, Derek!!! Jangan mengucapkan sesuatu hal yang membuat dia tampak sulit dihadapi," seru Pino, dia agak tidak senang dengan perkataan Derek yang memberitahu Pino tentang kekuatan Marivaldi yang kuat.
"Tidak ada yang memujinya terlalu tinggi, dia memang memiliki kekuatan seperti itu tanpa ada dukungan yang jelas. Kemampuannya sendiri sudah kau lihat kan, apa aku berkata bohong? Dia memang tangguh dan aku tidak melebih-lebihkannya," ujar Derek, agaknya dia sedikit merasa tidak nyaman dengan balasan yang Pino beri sewaktu memperhatikan bagaimana kemampuan yang Marivaldi miliki.
Beberapa saat setelah mereka berdiskusi tentang kemampuan yang dimiliki Marivaldi. Lepas itu terlihat beberapa peserta lainnya yang mulai masuk ke dalam panggung dan diuji. Ada bangsawan lainnya, namun mereka tidak memiliki kemampuan yang patut diperhatikan selayaknya kemampuan yang dimiliki Cody, para bangsawan itu hanya berada pada kisaran Marivaldi saja. Kemampuan mereka memang di atas rata-rara orang biasa namun tidak berarti mereka semua layak menyandang gelar jenius.
Beberapa bangsawan yang maju dan menunjukkan kemampuannya pun tidak bisa dipandang sebelah mata namun mereka juga tidak pantas untuk disandingkan dengan Cody. Walau mereka kuat, mereka tidak jauh berbeda dengan peserta lainnya.
Akhirnya Derek dipanggil untuk menunjukkan kemampuannya, dan di posisi ini, Pino memberinya dukungan. "Jangan gelisah, tetap tenang, dan fokus. Derek... ini bukan hal yang rumit untukmu, kau bisa melakukannya sekarang."
"Tentu, Pino. Aku akan menyelesaikan ini dengan kemampuan terbaikku, kau akan melihat kekuatanku dan jangan sampai kau terkejut karenanya. Aku naik dulu," ujar Derek pada saat dia membalas dukungan Pino.
Pino melirik sekitarnya dan tidak melihat adanya kegaduhan besar seperti yang terjadi beberapa waktu lalu, dia benar-benar tidak menduga jika para peserta lainnya akan setegang itu. Suasana terasa jauh berbeda dengan beberapa waktu laku ketika dia masuk ke dalam aula ini, awalnya riang dan penuh energi namun saat ini suasana itu menghilang dan digantikan dengan kegelisahan serta suram yang tidak bisa dipahami oleh orang biasa.
Hanya beberapa menit saja Derek di atas panggung, dia berhasi menggunakan sihir dasar untuk mengenai target dengan tepat. Kekuatannya tidak besar namun kontrolnya cukup baik sehingga dia bisa mendapatkan sesuatu yang baik pula. Dengan keberhasilan ini, dia semakin percaya diri dan siap untuk lanjut ke ujian berikutnya.
Saat Pino hendak memberikan selamat pada Derek, dia mendengar namanya dipanggil dan segera dia naik ke atas panggung dengan tenang setelah melirik Derek sekilas.
"Tenang dan fokus, jangan sampai kau melakukan kesalahan seperti peserta lainnya. Jangan mengacaukan semuanya... kau bisa memulainya," ujar sang penguji, dia memperingatkan Pino karena dia merasa tidak nyaman dengan kegagalan-kegagalan yang ada di peserta lainnya hanya karena mereka terlalu gugup dan gelisah.
Menganggukkan kepalanya seraya melirik sekilas sang penguji, Pino tidak merasaka adanya niatan buruk dari pria itu sehingga dia tersenyum ramah sembari membalasnya. "Terima kasih, aku tahu apa yang harus aku lakukan, apa sekarang aku bisa melakukannya?"
Begitu mendapatkan izin, dia langsung mengeluarkan Magic Missile dan melemparkannya lalu berbalik turun meninggalkan panggung di saat tembakan sihirnya masih berada di tengah-tengah jalur.
Saat melihat Pino yang meninggalkan posisinya, sang penguji menegurnya denga suara yang cukup keras, "Mau kemana kau? Jangan meninggalkan posisimu atau kau akan didiskualifikasi."
"Kau akan mengetahuinya, pak. Aku sudah menyelesaikannya jadi aku turun dan bergegas masuk ke tempat berikutnya," ujar Pino dengan penuh percaya diri. Tidak ada kesombongan yang ia tampilkan hanya sebuah fakta semata. Dia menembakkan sebuah sihir sebanyak lima kali dalam satu waktu dan langsung turun tanpa melihatnya.
Dia sudah tahu hasilnya sehingga dia tidak perlu melihatnya lagi, bagaimanapun dia sangat mengerti kemampuannya, dan dia juga mengetahui kemampuannya bukanlah sebuah kemampuan biasa.
Saat sang penguji hendak menegurnya lagi, dia mendengar sebuah suara ledakan yang cukup besar dan suara itu berasal dari tempat target yang berupa orang-orangan itu. Ketika dia melihat kondisi dari target, dia menggelengkan kepalanya dan menatap Pino yang turun dari panggung sembari mendecapkan lidahnya.
Tidak hanya dia seorang yang merasakan ketidak percayaan dari peristiwa itu, namun Cody, peserta lainnya, bahkan para penilai pun dibuat kagum olehnya. Kepercayaan diri yang begitu tinggi serta ketenangan yang tepat membuat Pino menjadi pusat perhatian hanya dengan satu gerakan dan membuat semua penampilan sebelumnya layaknya hidangan pembuka semata.
"Pino, kuat sekali sihirmu!!! Tidak hanya tepat dan akurat namun memiliki daya ledak yang tidak kalah dari Cody, sungguh mengerikan sekali kau ini. Apa kau masih menyembunyikan sesuatu?" tanya Derek begitu Pino berada di depannya.
Menggelengkan kepala tentunya, bagaimana dia bisa memberitahu Derek tentang seluruh kemampuannya. Dia hanya melakukan apa yang sudah dia perhitungkan, hasilnya pun sama seperti yang dia pikirkan, sehingga dia tidak terlalu terkejut dengan pertanyaan yang muncul.
"Sama sekali tidak, aku hanya mengandalkan ketenangan dan fokus saja," balas Pino.
Beberapa saat setelah kekaguman darinpara peserta menghilang, mereka yang lolos segera dipanggil maju ke depan untuk melakukan tes utamanya.