"Buku yang aneh, dengan adanya lubang-lubang ini aku bisa mengatakan jika setiap lubang menjadi wadah untuk elemen dalam sihir? Jika iya, maka ini sangat hebat," ujar Pino, dia melihat bentuk buku itu dan merasa jika buku tersebut lebih mirip seperti Grimoire hanya saja ada lubang-lubang tertentu di bagian depannya dengan warna hitam pekat dan ornamen-ornamen lain.
"Sekarang, apa yang harus aku lakukan? Buku ini sangat kuat, seluruh aliran mana masuk ke dalam buku ini dan juga buku ini yang menjadi pusat dari seluruh peredaran mana di dalam tubuhku. Aku memang tidak mengerti tentang sihir, aku harus mempelajarinya dengan baik nanti," seru Pino ketika dia keluar dari ruangannya.
Pada saat dia keluar dari ruangannya, dia melihat Balam yang tertunduk, baru kali itu dia melihat Balam berada dalam kondisi yang begitu menyedihkan. Tidak pernah dia melihat Balam dalam keadaan yang begitu menyedihkan selama dia hidup.
"Ayah, apa yang terjadi padamu?" tanya Pino, dia tampak khawatir dan itu terlihat sangat jelas di raut wajahnya.
Mendengar suara Pino yang khawatir, Balam mengangkat kepalanya dan melihat Pino tengah menatap dirinya dengan tatapan mata yang risau dan khawatir. Dia senang sekaligus tak berdaya saat melihat wajah Pino yang terlihat sangat khawatir itu, segera dia menghapus tanda-tanda kesedihan di wajahnya dan tersenyum.
"Kau sudah baikan, Nak? Apa yang kau rasakan ketika menemukan aliran mana di dalam tubuhmu, juga dengan inti sihirmu yang sudah terbangkitkan itu?" tanya Balam, dia benar-benar khawatir pada Pino meskipun dia sudah melihat Pino yang baik-baik saja, meski begitu dia masih perlu memastikan kondisinya lagi.
"Ya, Ayah. Aku baik-baik saja, buku yang aku rasakan itu sangat kuat sampai-sampai menyerap seluruh manaku. Selain itu aku juga merasakan jika buku ini mampu digunakan untuk banyak hal, tapi aku belum tahu apa itu," balas Pino. Dia memberitahu apa yang dia rasakan dari tubuhnya.
"Ya, apa yang kau rasakan itu hal yang baik, Pino. Buku itu merupakan inti sihirmu dan tidak sembarang orang bisa memilikinya, sampai saat ini hanya ada beberapa orang yang diketahui memilikinya, dan buku macam itu disebut sebagai Grimoire," ujar Poorstag, dia mendengarkan apa yang dikatakan Pino dan itu sedikit menarik perhatiannya.
"Grimoire? Apa itu? Aku tidak pernah mendengarnya, apa itu inti sihir yang aku miliki, Paman? Hanya sedikit orang yang memilikinya, bagaimana itu bisa terjadi?" tanya Pino, dia benar-benar bingung dengan apa yang dia dengar dari Poorstag, apalagi dia sama sekali tidak pernah mempelajari sihir dan baru-baru ini dia merasakan apa itu mana dan sihir.
"Tentu saja kau tidak mengetahuinya, biasanya orang-orang hanya memiliki inti sihir biasa, namun orang yang memiliki inti sihir berupa Grimoire sangatlah sedikit bahkan... aku tidak bisa mengatakannya, kau harus menemukannya sendiri. Kau tidak bisa masuk ke Akademi Coasthaven dengan dirimu saat ini, aku akan mengajarimu dasar-dasarnya sebelum melepasmu ke sana," ujar Poorstag, dia melihat Pino yang bingung dengan apa yang dialami pun merasa tidak bisa melepasnya begitu saja atau dia akan mengalami hal yang tidak menyenangkan.
"Apa kau akan mengajarinya? Kumohon jangan bercanda, Poorstag. Kau merupakan penyihir menengah, apa itu tidak menyita waktumu yang berharga untuk mengajari anakku? Apa memasukkannya ke Akademi Coasthaven itu tindakan yang salah?" tanya Balam, dia terkejut dengan apa yang dikatakan oleh Poorstag sehingga dia menanyakannya.
"Tentu saja, kenapa tidak? Anakmu itu memiliki potensi yang besar, dan mengajarinya akan memberiku kesenangan tersendiri. Menjadi guru dari seseorang yang berbakat merupakan sebuah kehormatan tersendiri, dan aku bisa melakukannya dengan anak dari sahabatku, bagaimana aku tidak menerimanya coba?" Poorstag tidak bercanda dan dia segera menerimanya tanpa pikir dua kali.
Selepas itu, Poorstag membawa Pino ke ruangannya dan mulai melihat tubuh Pino untuk mengetahui bagaimana aliran mana di dalam tubuhnya. Dia cukup penasaran dengan aliran mana yang ada di dalam tubuh Pino setelah dia melihatnya sekilas, memang beberapa waktu lalu dia sudah memeriksanya, namun ada perkembangan tersendiri di dalam tubuh Pino setelah beberapa saat lalu.
Poorstag memegang punggung Pino dan itu tepat di belakang dada serta inti sihirnya. Dia memegangnya cukup lama lalu menggunakan sedikit mana-nya untuk melihat bagaimana aliran mana di tubuh Pino, butuh beberapa detik saja untuk dia melihat bagaimana aliran mana yang ada di dalam tubuh Pino.
"Aliran mana-nya sangat kuat, dan semua bermuara pada inti sihirnya. Kecepatan geraknya, juga kelancarannya, semua ini... dia bisa saja menjadi penyihir pemula dengan cepat, gerbang-gerbang itu tidak akan memengaruhinya terlalu banyak. Inti sihirnya... Grimoire... ini berbeda, aku tidak bisa melihatnya lagi," gumam Poorstag ketika dia merasakan aliran mana Pino yang sangat lancar.
Aliran mana di tubuh Pino seperti aliran darah yang beredar di seluruh tubuhnya dengan sangat cepat dan inti sihirnya mirip seperti jantung yang mana itu merupakan pusat dari aliran mana-nya. Tidak ada kemacetan sedikit pun di jalur yang ada di dalam tubuh Pino sama seperti penyihir awal puncak, dimana berada pada peringkat 3.
"Bakatnya... potensinya... sungguh di luar batas wajar. Gerbang Kekosongan, Gerbang Kehidupan, Gerbang Benih, dan Gerbang Akar, dia sama sekali tidak akan mendapat hambatan untuk membuka itu semua. Ini sangat mengerikan, dia berpotensi untuk menjadi penyihir menengah dalam waktu yang singkat. Bakat dan potensi yang mengerikan, aku harus mengajarinya dengan sungguh-sungguh agar bakatnya benar-benar mekar dengan baik," gumam Poorstag kembali, dia benar-benar terkejut setelah merasakan aliran mana dan mencoba untuk merasakan inti sihir Pino kembali.
Mau berapa kalipun dia mencoba untuk melihat kembali inti sihir Pino, dia selau tertolak. Saat ini ada kabut yang menutupi inti sihir Pino yang perlahan berubah menjadi sebuah kotak yang melindunginya. Perlindungan macam ini hanya bisa dimiliki oleh para penyihir awal puncak atau peringkat 3.
"Paman, apa ada yang salah dengan tubuhku? Mengapa Paman lama sekali memeriksanya?" tanya Pino yang heran dengan lamanya Poorstag memeriksa aliran mana-nya.
"Tidak ada, semuanya baik-baik saja. Kau hanya butuh istirahat selama beberapa hari sebelum aku mulai mengajari mengendalikan mana dan mengajarimu tentang sihir. Selama waktu istirahatmu itu, gunakan waktumu untuk membaca dan mempelajari sihir dari buku," jawab Poorstag, memang aliran mana Pino stabil dan lancar, namun Poorstag merasa jika Pino membutuhkan waktu untuk rehat agar kondisinya pulih sepenuhnya.
"Baik, Paman. Apa ini semua sudah cukup? Aku akan mengikuti saranmu, Paman." Pino melihat Poorstag yang menatapnya cukup tajam serta terlihat seperti memindai dirinya.
Dia segera meninggalkan ruangan tersebut dan bergegas menemui Balam yang menunggunya. Pino ingin mengetahui apa yang tengah terjadi, karena dia melihat Balam berada dalam kondisi buruk dan tampak tidak baik.
Pino duduk di depan Balam dan memperhatikannya, dia memeriksa kondisi Balam dan tidak menemukan ada yang berbeda namun dia bisa merasakan adanya kesedihan yang mendalam dari raut wajah yang Balam tunjukkan.