Setelah 12 jam lamanya, Pino akhirnya membuka matanya, dia tampak sangat kelelahan dan langsung merebahkan diri. Meski dia terlihat sangat kelelahan, tampak ada yang berbeda dari dirinya dan itu tidak hanya sebuah perbedaan kecil saja, namun perbedaan itu cukuplah besar. Dia tampak jauh lebih kuat dan dia mengeluarkan aura yang tidak sama seperti sebelumnya.
"Kekuatannya makin bertambah dan dia berhasil menembus Gerbang Kehidupan. Bakatnya benar-benar mengerikan, hanya dengan beberapa kata saja, dia bisa mengerti apa yang aku maksud dan menyerapnya dengan hebat lagi dia juga langsung mengaplikasikannya," ujar Poorstag, melihat bagaimana mana di sekitar Pino bertambah membuat dia tahu jika Pino sudah melewati Gerbang Kehidupan dan Pino berhasil menjadi seorang penyihir peringkat 1.
Selepas memperhatikan apa yang terjadi pada Pino, dia mendekatinya dan memeriksa kondisi Pino. 12 jam lamanya Pino berada dalam posisi yang sama, dan itu bukanlah waktu yang sebentar, dari waktu yang dibutuhkan saja Poorstag bisa mengerti seberapa besar permintaan inti sihir Pino akan mana yang diperlukan.
"Dia baik-baik saja, aliran mana-nya juga stabil. Dia tidak hanya menembusnya saja namun dia menyerap dan mengambil Mana Alam dalam jumlah yang banyak. Sangat menjanjikan, namun penuh akan risiko, sekarang dia harus beristirahat penuh sebelum mulai mempelajari sihir," ujar Poorstag, dia yang memeriksa keadaan Pino pun tidak manganjurkan Pino untuk langsung belajar sihir.
Selepas itu, Poorstag kembali ke perpustakaannya dan mempelajari fenomena yang terjadi pada Pino. Dia sama sekali baru melihat kejadian ini untuk pertama kali, biasanya membuka Gerbang Kehidupan membutuhkan waktu yang sebentar hanya beberapa jam saja, namun Pino hampir setengah hari hanya untuk membukanya dan ini cukup membuatnya bingung.
Meski membutuhkan waktu yang lama, Poorstag melihat jika Pino memiliki mana yang jauh lebih besar daripada kebanyakan penyihir peringkat 1 lainnya. Tentunya, hal ini merupakan sebuah hal yang baik, dia sama sekali tidak menyangka jika dia akan menemui hal sebaik ini sepanjang hidupnya. Bisa melihat secara langsung bagaimana Pino menerobos penghalang dan membuka Gerbang Kehidupan menjadi satu hal yang indah untuknya.
Setelah istirahat selama satu hari penuh, Pino mulai merasakan perubahan aliran mana di dalam tubuhnya dan dia merasa bisa menggunakan sebuah sihir. Ketika dia mengikuti aliran mana yang ada di dalam tubuhnya, dia merasa jika ada sesuatu yang tertulis di dalam Grimoire-nya, saat melihat tulisan itu, dia segera mengerti jika itu adalah sihir yang bisa ia gunakan.
"Hand of Power? Sihir jarak dekat? Aku harus mengalirkan mana-ku ke dalam tangan lalu itu akan membuat pukulanku jauh lebih kuat dari sebelumnya? Ini sihir jarak dekat? Apa sihir seperti ini benar-benar ada?" tanya Pino yang bingung dengan apa yang dilihatnya di dalam Grimoire yang memberikan sebuah tulisan berupa sihir tingkat 1.
Dia bingung karena dia sama sekali tidak mengerti dengan sihir yang baru saja ia dapatkan dari Grimoire-nya. Hand of Power? Sebuah sihir tingkat 1 yang hanya bisa digunakan dalam jarak dekat yang mana ini menunjukkan jika sihir ini bertipe fisik. Dia memang tahu beberapa sihir bertipe seperti ini dari apa yang Balam katakan, namun dia sama sekali tidak menyangka jika dia akan mendapatkan sihir macam ini.
"Aku mengalirkan mana ke tangan dan itu akan menambah daya serangku. Sekarang aku harus bertanya pada Paman tentang hal ini. Jika aku bisa menguasainya, paling tidak aku bisa sedikit mengerti tentang sihir," gumam Pino, dia segera bangkit dan pergi ke perpustakaan untuk menemui Poorstag. Ada berbagai pertanyaan yang perlu dia tanyakan dan itu terkait tentang sihir yang dia miliki ini.
Bagaimana dia bisa mendapatkan sihir bertipe fisik ini, apakah semua itu tergantung dengan cara mereka berlatih atau secara acak mereka mendapatkannya? Apa yang dia ketahui ialah sihir bisa dipelajari, lalu mengapa dia bisa mendapatkan sebuah sihir semacam ini? Peristiwa ini benar-benar membuat dia bingung, dia sama sekali tidak tahu apa yang terjadi dengan keadaan ini.
Ketika Pino sampai di perpustakaan, dia melihat banyak sekali buku yang tertata rapi di beberapa lemari dan tidak hanya itu saja, namun dia merasakan adanya mana yang cukup pekat di dalam perpustakaan tersebut. Pino yang baru mengerti cara merasakan mana pun terdiam, dia tidak tahu bagaimana bisa sebuah tempat memiliki aliran mana yang begitu pekat.
"Apa-apaan dengan tempat ini, mana yang ada di sini jauh lebih kuat dan pekat dari pada tempat lainnya. Apa mungkin ada sesuatu yang Paman gunakan sampai bisa memiliki tempat sebagus ini?" tanya Pino ketika dia masuk ke dalam perpustakaan, dia tidak menduga akan adanya tempt semacam ini, dan dia juga melihat Poorstag dalam keadaan seperti dirinya, duduk bersila untuk merasakan aliran mana.
Melihat bagaimana keadaan di dalam perpustakaan, Pino merasa ingin masuk ke dalam posisi itu lagi dan melakukan meditasi seperti sebelumnya. Entah karena apa perasaan itu semakin kuat ketika melihat Poorstag yang berada di posisi yang sama. Dia sama sekali tidak merasakan apapun dari Poorstag namun dia tahu jika apa yang dilakukan Poorstag sangatlah tidak mudah untuk dilakukan.
Pino tidak ingin mengganggu Poorstag alhasil dia hanya duduk di sebuah kursi sambil menunggu Poorstag. Sembari menunggunya dia mengambil salah satu buku yang ada dan membacanya, buku itu berisikan informasi tentang sebuah kerajaan yang hancur karena serangan gerombolan monster.
Dia membacanya dengan sangat serius, memperhatikan setiap detailnya. Apa yang dia dapatkan dari membaca buku itu sangat membuat dirinya senang, dia benar-benar mendapatkan tujuan yang tepat mengapa dia ingin mempelajari sihir, dia sama sekali tidak menginginkan hal lain selain dari menghancurkan banyak monster. Dari apa yang telah dia lewati selama ini, dia merasa monster harus dimusnahkan agar dunia menjadi lebih baik.
Akan tetapi tanpa sepengetahuan Pino ada makhluk yang jauh lebih menyeramkan dari monster yang mana nanti dia akan menemuinya ketika dia sudah benar-benar masuk ke dalam dunia. Dengan begitu, apa yang dipikirkan Pino saat ini hanyalah sebuah anak-anak saja. Dia yang belum pernah melihat kenyataan tidak akan tahu akan adanya makhluk yang jauh lebih menakutkan dari monster.
"Anak ini... dia melakukannya lagi. Bukannya aku sudah memperingatkanmu untuk tidak melakukan meditasi ini? Kau memang menjadi penyihir pemula namun kau belum memiliki pondasi yang bagus, bagaimana kau memilih melakukan ini?" Poorstag heran dengan apa yang dia lihat begitu dia membuka matanya. Dia melihat Pino yang mengambil posisi meditasi dan juga ada sebuah buku di sampingnya.
Meski dia heran, dia tidak melarang apa yang Pino lakukan, hanya saja dia menyayagkannya karena tindakannya itu bisa berakibat buruk. "Aku harus mengajarimu semua dasar yang harus kau miliki."