Poorstag membuka baju Pino, lantas dia meletakkan tangannya ke punggung Pino. Tidak ada sesuatu yang terjadi, semua tampak normal awalnya, hanya ada peningkatan mana di sekitar mereka terutama di sekeliling Poorstag. Mana itu semakin kuat seiring dengan adanya perubahan di punggung dan dada Pino, Awalnya tidak apa-apa namun semua berubah ketika Poorstag meningkatkan mananya saat memegang punggung Pino, tepat ke arah arah sihirnya.
Semua terlalu tiba-tiba dan mengejutkan setiap orang yang ada di tempat itu, tidak ada yang mengantisipasi akan datangnya ledakan mana dari tubuh Pino, ledakan itu tepat di dadanya. Hanya mereka yang berada di ruangan itu yang bisa merasakan ledakan mana tersebut, karena Miskinstag sudah menghalangi mana sehingga tidak akan ada kejadian yang terjadi di tengah-tengah yang terjadi tepat tersebut.
"Arrggh !!!"
Pino berteriak dengan keras, dia merasakan rasa sakit yang luar biasa besar di dadanya ketika proses pembukaan segel tengah berlangsung.
Dia tidak tahu bagaimana cara mendeskripsikan rasa sakit ini, dadanya seperti tengah dibelah dengan pelan-pelan. Rasa sakit itu terlampau mengerikan untuk dirasakan, dia hanya bisa berteriak tanpa bisa mengucapkan kata-kata yang jelas. Pino terus berteriak dengan gila saat proses pembukaan jalan tengah berlangsung, rasa sakit itu semakin menjadi-jadi dan tidak dapat dicapai oleh orang biasa, jika Pino tidak melalui pelatihan neraka yang diberilkan oleh Balam, dia pasti sudah mati saat pembukaan pertama.
Segel itu terdiri dari tiga pintu dan proses yang tengah berlangsung ini memasuki pembukaan ketika yang rasa sakitnya seperti di tusuk jarum sekaligu dipotong anggota badannya, semua rasa sakit dari hal itu tumpang tindih dan terjadi setiap detiknya. Pino yang awalnya masih bisa berteriak pada pembukaan pertama dan kedua berubah menjadi saat dia masuk ke pembukaan pembukaan ketiga. Dia tidak bisa merasakan apa-apa lagi, seluruh tubuh mati rasa karena rasa sakit itu sudah melebihi nalar.
"Nak, bertahanlah ... ini semua keinginanmu bukan? Jangan kalah, tetaplah berjuang dan bernafas, Nak. Tahan semua rasa sakit itu, kapan ini akan selesai? Seharusnya aku tidak membawamu kemari, sial !!! sial !!! sial !! Keputusan yang bodoh membawamu kemari. Bertahanlah, Nak !!! Huft ... kau bisa melewati semua ini dan membangkitkan inti sihirmu, jadi bertahanlah ... "seru Balam, dia mencoba untuk tenang, namun terus berusaha untuk tennang lebih lanjut dia gelisah dengan keadaan Pino yang sangat lemah dan terlihat lemah dengan wajah yang pucat pasi seperti mayat.
Proses itu berlangsung sangat lama dan sangat menguras tenaga, mana di sekitar mereka yang semakin padat dan sulit untuk didekati.Pino dan Poorstag berada di lingkaran mana dan tenggelam di dalamnya. Dengan segel tertinggi yang bisa digunakan, Poorstag mencoba untuk membukanya kembali meski harus dilakukan secara paksa.
Dia menggunakan segel tingkat 5 yang merupakan segel sihir yang tinggi, sihir di mana sihir itu sendiri terbagi menjadi 6 tingkatan sesuai dengan tingkat penyihir itu sendiri. Kebanyakan penyihir pemula hanya bisa menggunakan sihir pada tingkat 1 dan 2, lantas penyihir menengah mampu menggunakan sihir tingkat 3 dan 4, lalu penyihir atas memiliki keunggulan yang mumpuni karena bisa memaksimalkan kekuatannya dengan menggunakan sihir tingkat 5, dan yang terakhir Sage, dia mampu menggunakan semua sihir dan menciptakan sihir.
Poorstag menggunakan sihir Sanctimony of The Nether untuk menyegel inti sihir dari Pino. Segel ini merupakan segel yang telah ia pelajari selama bertahun-tahun dan bukan segel yang dapat dipelajari sembarang penyihir. Membutuhkan banyak mana untuk menggunakan segel ini dan dia menghabiskan hampir seluruh mana-nya pada saat menyegel inti sihir Pino, dan kini dia membukanya kembali.
Membuka segel ini harusnya sedikit lebih mudah, namun tingkat mana yang dibutuhkan dan dimiliki oleh Pino sangatlah besar sehingga mana-nya ikut terhisap ketika proses pembukaan tengah berlangsung. Beberapa jam kemudian, setelah melalui proses yang cukup panjang, inti sihir Pino bangkit dan menyerap mana di sekitarnya. Penyerapan itu berlangsung sangat cepat, tidak seperti pada saat dia kecil, kini Pino memiliki tubuh yang lebih pas untuk membangkitkan inti sihir ini sehingga dia bisa memanggil dengan sangat baik.
Poorstag terjatuh dan duduk tak berdaya setelah membuka kembali segelnya dan membantu Pino membangkitkan kembali ke sihirnya. Seluruh mana-nya terkuras habis yang mana itu sangat fatal untuk penyihir menengah seperti dirinya. Meski begitu, dia cukup puas dengan apa yang dia perbuat ini. Dia mampu menggunakan Sanctimony of The Nether dengan maksimal meski harus menghabiskan seluruh mana-nya dan membuat dirinya menjadi lemah untuk sementara waktu.
Poorstag melihat Pino tak sadarkan diri dengan tubuh yang penuh akan keringat dan ada darah yang keluar dari mulut Pino. Ketika melihat tubuh Pino terutama di dadanya, Poorstag melihat munculnya sebuah tato berbentuk buku di tempat itu, bentuk tato yang muncul di dada Pino merupakan sebuah manifestasi dari inti sihir yang dia miliki, sama seperti yang dimiliki oleh orang lainnya. Poorstag mengamati tato yang muncul di dadanya Pino.
"Tato yang sangat berbeda dari yang dimiliki orang lain, kenapa ada tujuh lingkaran tertentu pada tato buku ini? Inti sihir ini sangatlah langka, aku hanya pernah mendengar beberapa orang saja yang memiliki inti sihir ini, dan mereka memiliki masa depan yang mengerikan. Beberapa dari mereka bisa menggunakan atribut lainnya, mungkinkah anak ini bisa menggunakannya juga?" seru Poorstag ketika dia memperhatikan perubahan pada tubuh Pino dan mengingatkannya pada beberapa orang.
Balam segera menghampiri Pino yang tidak sadarkan diri, dia segera memeluk Pino yang tidak sadar. Balam mendekap Pino dengan kuat, dia merasa sedang memeluk orang yang paling berharga dan dia tidak ingin kehilangan orang yang ia sayangi lagi, sehingga dia memeluk Pino dengan sangat kuat dan erat.
"Poorstag, apa Anakku ini baik-baik saja? Kenapa dia dingin? Wajahnya juga lebih pucat dari sebelumnya, sial!!! Apa dia baik-baik saja, mengapa dia tidak sadarkan diri dan selemah ini?" tanya Balam dengan khawatir, dia sangat gelisah ketika mendekap Pino dengan sangat erat.
"Tenang saja, Balam. Dia baik-baik saja, ini hanya reaksi dari pembukaan segel itu saja, beruntung kau melatihnya dengan sangat baik, jika tidak dia pasti mati setelah segel terbuka karena inti sihirnya menghisap mana lebih dari yang bisa diterima orang biasa," balas Poorstag, dia tidak terkejut dengan keadaan Pino, namun dia lebih kaget dengan kejadian ini karena penghalang mana yang dia buat retak dan hampir hancur akibat dari kejadian ini.
Mereka berdua duduk dan menanti Pino siuman, mereka membawa Pino ke sebuah kamar dan merebahkannya di ranjang. Lantas mereka berdua duduk bersama dan saling berbincang bersama membahas perkembangan dari Kota Morshore serta perkembangan dari Akademi Coasthaven.