Chereads / The Emperor of Magic (IND) / Chapter 11 - A. Poorstag Bertindak

Chapter 11 - A. Poorstag Bertindak

Kejadian itu mengguncang desa, Poorstag tidak menduga dampak dari kebangkitan inti sihir Pino akan sedemikian besar hingga mengguncang desa. Pada saat inti sihir Pino bangkit, mana di sekitarnya menjadi kacau dan tertarik masuk ke dalam jiwa Pino sehingga Gerbang Kekosongan terbuka, dan inti sihir keluar dari gerbang itu sendiri, dan menjadi manifestasi dari kekuatan yang dimiliki oleh sang pengguna.

Inti sihir dapat ditentukan melalui keturunan atau juga secara acak, orang-orang yang memiliki inti sihir berasal dari keturunan merupakan keluarga bangsawa, sedangkan keluarga biasa kebanyakan memiliki inti sihir yang tidak tentu. Pino sendiri berasal dari rakyat biasa, ayahnya hanya seorang pejuang biasa dengan inti sihir berupa pedang yang terbilang cukup umum.

Bagaimana bisa sebuah kebangkitan inti sihir mampu mengguncang desa dan mengacaukan mana alam, itu bisa saja terjadi karena sang pembangkit memiliki mana yang berlebihan, karena membuka gerbang berarti menarik masuk mana alam. Saat kejadian itu terjadi, monster-monster yang mendiami sekitar desa menunjukkan perubahan, bahkan monster yang berada dalam radius 1-3 km dari desa menunjukkan perubahan, mereka keluar dari persembunyian dan tertarik dengan kekacauan mana sehingga mereka mengikuti aliran mana yang tertarik.

Tentu saja ada monster peringkat tinggi di antara monster yang bersembunyi ini, mereka bergerak serempak menuju Desa Lochwind, sebuah desa yang lokasi cukup dekat dengan Kota Morshore, lebih tepatnya, desa ini merupakan perbatasan daerah timur Kota Morshore.

Pino duduk bersila, muncul cahaya tak berwarna di dalam dadanya, berbentuk lingkaran seperti black hole. Lubang itu menyerap mana di sekitar, menyerap hingga Gerbang kekosongan terbuka. Balam sangat khawatir begitu melihat keadaan Pino yang kacau, pakaiannya basah oleh keringat, dan wajahnya lebih pucat dari biasanya, saking khawatirnya Balam, ia sampai mengelap keringat di dahi Pino.

Dengan senyuman misterius Poorstag melihat Pino yang berusaha membangkitkan inti sihirnya, namun senyuman itu hilang dengan cepat setelah ia mendeteksi adanya pergerakan masal dari luar desa. Ia menggunakan sihir pendeteksi dasar yang mampu memberitahu kehidupan dalam radius yang cukup, apalagi dia adalah penyihir menengah, sihir dasar ini menjadi sangat berguna di tangannya, dia menggunakan sihir bernama Detect of Life.

Pada waktu tersebut, dia tidak memperingatkan Balam yang menjaga anaknya, dia meninggalkan mereka untuk mencegah gangguan dari para monster, dia berani meninggalkan Pino yang tengah membangkitkan inti sihirnya karena dia tahu jika Pino akan berhasil. Hanya saja jika ada gangguan dari luar pembentukan inti sihir tidak akan berhasil bahkan bisa merenggut nyawa sang pembangkit, sehingga dia keluar untuk mencegah gangguan.

"Balam... kamu sudah banyak berubah. Jika saja kamu masih seperti dulu, tidak bisa kubayangkan kamu akan melakukan hal ini, tampaknya menikahinya merupakan keputusan yang paling tepat untukmu. Namun, dia bukan orang yang mudah, kamu sendiri kesulitan dengan kepribadiannya, apalagi saat dia sudah memutuskan suatu hal," gumam Poorstag, dia meninggalkan rumah Balam yang jauh dari kata mewah itu.

Poorstag tidak terkejut ketika melihat rumah Balam yang jauh dari kata mewah, bahkan tergolong sederhana, sama seperti rumah penduduk biasa. Rumah bergaya eropa pada abad pertengahan, Poorstag malah akan terkejut jika Balam menghuni rumah mewah nan megah seperti mansion ataupun kastil seperti para bangsawan.

Padahal dengan kekayaan yang Balam miliki, dia bisa hidup di tempat seperti itu, juga sang istri yang tak kalah berada dari Balam. Poorstag tahu alasan Balam melakukan hal ini, dia hanya mengikuti permintaan istrinya, mereka menyimpan seluruh kekayaan dalam sebuah lembaga keuangan bernama Goldenroses.

Lembaga keuangan itu sendiri ada dimana-mana, dan ada di setiap kota-kota besar, mereka tidak memiliki ikatan dengan satu pun kerajaan, mereka adalah organisasi independen. Poorstag sedikit teringat akan perkataan Balam ketika mereka berpetualang bersama, di mana mereka baru saja mengalahkan sekelompok Orc, mereka duduk di dekat sebuah pohon besar, rindang, dan tinggi menjulang ke langit.

Poorstag tak akan bisa melupakan percakapan itu, di mana Balam berkata, "Aku tidak terlalu ingin hidup kaya... sederhana saja sudah cukup untukku. Hampir seluruh kekayaanku aku simpan di Goldenroses, sudah cukup untukku hidup dengan pedang ini... kekayaan itu ingin aku berikan pada anakku kelak, tentunya kehidupan sederhana yang bahagia menjadi impianku. Aku cukup beruntung bisa memilikinya, meskipun dia berasal dari keluarga terpandang... dia tak menuntutku macam-macam, dan mau menerima kehidupanku yang sederhana,"

Tentu saja apa yang ia dengar itu memberikan cahaya baru, ia sering melihat beberapa pejuang yang sering hidup dalam kemewahan yang tidak salah, hanya itu sudah menjadi hal lumrah dan tidak menarik perhatiannya, berbeda dengan Balam yang menunjukkan kesederhanaannya. Dari percakapannya itulah ia menjadi semakin dekat dengan Balam dan menjadi sahabatnya.

Dengan situasi yang berubah cepat, Poorstag tidak bisa tinggal diam, dia memperhatikan kalau monster-monster yang datang dari utara bergerak dengan kecepatan yang luar biasa tinggi, jumlah mereka sangatlah banyak. Poorstag yang berada di luar desa segera membentuk sebuah dinding, dengan sihir Earth Wall, ia membangun dinding penghalang untuk mencegah para monster masuk ke desa, tapi langkah yang ia gunakan membuat warga desa menjadi marah.

Setiap orang yang tinggal di Desa Lochwind keluar dari rumahnya dan membawa benda apapun yang dapat mereka gunakan untuk bertahan ataupun menyerang. Penduduk muncul satu per satu, mereka keluar dari rumah dan melihat ada seorang pria tengah mengayunkan tangannya, lantas muncul beberapa dinding tanah, dan dua golem besar yang berada di depan pria tersebut.

"Siapa dia? Apa sih yang dilakukan pria itu? Mengapa dia menggunakan sihir yang begitu besar dan menutupi seluruh desa?" ucap seorang pria yang berada di barisan paling depan dari warga yang lainnya, lantas dibalas oleh orang lain.

"Iya... sial, jangan-jangan dia ingin mengubur kita semua. Bersiaplah, kita akan bertarung... tidak peduli apa, meski kita harus mati, kita akan melawan daripada kita mati tanpa melakukan apa-apa," balas pria di belakangnya.

Poorstag tidak melakukan apa-apa pada para penduduk, dia tidak memedulikan para penduduk yang mengangkat senjata padanya. Poorstag hanya fokus pada massa yang akan datang ke arahnya, setelah mengaktifkan golem, Poorstag melantunkan mantra singkat, lantas sebuah rintangan dari tanah bermunculan di jalan yang mengarah ke desa, rintangan-rintangan itu seperti duri.

Poorstag ialah penyihir menengah yang memiliki inti sihir berupa kubus, ia memiliki elemen tanah dan itu berupa elemen utamanya. Selain elemen tanah, ia juga mempelajari elemen lainnya, ia menghabiskan banyak waktu untuk mempelajari elemen lain dan dari elemen baru inilah dia dapat menjadi penyihir menengah.

Setelah itu ia merasakan adanya perubahan mana dari rumah Balam, ia ingin meninggalkan tempatnya dan melihat Pino, namun dia tidak bergerak karena para monster semakin dekat. Ia tetap di tempatnya, matanya menatap tajam ke rintangan-rintangan berbentuk duri yang ia buat, dan dari tempat tersebut ia melihat ada beberapa bayangan monster berbentuk babi hutan.