Pino berdiri diam di hadapan para Goblin, dia melihat setiap Goblin yang menatapnya dengan tatapan membunuh, Hob Goblin yang memiliki kekuatan paling besar terlihat tenang, Pino yang melihat ketenangan dari Hob Goblin merasa ada yang janggal, karena Goblin yang berada di dekat Hob Goblin memandangnya dengan tatapan mata yang sengit serta berniat membunuhnya.
Hob Goblin yang tinggi dan besar itu membawa senjata berupa pedang besar, selain itu dia juga memiliki baju besi yang jauh lebih baik daripada Goblin lainnya. Penampilannya sangat mengintimidasi, besar dan berperawakan seperti seorang binaragawan, ketika dia berdiri dan menatap Pino, Goblin di sekitarnya tidak dapat melakukan apa pun, mereka hanya diam sambil menunggu aba-aba dari Hob Goblin untuk menyerang.
"Sialan! Hob Goblin itu sudah mengincarku, jika saja tidak ada lemparan batu tadi... aku masih bisa bersembunyi sambil mencari kesempatan untuk menyerangnya, sekarang tak ada kesempatan semacam itu lagi. Dia benar-benar besar... kenapa warna kulitnya berbeda, dia tidak berwarna hijau seperti Goblin lainnya malah berwarna merah," gumam Pino, dia melihat adanya perbedaan diantara Goblin biasa dengan Hob Goblin selain perawakannya.
Hob Goblin berwarna merah itu bukanlah Hob Goblin biasa melainkan varian dari Hob Goblin, yang mana Hob Goblin berwarna merah ini memiliki kekuatan sihir berupa api, dia mampu mengendalikan api selayaknya seorang penyihir walaupun hanya mantra sederhana saja, dia bisa menggunakan Fireball yang merupakan sihir dasar para penyihir pemula.
Pino tidak bisa melepaskan pandangannya dari Hob Goblin itu meskipun dia tengah berada dalam situasi tidak pasti, di mana Goblin-Goblin itu mulai bergerak ke arah-nya. Pergerakan para Goblin jauh lebih ter struktur daripada Goblin sebelumnya. Dengan lawan yang mulai mendekatinya, Pino bersiap untuk menyerangnya namun apa yang dia dapatkan berbeda dengan harapannya.
Hob Goblin itu menyerang Pino dengan mengayunkan pedangnya lantas sebuah api yang panas dan membentuk sebuah bola melesat ke arah Pino. Menghadapi bola api yang tiba-tiba muncul, Pino melompat ke arah yang berbeda. Begitu menghindar dari bola api, Pino segera disambut dengan serangan dari para Goblin.
Terlepas dari ancaman Hob Goblin merah, Pino menghadapi musuh yang sama merepotkannya, meski sebelumnya dia menghadapi makhluk yang sama, ia dapat merasakan perbedaan tingkat kekuatan pada keduanya meski mereka hanya Goblin biasa. Menghadapi empat Goblin yang tersisa, Pino tidak menahan diri lagi, pedang dan langkah kakinya bergerak serentak.
Satu demi satu Goblin yang menyerangnya tumbang setelah menerima sabetan pedangnya, ia bergerak seperti ikan di dalam air, tak satu pun Goblin mampu menahan dan bertahan dari serangannya, mereka runtuh setelah menerima dua sampai tiga sabetan, akan tetapi, ia juga cukup kesulitan ketika mengalahkan para Goblin tersebut karena harus menghindari serangan Hob Goblin merah.
Balam memperhatikan setiap kejadian yang dialami Pino. Dia agak khawatir ketika melihat Pino menerima serangan dari Hob Goblin, dia tidak pernah mengajari Pino dasar-dasar sihir sendiri, namun ketika melihat Pino mampu menghindar dan selamat dari serangan Hob Goblin, ia merasa lega.
"Tak kusangka akan ada Hob Goblin varian di tempat semacam ini, apalagi area ini cukup dekat dengan Kota Morshore. Apa yang sebenarnya dilakukan oleh para prajurit dan penyihir mengapa mereka sampai lalai dan membiarkan Hob Goblin varian seperti ini berkeliaran bebas di sekitar kota?" gumam Balam, dia heran sekaligus kesal dengan prajurit yang bertugas di Kota Morshore.
Berani meninggalkan ancaman sebesar ini merupakan kelalaian yang tidak dapat di tolerir, bahaya yang ditimbulkan oleh Hob Goblin varian jauh lebih besar daripada Hob Goblin biasa ataupun sekelompok Goblin biasa, tingkat bahaya dari Hob Goblin varian berada ada peringkat C. Di Benua Ils ada sebuah organisasi yang akan menentukan tingkat bahaya dari setiap monster dan organisasi itu disebut sebagai Guild.
Setiap monster akan dinilai tingkat ancamannya, mereka diukur melalui tingkat kekuatan yang mereka miliki, potensi kerusakan yang dapat mereka lakukan dan ancaman-ancaman lainnya, peringkat monster itu dibagi menjadi ;
Peringkat S
Peringkat A
Peringkat B
Peringkat C
Peringkat D
Peringkat E
Sama seperti para monster yang mendapatkan peringkat dari Guild, para pejuang ataupun penyihir yang bergabung dengan Guild akan mendapatkan titel petualang dan dinilai tingkat kekuatannya sehingga mereka akan dikelompokkan sesuai dengan kekuatannya sehingga mereka bisa mendapatkan misi sesuai dengan kemampuan yang mereka miliki, peringkat dari para petualang sendiri hampir sama dengan peringkat monster kecuali satu peringkat di atas peringkat s.
Balam agak khawatir dan gelisah ketika melihat Pino yang kewalahan menghadapi Hob Goblin merah, Pino terus menghindar tanpa bisa memperpendek jarak, tidak bisa melayangkan serangan merupakan sebuah kerugian nyata, apalagi lawan yang Pino hadapi memiliki keunggulan dalam jarak serangan. Hob Goblin merah terus menggunakan Fireball , ia melayangkan sihir api itu seperti Gatling Gun, sama sekali tidak berhenti.
"Nak, seperti inilah sihir yang ingin kamu pelajari... kuat bukan? Hanya sihir sederhana saja mampu memberikan dampak sebegini besarnya, pohon hancur dan tanah menjadi kawah-kawah kecil. Serangannya dapat dikategorikan sebagai serangan dari penyihir tingkat 2, bertahanlah... kamu bisa mengalahkannya tanpa menggunakan sihir. Tetap fokus dan carilah celah yang terbuka itu," gumam Balam, dia terus memperhatikan pertempuran antara Pino dengan Hob Goblin merah.
Pino tidak bisa mendekati Hob Goblin varian, dia terus mendapatkan serangan Fireball yang membuat jarak diantara dirinya dengan Hob Goblin merah itu semakin jauh. Pino terengah-engah, dia mulai kelelahan, menghindari sihir Fireball cukup menguras tenaganya. Pino mengacungkan pedangnya dan menatap Hob Goblin merah dengan tatapan sengit.
Auranya membumbung tinggi ke langit, matanya menjadi serius, ia sedikit membungkuk, mengubah posisinya. Pino teringat perkataan Ayahnya, ia selalu mengingat kata-kata tersebut, di mana Balam pernah memperingatkan dirinya untuk memperhatikan setiap gerakan lawannya, karena celah akan terbuka begitu mereka bergerak.
Pino menghindar dan menghindar, di memperhatikan gerakan Hob Goblin merah yang terus mengayunkan tangannya ke arah Pino, dan satu tangannya lagi berada pada posisi yang matang, di mana ia dapat mengayunkan senjatanya ketika mendapatkan serangan. Selain serangannya yang begitu menyebalkan, pertahanannya pun jauh dari kata lemah.
"Ah... ternyata di sana, sekarang kamu tidak dapat mengelak lagi... mau menyerang dari jarak yang jauh sekalipun, kamu tidak akan lagi mengancamku, dasar monster sialan!!!" teriak Pino, ia melesat dalam satu tarikan nafas dan mengincar salah satu area yang tidak terlindungi di tubuh Hob Goblin merah itu.
Balam tidak mengalihkan perhatiannya dari pertempuran antara Hob Goblin merah dengan PIno, dan pada waktu Pino bergerak dia tahu jika pertarungan sudah berakhir, "Jeli juga matamu, Nak, sudut yang tepat dan posisi yang akurat. Menemukan celah ini sangatlah sulit untuk pemula tanpa pengalaman sepertimu."