Chereads / Cinta atau Benci Kamu / Chapter 9 - 9. Aku Masih Belum Kalah

Chapter 9 - 9. Aku Masih Belum Kalah

"Hei!!! Siapa di sana?! Pencur...", teriak Funny dengan mulut berbusa pasta gigi, Ia secepat kilat membuka gorden kamar mandi.

SRYAAAAKKK!!!

Mata Dan yang terkena busa sabun mandi terbelalak! Perih di matanya tak dirasakannya lagi. Betapa terkejutnya Dan karena Funny yang tiba-tiba membuka gorden. Dan sampai tak bergerak sedikitpun dengan air shower yang masih hidup memercikkan air ke tubuhnya yang indah.

Tubuhnya, percikan air di mana-mana, napasnya, setiap lekukan, wajah yang memerah, oh bahunya? tidak bibirnya, alis yang basah, oh punggung? bukan pahaaanyaa... benar-benar padat! seksinya! kyaaa!!! mesum! semua ini ?! aku bukan orang seperti itu!!!

Pikiran Funny melayang ke mana-mana, Dia tak sadar sedari tadi memandangi tubuh suaminya sampai menggigiti sikat gigi yang di pegangnya. Funny melihat dengan jelas, memandangi tubuh suaminya dari rambutnya sampai ujung jari kakinya.

"Bocah tengil!! kenapa kau ada disini, Hah!", tanya Dan menarik handuk di sampingnya.

Funny membalikan badannya dan berkumur seakan tidak mendengar pertanyaan suaminya itu. Dan yang telanjang hanya memakai handuk menghampiri Funny, saat di tepuk bahu perempuan cantik itu lari secepatnya dengan menutupi wajahnya.

"Hei! Jangan lari?!", teriak Dan.

Hossh.. Hossh..

Ya ampun tadi itu apa? Hampir saja.

Pikiran Funny kembali kacau, Dia berusaha melupakan semua yang terjadi. Tapi tiba-tiba bayangan tubuh Dan yang terkena percikan air terlintas di benaknya. Pipi Funny memerah mengingat apa yang dilihatnya.

"Yuki, tolong katakan pada Tuan jika sudah turun, Aku akan pergi jalan-jalan sendiri di sekitar mall di depan", pesan Funny sengaja menghindari Dan.

"baik Nyonya", jawab Yuki menunduk.

Funny pergi menaiki taksi, dia juga pun meminta agar tidak dijemput karena ingin bersenang-senang tanpa ada yang mengganggunya. Sebenarnya itu semua hanyalah kebohongan, Funny sangat malu dan tidak ingin bertemu Dan. Di taksi pun Dia masih menggerutu tentang apa yang dilihatnya.

"Dasar! tua bangka! tidak tahu malu! Dia pasti segaja tidak mengunci pintunya. Dia berharap Aku masuk lalu membantunya melakukan itu! Laki-laki sepertinya harusnya dibunuh dan dikuliti hidup-hidup"

"Maaf Nona, ketika sudah dibunuh bukankah tidak bisa dikuliti hidup-hidup?!" ujar supir taksi tertawa kecil.

"Hah...?? benar juga. E-Eh pak supir mendengar saya bicara sendiri, ya?" tanya Funny malu.

"Maaf Nona, sangat sulit menghindari suara perempuan yang cantik seperti Anda", senyum supir taksi kepada Funny.

"Pak supir bisa saja, meskipun bapak bilang begitu suami saya masih tetap melihat saya seperti bocah ingusan", kata Funny menghadap jendela mobil.

"Mungkin karena perbedaan umur saja Nona, saya yakin Dia sangat beruntung memiliki seorang istri yang cantik seperti Anda. Baiklah, kita sudah sampai di tempat tujuan Nona silahkan turun dengan hati-hati", ucap supir taksi itu menyenangkan di telinga Funny.

Funny yang berpenampilan cantik seperti model pertama kali ini melangkahkan kakinya keluar setelah menikah dengan Dan. Dia membeli beberapa pakaian santai dan beberapa gaun indah dan mahal. Dia juga membeli beberapa perhiasan seperti cincin berlian dan kalung liontin perak.

Setelah selesai berbelanja, Funny menyegarkan diri di sebuah kafe. Melihat di sekitarnya yang sangat ramai, Funny merasa senang tidak seperti di Villanya yang hanya ada pelayan dan pengawal yang bicara saja dengan ketakutan.

"Pesanan Anda Nona, jus alpukat dengan roti isi karamel coklat", kata seorang pelayan kafe seumuran Funny.

"Terimakasih"

Pelayan itu menunduk lalu pergi. Tidak lama setelah itu, datang dua orang laki-laki tiba-tiba duduk di depan Funny. "Hai, Nona manis. Boleh kita berkenalan?" kata seorang laki-laki yang berjaket sweater.

Funny sama sekali tidak mengindahkan mereka berdua. Funny malah asyik menikmati jus alpukat yang telah di pesannya itu.

"Kenapa tak mau menjawab Nona manis, Aku akan membayar apapun yang kau pesan", kata seorang laki-laki satunya yang bertopi koboy, sambil memegang tangan Funny yang berada di atas meja.

Mata Funny melotot melihat tangannya yang putih serta halus itu di pegang oleh laki-laki yang sama sekali tidak Ia kenal. Dalam hitungan detik Funny berdiri dan menarik kerah baju laki-laki bertopi koboy itu. Dalam sekejap mata Funny melempar laki-laki itu hingga terbentur tembok dan langsung pingsan.

"Kekuatanmu tidak lebih besar dari si Tua Bangka itu, jadi jangan berani coba-coba menyentuhku", kata Funny sambil mengelap tangannya dengan tisu.

Semua orang di dalam kafe melihat apa yang dilakukan oleh Funny. Mereka malah bekata kalau apa yang baru saja perempuan cantik itu lakukan sangat hebat dan seperti menonton adegan film di tv. Funny pun kembali menikmati jus alpukatnya.

Laki-laki yang berjaket itu berdiri lalu berkata " Dasar perempuan jalang, beraninya kau melempar temanku! Kau tidak tahu siapa Kami sebenarnya! Aku bisa membayar tubuhmu yang hina itu pelacur, sialan!!", bentak laki-laki kurang ajar itu pada Funny dengan merenggut dagu indah Funny.

Sesaat Funny pun bersiap melepas tonjokan di muka sampah laki-laki berjaket itu. Namun, dalam sekejap mata pukulan Funny terdahului oleh kepalan tangan seorang laki-laki di belakangnya. Dengan secepat kilat, laki-laki itu mendaratkan pukulan hebat di wajah laki-laki berjaket itu hingga terpental jauh dari hadapan Funny. Darah mengucur di dahi laki-laki berjaket yang tengah jatuh pingsan.

"Terimakasih Tuan", ucap Funny dengan lembut kepada laki-laki yang menolongnya.

"Kenapa Kamu di sini sendiri? Sangat berbahaya tahu", laki-laki itu berbalik badan dan ternyata Dia adalah Akira Hoojo.

Funny membuka matanya lebar-lebar memastikan orang yang dihadapannya itu memang benar Akira. Funny tersenyum gembira karena bertemu dengan laki-laki tampan mantan kekasihnya itu. Laki-laki yang mengingatkan masa-masa saat sekolah.

Mereka pun akhirnya beranjak dari kafe yang berantakan itu, Akira meminta maaf atas keributan yang telah terjadi dan mengganti rugi semua kursi-kursi yang rusak.

"Maaf, sudah merepotkanmu", senyum Funny melirik dengan wajah merona.

"Itu sudah sewajarnya, jika Aku jadi mereka pun akan berpikir menggodamu", balas senyum Akira.

Funny tercengir, entah mengapa jika berada di dekat Akira, Fanny merasa tenang dan damai. Meskipun di tinggalkan beberapa tahun Fanny masih berharap Akira akan kembali lagi. Dan saat Akira kembali Ingin rasanya Funny memeluk erat laki-laki tampan itu. Tetapi itu semua hanya terhenti di dalam hati Funny.

Mereka berjalan hingga berhenti di sebuah taman. Mereka duduk di bawah pohon rindang, dan dikelilingi oleh bunga-bunga yang bermekaran.

"Apa kamu bahagia hidup dengannya? Jika tidak, pergilah denganku. Aku akan membawamu pergi dan membuatmu bahagia. Aku berjanji tidak akan pernah meninggalkanmu lagi", kata Akira memegang kedua tangan Funny.

"A-Apa? Aku memang tidak bahagia tapi aku masih belum kalah. Jika Aku merasa sudah tidak bisa menang, Aku akan memintamu untuk membawaku pergi", jawab Funny sambil memandang bunga-bunga.

"Kalau begitu, Aku akan menunggu kekalahanmu. Saat Kamu kalah, Aku yang akan jadi yang pertama kali membawamu pergi", senyum Akira mengembang.

Funny ingin kembali bersama Akira. Namun, Dia tahu terikat perjanjian dengan Dan bukanlah hal mudah untuk disepelekan.

Funny tetap akan melanjutkan pernikahannya sampai akhir dari perjanjian itu tiba. Meskipun kemungkinan besar Dia akan kehilangan Akira untuk kedua kalinya.

Funny hanya bisa bersandar di bahu Akira yang kekar. Akira pun mencium kening perempuan cantik yang amat disayanginya itu, mengelus rambut Funny dan memberikan senyuman yang manis. Hanya itu saja yang bisa Ia lakukan saat ini. Sampai perceraian Dan dan Funny tiba, laki-laki itu bertekat menunggu Funny.