"Apa yang kau lakukan!!", dorong Funny sekuat tenaga.
Dan tidak menjawab sepatah katapun, Dia terdiam dan menunduk. Laki-laki itu tidak dapat menahan diri lagi karena rasa sakit dan cintanya bercampur aduk menjadi satu. Penolakan yang digunakan Funny terhadap Dan sangat menyakiti hatinya.
"Hei tua bangka! Kau tahu satu hal, Kau sendiri yang mengajakku bermain api. Tapi, tersulut sedikit Kau sudah menjadi-jadi, ini tidak termasuk dalam kesepakatan kita", ucap Funny dengan penuh ketegasan.
"Apa Kau merasa jijik denganku?", tanya Dan tiba-tiba raut mukanya seperti kucing yang memelas.
"Aku tidak pernah jijik, hanya saja Aku mendapati segudang kebencian yang mendalam di dalam hatiku dan itu tertuju kepadamu, Dan Ryu Jii! Aku hanya ingin meluruskan, Aku memang mencintai Akira!" ucap Funny dengan membelakangi Dan.
Nyut!!
Hati Dan terasa sakit, seperti tertusuk seribu jarum. Laki-laki itu kini telah menahannya dengan baik, keinginan hatinya terhenti seketika setelah mendengar perkataan Funny. Sebuah keinginan untuk merebut kembali istrinya dari pangkuan orang lain, yang tak lain adalah Akira mantan kekasih istrinya.
"Maka dari itu, jangan berulah sampai kesepakatan kita berakhir!", tambah kata Funny sambil berjalan menjauhi Dan.
Dan kini telah menyadari bahwa Ia menikah dengan perempuan yang cantik juga penuh ketegasan. Tidak mengherankan bila semua mata yang memandang menghormati sifat dan sikap Funny meskipun Dia bukanlah keturunan keluarga Jii. Bagi Funny, pernikahannya dengan Dan hanyalah sebuah kebohongan dari kesepakatan yang telah dibuatnya. Semua itu tidak akan Ia hubungkan dengan perasaannya yang saat ini masih tetap dimiliki oleh Akira Hoojo.
"Tunggu!", cengkram tangan Dan menarik Funny, hingga istrinya yang seperti bunga mawar itu hampir terjatuh.
"Lepaskan! Sakit tahu!!", berontak Funny berusaha melepaskan cengkraman Dan.
"Aku akan berusaha memberikan kasih sayangku! Hanya untukmu! Tapi, di akhir kesepakatan kita Kau harus mempertimbangkan antara Aku atau Dia!", pinta Dan memaksa Funny memberinya kesempatan.
"Kau... Tua bangka yang tidak tahu diri. Kau lebih tua darinya dan dariku, tetapi kelakuanmu seperti bayi. Terserah Kau saja ingin bagaimanapun, aku tidak peduli!", ucap Funny penuh dengan kemarahan.
"Aku anggap itu sebagai kata "iya" dan "setuju" darimu", Dan melepaskan tangan Funny.
Ugh! Sakit. Kurang ajar, kenapa Dia jadi seperti itu. Beraninya Dia menyakiti lenganku! Rasanya linu sekali, lenganku seperti mau patah. Dengan dirinya yang seperti itu siapa yang mau hidup bersamanya setelah perceraian kita nanti. Tua bangka yang mengerikan. Bagaimana pun dan apapun yang akan dilakukannya Aku akan tetap mencintai Akira, Dia adalah orang yang terbaik untukku di masa depan.
Pertemuan itu berjalan dengan lancar. Dan dan Funny mereka memutuskan untuk pulang dan tidak menginap, Pimpinan Rim tersenyum melihat kedua pasangan itu saling berpaling di dalam mobil. Namun, perjalanan pun berlalu begitu saja.
Berbeda di kediaman Hojoo
"Tuanku, mengapa Anda tidak menghadiri acara pertemuan para pebisnis? Bukankah Anda dapat bertemu Nona Garfunny??", tanya seorang kepala pelayan.
"Aku sudah menemuinya. Seperti yang Kita duga Funny tidak mudah untuk ditaklukkan, itu tidak hanya untukku tetapi juga untuk suaminya saat ini. Aku yakin satu hal, Funny juga tidak akan berpihak padanya", jawab Akira tersenyum.