"Nona Funny, ini adalah laporan keuangan di Jii Young Grup yang belum sama sekali Anda sentuh dua minggu ini", ucap sekertaris pribadi Funny.
"Gween, ini banyak sekali?!!", teriak Funny dengan mata terbelalak.
"Maaf Nona, tapi ini memang harus Nona kelola. Saya hanya sekertaris jadi keputusan tetap di tangan Anda, namun Saya sudah menandai bagian-bagian terpenting untuk memudahkan Anda", ucapnya lembut.
Funny melebarkan matanya, begitu banyak tumpukan kertas dipandanginya. Hal ini tidak dapat di hindari karena Funny tetap pemilik saham terbesar di Jii Young Grup. Beberapa proposal Ia tandatangani namun banyak proposal Ia tolak. Bagi Funny hal yang tidak terlihat akan memajukan Jii Young Grup tidak di perlukan.
"Istriku, apa Kau perlu bantuan?", tanya Dan tersenyum.
"Tidak perlu, asal Kau tau ada dua proyekmu yang tidak Aku setujui", tegas Funny.
"Bagaimana bi...!!", teriak Dan namun di urungkannya. "Memang kenapa dengan proyek yang ku ajukan, sayang?" Dan tersenyum kembali dan mengganti kosa katanya dengan nada yang lebih lembut.
"Lihatlah", Funny menjelaskan beberapa teori dan pendapatnya secara rinci dan mudah di cerna.
Dan melotot, karena segala yang dikatakan oleh Funny tentang proyeknya memang tidak akan membuat kemajuan pada Jii Young Grup, alih-alih malah dapat merugikan. Tetapi, selain mengkritik proposal pengajuan proyek Funny pun memberikan arahan tentang bagaimana dapat memajukan Jii Young Grup secara perlahan namun pasti.
"Jadi begikah cara kerja orang yang dididik di akademi khusus?", puji Dan membelai rambut Funny.
"Sebaiknya Kau diam, tidak ada untungnya bagimu menjadi penjilat", ucap Funny tersenyum angkuh.
"Sayang sekali, Kau tetap cantik meski berkata demikian", cium Dan pada kening Funny.
Wajah Funny merah merona, Dia tak menolak atas perlakuan spesial yang dilakukan Dan. Karena kata-kata "terserah" telah terlontar di bibir manis perempuan cantik itu.