Chereads / Cinta atau Benci Kamu / Chapter 11 - 11. Kecantikan Istriku

Chapter 11 - 11. Kecantikan Istriku

"Nona. Bangun Nona. Nona Garfunny mohon bangun Nona", suara Pimpinan Rim membangunkan Funny di pagi itu.

"Pimpinan Rim!!", mata Funny terbelalak, Ia sangat terkejut dengan suara Pimpinan Rim yang membangunkannya di samping pintu kamar.

"Maafkan Saya Nona Garfunny tetapi Tuan Dan memerintahkan kepada Saya untuk segera membangunkan Nona, Saya juga sudah mempersiapkan gaun serta tata rias untuk Nona Garfunny", kata Pimpinan Rim menunduk.

"Terimakasih Pimpinan Rim, seharusnya Anda tidak perlu repot-repot untuk membantu Saya pergi ke acara pertemuan ini, Saya tidak ikut acara pertemuan itu juga tidak apa-apa", ucap Funny tersenyum.

"Tapi, Nona Garfunny Anda tidak bisa meninggalkannya acara pertemuan itu. Selain Anda adalah pemegang saham terbesar di Jii Young Grup semua rekan bisnis dan awak media sudah mengetahui kalau Anda akan ikut pertemuan kali ini sebagai pasangan resmi Presiden Direktur Utama, Tuan Dan", ceplos Pimpinan Rim membujuk funny.

"Iya juga, secepat kilat mereka semua telah tahu kalau aku ikut pergi kemari. Kalau tidak ikut ke acara nanti dikira sedang bertengkar, ya??", pikir panjang Funny.

Akhirnya Funny pun di dandani oleh para penata rias terkenal yang telah di pesan Pimpinan Rim. Funny berdandan cantik seperti artis model terkenal, rambutnya tersanggul indah, Dia pun terlihat lebih dewasa dan elegan dengan gaun panjang berwarna merah maroon. Bunga-bunga mawar kecil bertumpuk di gaun bagian dada Funny menambah kecantikannya yang amat mempesona itu.

"Pimpinan Rim, apakah seperti ini saja sudah cukup?", tanya Funny sambil berbolak-balik di kaca.

"Anda adalah sebuah kesempurnaan Nona Garfunny, Anda selalu mengingatkan Saya kepada seorang yang elegan seperti Nyonya Gardenias", ungkap Pimpinan Rim tersenyum.

"Terimakasih Pimpinan Rim, Anda masih mengingat ibuku", ucap Funny tersenyum balik.

"Nona sebenarnya yang terjadi pada Tuan Dan, Saya mengetahuinya, Nona", ucapkan Pimpinan Rim membuat Funny melebarkan matanya.

Funny akhirnya mendengar semua cerita dari Pimpinan Rim tentang Dan yang tiba-tiba menghindarinya. Funny benar-benar tidak tahu apa pun, yang Dia rasa hanya sikap Dan yang berubah menjadi hambar dan acuh. Dahulu, Funny memang berharap agar Dan lebih diam dan acuh kepadanya karena Funny sangat membencinya. Namun Dia sama sekali tak menyangka akan berubah secepat itu.

Funny merasa seperti ditinggalkan oleh Dan, tersirat rasa kecewa dihatinya. Akan tetapi setelah mendengar cerita dari Pimpinan Rim. Perempuan luar biasa cantik itu terdiam, bibirnya bergetar dan matanya berkaca-kaca seperti mau menangis. Dia duduk termenung, menenangkan pikirannya yang selama ini menyangka Dan dengan pikiran yang tidak karuan.

"Antar Aku secepatnya Pimpinan Rim, bukankah Dia sudah menungguku?", ucap Funny tegas.

Mereka tidak menyia-nyiakan waktu lagi, mobil mewah yang Pimpinan Rim kendarai melaju kencang. Acara pertemuan yang di adakan pukul tujuh malam itu sudah ramai akan para tamu undangan. Karpet merah tergelar dengan rapi, kamera dan lampu memenuhi jalan menuju gedung itu.

Setelah sampai di depan gedung pertemuan, Pimpinan Rim membukakan pintu mobil untuk Funny. Sepatu Funny yang tinggi akhirnya menginjak karpet merah menyala itu. Ketika Funny keluar dari mobil, semua mata mengarah kepadanya. Memandang Funny dari atas hingga bawah, wajahnya yang cantik dengan gaunnya yang indah membuat semua orang yang memandangnya terpesona dan menganga.

Funny berjalan menuju gedung pertemuan dengan anggunnya. Setelah memasuki gedung, pandangan Funny langsung tertuju pada Dan yang duduk mengobrol bersama para rekan bisnis. Funny berjalan terus menghampiri Dan, namun belum sampai Ia menghampiri suaminya itu seorang perempuan datang memeluk Dan tiba-tiba. Langkah kaki panjang Funny pun terhenti.

Nyutt ...

Terasa begitu berat di hati Funny melihat perempuan lain memeluk dan mencium pipi suaminya dengan sangat akrab, Dan pun tersenyum ramah menanggapi setiap kata dari perempuan tersebut. Jari jemari Funny yang indah mencengkram erat genggamannya. Ah, tapi apa yang dipikirkan olehnya tak mungkin di keluarkan begitu saja di tempat umum seperti ini.

"Kita lihat, siapa yang akan sanggup bertahan lama mendekati suami seorang Nona Garfunny", gumamnya pelan.

Funny berjalan tanpa melihat Dan, Dia memelankan langkahnya hingga sejajar dengan Pimpinan Rim. Senyuman yang menggoda siapapun yang melihatnya itu berkembang, Pimpinan Rim mengerti akan maksud Funny. Pimpinan Rim pun segera melonggarkan lengan kekarnya dan di susul Funny melingkarkan tangannya.

Dan yang sedang tertawa bersama perempuan lain berhenti, pandangannya beralih ke arah Funny yang begitu cantik. Mata Dan tak berkedip sedikit pun, mulut yang tertawa tanpa sadar berhenti tak bergeming sedikit pun. Tetapi, melihat Funny yang bergandengan tangan dengan Pimpinan Rim Ia merasa risih, dan mengernyitkan dahinya.

Ingin rasanya menarik Funny agar melepaskan tangannya, Namun Dan teringat kejadian di mana Funny dengan Akira saling bermanja dengan penuh cinta kasih.

Beberapa tamu undangan mendekati Funny, mereka berbincang-bincang tanpa memperdulikan adanya Dan. Bibir Dan yang basah karena minuman menjadi cemberut, Dia pun beranjak dari tempat duduknya. Funny melirik suaminya yang kelihatan kesal itu pergi meninggalkan keramaian. Sangat disayangkan perempuan yang menggoda Dan membuntuti Dan yang mengarah ke luar gedung.

Di belakang Gedung yang menjulang tinggi itu Dan duduk dengan menyangga kepalanya. Dia sangat kesal dan amat cemburu. Padahal untuk seorang Pimpinan Rim tidak mungkin berbuat yang tidak baik pada keluarga Young. Namun apalah daya, cemburu tetaplah cemburu. Api yang menyala itu tidak dapat padam dengan sendirinya, alih-alih semakin menjadi-jadi.

"Tuan Dan, sepertinya Anda sedang tidak enak badan, ya?" membelai bahu Dan.

"Maaf, bisakah Kau menyingkirkan tanganmu itu dari suamiku?", ucap Funny dengan sinisnya.

"Nona Garfunny?! Anda ada disini juga?", tanya perempuan itu langsung berdiri dari tempat duduknya.

Dan melihat Funny, namun matanya terlihat redup seperti berusaha mengacuhkan. Telinganya memerah mendengar suara Funny menyebutnya sebagai suami. Sepertinya Dan semakin yakin bila Ia mencintai Funny, istrinya sendiri.

"Harusnya Aku yang bertanya, Kau putri dari keluarga Hyinju bukan? Keluargamu memiliki saham terkecil di dalam Jii Young Grup ini. Bagaimana bisa Kau memiliki keberanian mendekati Presdir? Penampilanmu juga biasa-biasa saja, sepertinya Kau tidak bisa di ban denganku. Nona Hyinju jangan pernah bermimpi bersanding dengan suamiku!!", celoteh Funny menunjuk-nunjuk dada perempuan itu.

Bajingan!! Kurang ajar!!!

Dalam hati perempuan itu memendam kebencian, namun Dia hanya bisa menangis. Karena yang dikatakan oleh Funny benar adanya, kecantikan Funny tak mungkin bisa dibandingkan dengan dirinya. Perempuan itu pun lari ketakutan.

Tluk.. Tluk.. Tluk..

"Dan Ryu Jii, Kau seorang pengecut!", ucap Funny berdiri membungkuk di depan wajah Dan.

"Jaga ucapanmu di muka umum. Kau hanya boleh bersikap seperti itu di rumah saja. Aku juga akan bersikap baik kepadamu di depan semua orang", tutur Dan beranjak meninggalkan tempat itu.

Funny menarik lengan baju Dan, dan menatap lekat suaminya. Jantung keduanya berdegup kencang, mereka tidak mungkin bisa lagi menyembunyikan perasaan yang menggelora di dalam hati mereka.

"Jangan pergi! Jika Kau cemburu harusnya tidak perlu seperti ini! Kau bisa mengatakan semuanya kepadaku, bukankah seharusnya begitu?!", ucap Funny dengan penuh kekesalan.

Funny telah mengetahui bahwa Dan melihatnya ketika bersama dengan Akira. Ternyata saat itu, Dan membatalkan semua pertemuan dengan para karyawan juga dengan kliennya. Demi hanya untuk makan malam bersama Funny, namun Funny tak kunjung pulang dari jalan-jalannya. Dan sangat khawatir, sebelum makan malam Ia bersama Pimpinan Rim mencari-cari Funny. Namun, yang didapatinya hanya kekecewaan. Funny sedang dalam pelukan hangat Akira, dan saling menyatakan cinta.

"Harus kuakui kecantikan Istriku memang tiada duanya, jadi wajar bukan bila Aku menjadi seorang pencemburu. Ha ha", kata Dan menutupi kesedihannya.

Funny memeluk Dan dengan erat, keduanya betatap muka, Dan menyingkirkan rambut poni Funny. "Tetaplah seperti itu, jika tidak maka Aku akan menghindarimu untuk waktu yang lebih lama", ucap Dan mendekati bibir Funny yang manis.

"Kau laki-laki yang payah! Tua Bangka Sia...", emmmhhh!! Dan tiba-tiba mencium Funny dengan mesranya.