Chereads / Once Upon a Time in Archard / Chapter 24 - Chapter 24

Chapter 24 - Chapter 24

Tok.. tok..

Kriet..

Betapa terkejutnya wanita paruh baya itu saat melihat banyak prajurit bersenjata di depan rumahnya.

Namun dia menyamarkan keterkejutan itu dengan bersembunyi di balik ketenangan dirinya.

"Apa yang membawa prajurit perkasa seperti kalian bertamu ke rumah ku yang sederhana ini?"

Salah seorang dari mereka pun melongok kan kepalanya ke dalam rumah. Dia menyapukan pandangan ke seisi rumah untuk memastikan sesuatu.

"Dimana putramu, Mina?" tanya seorang lagi setelah prajurit itu melaporkan apa yang dia lihat.

"Ada keperluan apa kau mencari putraku, jenderal?"

"Kau tidak perlu tahu."

"Sangat perlu karena aku adalah ibunya."

Jawaban tegas dari Mina ditambah lagi sorot mata tanpa rasa takut itu membuat jenderal Qhun tak bisa memaksa lebih jauh lagi.

Pria bernama Roquis itupun menghela napas. Sebuah tatapan hangat lalu tertuju pada wanita yang telah memikat hatinya sejak lama itu.

Dia lalu mendekati Mina sambil sedikit berbisik.

"Pastikan putramu tak terlibat dalam kekacauan tadi malam. Jika tidak.."

"Kau akan membunuh putraku sama seperti yang kau lakukan pada ayahnya?"

"Sudah berulang kali ku katakan padamu bahwa itu sebuah kecelakaan, Mina!"

Roquis tampak menahan suaranya agar dia tak berteriak.

Sebuah kesalahpahaman telah menyebabkan duel antara dirinya dan suami Mina hingga tanpa sengaja telah menghilangkan nyawa orang yang paling Mina cintai.

Otomatis sulit bagi Roquis untuk bisa menerobos pertahanan hati Mina walaupun kejadian itu sudah terjadi bertahun-tahun silam.

"Jika kau berani menyentuh sehelai saja rambut Raizel, aku pastikan kau akan bertemu suamiku. Namun tidak akan berada di surga yang sama tentunya."

Roquis tak bisa bicara lagi. Pria itu lantas meninggalkan rumah Mina dengan menyimpan kesedihan di hatinya.

Saat mereka semua agak jauh, Mina bisa mendengar percakapan antar prajurit yang dipimpin oleh Roquis tersebut.

"Pasti bukan salah satu dari mereka. Aku yakin karena anak lelaki wanita itu masih terlalu muda untuk menguasai kekuatan kuno merubah bentuk sebagai makhluk mitologi seperti hydra semalam. Wanita itupun tampaknya tak berbahaya."

"Aku setuju."

Mina kemudian menutup pintu rumahnya dengan perlahan. Dia lalu menghela napas dalam-dalam di dalam sana.

"Ibu harap semalam adalah keadaan yang benar-benar berbahaya untukmu Raizel sehingga kau harus mengeluarkan kekuatan kuno itu untuk membela diri. Kekuatan yang bahkan ibu sembunyikan dari para Qhun sejak engkau lahir."

**

Irin sedikit menjauh dari posisi duduknya semula ketika melihat pergerakan dari pria tampan yang berbaring di depannya.

"Ah.."

Raizel merasa tubuhnya seperti kehilangan kekuatan saat dia siuman. Jangankan untuk duduk, untuk mengangkat tangannya saja dia tak berdaya.

Pria itu lalu menyadari bahwa sosok yang membuatnya menggila di medan perang semalam berada tak jauh darinya.

"Mendekatlah.." ucap Savian lirih.

"Kau baik-baik saja?"

"Hmm? Aku tak bisa mendengar mu. Mendekatlah.."

"Kau akan aman selama aku tetap berada di jarak ini."

Raizel kemudian tersenyum lemah mendengar ucapan Irin. Dia lalu susah payah ingin bangun dari tempat tidur.

"Tunggu! Kau mau apa?!"

"Jika kau tak mau mendekat, biar aku yang ke sana."

"T-tunggu! Astaga.. Mengapa kau sangat keras kepala?!"

Mau tak mau Irin pun mendekati Raizel agar pria itu tetap berada di tempat tidur.

Dia segera memakai besi di sekujur tubuh. Bahkan Irin membuat Moe terlihat lebih tebal di sekitar tubuhnya.

"Hah.. Kau mengajakku berperang lagi?"

"Tidak."

"Lalu besi-besi itu?"

"Supaya kau aman."

"Aman dari apa?"

"Dariku."

"Jangan bercanda.. Lepaskan." ucap Raizel dengan tatapan tajam ke arah Irin.

"Tidak."

"Lepaskan Irin. Atau aku yang akan melepaskannya."

Walaupun tenaga Raizel belum pulih, namun ada ketegasan di setiap perkataannya tersebut yang membuat Irin sulit untuk tidak menurutinya.