Chereads / Once Upon a Time in Archard / Chapter 8 - Chapter 8

Chapter 8 - Chapter 8

Dua puluh tahun kemudian..

"Astaga! Apa yang terjadi?!"

Semua orang yang menghadiri pertemuan malam itu panik saat salah satu anggota mereka kembali dengan keadaan tubuh berlumuran darah.

"Qhun menyerang kami saat menuju ke sini."

"Qhun lagi?! Tak henti-hentinya bangsa bar-bar itu membuat keributan! Semakin lama, mereka semakin berani menyerang secara terang-terangan!"

"Cepat bawa dia ke tabib!"

Dua orang pria dewasa lainnya segera membawa pria malang itu untuk mendapat pertolongan sebelum terlambat.

Suasana pun kembali riuh di ruang pertemuan Orion.

Belakangnya ini telah terjadi banyak serangan di kawasan mereka. Tak hanya Qhun, bahkan Zhair dan Noora pun ikut menyerang mereka.

"Kalian lihat?! Semua ini gara-gara Tuan Arthur!"

"Benar! Jika dia tak nekat menikahi seorang Noora, pasti hal ini tak akan pernah terjadi!"

"Seharusnya waktu itu kita lebih keras dalam menentang hubungan mereka agar para tetua tidak meradang! Kita jadi ikut terkena imbasnya, kan?!"

"Hentikan pembicaraan gila ini sebelum ku robek mulut kalian!"

Seorang pria tegap lantas bergabung ke dalam pertemuan. Sorot matanya yang tajam menggambarkan dengan jelas bahwa dia tak suka dengan topik yang tengah dibicarakan. 

"Tapi ketua.."

"Diam!"

Henry pun berjalan menuju kursinya.

Setelah kepergian Arthur, dialah yang ditunjuk sebagai pemimpin Orion yang baru sejak lima tahun silam.

"Tentu saja kau membela kakakmu walaupun sudah jelas dia telah melanggar peraturan!"

"Tepat. Lagipula apa salahnya mencintai seseorang yang berbeda bangsa dan golongan dengan kita?"

"Cih.. Padahal dia seorang pemimpin tapi dia sendiri malah berbuat sesuatu yang menjijikkan hingga kitalah yang terkena imbasnya."

Segera saja pria yang mengatakan hal itu roboh di atas tanah.

Rupanya Henry telah membentengi udara di sekitar pria itu sehingga dia kesulitan untuk bernapas.

Dengan nada berat penuh amarah, Henry bicara dengan pria yang telah menghina Arthur.

"Jaga bicaramu jika kau tak ingin cepat mati. Aku tahu kau pun sedang menjalin hubungan dengan seorang Zhair. Bukankah kau juga telah melanggar aturan? Sekarang tentukan pilihanmu, kau ingin mati ditanganku atau di tangan para tetua Archard?"

"A-amp ampu-ni a-kuu.."

Henry masih tak mau melepaskan udara yang diambilnya hingga pria itu mulai kehabisan napas dan meronta di atas tanah.

"Cukup paman."

Sesuatu yang nyaris transparan bergerak lembut ke arah pria yang tersungkur di atas tanah. Benda itu lalu membungkus wajahnya dan sontak diapun kembali bernapas.

"Uhuk.. uhuk!"

"Irin? Kau tak perlu memerintahkan Moe untuk menyelamatkan pria bermulut racun ini!"

Semua orang pun terperangah dengan kemunculan gadis bermata biru itu. Ketika mereka menyadari bahwa mata Irin berwarna biru mereka langsung waspada.

"Seorang Noora!"

"Hei! Kalian salah paham!"

Mereka lalu mengeluarkan keahlian masing-masing dalam mengendalikan elemen untuk menyerang Irin. 

"Aku peringatkan turunkan senjata kalian sekarang juga atau aku tak akan menahan kesabaran ku lebih lama lagi!"

Suara Henry yang menggelegar membuat semua Orion seketika menjadi patuh.

Mereka lantas menurunkan senjata masing-masing walau segudang pertanyaan masih mengganjal di kepala mereka.

Irin lalu mengedipkan matanya dan sekarang pupil matanya berubah menjadi merah, mata Orion.

Tentu saja hal tersebut mengejutkan para hadirin di ruang pertemuan mengingat kelebihan semacam itu tak pernah ada yang memiliki sebelumnya.

"Ba-bagaimana dia melakukannya!"

"Karena itu jangan bertindak sembarangan dan dengarkan dulu penjelasan dari pemimpin kalian ini!"

Henry pun berjalan ke arah Irin sambil tersenyum. Sikap pria itu berubah menjadi hangat di depan gadis muda yang sekarang membalas senyumannya. 

"Bagaimana kabarmu, sayang? Kenapa kau tidak memberitahuku bahwa kau akan pulang?"

"Karena aku ingin tahu apakah paman akan terkejut jika aku datang secara tiba-tiba. Tapi ternyata paman tak terkejut sama sekali."

"Bagaimana aku bisa terkejut jika aku sudah melihatmu sedari tadi."

Sikap Henry yang mulanya tegas dan dingin seketika berubah lembut saat bicara dengan Irin.

Hal itu jelas membuat Orion yang lain semakin ingin tahu siapakah gadis cantik itu sebenarnya.

"Siapa gadis ini, ketua?"

"Oh benar! Biar kuperkenalkan. Dia adalah gadis yang kemunculannya sangat ditakuti oleh para tetua Archard. Dialah kesayanganku yang harus menjadi yatim piatu di usianya yang masih menginjak dua hari setelah kakakku dan ibunya dibunuh karena aturan yang memuakkan di negeri ini."

"Maksud ketua dia adalah.."

"Aha.. Tepat sekali! Kau memang cerdas!" puji Henry.

"Dia.." sahut yang lain.

Henry pun mengangguk sambil tersenyum.

"Dialah adalah putri kakakku Arthur dan Cecil. Seorang darah campuran dari Orion dengan Noora. Keponakanku, Irin."