"Leo mau kemana kita" tanya jane sambil berjalan di samping leo. " melakukan apa yang di lakukan oleh pasangan di mall" ucap leo sambil tersenyum. Jane menghentikan langkahnya "jinja?" Tanya jane. Leo hanya menatap jane sambil menganggukkan kepalanya.
Jane memeluk leo dan leo pun merespon pelukan jane. Beberapa saat kemudian mereka pun melepaskan pelukan mereka dan kembali berjalan menyusuri mall.
Leo mengajak jane memasuki sebuah toko boneka. "kenapa kita ke toko boneka?" Tanya jane. "Apa yang kau suka? Aku akan membelikannya untukmu" ucap leo sambil tersenyum kepada jane.
jane terkejut mendengar ucapan leo. "Benarkah?" Tanya jane. "Yes babe" ucap leo.
Jane seketika terdiam dan menatap leo. "Wait, kau memanggilku apa?" Tanya jane dengan mengerutkan dahinya. "What" tanya leo dengan wajah polosnya. "Kau tadi memanggilku apa" tanya jane. Leo mendekatkan wajahnya ke wajah jane. "Babe" bisik leo lalu mengecup pipi jane hingga membuat jane terdiam seketika.
Tiba tiba air mata keluar dari mata jane dan membasahi pipinya. "Kenapa kau menangis?" Tanya leo sambil mengusap air mata jane yang mengalir di pipinya. "Apa aku bermimpi? Jika ini mimpi aku tidak ingin bangun lagi" ucap jane. "tidak, ini bukan mimpi" ucap leo sambil tersenyum.
"Ayo cari boneka yang kau suka" ucap leo sambil menggenggam tangan jane.
"i want this one" ucap jennie manja sambil menunjuk kesebuah boneka beruang dengan menggenggam hati yang bertuliskan love di dadanya. "Ayo kita bayar" ucap leo lalu mengambil boneka jane dan membawanya ke kasir. Leo sedang berdiri di depan kasir dan jane berdiri di samping leo.
"Leo" panggil jessica. Leo menoleh ke arah jessica.
Jessica pun berjalan menghampiri leo kemudian memeluknya. Leo perlahan melepaskan pelukan jessica. "Hai je. Kenapa kau memakai kaca mata hitam?" Tanya leo bingung. "Ahh aku tidak mau para fansku menghampiriku" ucap jessica sambil tersenyum.
Beberapa saat kemudian beberapa fans melihat jessica dan menghampiri jessica. "Eonnie bisakah aku mendapatkan tanda tanganmu"ucap salah satu fans. "Tentu saja" ucap jessica lalu menandatangani sebuah buku. "Unnie apa dia kekasihmu? Di sangat keren unnie. Bisaka aku mendapatkan foto kalian berdua" tanya salah satu fans yang lain. "Ah tentu saja" ucap jessica sambil melingkarkan tangannya di bahu leo. Leo pun terkejut dan hanya tersenyum menatap kamera.
1...2...3... tiba tiba jessica mencium pipi leo.
"Wah unnie. Kalian sangat serasih" ucap salah satu fans jessica. Leo terkejut dan menatap jane yang sedang memperhatikan mereka dengan mata berkaca kaca. "tuan, im sorry ini boneka anda" ucap kasir toko.
"Wah unnie dia membelikan boneka untukmu? Astaga. So sweet" ucap salah satu fans. Jessica pun mengambil boneka dari tangan leo "thank you"ucap jessica kemudian mengecup pipi leo.
jane tak kuasa menahan air matanya dan mencoba meninggalkan leo. Tapi leo dengan cepat menggenggam tangan jane. "Jangan pergi" ucap leo sambil menggenggam tangan jane.
"Maaf sepertinya kalian salah paham. Aku bukan kekasih jessica" ucap leo kepada para penggemar jessica. "Kekasihku adalah dia" ucap leo sambil menatap kearah jane. Leo merebut boneka dari tangan jessica "sorry je. Ini bukan untukmu. Ini untuk jane" ucap leo lalu memberikan boneka kepada jane sambil tersenyum.
"Leo....." ucap jessica. "Im sorry je. Aku tau perasaanmu padaku. Meskipun yuna sudah tiada aku tidak bisa membalas perasaanmu. Karna saat ini hatiku hanya untuk jane. Jika kau menemuiku sebagai teman aku akan menerimamu. Tapi jika kau datang kepadaku untuk berharap lebih dariku lebih baik kau tidak perlu membuang waktumu untuk menemuiku" sela leo sambil tersenyum menatap jessica.
Jessica pun hanya terdiam dan meneteskan air mata. "Lets go babe" ucap leo sambil mendekap jane dan pergi meninggalkan jessica dan para fans jessica.
Leo dan jane sedang berjalan menyusuri mall dengan keheningan di antara mereka. "Jadi mau kemana kita sekarang?" Tanya leo untuk memecah keheningan diantara mereka. Tapi jane hanya terus berjalan tanpa merespon pertanyaan leo.
tiba tiba leo menghentikan langkahnya sehingga membuat langkah jane ikut berhenti. Leo menoleh ke arah jane "Hai jane kenapa kau hanya terdiam seperti ini. Ini seperti bukan dirimu yang biasanya" ucap leo sambil mencubit kedua pipi jane.
Jane langsung memeluk leo dan menangis dalam pelukan leo. Perlahan leo melepaskan pelukan jane dan menatap jane. " kenapa kau menangis" tanya leo. "Apa semua yang ucapkan tadi itu benar? Atau kau cuman mengatakan itu agar jessica menjauhimu" tanya jane.
Pertanyaan jane membuat leo terkejut " kau tidak percaya padaku?" Tanya leo. "Bukan begitu leo...." ucap jane. "Lalu apa? Apa jane? Aku memang tidak bisa berkata manis, aku juga bukan tipe orang yang romantis, aku bukan orang yang sering mengatakan kata cinta pada pasangannya. Sekarang aku mencoba memberitau semua orang mengenai perasaanku padamu. Tapi nyatanya kau sendiri meragukanku. Baiklah, Ayo kita pulang" sela leo sambil berjalan meninggalkan jane.
***didalam mobil***
Keheningan kembali tercipta diantara leo dan jane. Leo hanya menatap lurus ke jalan raya. Sedangkan jane beberapa kali mencuri pandang ke arah leo. "Leo" panggil jane. Tapi leo tidak merespon "Leo, aku lapar" ucap jane sambil menundukkan kepalanya. "Kita ke restoran" ucap leo tanpa melihat ke arah jane.
15 menit kemudian
Leo dan jane masuk ke sebuah restoran. Seorang pelayan pun menghampiri mereka. "Apa anda telah reservasi sebelumnya tuan" tanya pelayan itu. "Belum. Tolong siapkan meja untuk 2 orang" ucap leo sambil tersenyum. Jane menatap leo (dia masih bisa tersenyum terhadap orang lain meskipun dia sedang menahan kecewa karna ucapanku) batin jane.
"Please follow me" ucap pelayan itu. Leo dan jane berjalan mengikuti pelayan. Pelayan itu menunjukkan meja Leo dan jane pun duduk berhadapan. Pelayan memberikan buku menu pada mereka. "Apa yang ingin kau makan" tanya leo tanpa melihat ke arah jane. Leo hanya menunduk membaca buku menu. "Steak dan lemon tea" ucap jane. "Please give me one steak and two lemon tea please" ucap leo sambil tersenyum pada pelayan. Pelayan itu pun menundukkan badan dan pergi meninggalkan leo dan jane.
Leo mengeluarkan ponselnya kemudian memainkannya. "Leo" panggil jane. Tapi leo tidak merespon ucapan jane. "leo apa kau marah padaku" tanya jane. "Tidak" ucap leo sambil tetap memainkan ponselnya.
"Jika kau tidak marah padaku kenapa kau tidak mengajakku bicara" ucap jane. Leo menghentikan memainkan ponselnya dan meletakkan ponselnya di atas meja. "Aku hanya tidak ingin banyak berbicara. Karna apapun yang aku katakan kau tidak akan mempercayainya. Jadi untuk apa aku bicara" ucap leo. Beberapa saat kemudian pelayan datang membawa pesanan mereka.
"Selamat menikmati" ucap pelayan sambil membungkuk dan meninggalkan leo dan jane. " makanlah" ucap leo. "apa kau tidak makan juga?" Tanya jane. Leo hanya menggelengkan kepalanya. Jane mulai memakan steaknya sambil menunduk dan meneteskan air mata. Leo pun menatap jane tanpa sepengetahuan jane.
(Jika benar mencintaku kenapa kau meragukanku jane. Aku mulai mencintaimu tapi kau melukai perasaanku dengan ucapanmu. Tubuhku memang kuat. Tapi tidak dengan hatiku) batin leo.
30 menit kemudian jane telah menghabiskan makanannyadan mereka berdua bergegas untuk pulang
Setibanya dirumah, leo langsung berjalan kedalam kamarnya tanpa mengucapkan suatu katapun.
*** Leo's room***
Leo pov
Kurebahkan tubuhku di atas tempat tidur. Aku memegang keningku merasakan bahwa suhu badanku meninggi membuat badanku menggigil kedinginan tak karuan. Hari ini benar benar hari yang melelahkan bagiku. Terutama untuk hatiku.
Aku pun menarik selimut mencoba memejamkan mataku.
Drttt drttt
Tiba tiba kurasakan ponselku berdering aku pun bergegas mengambil ponselku dan membaca nama mr kim di layar ponselku.
"Halo" ucapku.
"Leo, bagaimana keadaan putriku?" Tanya mr kim.
" everything is fine sir. Janee berada di kamarnya sekarang dan ji hyun menginap di rumah mr park" ucapku.
"Ahh syukurlah jika semua baik baik saja. Terimakasih telah menjaga putriku. Kabari aku jika kau membutuhkan sesuatu" ucap mr kim.
"Yes sir" ucapku.
Mr kim pun mengakhiri panggilannya. Kuletakkan kembali ponselku diatas meja. Kucoba menutup mataku menggunakan tanganku. Meredam rasa dingin yang tiba tiba menyerang tubuhku. Aku pun mulai tertidur.
Leo pov end
*** jane's room***
Jane baru saja selesai mengganti pakaian dan menghapus make up yang ada di wajahnya. Pikirannya tidak bisa lepas dari leo. (Sepertinya aku harus meminta maaf padanya dan menjelaskan semuanya) batin jane.
Jane bergegas menuju kamar leo dan mengetuk pintu kamar leo.
Tok tok tok
...
Tok tok tok
.....
(Kenapa tidak ada jawaban) batin jane. jane memberanikan diri untuk membuka kamar leo dan masuk kedalam kamar leo. Jane melihat leo tertidur. (Kenapa dia tidur seperti itu? Kenapa dia tidak mengganti bajunya) batin jane.
Jane berjalan mendekati leo dan ia bisa melihat wajah leo yang sedikit pucat. jane menempelkan tangannya di pipi leo (astaga dia demam) batin jane. Leo membuka mata dan terkejut saat melihat jane sedang menyentuh pipinya. Sontak leo terbangun dengan posisi duduk.
"Sedang apa kau disini?" Tanya leo. "Kau demam. Aku hanya ingin merawatmu" ucap jane. "Im fine. Pergilah ke kamarmu" ucap leo. "Leo, apa kau sangat marah padaku?" Tanya jane dengan mata berkaca kaca.
"Tidak, aku tidak marah padamu. Aku hanya mencoba menjaga hatiku agar tidak kecewa lagi" ucap leo sambil menatap ke arah jane. " apa maksudmu? Apa aku membuatmu kecewa?" Tanya jane.
" kau menanyakan itu? Kau datang ke dalam hidupku. Kau selalu bilang jika kau mencintaiku. kau selalu mencoba melakukan hal hal yang membuatku jatuh cinta padamu dan saat aku jatuh cinta padamu bukan ucapan selamat datang yang aku dapat malah keraguan dan pertanyaan yang menyakitkan untukku" ucap leo sambil meneteskan air mata.
"Leo..." ucap jane sambil mencoba memeluk leo. "Pergilah ke kamarmu. Anggap saja aku tidak pernah mengatakan jika cinta padamu" sela leo sambil merebahkan badan sambil memutar badan membelakangi jane.
Deg.
Ucapan leo bagai tamparan untuk jane. Jane menangis kemudian berlari meninggalkan leo.