Ji hyun, chaerin dan chang wook sedang duduk di ruang tamu rumah mr kim. "Yah kemana anak dua itu? Jane bilang kalau leo sakit tapi saat kita datang rumah malah kosong" gerutu chang wook.
Beberapa saat kemudian orang yang mereka bicarakan datang bersama min hoo, mr kim ,dan mr & mrs lim datang. "Appa"teriak ji hyun lalu menghampiri mr kim dan memeluk ayahnya.
"Min hoo? Mr lim?" Ucap chang wook sambil terkejut melihat mereka. Mereka semua pun berkumpul di ruang tamu. "perkenalkan mereka orang tua dan sepupu leo. Mulai hari ini hingga beberapa hari kedepan mereka akan tinggal disini" ucap mr kim.
"Orang tua?" Ucap ji hyun, chaerin dan chang wook serentak. "Mereka orang tua yuna" ucap leo. Ji hyun, chaerin dan chang wook mengangguk mengerti. " ahh jane kau tidur bersama leo. Biar kamar jane di pakai min hoo" ucap mr kim. "Ne appa" ucap jane. "Leo jangan macam macam dengan putriku. Kalian belum menikah" ucap mr kim. "Appa, kau tau tentang jane dan leo" tanya ji hyun terkejut. Mr kim hanya menganggukkan kepalanya. "Mari mr lim saya antar anda ke kamar agar bisa beristirahat" ucap mr kim. Mr & mrs lim pun mengikuti mr kim.
Mereka semua kembali ke kamar masing masing kecuali ji hyun, chaerin dan chang wook yang tetap diam di sofa ruang tamu sembari membicarakan mengenai orang tua mantan tunangan leo.
Saat malam tiba, Mr & mrs lim, mr kim, jane, leo, ji hyun, dan min hoo sedang berkumpul di meja makan sambil menikmati makan malam.
Mrs lim menambahkan beberapa sendok seafood ke piring leo. "Mom, ini terlalu banyak untukku" protes leo. "No, makanmu sedikit sekali. Pantas saja tubuhmu kurus" ucap mrs lim.
"Jadi leo, kapan kau bisa mulai memegang perusahaan daddy?" Tanya mr lim. "Dad, kita sedang makan kenapa harus membicaraan soal pekerjaan. Lagian aku tidak bisa berbisnis daddy kan tau bahwa backgroundku prajurit" ucap leo.
"Leo, soal bisa atau tidak itu nanti kau bisa belajar" ucap mr kim sambil tersenyum. "Nah mr kim benar leo. Daddy juga tidak memintamu mengurus semuanya hanya cabang perusahaan yang disini" ucap mr lim.
"Tapi dad leo bekerja menjadi bodyguard mr kim" ucap leo. "Ahh itu masalah gampang. Daddy tinggal bilang ke mr kim untuk memecatmu" ucap mr lim sambil tertawa. Mr kim pun ikut tertawa bersama mr lim.
"Aih sudahlah leo turut saja kata uncle" sela min hoo. "Aku rasa kata mr lim benar leo. Kelak saat kau menikah dengan jane pasti kau harus terjun ke dunia bisnis. Benar kan mr lim" ucap mr kim sambil melirik ke arah mr lim.
"Thats right" ucap mr lim. Leo hanya terdiam menatap jane dan kedua orang tuanya. "Yah berhentilah memaksanya. Lihat lah nafsu makannya hilang gara gara kalian" ucap mrs lim sambil melotot ke arah suaminya.
"Yah kau selalu membela yuna dan leo" protes mr lim. "Bukan begitu. kasih waktu leo untuk berpikir. lagi pula ini pertama kalinya kita beretemu dengan leo sejak yuna meninggal" ucap mrs lim. "Mom dad, aku kenyang. Aku ke kamar dulu" sela leo lalu bergegas masuk ke dalam kamarmya.
"Hmm kau membuatnya marah. Jika kau terus memaksanya kau tidak hanya kehilangan yuna tapi juga akan kehilangan leo" ucap mrs lim sambil menatap tajam ke arah suaminya kemudian berjalan meninggalkan meja makan menujubkamarnya. " uncle lim. Aunty benar, kasih leo waktu untuk berpikir" sela min hoo.
Mr lim menghela nafasnya kemudian menganggukkan kepalanya. Mr kim pun hanya tersenyum sambil menepuk bahu mr lim agar membuatnya tenang.
"Jane, lalu kapan kalian akan bertunangan?" Tanya mr kim.
Deg
Pertanyaan mr kim membuat jane terdiam. "Entahlah appa. Aku dan leo belum membicarakan sejauh itu" ucap jane. "Kau sendiri bagaimana ji hyun? Apa kau sudah menemukan pujaan hatimu?" tanya mr kim sambil menaik turunkan alisnya.
Deg
Ji hyun pun tersedak saat mendengar pertanyaan ayahnya. Mr kim dan mr lim pun hanya tertawa melihat reaksi ji hyun. "Apa kau mau menikah dengan min hoo? Sepertinya dia juga tidak memiliki pasangan" ucap mr lim.
Ji hyun pun terkejut mendengar ucapan mr lim. Ji hyun dan min hoo hanya saling menatap satu sama lain. " yah uncle. Kenapa kalian berdua selalu membicara soal pekerjaan dan jodoh" protes min hoo.
"Karna kami ingin segera menggendong bayi" ucap mr lim. " uncle bisa membuat bayi bersama aunty" ucap min hoo sambil tertawa terbahak bahak.
Tuk
Mr lim memukul kepala min hoo dengan sendok. "Aww uncle. Ini sakit" rengek min hoo sambil mengusap usap kepalanya. "Yah masih untung aku memukulmu dengan sendok. Jika aku memegang palu mungkin aku akan memukul kepalamu dengan palu" ucap mr lim.
Mr kim, jane dan ji hyun pun hanya tertawa melihat mr lim bertengkar dengan min hoo. Beberapa saat kemudian setelah menyelesaikan makan malamnya mereka pun masuk ke dalam kamar masing masing.
***leo's room***
Jane masuk kedalam kamar leo, Jane pun duduk di samping leo dan tersenyum menatap leo. Perlahan jane mengecup kening leo dan merebahkan diri menghadap ke arah leo. "tampan" ucap jane sambil membelai pipi leo.
"aku tau" ucap leo dengan menutup matanya
"kau belum tidur?" tanya jane.
"belum... aku menunggumu" ucap leo.
"menungguku? wae?" tanya jane.
"aku terbiasa tidur dalam pelukanmu. jadi, aku tidak bisa tidur tanpa pelukanmu" ucap leo.
"aigooo.... aku akan memelukmu. tidurlah yang nyenyak" ucap jane sambil menarik leo kedalam pelukannya.
di pagi hari yang cerah jane terbangun tapi ia sudah tidak melihat leo ada disampinya "Babe" panggil jane. Tapi leo tidak merespon sama sekali. "Kemana dia" ucap jane. Jane pun bergegas ke kamar mandi untuk bersiap di kampus.
***dapur***
Leo sedang membantu mrs lim membuar sarapan untuk seisi rumah. " leo, maafkan daddy ya. Bukan maksud daddy untuk memaksamu" ucap mrs lim. "Its okey mom. Maaf jika leo belum bisa jadi anak yang baik untuk mommy and daddy. Maaf leo juga belum bisa jagain yuna" ucap leo sambil meneteskan air mata.
Mrs lim mengusap air mata leo. "Ini bukan salah mu nak. Apa kau tau alasan kenapa daddy memaksamu untuk bekerja di perusahaan?" Ucap mrs lim. Leo hanya menggelengkan kepalanya.
" Kami ingin kau memiliki hidup normal. Bekerja,jalan jalan,memiliki sebuah keluarga. Kami ingin kau menikmati hidup. Kami telah kehilangan yuna. Kami tidak ingin kehilanganmu juga. Untuk apa kami memiliki semua kekayaan ini jika bukan anak anak kami yang menikmatinya" ucap mrs lim sambil meneteskan air mata menatap leo.
Leo pun memeluk mrs lim mengusap air mata mrs lim "mommy jangan menangis. Aku akan mencoba memikirkannya. Beri aku sedikit waktu untuk memantapkan hatiku" ucap leo. "Mommy mengerti. Sudahlah pergilah membangunkan jane. Dia harus ke kampus bukan" ucap mrs lim. " ahh iya aku hampir lupa. Kalau begitu aku memanggil jane dulu" ucap leo lalu mengecup pipi mrs lim lalu berjalan ke kamar.