Leo pov
Saat aku memasuki rumah terlihat jane sedang tertidur pulas di sofa. (Kenapa dia tidur disini? Dan kenapa rumah ini sepi sekali) batinku. Aku pun memutuskan untuk menggendong jane dan membawahnya ke kamarnya.
Setelah sampai di kamarnya kurebahkan jane di tempat tidur dan menutup badannya dengan selimut. Aku pun mengecup kening jane. (Aku merindukanmu jane) batinku. Aku pun bergegas pergi ke kamarku untuk mandi.
20 menit kemudian.
Selesai mandi aku berjalan ke arah dapur. "So? Apa yang akan kita makan malam ini?" Gerutuku. Aku pun hanya berdiri terdiam memandang isi kulkas dan sesekali menggaruk kepalaku. "Aku selalu payah jika menyangkut soal memasak" gerutuku.
"Biar aku saja yang memasak" ucap jane. Aku pun balik badan dan terkejut karna jane sudah berdiri di belakangku. "Astaga kau mengejutkanku" ucapku. Jane hanya tersenyum menatapku.
"Biar aku saja yang memasak. Aku tau kau memang sangat payah dalam hal memasak" ledek jane sambil tertawa melihatku. "Hmm baiklah. Dimana ji hyun noona?" Tanyaku. "Dia menginap di rumah chaerin. Why? Kau merindukannya?" Tanya jane.
"Hmm sedikit. Rumah serasa sepi tanpanya" ucapku sambil tertawa. Jane pun hanya menatapku dengan tatapan tajam. Aku pun langsung berhenti tertawa. "Jane, mr kim pergi ke busan untuk beberapa hari. Dia tadi menelponku agar aku memberitahumu karna dia menelponmu tapi kau tidak mengangkatnya. Mungkin karna kau tadi tidur" ucapku sambil berjalan lalu duduk di kursi tinggi depan meja dapur.
Leo pov end
Jane pun mulai memotong sayuran. "Leo, apa kau tadi yang memindahkanku ke kamar?"tanya jane. "Yes, waktu aku datang kau tertidur di sofa. Aku hanya takut jika kau terlalu lama tidur disofa punggungmu akan sakit" ucap leo.
(Jadi leo masih khawatir denganku) batin jane. "Aw" teriak jane yang tanpa sadar membuat jarinya sedikit ter iris. Leo berlari menghampiri jennie. "Yah are you okey? Coba aku lihat" ucap leo dengan nada khawatir. Leo melihat jari jane yang mengeluarkan darah. tanpa ragu leo bergegas memasukkan jari jane ke mulutnya agar menghentikan pendarahnnya. Jane hanya tersenyum menatap perlakuan leo (aku yakin kau benar benar masih mencintaku leo) batin jane.
"Sudahlah tidak perlu memasak. Nanti aku akan memesan beberapa makanan. Sekarang kita obati dulu lukamu" ucap leo sambil menarik jane ke ruang tamu. "Duduklah aku akan ambil obat dan plester" ucap leo lalu berlari mengambil obat. Jane pun duduk sambil tersenyum melihat leo yang sangat menghawatirkan dirinya.
Beberapa saat kemudian leo datang dengan membawa kotak obat dan mengobati jari jane. jane tak henti hentinya tersenyum menatap leo yang sedang memasangkan plaster di jarinya. "Done"ucap leo. "Thank you"ucap jane sambil tersenyum ke arah leo. Leo pun juga tersenyum pada jane.
" jadi apa yang ingin kau makan malam ini" tanya leo. "Chicken" ucap jane. "Baiklah aku akan memesan chicken" ucap leo. Leo pun mengeluarkan ponselnya dan menelpon restoran untuk mengirim chicken.
Setelah menelpon, leo bergegas ke kamarnya untuk mengambil laptop kemudian kembali duduk di samping jane. sedangkan jane hanya sibuk menonton drama korea di televisi. Leo membuka laptopnya dan memakai kacamatanya lalu mulai bekerja. Jane menatap leo sambil tersenyum.
"Sekarang kau begitu berbeda" ucap jennie. Lisa pun berhenti mengetik dan menoleh ke arah jane " apa maksudmu berbeda?" Tanya leo. "Ya, dulu kau hanya memakai pakaian yang simple. Sekarang kau sangat rapi. Rambutmu juga lebih tertata dan kau terlihat lucu saat memakai kacamata" ucap jane sambil tersenyum menatap leo. Leo pun hanya tersenyum mendengarnya dan kembali fokus ke layar laptopnya.
"Apa kau tau leo, aku melihat wawancaramu di televisi. Aku melihatnya dari awal hingga akhir" ucap jane.
Deg
Leo pun terdiam seketika saat jane mengatakan soal wawancara.
" pembawa acara itu benar. Aku menyesal tidak mendengar penjelasanmu dulu. Aku sangat menyesal menyuruhmu pergi" ucap jane sambil meneteskan air mata.
Leo pun terkejut mendengar ucapan jane. Leo pun mendekati jane dan memeluknya dengan erat "Mianne leo" ucap jane sambil menangis. "Its okey. Semua sudah berlalu. Im here now" ucap leo sambil membelai punggung jane menenangkan jane.
"Berjanjilah kau tidak akan pergi lagi. Tetaplah disini. Disampingku. Aku sangat mencintaimu" ucap jane sambil menangis dalam pelukan leo.
Leo pun melepaskan pelukannya dan kedua tangannya menyentuh pipi jane. Mengusap air mata jane yang membasahi pipinya. "Aku hanya akan pergi jika kau yang memintaku pergi dan aku akan tetap disini jika kau memintaku disini. Jangan menangis lagi. Aku tak ingin melihat wanita yang aku cintai menangis di depan mataku. Aku juga sangat mencintaimu" ucap leo lalu mengecup kening jane. Jane pun tersenyum menatap leo. Leo pun mendekatkan bibirnya ke bibir jane berusaha untuk mengecup bibir wanita yang sangat ia rindukan. Jane pun memejamkan matanya saat merasakan hembusan nafas leo yang hangat memenuhi wajahnya.
Ting tong ting tong
Bel pintu rumah pun berbunyi membuat leo menarik wajahnya yang hampir mencium jane. "Ishhh kenapa makanan itu datang disaaat yang tidak tepat. Dia merusak moment indah" gerutu leo. Jane pun hanya tertawa mendengar omelan leo. "Kita lanjutkan nanti ya sayang. Sekarang cepat ambil makanannya aku lapar" ucap jane sambil membelai pipi leo.
"Baiklah" ucap leo.
Leo beranjak membuka pintu dan mengambil pesanannya lalu kembali duduk di samping jane. Mereka pun mulai makan ayam yang mereka beli.
Beberapa saat kemudian setelah jane dan leo menghabiskan makanannya jane membersikan sisa makanan lalu membuangnya ke sampah. Sesudah selesai berbenah jane kembali duduk di samping leo. Leo pun menatap jane dengan senyum nakalnya. "What?"tanya jane.
"Yah apa kau lupa dengan ucapanmu?" Tanya leo. jane pun menyentuh keningnya dengan tangan kanannya. "Ucapan apa?" Tanya jane. "Astaga sayang ini belum satu jam dan kau sudah lupa. Ya sudah lupakan" ucap leo kesal lalu memainkan ponselnya. (Dia sangat lucu saat marah) batin jane. "Babe" panggil jane. Tapi leo tidak merespon dia tetap sibuk dengan ponselnya. Jane pun mengambil ponsel leo. "Yah kau selalu..." ucap leo tapi jane dengan cepat melumat bibir leo. perlahan leo pun merespon ciuman jane. Jane bergegas duduk di pangkuan leo tanpa melepaskan ciuman mereka. Leo memeluk pinggang jane dengan erat. 5 menit kemudian mereka melepas ciuman mereka.
"Aku sangat merindukan bibirmu sayang" ucap leo. "Benarkah?" Tanya jane. " tentu saja sayang. 2 tahun kau tidak menciumku. Aku hampir gila karna itu" ucap leo. Jane pun tertawa mendengarnya. Leo pun langsung menggendong jane dan membawanya ke kamarnya.
"Kenapa kau membawaku ke kamarmu sayang"tanya jane. "Ini hukuman untukmu karna menyuruhku pergi hingga aku harus menahan 2 tahun untuk menciummu. Kau harus tidur denganku dan aku akan menciummu semalaman" ucap leo sambil merebahkan jane di tempat tidur. Jane pun hanya tertawa. "Hmm baiklah aku terima hukumanku"ucap jane. leo ikut merebahkan diri di samping jane lalu memeluk jane dengan erat.