Chereads / My Bodyguard L / Chapter 33 - part 33

Chapter 33 - part 33

Jane bangun dan melihat leo sedang tidur sambil memeluknya (aku selalu suka pemandangan wajah leo setiap pagi. Ini seperti doping untukku) batin jane. Jane pun mengecup kening dan bibir leo hingga membuat leo terbangun karena merasakan ciuman jane. "Morning babe. Apa aku mengganggumu" ucap jane. "Morning too. Tidak kau tidak menggangguku. Sayang, Mataku seperti tidak ingin terbuka" ucap leo sambil mengusap matanya.

"Yah semalaman kau menciumiku. Hingga aku tidur pun mau menciumiku tentu saja tidurmu jadi tidak nyenyak" ucap jane. "Hmm karna aku sangat merindukanmu. give me morning kiss" ucap leo. Jane hanya tersenyum melihat tingkah konyol kekasihnya. tanpa ragu jane memberi kecupan di bibir leo.

"Pergilah mandi aku akan menyiapkan bajumu dan sarapanmu" ucap jane. "Apa kau tidak ke kampus hari ini?" Tanya leo. " tidak ada. besok

aku akan ujian tugas akhir" ucap jane. "Ahh kekasihku akan lulus kuliah setelah ini. Sayang bisa kah nanti malam kita pergi berkencan?" Tanya leo.

"Tentu saja sayang" ucap jane. ucapan jane membuat leo tersenyum bahagia. "Pergilah mandi" ucap jane. Leo beranjak dari tempat tidur dan berjalan masuk ke kamar mandi. Jane pun menyiapkan baju untuk leo kemudian bergegas membuat sarapan ke dapur.

15 menit kemudian

Leo pov

Aku pun tersenyum saat melihat jane sibuk memasak, aku berjalan secara perlahan untuk mendekatinya lalu kupeluk tubuh kecil wanita yang kucintai dari belakang. "Yah berhentilah menggangguku sayang. Aku sedang memasak" ucap jane. Aku tak melepaskan pelukanku bahkan menciumi setiap inchi leher dan berlakang telinga jane.

"Leoo.." desah lirih jane. "Hmm sayang jika seperti ini daddy bisa memecatku karna melalaikan tugasku"ucapku sambil terus menciumi leher jane. Jane pun berbalik menatapku. "Yah berhentilah menggodaku dan bekerjalah dengan benar. Aku tidak ingin hidup miskin hanya karna suamiku memiliki otak mesum" gerutu jane.

Deg

(Suami?) Batinku. "Hmm baiklah mrs leo aku akan bekerja dengan baik" ucapku sambil mencium bibir jane beberapa kali. "Sekarang duduklah dan biarkan aku menyelesaikan masakanku" ucap jane.

~~~ time skip~~~

Aku baru sampai di depan kantor. Joe pun membukakan pintu untukku. "Joe jangan lupa pesanku yang tadi"ucapku. "Siap tuan"ucap joe. Aku pun berjalan memasuki kantor.

"Morning tuan" sapa sekretaris park. "Morning sekretaris park" ucapku sambil tersenyum. Aku pun masuk ke dalam ruanganku. Beberapa menit kemudian.

Tok tok tok

Sekretaris park pun masuk keruanganku. "tuan, 15 menit lagi anda ada rapat dengan team perencanaan dan ini berkas yang anda butuhkan" ucap sekretaris park sambil memberiku beberapa map.

"Thank you. Hmm sekretaris park, apakah kau bisa menemaniku ke mall siang ini? Aku ingin membeli sebuh cincin untuk melamar kekasihku. Bisakah kau membantuku untuk memilih cincin" ucapku. "Tentu saja tuan aku dengan senang hati akan membantu" ucap sekretaris park. Aku pun tersenyum dan sekretaris park pun meninggalkan ruanganku.

Leo pov end

*** mr kim house***

Jane sedang duduk menonton drama di tv. Jane merasa moodnya sedang sangat baik. Ia kadang tersenyum sendiri mengingat bahwa ia dan leo sudah kembali bersama.

"kenapa kau tersenyum seperti itu" ucap ji hyun. Jane tersadar dari lamunannya dan menoleh ke arah ji hyun dan chaerin yang tiba tiba duduk di sampingnya. " unnie kau mengagetkanku. Sejak kapan kau duduk disini" ucap jane. "Baru saja. Apa yang kau pikirkan hingga kau tak melihat kedatangan kami" ucap chaerin. "Apa kau dan leo berbaikan?" Tanya ji hyun

Deg

Jane terkejut mendengar pertanyaan ji hyun. "Bagaimana kau tau unnie?" Tanya jane. "Hanya menebak. Jadi ceritakan pada kami bagaimana kalian bisa berbaikan" ucap ji hyun. Jane pun menyeritakan semuanya kepada ji hyun dan chaerin.

"Aku senang mendengarnya jane. Jangan sia siakan kesempatan ini jaga baik baik leo" ucap ji hyun. "Tentu saja unnie. Ayo kita pergi ke mall aku ingin membeli baju untuk kencanku nanti malam" ucap jane

2 jam kemudian

*** mall***

Leo dan sekretaris park sampai di sebuah mall besar di kota seoul.

"tuan, toko mana yang ingin anda kunjungi?" Tanya sekretaris park. "Hmm panggil aku leo jika sedang diluar kantor. Kau sekarang temanku bukan sekretarisku" ucap leo sambil tersenyum. "Hmm saya merasa tidak enak" ucap sekretaris park. "Its okey dan aku akan memanggilmu noona jika diluar kantor karna kau lebih tua dariku" ucap leo. "Baiklah leo" ucap sekretaris park.

"noona, ayo kita kesana" ucap leo sambil menunjuk sebuah toko perhiasan. Mereka pun berjalan menuju toko itu. "Ada yang bisa saya bantu tuan" tanya pegawai toko. "Hmm bisakah kau perlihatkan padaku cincin yang paling indah yang kalian miliki" ucap leo sambil tersenyum. Pegawai toko itu pun menunjukkan beberapa cincin kepada leo. "Ini beberapa cincin limited edition yang kami miliki" ucap pegawai toko.

"Hmm noona mana yang bagus? Pilihkan untukku yang menurutmu paling cantik untuk jane" ucap leo sambil tersenyum menatap sekretaris park. Sekretaris park pun mulai memilih cincin.

Sementara itu jane, ji hyun dan chaerin sedang berada di mall yang sama dengan leo.

Jane pov

"Unnie, sudah lama aku tidak pergi belanja. Rasanya ingin ku beli semua" ucapku sambil tertawa. Ji hyun pun ikut tertawa mendengar ucapanku. "Jane, bukan kah itu leo?" Ucap chaerin sambil menunjuk ke sebuah toko perhiasan. "Ya sepertinya itu leo" ucapku. "Tapi siapa wanita itu" ucap chaerin. Aku pun melihat ke arah wanita yang berdiri di samping leo. Mereka berdua terlihat cukup dekat terlihat dari raut wajah mereka yang saling melempar senyum.

"Jane coba kau telpon leo. Tanyakan dia sedang dimana"ucap ji hyun. Aku pun mengeluarkan ponselku dan mencoba menghubungi leo. Aku pun melihat leo menatap ponselnya.

"Hai babe" ucap leo.

"Hai sayang. Kau sedang dimana?" Tanyaku.

"Aku sedang di kantor. Why?" Ucap leo.

Aku terkejut mendengar ucapan leo. (Kenapa dia berbohong) batinku.

"Hmm aku hanya merasa sangat merindukanmu sayang. Apa aku boleh menemuimu sekarang? Aku ingin mengajakmu makan siang" ucapku.

"Mianne babe. Aku sudah makan siang dan sebentar lagi aku ada meeting" ucap leo.

"Oh its okey babe. See you tonight. I love you" ucapku.

" i love you too baby"ucap leo.

Aku pun mematikan ponselku. "Apa yang diucapkan leo?" Tanya ji hyun. "Dia berbohong unnie. Dia bilang sedang di kantor. Saat aku mengajaknya makan siang dia bilang dia akan ada rapat. Kenapa leo berbohong padaku unnie" ucapku sambil meneteskan air mata.

"Jangan buru buru berpikir negatif jane. Lebih baik kita awasi leo dari jauh" ucap ji hyun. Aku pun hanya menganggukkan kepalaku.

Jane pov end

"Aku rasa yang ini bagus" ucap sekretaris park sambil menunjuk ke sebuah cincin berlian. "Benarkah?"tanya leo. Sekretaris park pun hanya mengangguk. "Berikan tanganmu noona. Aku ingin mencoba cincin ini di tanganmu. Aku rasa jarimu seukuran dengan jane" ucap leo sambil memasangkan cincin di jari manis sekretaris park. "Wah ini pas. Dan benar benar indah. Baiklah ayo kita beli ini"ucap leo.

"aku ambil cincin ini" ucap leo sambil memberikan cincin yang akan ia beli dan sebuah kartu kredit ke pegawai toko. Pegawai itu pun membungkusnya. "Ini cincin anda" ucap pegawai toko sambil tersenyum menatap leo. Leo membalas senyumannya.

"Ahh aku tidak sabar untuk melamar jane. Noona aku akan mentraktirmu makan siang sebagai ucapan terimakasihku karna sudah membantuku memilih cincin untuk jane" ucap leo sambil tersenyum. Leo sangat bahagia hingga tanpa sadar menggenggam tangan sekretaris park lalu berjalan keluar dari toko perhiasan untuk mencari makan siang

Jane pov

Aku, ji hyun, chaerin pun tercengang melihat leo menggenggam tangan gadis itu. "Unnie, apa lagi sekarang? Semua sudah jelas. Leo membelikan cincin untuk wanita itu. Lalu leo berjalan menggenggam tangannya" ucapku sambil menangis.

Ji hyun dan chaerin pun memelukku "Nanti kau harus menanyakan langsung kepada leo. Kau harus tetap mendengarkan penjelasannya. Jangan bertindak ceroboh seperti dulu. Arra?" Ucap ji hyun sambil mengusap punggungku agar aku tenang.

"Ne unnie. Aku ingin pulang. Aku tidak ingin disini" ucapku sambil menangis. "Kajja"ucap ji hyun sambil mendekapku. Kami pun bergegas pulang.

Jane pov end