Chereads / #Rasi Bintang / Chapter 12 - Bab 12

Chapter 12 - Bab 12

'Aku memang harus mengambil resiko! ini jalan yang aku pilih. Dan tidak ada tujuan tanpa hambatan~' Leofia

***

Setelah acara yang mengharukan tadi, mereka memasak daging untuk dua hewan mereka. Dan tentunya untuk Lunaxia sendiri, karena hanya mereka bertiga yang memakan daging. Kerena tidak memiliki kayu bakar lagi jadi mereka memasak ikan menggunakan element Leofia.

Lalu mereka membangunkan mereka yang belum bangun. Dan setelah itu mereka mulai makan dengan khidmat. Mereka bertingkah seakan tidak terjadi apapun sebelumnya. Dan Leofia juga sudah memutuskan bahwa dia akan meneruskan tujuannya. Dia akan mengambil apapun itu resiko yang akan dia hadapi.

Dia percaya bahwa dia tidak berjuang sendiri. Akan ada teman dan hewannya yang menemaninya di garis depan. Misinya mencari guru dan ibunya akan dia selesaikan. Dan juga misinya menyelesaikan Teka teki yang ada dalam buku itu. Dia harus semangat dan dia juga akan membantu Lunaxia menemukan penyebab kematian orang tuanya.

***

Planet Matahari, Milkyways Galaksi Kingdom

Acara rapat yang panjang semalam menimbulkan banyak pertanyaan bagi semua orang. Yang sebenarnya jadi pertanyaan mereka adalah para Mentri yang saat ini sibuk mempersiapkan kompetisi. Awalnya mereka berpikir bahwa rapat semalam, mengenai Fenomena yang terjadi kemarin malam.

Tapi mereka rasa mereka salah! walau pada kenyataannya memang para pejabat membahas fenomena itu. Mentri pertahanan menyiapkan tempat dan arena kompetisi. Mentri keuangan berpindah jabatan dengan menyiapkan undangan ke setiap planet. Jendral besar mengatur strategi kompetisi sekaligus mengatur keamanan kompetisi nanti.

Mentri lain ada yang mungurus bahan dan alat yang di perlukan. Ada juga yang menyiapkan hadiah sebagai reward. Dan ada yang akan menjadi panitia sekaligus penyambut tamu. Raja meninjau langsung persiapan itu bersama putri pertamanya.

Dan putri pertama pun sudah rela membiarkan acara pertunangan di tunda. Lagi pula masalah ini lebih serius dari pada kehidupan pribadinya. Warga juga ikut berpatisipasi menyumbang tenaga mempersiapkan arena pertarungan dan persiapan lainnya.

Para pemuda yang mendengar kabar itu tentu sangat senang. Siapapun bisa ikut perlombaan itu dan hadiahnya tidak bisa di abaikan. Karena jumlah dan nominalnya terlalu mengiurkan. Belum lagi kabar bahwa dua belas besar pemenang akan dia ajar langsung oleh guru besar. Ketua sekte yang berpengalaman akan melatih kemampuan mereka.

Tidak hanya itu, mereka juga bisa menunjukkan bakat terpendam mereka selama ini. Mereka bisa melatih hasil dari latihan mereka selama bertahun tahun. Dengan sebuah harapan bisa menjadi bagian dari keluarga bangsawan. Atau setidaknya bisa bekerja di kerajaan dengan biaya hidup yang terjamin.

Keantusiaan warga menimbulkan rasa lega tersendiri bagi beberapa orang. Meski mereka ragu akan menemukan dua belas orang terpilih dalam ramalan. Tapi mereka yakin pasti akan ada satu dua orang yang kecantol.

***

Sudah beberapa minggu sejak kabar mengenai lomba yang akan diadakan itu. Dan Minggu depan lomba akan dimulai. Semua orang yang berniat ikut lomba sudah sampai di planet Matahari. Mereka dari kalangan atas atau bawah tidak di bedakan. Semua orang ikut lomba akan di beri fasilitas yang cukup walau tidak mewah.

Raja tak tanggung tanggung memberikan lima asrama untuk para peserta. Dalam satu asrama saja dapat menampung puluhan ratus orang. Dan untuk transportasi raja bahkan sudah menyediakan kapal udara khusus.

***

Sedangkan masih di planet yang sama terlihat ada keramaian di sebuah tempat makan. Semua orang sibuk berbincang ini itu, bergosip ria dan pamer pengetahuan. Bukankah bagus berbagi pengetahuan? Ya, dan itulah yang mereka lakukan!

Di sudut ruangan sedang terdapat tiga orang dengan tiga hewan peliharaan. Mereka adalah pria yang gagah perkasa. Dari pakaian mereka , semua orang akan tau jika mereka adalah bangsawan. Dan jika bukan bangsawan kerajaan maka mereka pasti anak seorang pedagang.

Mereka sibuk makan, tapi telinga mereka mengorek isu isu tentang planet ini. Mereka mendengarkan dengan tekun dan penuh perhatian. " Kau yakin ini bukan cara yang mulai untuk mencarimu? Bisa saja kan~" ucap seorang diantara mereka. Namun harus terpotong oleh suara yang dingin dan penuh tekanan. Dia berkata, " Diam mu lebih berharga saat ini jika kau masih ingin bernyawa!" ancamnya.

Tentu saja ancaman itu sukses membuat pria tadi mati kutu. Mereka kembali hening dan mulai mencari informasi penting lagi. Tidak ada suara yang begitu menganggu lagi. Tapi tak berlangsung lama sebelum seorang wanita datang diiringi beberapa pelayan. Kentara sekali jika dia adalah bangsawan kerajaan.

Dia tersenyum ramah sebelum berucap," Tuan, apakah aku boleh tanya satu hal?" tanyanya pada satu pria yang tadi berucap dengan dingin, "Katakan!" perintahnya dingin lagi dan lagi.

Mendengar ucapan dingin dari pria didepannya dia sedikit ragu menyampaikan kehendaknya. Tapi semua itu dia tepis dengan sebuah tekad yang besar. Dia menatap satu hewan gendut dan mungil yang sedang makan. Dia sangat gemas melihat makhluk bulat itu.

Setelah cukup keberanian terkumpul dia berujar," Tuan, hewan anda sangat menarik perhatian saya! Jika tuan berkenan, maukah tuan menjualnya pada saya?" tanyanya harap cemas. Jantungnya berdisco seperti sedang lari dikejar anjing. Apalagi saat tatapan dari pria cantik didepannya. Oh, itu sangat menyeramkan!

Hatinya bergetar hebat, dalam hati dia berucap banyak doa. Dia menyesal telah berucap seperti itu. Ayolah, pandangannya saja sudah membuat gentar! Siapapun tolonglah gadis malang itu. Sungguh dia bisa mati berdiri jika terus seperti itu.

"Kau bisa mengambilnya jika kau mau," ucapnya dingin. Hal itu sungguh membaut gadis tadi terbang kesenangan. Dia sempat berpikir untuk membatalkannya. Tapi ternyata tuan ini hanya dingin dari luar tapi hatinya sehangat larva.

"Tapi dia sendiri yang mengakui tuannya! Aku tidak bertanggung jawab jika kau terluka saat memeliharanya. Biar aku jelaskan satu hal, pertama dia hewan liar! Kedua, dia tidak menyukai orang asing yang tidak dia sukai!" ucapan itu segera menjatuhkan harapan gadis itu. Tapi hanya sesaat sebelum dia menatap harap pada bola bulat diatas meja.

Tapi naasnya ternyata dia sudah bukan bola bulat yang dia lihat tadi. Dari penglihatannya yang sekarang hewan itu sangat ganas. Matanya tajam, bahkan lebih tajam dari sorot mata harimau. Belum lagi caranya yang sekarang menatap gadis tadi penuh intimidasi.

Dia menatap penuh permusuhan dengan gadis tadi. Lalu dia berlalu dari atas meja mendekati gadis itu dengan kuku yang sudah terpajang. Hanya satu langkah hewan tadi membuat gadis itu mundur empat langkah. Melihat itu makhluk tadi langsung berlari mundur dan masuk dalam dekapan majikannya.

Tanpa mereka sadari, aksi mereka sudah menjadi tontonan gratis dari banyak orang. Bahkan dapat didengar banyak gosip gosip yang memuji makhluk tadi. Ada yang kagum, iri dan senang melihat majikan dari makhluk yang mereka agungkan.

Bagi mereka sungguh jarang dapat melihat seekor hewan yang setia pada tuannya. Mereka benar benar memuji hewan yang tidak lupa jasa tuannya. Mereka iri dan juga ingin memiliki hewan seperti itu. Ada juga yang memaki gadis itu karena berniat merampas hak orang. Mereka mencaci gadis itu dan mengumbar aib mereka. Apakah mereka tidak sadar dengan kekurangan mereka sendiri?

.

.

.

.

***