Chereads / #Rasi Bintang / Chapter 7 - Bab 7

Chapter 7 - Bab 7

'Itu bukan hanya tentang kebebasan tapi juga tentang awal dari kebahagiaan~' Leofia

***

"Tapi yang mulia itu tidak akan baik jika tempat putri mahkota dikosongkan. Umur kedua putri sudah melewati batas seharusnya. Jika saya sarankan maka kita harus mengangkat putri pertama sebagai putri mahkota." ujar salah satu Mentri kerajaan, dia Aqraha! klan Aquarius.

"Apa maksudmu Aqraha, itu tidak adil bagi kami! lagi pula klan Aquarius tidak memiliki aura pemimpin sejati. Jika harus mengangkat penerus maka harus berasal dari klan Leo yang mulia." ucap Mentri Anlelao, klan Leo dengan marah. Dia tidak ingin klan pemimpin selama ini di injak oleh klan lain yang lemah.

" Yang mulia jika kita ingin mengangkat penerus maka kami memiliki satu. Lagi pula jika Mentri Anlelao mengatakan penerus harus memiliki aura kepemimpinan maka kami memilikinya. Yang mulia anda sangat mengenal orang yang hamba maksud. Dan anda semua di sini sudah melihat bakatnya." ujar Mentri Ecorla, klan Scorpio

" Yang mulia kami juga punya seorang putri klan yang sangat berbakat. Meski kekuatannya tidak sebanding dengan putri Leofia. Tapi dia punya otoritas dan jiwa yang bertanggung jawab. Percuma saja kita punya kekuatan jika tidak bertanggung jawab." ujar Mentri Ipsirace, klan Pisces

Semua juga ikut mengeluarkan pendapat mereka. Dan apa yang di takutkan raja itu sedang terjadi. Ada perpecahan diantara klan dan dia pusing harus melakukan apa. Dari kedua belas klan hanya klan tiga klan yang tidak ikut berselisih. Mereka adalah klan Libra yang adil, klan Taurus yang sabar, dan klan Virgo yang simpel.

Melihat tiga klan itu, hati raja sedikit tenang. Dia benci saat hal ini terjadi, karena dia bingung harus menyalahkan siapa. Entah itu Mentri Aqraha, yang memulai perdebatan ini. Atau putrinya yang kabur dan tidak bertanggung jawab. Istrinya yang punya jiwa kebebasan ataukah... dirinya sendiri yang salah karena mencintai istrinya.

Aula itu semakin ricuh dan bahkan ada beberapa yang sudah beradu kekuatan. Raja yang nyaris menjadi sasaran melenceng itu langsung mengeluarkan aura kepemimpinan nya. Aura yang pekat dan sangat kuat, warna emas yang menekan.

Semua orang yang tadi berdebat kini mulai bergidik ngeri. Mereka lupa jika raja mereka saat ini adalah orang terkuat di galaksi ini. Dengan jentikan jari dia bisa meruntuhkan satu bangunan ini.

***

Jauh dari kekacauan itu, Leofia masih dalam keadaan yang sama kacaunya. Dia berdiri dari duduknya, dia berucap dengan linglung pada Lunaxia dan Yi Sun Shain. Dia meminta mereka memetik buah buah itu untuk Si kelinci dan mereka sendiri. Dan juga agar Lunaxia mulai mengaktifkan galaxy ship.

Dia pergi keluar gua dalam keadaan yang eh... sampai dia bahkan menabrak dinding gua dan terjatuh lagi. Mereka yang melihat itu tertawa puas, dasar laknat bukannya membantu malah! Bahkan si gendut pun tak mau ketinggalan. Baginya sangat jarang tuannya mengalami kesialan seperti itu.

Jadi dia mengeong eong, entah apa yang diucapkannya. Tapi dapat di pastikan bahwa dia sedang mengejek tuannya. "Diamlah kalian! dan kau! aku tidak akan memberikanmu makan lagi. Cari sendiri makananmu, aku hanya akan membawa ikan untuk Elang itu." kesalnya sembari menujuk secara bergantian pada mereka.

Si gendut yang menyadari kemarahan tuannya langsung mendekati tuannya. Dia mendekati tangan tuannya dan mengosokkan kepalanya. menatap mata tuannya dia memasang wajah memelas. " Aku tidak terhasut lagi dengan wajah sok imutmu itu!" ujarnya lalu berdiri dan membersihkan pakaiannya yang tebal dan hangat.

Si gendut tidak menyerah, dia mengosokkan kepalanya ke kaki tuannya. Dia berbunyi halus dan lemah, mengerakkan ekornya manis. Dia memasang wajah yang semakin memelas. Lunaxia dan Yi Sun Shain jadi ikut gemas dengan ulah si gemuk. sedangkan dua hewan lainnya memasang wajah datar, 'Tidak berubah. Dasar drama king!' maki mereka dalam hati.

Leofia tidak menghiraukannya dan mulai pergi keluar. Sedangkan si gendut tidak menyerah, dia terus mengikuti Leofia. Dingin kutub selatan ini tidak bisa menembus tekadnya. Leofia tetep tidak menghiraukannya dan pergi semakin jauh dari gua itu. Dia berusaha mencari laut yang beku di sini.

Dengan santainya dia berjalan di atas salju itu tanpa tengelam. Setelah Ratusan meter akhirnya dia menemukan laut yang membeku. Dia melihat kedalamam es yang ada di bawah kakinya. Sangat dan sangat tebal, sungguh mustahil untuk membuat lubang. Dia melihat kearah Catiras dan menemukan bahwa Catiras sudah gemetaran. Bulu bulu halusnya mengeras karena membeku.

Karena kasihan, dia menggendong Catiras dan memeluknya erat. Biar bagaimanapun juga hewan ini sudah menemaninya selama beberapa tahun. "Catiras, kau pasti sangat kedinginan. Maafkan aku, seharusnya tadi aku tidak mengancammu. Dan kau seharusnya tidak ikut aku kesini. Kau tau kan jika aku itu sangat menyayangimu. Tidak mungkin aku tidak memberimu makan." ujarnya

Dia memberikan Catiras kehangatan dengan sedikit element apinya. Catiras yang merasakan pelukan hangat tuannya tertidur begitu nyaman. Leofia masih memeluk Catiras sembari memikirkan cara menghancurkan es tebal itu.

Disaat seperti itu tiba tiba muncul retakan yang sangat besar. Retakan itu menjulur ke arah Leofia, Leofia yang menyadari hal itu langsung berlari menjauh. Kecepatan Singa sungguh luar biasa. Dia berlari bak seekor Cheeta, sangat cepat dan gesit. Sedangkan retakan itu juga tak kalah lambat.

Semakin lama retakan itu semakin besar. Lari Leofia tidak bisa lagi mengimbangi kecepatan retakan es itu. Leofia terjatuh bersama Catiras dalam dekapannya. Ratusan meter berjarak dari dasar atas, dia melaju pesat. Air dingin menusuk dalam dirinya, dia mengeratkan pelukannya pada Catiras.

Catiras terbangun saat merasakan air dingin menembus pertahanan tubuhnya. Dia menatap wajah tuannya yang perlahan mulai memucat. Sungguh air ini memadamkan element apinya. Perlahan tapi pasti matanya mulai menutup. Inikah akhir dari petualangan yang singkat ini.

***

Suasana ruang itu masih hening, raja mulai menurunkan tekanan dari auranya. Entah mengapa tapi tiba tiba saja dia merasa cemas. Dia berdiri, dan menutup rapat hari ini. Dia mengatakan bahwa rapat akan di lanjutkan besok.

Dia keluar ruangan dengan kilat mata yang panik. Entah apa yang terjadi, dia memangil seorang kepercayaannya. Penjaga bayangan itu keluar dan berlutut pada sang raja. Ruangan ini tertutup dan sangat mewah, ini adalah kamar seorang penguasa galaksi. Raja duduk di kursi kebanggaan nya.

"Katakan padaku apa kau masih kehilangan jejak putri?" tanyanya dengan tenang, tapi raut wajahnya masih sangat khawatir. Penjaga itu menjawab dengan sopan, dia mengatakan bahwa dia menemukan keberadaan putri. Tapi dia tidak bisa menemukan keberadaan pastinya. Dan dia mengatakan juga bahwa sinyal itu kian melemah.

Raja semakin khawatir dengan laporan itu, dia takut terjadi sesuatu pada putrinya. Di tengah perbincangan itu ada suara ketukan. Setelah penjaga bayangan bersembunyi kembali. Raja memerintahkan orang itu untuk masuk. Ada seorang prajurit masuk setelah di persilahkan sang Raja.

" Lapor yang mulia, Tuan putri pertama meminta izin untuk masuk." lapornya, raja mempersilahkan prajurit itu keluar. Setelah dia mengatakan bahwa putri pertama di persilakan masuk.

" Salam ayahanda, Ayunda ingin meminta ayahanda segera menemukan adinda. Ayunda bisa merasakan nafas adinda yang kian melemah ayahanda. Ayunda sangat menghawatirkan nya!" ucapnya panik

Sedangkan para pelayan di belakangnya diam tak tau harus berbuat apa. Sejak beberapa menit yang lalu putri pertama sudah menangis. Mereka tidak tau alasannya dan sang putri juga tidak memberi tahu mereka. Bahkan putri ingin menembus ruang rapat hanya untuk menemui raja.

"Putriku tenanglah!" ucapnya lembut, lalu tangannya di angkat keatas dan melambai pada para pelayan. Para pelayan yang mengerti maksudnya langsung keluar dengan teratur. Setalah tidak ada orang lain lagi, dia berdiri dan mendekap putri pertamanya. Dia juga khawatir dengan Leofia tapi dia tidak tau harus bagaimana.

Tubuh putri pertama semakin menegang, ayahnya juga tau bahwa adiknya dalam bahaya. Dia juga tahu bahwa ayahnya tidak punya solusi untuk hal ini. Setiap kali adiknya pergi dia tidak bisa di temukan jejaknya. Sungguh kekuatannya memang sudah melebihi pemuda lainnya yang ada di generasi yang sama.

Semua itu berkat pelatihan dari guru terkenal dan terbaik di galaksi ini. Dan guru itu juga yang membuat Leofia sering pergi tanpa kabar. Tujuan Leofia selalu berpergian karena ingin mencari gurunya. Dan juga ibu mereka, entah apa tapi Leofia dapat merasakan bahwa ibunya masih hidup.

.

.

.

***